Prinsip Belajar Mandiri KAJIAN PUSTAKA
pada struktur kognitif teori atau konsep yang telah dimiliki sebelumnya lalu mengembangkannya sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam
melalui serangkaian materi, kegiatan, dan mempraktekkan secara nyata, kemudian merekam kegiatan tersebut yang kemudian dipublikasikan melalui media online.
Menurut Piaget dalam Belajar 2011:9, ada tiga aspek pada perkembangan kognitif seseorang, yaitu: struktur, isi, dan fungsi kognitifnya. Struktur kognitif
atau skemata schema, merupakan organisasi mental tingkat tinggi yang terbentuk pada saat orang itu berinterkasi dengan lingkungannya. Isi kognitif
merupakan pola tingkah laku seseorang yang tercermin pada saat ia merespon berbagai masalah, sedangkan fungsi kognitif merupakan cara yang digunakan
seseorang untuk memajukan tingkat intelektualnya, yang terdiri atas organisasi dan adaptasi.
Dengan bantuan struktur kognitif ini, mahasiswa menyusun pengertian mengenai realitasnya dan berpikir aktif serta mengambil tanggung jawab atas proses
pembelajaran dirinya. Piaget juga menjelaskan bahwa pengetahuan diperoleh dari tindakan. Perkembangan kognitif sebagian besar bergantung pada seberapa aktif
anak berinteraksi dengan lingkungannya. Berdasarkan penjelasan Piaget, pengetahuan diperoleh dari tindakan dan ditentukan dari keaktifan mahasiswa
dalam berinteraksi dengan lingkungan belajarnya. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dari tindakan dan berinteraksi aktif dengan lingkungan belajarnya
salah satunya dengan membuktikan hasil karya dan kinejanya melalui media yang
dipublikasikan secara online. Melalui kegiatan ini, setiap mahasiswa dapat saling melihat dan mengkoreksi kinerja mereka sendiri.
Woolfolk 2004:342 memaparkan cara pandang belajar berkaitan dengan aliran konstruktivis menurut Piaget dan Vygotsky, yang dapat dilihat pada Tabel 2.6.
Tabel 2.7. Cara Pandang Belajar Menurut Piaget dan Vygotsky
Konstruktivitas Psikologi Individu
Sosial Piaget
Vygotsky Belajar
Membangun siswa
aktif berdasarkan
pengetahuan sebelumnya melalui kesempatan-
kesempatan dan
proses untuk
menghubungkan apa yang sudah diketahui.
Membangun pengetahuan kolaboratif berdasarkan lingkungan sosial dan nilai
terbentuk melalui kesempatan-kesempatan sosial.
Peran guru
Fasilitator, pembimbing,
mendengarkan konsep, ide, dan pemikiran siswa.
Fasilitator, pembimbing, dan turut membantu membangun pengetahuan,
mendengar konsep-konsep siswa yang dibangun secara sosial.
Peran teman
Tidak perlu
tetapi dapat
menstimulasi pemikiran
dan menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan. Bagian
penting dalam
proses pembentukan pengetahuan.
Peran siswa
Membangun secara aktif dengan otak,
pemikir aktif,
pemberi keterangan, penerjemah, penanya.
Aktif membangun dengan diri sendiri dan orang lain, pemikir aktif, pemberi
keterangan, penerjemah,
penanya, partisipasi aktif sosial.
Berdasarkan Tabel 2.3. Mahasiswa sebagai pihak pembelajar adalah pihak yang aktif dalam membangun pengetahuan, sedangkan dosen hanya berfungsi sebagai
fasilitator saja. Menurut Piaget siswa membangun pengetahuan dengan otak dan pemikiran sendiri, sedangkan menurut Vygotsky siswa membangun pengetahuan
melalui interaksi sosial. Mahasiswa sebagai makhluk individu tentu memiliki pengetahuan yang tersimpan di dalam otaknya. Melalui praktik yang dilakukan
setiap individu aktif mengolah, mencerna, dan memberi makna terhadap rangsangan dan pengalaman yang diperolehnya sehingga menjadi suatu
pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki masing-masing individu tersebut kemudian dapat dikembangkan dan dibangun lagi melalui serangkaian kegiatan
dalam bentuk praktik yang kemudian dipublikasikan melalui media online.
Belajar akan diperkuat jika mahasiswa diberikan penugasan. Melalui penugasan, pengetahuan yang telah dimiliki mahasiswa dapat dikembangkan sehingga mereka
akan semakin paham dan mengingat pengetahuan tersebut. Miarso dan Suyanto 2011:3 mengemukakan bahwa belajar akan diperkuat jika siswa ditugaskan
untuk 1 menjelaskan sesuatu dengan bahasa sendiri, 2 memberikan contoh mengenai sesuatu, 3 mengenali sesuatu dalam berbagai keadaan dan
kesempatan, 4 melihat hubungan antara sesuatu dengan fakta atau informasi lain, 5 memanfaatkan sesuatu dalam berbagai kesempatan, 6 memperkirakan
konsekuensinya, dan 7 menyatakan hal yang bertentangan.
Berdasarkan pendapat tersebut, tugas-tugas yang dapat memperkuat belajar siswa dapat dibuktikan melalui kemampuan mereka melakukan kegiatannya secara
langsung dalam bentuk praktik. Pengetahuan yang sudah dibangun dan dimiliki mahasiswa melalui pemahaman dapat dituangkan secara lisan melalui praktik