Kebijakan Instansi Tentang Sistem Berjalan

52 2. Fungsi a. Penyusunan pencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi unum dan kerumah tanggaan serta administrasi kepegawaian. b. Pelaksanaan pembuatan dan pengadaan naskah dinas. c. Pelaksanaan dan pelayanan hubungan masyarakat. d. Penyusunan dan penyiapan pengurusan admnistrasi pensiun dan cuti pegawai. e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. E. SUB BAGIAN KEUANGAN 1. Tugas Pokok Merencanakan, Melaksanakan, Mengevaluasi dan Melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan dinas. 2. Fungsi a. Penyusunan Rencana dan Program kerja operasional kegiatan pengelolaan administrasi dan pertanggunag jawaban pengelolaan keuangan dinas. b. Pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dinas. c. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan dan belanja. d. Perencanaan operasional kegiatan penyusunan rencana dan program administrasi pengelolaan keuangan.

3.5 Kebijakan Instansi Tentang Sistem Berjalan

A. Pengakuan Aset Tetap 1. Biaya perolehan aset dapat diukur secara normal. 2. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas. 53 3. Yang masuk kedalam aset tetap antara lain tanah, mesin dan peralatan, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, aset tetap lainya, kostruksi dan pengerjaan. 4. Pengakuan aset tetap, penambahan, pengurangan, pengembangan dan penggantian utama. 5. Pengakuan aset tetap yaitu biaya pemeliharaan peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. 6. Konstruksi dalam Pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan pada tanggal pelaporan keuangan. 7. Aset Donasi yang diperoleh dari sumbangan yang dicatat sebesar nilai wajar. 8. Depresiasi menurut permendagri Pasal 253 Nomor 13 tahun 2006, harus melakukan depresiasi aset tetap, tapi belum dapat dilaksanakan karena prosedur atau mekanisme penyusutan sampai saat ini belum ada. B. Pengakuan Aset Lainnya 1. Aset tak berwujud dinilai sebesar pengeluaran yang terjadi dengan SP2D belanja modal non fisik yang melekat pada aset tersebut. 2. Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai berita acara penjualan dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai kas daerah. 3. Tuntutan Perbendaharaan TP dinilai sebesar nominal dalam surat keputusan pembebanan setelah dikurangi dengan yang telah dilakukan oleh bendahara yang bersangkutan ke kas daerah. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi TGR dinilai sebesar nilai nominal dalam surat keterangankeputusan penetapan TGR. 4. Aset tak berwujud dinilai sebesar pengeluaran yang terjadi dengan SP2D belanja modal non fisik yang melekat pada aset tersebut. 5. Tagihan pejualan angsuran dinilai sebesar nilai berita acara penjualan dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai kas daerah. 6. Tuntutan Perbendaharaan TP dinilai sebesar nominal dalam surat keputusan pembebanan setelah dikurangi dengan yang telah dilakukan oleh bendahara yang bersangkutan ke kas daerah. Sedangkan Tuntutan 54 Ganti Rugi TGR dinilai sebesar nilai nominal dalam surat keterangankeputusan penetapan TGR terjadi, maka utang dicatat sebagai Konstruksi dalam Pengerjaan dan Ekuitas Dana. C. Pengakuan Kewajiban 1. Dalam Konteks Pemerintahaan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman masyarakat, karyawan, lembaga keuangan, entitas pemerintah lain, atau lembaga internasional yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya ekonomi pemerintah, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai jangka panjang. Untuk lebih lengkapnya sebagai berikut: Kewajiban jangka Pendek: a. Utang jangka pendek lancar merupakan utang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi satu tahun b. Utang jangka pendek antara lain berupa utang kepada pihak ketiga adalah utang yang terjadi kepada pihak ketiga karena adanya kontrak yang telah selesai pekerjaannya, namun karena waktu penyelesaiannya melewati ke tahun anggaran berikutnya tahun 2007 maka pembayaran untangnya akan dilakukan ditahun 2007. Untuk tahun 2007 apabila hal itu terjadi, tidak dicatat dan diakui sebagai utang tetapi dicatat sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan dan Ekuitas Dana D. Pengakuan Ekuitas Dana 1. Ekuitas dana merupakan pos pada neraca SKPD yang menampung selisih antara kewajiban aset dengan kewajiban. 2. Ekuitas dana lancar yaitu selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai utang lancar. 55 3. Ekuitas Dana yang Diinvestasikan mencerminkan kekayaan SKPD yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi dengan jumlah nilai utang jangka panjang. 4. Ekuitas Dana yang Dicadangkan merupakan dana yang diinvestasikan dalam dana cadangan untuk tujuan tertentu. Akun ini merupakan akun lawan dari dana cadangan. E. Surat Pertanggung Jawaban SPJ 1. SPJ merupakan kumpulan dari realisasi anggaran yang dilaksanakan oleh tiap-tiap bidang. 2. Pada saat penjurnalan SPJ menjadi pengganti bukti transaksievidence transaksi yang telah terjadi pada tiap-tiap bidang. 3. Pengelompokan dan pengklasifikasian Aktiva, Kewajiban, dan Equitas dilakukan pada saat penjurnalan dari SPJRSPJ sesuai dengan jenis belanja. 4. Pada Pelaksanaannya SPJRSPJ diperkuat oleh bukti transaksi yang diarsipkan oleh Bendahara Pengeluaran pembantu dan direkap kedalam SPJ sesuai urutan kejadian.

3.6 Fungsi yang Terkait

Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Sinkona Indonesia Lestari Subang Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

1 23 270

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server Pada PT Cipta Sejahtera

1 14 242

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada Kecamatan Baleendah Kab. Bandung Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 4 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada Dinas Pendidikan Kota Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basoc 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 3 1

Perancangan sistem informasi akuntansi laporan keuangan neraca pada Yayasan Saudara Sejiwa Foundation dengan menggunakna Microsoft Visual Basic 2005 dan MySQL berbasis client server

0 2 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Pada Bina Siswa SMA Plus Cisarua Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 Berbasis Client Server

0 3 1

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Pada PT.212 Siaga Property Management Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 9 131

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan keuangan Arus Kas Pada PT Al Ma'soem Khadimul Hajj TT Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

2 25 253

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Pada Kelurahan Cibeureum Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server

0 14 322