Kesemua nilai luhur tersebut diharapkan akan memberikan hasil akhir yakni tercapainya kompetensi Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan tuntutan
jabatan.
2.1.1 Sejarah Instansi
DIKLAT Propinsi Jawa Barat dibentuk pertama kali dengan keputusan Gubernur KHD Tk.1 Jawa Barat No. 11
– 68A-IPendSK tanggal 30 september 1968 dengan nama Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Propinsi Jawa barat
disingkat PUSDIKLAT. PUSDIKLAT ini dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Propinsi Dati I Jawa Barat Nomor 9 Tahun 1981 tanggal 5 Oktober 1981 dan
SOTK PUSDIKLAT ditetapkan dengan Peraturan Daerah Propinsi Dati I Jawa Barat No.10 tahun 1981.
Pada tanggal 13 September 1984 diterbitkan Kep. Mendagri Nomor 64 tahun 1964 tentang SOTK DIKLAT Propinsi. Untuk itu Gubernur Jawa Barat
mengeluarkan Keputusan Gubernur KHD Tingkat I Jawa Barat Nomor 061.1Kep.86-HUK1986 tanggal 23 Juni 1986 tentang SOTK Pendidikan dan
Latihan Propinsi Jawa Barat. DIKLAT Propinsi Dati I Jawa Barat dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Propinsi DT I Jawa Barat Nomor 17 Tahun 1994,
sedangkan SOTK ditetapkan dengan peraturan Daerah Propinsi DT I Jawa Barat Nomor 18 Tahun 1994.
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah BANDIKLATDA Propinsi Jawa Barat terbentuk dengan Peraturan Daerah Propinsi Jawa barat No. 16 Tahun
2000 tentang Lembaga Teknis daerah, sedangkan untuk tugas pokok dan fungsi
serta rincian Tugas Unit BANDIKLATDA ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat No.62 Tahun 2001.
2.1.2 Logo Instansi
Gambar II-1 Logo Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat
Simbolika lambang
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :
1. Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk perisai sebagai penjagaan diri.
2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah senjata suku bangsa Sunda yang merupakan penduduk asli Jawa Barat. Lima
lubang pada kujang melambangkan dasar negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga
melambangkan kesuburan
pangan, dan
jumlah padi
17 menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan
proklamasi Republik Indonesia. 5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan bahwa
daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan. 6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri
melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran air yang sangat berguna untuk pertanian.
7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan. Masyarakat
Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.
Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang irigasi yang
merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan dam-dam yang berada di Jawa Barat seperti
Waduk Jatiluhur.
Arti warna
Pada lambang Jawa Barat didapati beberapa warna yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih. Warna-warna ini memiliki arti khusus.
Warna hijau artinya melambangkan kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat. Kuning artinya melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan.
Hitam artinya melambangkan keteguhan dan keabadian. Biru artinya melambangkan ketentraman atau kedamaian. Merah artinya melambangkan
keberanian. Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau kejujuran.
2.1.3 Badan Hukum Instansi