10
dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru Arsyad, 2010 dalam Dhyatmika,
2013. Menurut Arsyad 2010 keadaan sosial ekonomi yang berbeda disetiap daerah
akan membawa implikasi bahwa cakupan campur tangan pemerintah untuktiap daerah berbeda pula.Perbedaan tingkat pembangunan antar daerah,mengakibatkan
perbedaan tingkat kesejahteraan daerah. Ekspansi ekonomi suatudaerah akan mempunyai pengaruh yang merugikan bagi daerah-daerah lain,karena tenaga kerja
yang ada, modal, perdagangan, akan pindah kedaerah yangmelakukan ekspansi tersebut seperti yang diungkapkan Myrdal 1957 dalamJhingan 2010 mengenai
dampak balik pada suatu daerah. Menurut Gant 1971 dalam Pakhpahan 2009 ada dua tahap dalam tujuan
pembangunan yaitutahap pertama bertujuan untuk menghapuskan kemiskinan.Jika tujuan ini sudahtercapai maka tahap kedua adalah menciptakan kesempatan-
kesempatan bagiwarganya untuk mencukupi segala kebutuhannya. Pertumbuhan ekonomi daerah yang berbeda-beda intensitasnya
akanmenyebabkan terjadinya ketimpangan atau disparitas ekonomi dan ketimpangan pendapatan antar daerah.Myrdal 1968 dan Friedman 1976
menyebutkan bahwa pertumbuhan atau perkembangan daerah akan menuju kepada divergensi.
2.2. Pertumbuhan Ekonomi
11
Pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapatanmasyarakat secara keseluruhan yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikanseluruh nilai
tambah value added yang terjadi Tarigan, 2005 : 46. Perhitungan pendapatan wilayah pada awalnya dibuat dalam
hargaberlaku.Namun agar dapat melihat pertambahan dari satu kurun waktu ke kurun waktu berikutnya, harus dinyatakan dalam nilai riil, artinya dinyatakan
dalamharga konstan.Pendapatan wilayah menggambarkan balas jasa bagi faktor- faktorproduksi yang beroperasi di daerah tersebut tanah, modal, tenaga kerja,
danteknologi, yang berarti secara kasar dapat menggambarkan kemakmuran daerahtersebut. Kemakmuran suatu wilayah selain ditentukan oleh besarnya nilai
tambahyang tercipta di wilayah tersebut juga oleh seberapa besar terjadi transferpayment, yaitu bagian pendapatan yang mengalir ke luar wilayah atau
mendapataliran dana dari luar wilayah. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu dari indikator keberhasilan
suatu proses pembangunan ekonomiyang terjadi pada suatu negara atau wilayah. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi tidak identik dengan pembangunan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanya salah satu syarat dari banyak syarat yang diperlukan dalam proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi hanya
mencatat peningkatan kapasitas penawaran atau produksi barang dan jasa yang berdasarkan pada peningkatan teknologi, penyesuaian ideologi dan kelembagaan
yang dibutuhkan. Sedangkan pembangunan ekonomi mencakup perubahan pada komposisi produksi, perubahan pada pola penggunaan dan alokasi sumber daya
produksi diantara sektor-sektor kegiatan ekonomi, perubahan pada pola distribusi
12
kekayaan dan pendapatan diantara berbagai golongan pelaku ekonomi, perubahan pada kerangka kelembagaan dalam kehidupan masyarakat secara menyeluruh
Todaro, 2006 dalam Dhyatmika, 2013. Pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari faktor-faktor yangmempengaruhi.
Menurut pandangan ekonom klasik, Adam Smith, David Ricardo,Thomas Robert Malthus dan John Straurt Mill, maupun ekonom neo klasik sepertiRobert Solow
dan Trevor Swan, mengemukakan bahwa pada dasarnya ada empatfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu 1 jumlah penduduk, 2jumlah stok
barang modal, 3 luas tanah dan kekayaan alam, dan 4 tingkatteknologi yang digunakan, sedangkan menurut Schumpeter, faktor utama yangmenyebabkan
perkembangan ekonomi adalah proses inovasi atau wiraswastaentrepreneur Pratama, 2010. Suatu perekonomian dikatakan mengalamipertumbuhan atau
bekembang apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa sebelumnya Kuncoro, 2006 dalam Dhyatmika, 2013.
2.3. Ketimpangan Daerah