Pilar I Kerjasama ASEAN-China melalui ASEAN-China cooperative response to dangerous drugs (ACCORD) dalam menanggulangi perdagangan di Segitiga Emas

gugus tugas nasional masing-masing menggabungkan strategi untuk mengingatkan masyarakat terhadap efek merugikan dari ATS yang disalahgunakan dan juga melakukan tindakan berbasis masyarakat yang efektif, dengan sasaran langsung, pemuda dan anak-anak yang keluar dari sekolah. 3. Pada tahun 2003, UNDCP, ASEAN dan China bekerja sama dengan berbagai NGO dan institusi publik untuk berpartisipasi dalam pergerakan regional dalam melawan narkotika. Pada tahun 2003, badan pengendali narkotiba memonitoring dan merespon tentang penyalahgunaan ATS. UNDCP, ASEAN dan China, melalui program Regional Center for East Asia and The Pasific and Global Assesment Programm memberikan bantuan teknis untuk pengembangan kompetensi teknis dalam pengelolaan sistem, dan metodologi penilaian dan pelaporan. UNDCP, ASEAN dan China. 4. Pada tahun 2004, UNESCAP dimandatkan untuk memfasilitasi sektor swasta dan badan hukum untuk dilibatkan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan dampak narkoba di tempat kerja dan masyarakat. 5. Pada tahun 2005, pemusnahan tanaman terlarang sebagai bahan utama pembuatan narkotika. Pada tahun 2008, pemusnahan tanaman terlarang sebagai bahan utama pembuatan narkotika ASEAN 2000:209.

3.1.3 Tinjauan Perdagangan Narkotika Di Kawasan Asia Tenggara

Maraknya masalah peredaran dan perdagangan obat – obatan terlarang telah ada sejak ratusan tahun lalu. Obat – obatan seperti psychoactive telah digunakan sebagai keperluan pengobatan. Pada akhir abad ke 19 dengan semakin berkembangnya ilmu kimia dan farmakologi, masyarakat mensintesiskan berbagai macam zat yang amat sangat kuat dan bersifat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan yang sangat akut misalnya kokain dan heroin. Semakin berkembangnya zaman terdapat pula penemuan alat suntik hypodermic syringe yang disalahgunakan masyarakat untuk menyuntikan obat-obatan tersebut sehingga mengakibatkan efek yang lebih kuat dan semakin meningkatkan resiko ketergantungan yang lebih serius Dirjen Kerjasama ASEAN, 2000:21. Masalah narkotika dan obat – obatan terlarang telah menjadi fenomena global dan dampaknya telah dirasakan oleh berbagai negara di belahan dunia meskipun tingkat ancamannya berbeda – beda. Masalah narkotika dan obat – obatan telarang ini termasuk dalam kategori ancaman keamanan non – tradisional terhadap keamanan di kawasan Asia Tenggara. Dibawah ini adalah tabel penyalahgunaan narkoba yang dialami oleh negara – negara anggota ASEAN berdasarkan peringkat: