Uji Kecocokan Model Pengujian Hipotesis Penelitian

129 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4.1 Uji Kecocokan Model

Terdapat tiga jenis uji kecocokan model, yaitu uji kecocokan model pengukuran, uji kecocokan keseluruhan model dan uji kecocokan model struktural. Berdasarkan pengolahan data menggunakan Lisrel 8.8 maka didapatkan model penelitian yang terdiri dari 3 kategori, yaitu : 1. Basic Model Estimates 2. Basic Model Standardized Solution 3. Basic Model T-Values Untuk hasil model dapat dilihat pada gambar 4.4, 4.5, dan 4.6. Gambar 4.4 Basic Model Estimates 130 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambar 4.5 Basic Model Standardized Solution Gambar 4.6 Basic Model T-Values 131 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4.1.1 Model Pengukuran

Untuk menguji apakah indikator-indikator yang digunakan pada masing- masing variabel laten yaitu kemampuan, motivasi, dan kinerja pada model penelitian memiliki derajat kesesuaian yang baik terlebih dahulu dihitung reliabilitas indikator menggunakan pendekatan construct reliability dan variance extracted.

4.4.1.1.1 Model Pengukuran Variabel Laten Kemampuan

Untuk menguji apakah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel laten kemampuan memiliki derajat kesesuaian yang tinggi, maka dihitung reliabilitas kelima indikator menggunakan pendekatan construct reliability dan variance extracted. Hasil pengujian masing-masing indikator variabel laten kemampuan disajikan pada tabel 4.19. Tabel 4.19 menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel teramati atas variabel laten kemampuan telah lolos uji validitas, karena telah memenuhi persyaratan yaitu nilai loading factors ≥50 dan nilai t-value ≥1,96. Sedangkan, uji reliabilitas variabel kemampuan menghasilkan nilai yang baik. Dapat dilihat bahwa construct raliability CR sebesar 0,79 ≥ 0,70, sehingga variabel kemampuan memiliki konsistensi yang baik. Salah satu cara lain untuk melihat reliabilitas adalah melalui variance extracted VE, dimana nilai VE yang didapatkan adalah 0,43 ≤ 0,50 yang memiliki makna bahwa 43 informasi yang terkandung dalam variabel teramati 5 indikator yaitu ketahanan stamina, kesalahan dalam bekerja, keterampilan, penguasaan teori, dan jangka waktu dalam bekerja dapat terwakili 132 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dalam variabel laten variabel kemampuan. Namun, cara ini adalah optional atau tidak diharuskan Hair et.al : 2007. Sehingga peneliti melihat dari nilai CR sebagai ukuran reliabilitas. Tabel 4.19 Ringkasan hasil komputasi statistik model pengukuran variabel kemampuan Indikator Standardized Loading Standardized Loading 2 Nilai t Error variance Validitas ≥ 0,50 X1.1 0,56 0,32 6,75 0,56 Baik X1.2 0,64 0,41 7,84 0,43 Baik X1.3 0,58 0,33 6,95 0,54 Baik X1.4 0,74 0,54 9,43 0,36 Baik X1.5 0,55 0,30 6,52 0,61 Baik Jumlah 3,07 1,9 37,49 2,5 Construct Reliability = 0,79 Variance extracted = 0,43 t-kritis = 1,96 Sumber : Data primer yang diolah 2014 4.4.1.1.2 Model Pengukuran Variabel Laten Motivasi Untuk menguji apakah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel laten motivasi memiliki derajat kesesuaian yang tinggi, maka dihitung reliabilitas ke-11 indikator menggunakan pendekatan construct reliability dan variance extracted. Hasil pengujian masing-masing indikator variabel laten motivasi disajikan pada tabel 4.20. Tabel 4.20 menunjukkan bahwa terdapat 11 variabel teramati atas variabel laten motivasi telah lolos uji validitas, karena telah memenuhi persyaratan yaitu 133 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN nilai loading factors ≥50 dan nilai t-value ≥1,96. Sedangkan, uji reliabilitas variabel kemampuan menghasilkan nilai yang baik. Dapat dilihat bahwa construct raliability CR sebesar 0,89 ≥ 0,70, sehingga variabel kemampuan memiliki konsistensi yang baik. Tabel 4.20 Ringkasan hasil komputasi statistik model pengukuran variabel motivasi Indikator Standardized Loading Standardized Loading 2 Nilai t Error variance Validitas ≥ 0,50 X2.1 0.63 0.40 8.19 0.41 Baik X2.2 0.58 0.34 7.39 0.58 Baik X2.3 0.63 0.40 8.21 0.49 Baik X2.4 0.66 0.44 8.70 0.43 Baik X2.5 0.66 0.43 8.64 0.45 Baik X2.6 0.63 0.40 8.19 0.43 Baik X2.7 0.57 0.32 7.24 0.56 Baik X2.8 0.65 0.42 8.53 0.46 Baik X2.9 0.62 0.39 8.04 0.45 Baik X2.10 0.66 0.43 8.67 0.46 Baik X2.11 0.58 0.34 7.38 0.57 Baik Jumlah 6.87 4.31 89.18 5.29 Construct Reliability = 0,89 Variance extracted = 0,44 t-kritis = 1,96 Sumber : Data primer yang diolah 2014 Salah satu cara lain untuk melihat reliabilitas adalah melalui variance extracted VE, dimana nilai VE yang didapatkan adalah 0,44 ≤ 0,50 yang memiliki makna bahwa 44 informasi yang terkandung dalam variabel teramati 134 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 11 indikator yaitu kebutuhan dalam menggunakan kemampuan yang dimiliki, kebutuhan dalam berpendapat, kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, kebutuhan untuk berinteraksi, kebutuhan untuk diperhatikan, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan lingkungan kerja yang baik, kebutuhan makan dan minum, dan kebutuhan memiliki istirahat yang cukup dapat terwakili dalam variabel laten variabel motivasi. Namun, cara ini adalah optional atau tidak diharuskan Hair et.al : 2007. Sehingga peneliti melihat dari nilai CR sebagai ukuran reliabilitas.

4.4.1.1.3 Model Pengukuran Variabel Laten Kinerja

Untuk menguji apakah indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel laten kinerja memiliki derajat kesesuaian yang tinggi, maka dihitung reliabilitas keempat indikator menggunakan pendekatan construct reliability dan variance extracted. Hasil pengujian masing-masing indikator variabel laten kinerja disajikan pada tabel 4.21. Tabel 4.21 menunjukkan bahwa terdapat 4 variabel teramati atas variabel laten motivasi telah lolos uji validitas, karena telah memenuhi persyaratan yaitu nilai loading factors ≥50 dan nilai t-value ≥1,96. Sedangkan, uji reliabilitas variabel kemampuan menghasilkan nilai yang baik. Dapat dilihat bahwa construct raliability CR sebesar 0,82 ≥ 0,70, sehingga variabel kemampuan memiliki konsistensi yang baik. Salah satu cara lain untuk melihat reliabilitas adalah melalui variance extracted VE, dimana nilai VE yang didapatkan adalah 0,54 ≤ 0,50 dan masuk dalam kriteria baik dan memiliki makna bahwa 54 informasi 135 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN yang terkandung dalam variabel teramati 4 indikator yaitu ketepatan waktu, ketelitian, dan hasil pekerjaan dapat terwakili dalam variabel laten variabel kinerja. Namun, cara ini adalah optional atau tidak diharuskan Hair et.al : 2007. Sehingga peneliti melihat dari nilai CR sebagai ukuran reliabilitas. Tabel 4.21 Ringkasan hasil komputasi statistik model pengukuran variabel kinerja Indikator Standardized Loading Standardized Loading 2 Nilai t Error variance Validitas ≥ 0,50 Y1.1 0,64 0,41 0,00 0,52 Baik Y1.2 0,76 0,58 7,47 0,36 Baik Y1.3 0,78 0,61 7,60 0,34 Baik Y1.4 0,64 0,41 6,56 0,52 Baik Jumlah 2,82 2,01 21,63 1,74 Construct Reliability = 0,82 Variance extracted = 0,54 t-kritis = 1,96 Sumber : Data primer yang diolah 2014 4.4.1.2 Uji Kecocokan Keseluruhan Model Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, maka perlu dilakukan pengujian statistik terhadap model SEM keseluruhan. Tujuan pengujian adalah untuk menguji apakah model secara keseluruhan dapat dikatakan fit dengan data sampel yang ada dan untuk mengetahui seberapa tepat variabel-variabel yang diamati dapat menjelaskan variabel laten yang ada. Hasil Goodness Of Fit GOF yang dihasilkan dari model SEM dengan bantuan software Lisrel 8.8 adalah pada tabel 4.22. 136 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 4.22 Output GOF Ukuran GOF Tingkat kecocokan Hasil estimasi Tingkat kecocokan Statistic Chi- Square χ 2 Nilai yang kecil P 0,05 χ 2 =392,07 p = 0,00 Kurang baik NCP interval Nilai yang kecil interval yang sempit 225,07 171,10 ; 286,76 Baik RMSEA P Close fit RMSEA ≤ 0,08 P ≥ 0,05 0,095 p = 0,00 Kurang baik ECVI Nilai yang kecil dan dekat dengan ECVI saturated M = 3,21 S = 2,82 I = 24,53 Baik AIC Nilai yang kecil dan dekat dengan AIC saturated M = 478,07 S = 420,00 I = 3654,63 Baik CAIC Nilai yang kecil dan dekat dengan CAIC saturated M = 650,53 S = 1262,23 I = 3734,85 Baik NFI NFI ≥ 0.90 0,89 Marginal fit NNFI NNFI ≥ 0.90 O,92 Baik Good fit CFI CFI ≥ 0.90 0,93 Baik Good fit IFI IFI ≥ 0.90 0,93 Baik Good fit RFI RFI ≥ 0.90 0,87 Marginal fit RMR Standardized RMR ≤ 0,05 0,059 Kurang baik GFI GFI ≥ 0.90 0,79 Kurang baik AGFI AGFI ≥ 0.90 0,74 Kurang baik Sumber : Data primer yang diolah 2014 137 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 4.22 menunjukkan bahwa terdapat 7 ukuran GOF yang menunjukkan kecocokan yang baik Good fit, 2 ukuran GOF yang menunjukkan kecocokan yang sedang Marginal Fit, dan 5 ukuran GOF yang menunjukkan kecocokan yang kurang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model adalah baik good fit. Dilihat dari hasil kecocokan keseluruhan model yang menunjukkan kecocokan yang baik Good fit, 2 ukuran GOF yang menunjukkan kecocokan yang sedang Marginal Fit, dan 5 ukuran GOF yang menunjukkan kecocokan yang kurang baik, oleh itu uji kecocokan keseluruhan model bisa diterima karena hasil keseluruhan menunjukkan kinerja yang baik atau good fit, sehingga bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya.

4.4.1.3 Model Struktural

Setelah diuraikan model pengukuran masing-masing variabel laten endogen dan eksogen selanjutnya akan diuraikan model struktural antar variabel laten yang terbentuk dari model pengukuran. Berdasarkan kerangka pengujian model struktural, maka secara garis besar model struktural yang akan diuji pada penelitian ini disajikan pada tabel 4.23: Tabel 4.23 Model struktural antar variabel laten Endogenous Construct Exogenous Construct Error ξ1 ξ2 Ƞ ϒ1 ξ1 ϒ2 ξ2 + ζ 138 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keterangan : ξ1 = Kemampuan ξ2 = Motivasi Ƞ = Kinerja pegawai ζ = Pengaruh faktor lain terhadap kinerja pegawai ϒ = Koefisien pengaruh laten eksogen terhadap laten endogen Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software Lisrel 8.8 diperoleh persamaan struktural pada tabel 4.24 : Tabel 4.24 Persamaan struktural antar variabel laten Endogenous Construct Exogenous Construct Error ξ1 ξ2 Ƞ 0,26 0,64 + 0,28 Sumber : Data primer yang diolah 2014 Gambar 4.7 Diagram jalur hubungan struktural antar variabel laten 139 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 4.25 Besar pengaruh kemampuan dan motivasi terhadap kinerja Variabel Koefisien jalur Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung Total ξ1 0,26 6,76 11,81 18,57 ξ2 0,64 40,96 11,81 52,77 Total pengaruh secara bersama-sama 71,34 Sumber : Data primer yang diolah 2014 Berdasarkan tabel 4.25, Untuk penghitungan pengaruh langsung adalah koefisien jalur dikuadratkan kemudian dikalikan 100. Pada variabel ξ1 pengaruh langsungnya adalah 0,26 2 x 100 = 6,76. Pada variabel ξ1 pengaruh langsungnya adalah 0,64 2 x 100 = 40,96. Sedangkan untuk perhitungan pengaruh tidak langsung adalah koefisien jalur ξ1 x korelasi ξ1 ξ2 x koefisien jalur ξ2 kemudian dikalikan 100. Sehingga dapat dihitung 0,26 x 0,71 x 0,64 x 100 = 11,81. Secara bersama-sama kemampuan dan motivasi mampu menjelaskan perubahan yang terjadi pada kinerja pegawai sebesar 71,34 dan sisanya sebesar 28,66 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti yaitu perlengkapan dan fasilitas, lingkungan eksternal, kepemimpinan, misi strategi, budaya perusahaan, kinerja individu dan organiasi, praktik manajemen, struktur, dan iklim kerja Zoeldan Raden : 2012. 140 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4.2 Korelasi Antar Variabel

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Universitas Methodist Indonesia

1 37 140

Analisis Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Superbtex Divisi Non Woven Rancaekek Sumedang

0 12 15

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA Pengaruh Motivasi, Kepuasan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Rumpun Sari Medini.

0 7 14

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. BANK Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pt. Bank Bukopin Tbk. Cabang

0 4 24

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI SEKSI PERDAGANGAN Analisis Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Seksi Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Surakarta

0 1 13

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI SEKSI PERDAGANGAN Analisis Pengaruh Motivasi Dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Seksi Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Surakart

0 2 12

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PIKIRAN RAKYAT BANDUNG.

0 0 71

Pengaruh Remunerasi, Motivasi Kerja, dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai IMG 20160222 0001

0 0 1

185131895 JURNAL PENGARUH KEMAMPUAN MOTIVASI DAN KINERJA PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

0 0 12

45967216 makalah promosi kesehatan

0 0 31