Kemampuan Berpikir Kritis Ruang Lingkup Penelitian
14 ini dilaksanakan maka diperlukan adanya evaluasi. Dalam dunia pendidikan kata
evaluasi sangat identik dengan pemberian nilai sebagai tolak ukur seberapa berhasilkah kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan sebagai bahan
pertimbangan untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya. Evaluasi yang dilakukan guru kepada para siswa biasanya merupakan evaluasi hasil belajar. Gunanya
untuk mengetahui kualitas pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan. Evaluasi hasil belajar ini berupa tes, baik secara tertulis, lisan maupun perbuatan.
Tes yang sering digunakan yaitu tes tertulis seperti tes pilihan jamak dan uraian. Bentuk tes ini dipilih karena alasan kepraktisan. Padahal masih banyak bentuk tes
yang dapat digunakan, seperti pengembangan dari bentuk tes pilihan jamak yaitu pilihan jamak beralasan. Tes ini mengharapkan siswa dapat memberikan alasan
pada setiap jawaban yang dipilihnya. Penelitian ini mengunakan dua bentuk tes yaitu bentuk tes uraian dan bentuk tes
pilihan jamak beralasan sebagai modifikasi dari bentuk tes pilihan jamak pada umumnya. Masing-masing bentuk tes akan menghasilkan skor sebagai keluaran
hasil belajar fisika siswa yang berfokus pada ranah kognitif saja. Peninjauan hasil belajar dari tiap bentuk tes tersebut dilihat dari kemampuan berpikir kritis siswa
yang dibagi menjadi dua kategori saja, yaitu kategori tinggi dan kategori rendah. Variabel dalam penelitian ini berjumlah tiga variabel yaitu variabel bebas,
variabel terikat dan variabel moderator. Variabel bebas meliputi bentuk tes uraian X
1
dan bentuk tes pilihan jamak beralasan X
2
. Kemudian variabel terikat berupa hasil belajar fisika siswa Y dan variabel moderatornya yaitu kemampuan
berpikir kritis. Pada variabel terikat berupa hasil belajar akan didapat dua hasil
15 belajar fisika siswa yaitu hasil belajar dengan perlakuan bentuk tes uraian Y
1
dan hasil belajar dengan perlakuan bentuk tes pilihan jamak beralasan Y
2
. Kedua hasil belajar tersebut dibagi menjadi dua kategori berdasarkan kemampuan
berpikir kritis yang dimiliki siswa yaitu kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah. Selanjutnya hasil belajar dianalisis untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar fisika siswa pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan
berpikir kritis rendah. Penjelasan lebih lanjut untuk menganalisis variabel-variabel dalam penelitian ini,
dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir
Penggunaan bentuk tes dan peninjauan kemampuan berpikir kritis siswa akan berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa. Masing-masing variabel berada
dalam dua kategori yaitu bentuk tes uraian dengan pilihan jamak beralasan dan kemampuan berpikir kritis tinggi dengan kemampuan berpikir kritis rendah yang
berdampak pada hasil belajar fisika siswa. X
1
X
2
Y
1
Y
2
KBK Z
1
Z
2
16 Kemampuan berpikir kritis dan bentuk tes yang bervariasi akan saling
mempengaruhi sehingga terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa. Terutama bagi tingkatan kemampuan berpikir kritis yang dimiliki siswa. Siswa dengan
kemampuan berpikir kritis kategori tinggi akan meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan bentuk tes uraian. Karena, bentuk tes ini mampu merangsang
kemampuan yang dimiliki siswa. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis mampu meningkatkan hasil belajar menggunakan bentuk tes pilihan
jamak beralasan daripada bentuk tes uraian. Karena, pada bentuk tes pilihan jamak beralasan pemberian skor lebih mudah diberikan ketika siswa hanya menjawab
pilihannya saja atau hanya memberikan alasannya saja. Berdasarkan hipotesis yang saling berhubungan, maka masing-masing variabel
memungkinkan adanya interaksi yaitu interaksi antara bentuk tes dan kemampuan berpikir kritis dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa.