30 µ
x21 =
Hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan bentuk tes pilihan jamak beralasan.
Kriteria Uji: Jika nilai Sig. 0,050 maka H
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan
hasil belajar fisika siswa antara model bentuk tes uraian dan pilihan jamak beralasan. Trihendradi, 2005: 172. Kemudian jika hasil belajar fisika siswa
adalah maka H
ditolak.
Hipotesis kedua
H : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa dilihat dari kemampuan
berpikir kritis. H
1
: Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa dilihat dari kemampuan berpikir kritis.
Hipotesis statistik:
H :
H
1
: µ
x11 =
Hasil belajar fisika pada siswa kemampuan berpikir kritis tinggi. µ
x21 =
Hasil belajar fisika pada siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah.
31 Kriteria Uji:
Jika nilai Sig. 0,050 maka H diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan
hasil belajar fisika siswa dilihat dari kemampuan berpikir kritis. Trihendradi, 2005: 172. Kemudian jika hasil belajar fisika siswa adalah maka H
ditolak.
Hipotesis ketiga
H : Tidak terdapat interaksi antara bentuk tes dengan kemampuan berpikir kritis
dalam peningkatan hasil belajar fisika siswa. H
1
: Terdapat interaksi antara bentuk tes dengan kemampuan berpikir kritis dalam peningkatan hasil belajar fisika siswa.
Hipotesis statistik:
H : Interaksi A = B A = Bentuk tes
H
1
: Interaksi A ≠ B B = Kemampuan berpikir kritis
Kriteria uji:
Jika nilai Sig. interaksi Bentuk tes
kemampuan berpikir kritis 0,050 maka H
diterima. Trihendradi 2005: 172
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1.
Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang evaluasi pembelajarannya menggunakan bentuk tes uraian dan bentuk tes pilihan jamak beralasan. Hasil
belajar fisika siswa yang evaluasi pembelajarannya menggunakan bentuk tes pilihan jamak berlasan lebih tinggi daripada bentuk tes uraian.
2. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa dilihat dari kemampuan berpikir
kritis siswa. Hasil belajar fisika siswa dengan kemampuan berpikir kritis kategori tinggi lebih tinggi daripada siswa dengan kemampuan berpikir kritis
katgori rendah. 3.
Terdapat interaksi antara bentuk tes dengan kemampuan berpikir kritis siswa. Bentuk tes pilihan jamak beralasan mampu meningkatkan hasil belajar fisika
siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi. Sedangkan, bentuk tes uraian dapat meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa dengan kemampuan
berpikir kritis rendah.
52
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan juga analisis terhadap hasil pengamatan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi guru dapat menggunakan bentuk tes pilihan jamak beralasan karena
dapat meningkatkan hasil belajar lebih baik daripada menggunakan bentuk tes uraian.
2. Bagi guru hendaknya dapat meningkatkan penggalian kemampuan berpikir
kritis yang dimiliki siswa. Karena dengan dasar kemampuan berpikir kritis yang tinggi, siswa mampu mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
daripada siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah. 3.
Bagi guru dapat menggunakan bentuk tes uraian maupun pilihan jamak untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan kemampuan berpikir kritis
tinggi. Sedangkan untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah, guru dapat menggunakan bentuk tes
uraian. 4.
Bagi pihak lain yang ingin menerapkan bentuk tes yang telah dilakukan oleh peneliti ini, sebaiknya terlebih dahulu dianalisis kembali untuk disesuaikan
penerapannya, terutama dalam hal bentuk soal dan rubrikasi penilaian sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Panduan Penulisan Butir Soal. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Abdullah, Abu Muhammad Ibnu. 2008. Hasil dan Prestasi Belajar. Artikel Pendidikan. [Network] diakses 18 Februari 2012 dari http:spesialis-
torch.comcontentview12029
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aryati, Rosmedi. 2009. Bagaimana Strategi Pembelajaran Quantum Teaching Dan Quantum Learning Dapat Dilaksanakan. [Network] diakses 25
November 2010 dari http:blog.unila.ac.idmomon20090907bagaimana-strategi-
pembelajaran-quantum-teaching-dan-quantum-learning-dapat- dilaksanakan
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fatmasari, Yuli. 2012. Pengaruh Keterampilan Berpikir Kritis Siswa melalui
Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMA Swadhipa 1 Natar. Skripsi. Lampung: Universitas Lampung.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halpen. 1996. Memahami Berpikir Kritis. Bandung: Artikel Pendidikan.
Hardiansyah. 2006. Jenis-Jenis Desain Penelitian Secara Umum dan Pendekatannya. Makalah. [Network] diakses 4 Juli 2011 dari
http:Te.Ugm.Ac.Id~RisanuriV01Wp-ContentUploads201105Final- Hardi-Dan-Kholis.Pdf
Jaelani, Ahmad. 2009. Tes Objektif Beralasan TOB Studi Eksperimen Penggunaan Alat Evaluasi pada Mapel Kimia di MAN 3 Kediri. Jurnal.
Surabaya: Badan Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Surabaya.[Network] diakses 2009 dari
http:bdksurabaya.kemenag.go.idfiledokumenTESOBJEKTIFBERALAS ANJaelani.pdf
Johnson, Elaine B. 2009. Contextual Teaching Learning CTL. Bandung: Kaifa
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
Nafah, Isti. 2010. Pengaruh Perbedaan Bentuk Tes dalam Evaluasi Hasil Belajar Fisika Ditinjau dari Kemampuan Bahasa Indonesia. Skripsi. Surabaya: UNS.
[Network] diakses 24 November 2010 dari http:eprints.uns.ac.idideprint92.
Noer, Sri Hastuti. 2010. Penerapan Modified Jigsaw dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Reprsentasi Matematis.Jurnal
Pendidikan MIPA. Jurusan P.MIPA. Unila. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom. Sanjaya, Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana. Saputri, Novika. 2010. Pengaruh Fasilitas di Rumah dan Motivasi Belajar pada
Pembelajaran Fisika melalui Metode Pemberian Tugas terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Trimurjo
Tahun Pelajaran 20092010. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Silverius, Suke. 2005. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo.
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suprapto. 2008. Menggunakan Ketrampilan Berpikir Untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Artikel. [Network] diakses 01 November 2012 dari
http:supraptojielwongsolo.wordpress.com.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryabrata S, 2001. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Rajawali Pers.