Pembahasan Jurnal EDUMAT Vol.4 No.8 2013

563 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR BERBASIS INQUIRY UNTUK SISWA SMP 1 Anggria Septiani Mulbasari, 2 Darmawijoyo, 3 Nila Kesumawati 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya 2,3 Dosen Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya Abstract. This study aims to produce a teaching material for three dimensional spaces using inquiry-based approach. This research is a developmental research consists of three steps: preliminary, formative study self evaluation, expert review, one-to-one and small group and a field test. The subjects were eighth grade students of SMP Negeri 45 Palembang. Experts review suggests that this study has produced a valid and practical teaching material for three dimensional spaces. The results of the field test also show that the material has a potential effect to improve student’s critical thinking skills. Keywords: inquiry-based approach, three dimensional spaces, worksheet

1. Pendahuluan

Pada tujuan pembelajaran mate- matika yang tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pen- didikan KTSP 2006 disebutkan bahwa pembelajaran matematika salah satunya bertujuan agar siswa memiliki kemampuan penalaran pada pola dan sifat. O’Daffer dan Thornquist dalam Noer 2008 menggabungkan penalaran dan pembuktian matematika sebagai elemen terkait dalam berpikir kritis. Dengan demikian, kemampuan siswa berpikir kritis matematika harus mendapatkan perhatian khusus agar tujuan pembelajaran matematika tersebut dapat tercapai. Maesuri 2007 menyatakan bahwa untuk menemukan suatu pe- mahaman secara baik bisa di- lakukan dengan mengerjakannya, mengalami, ataupun dengan ber- interaksi dengan orang lain. Sehingga, pandangan terhadap matematika mengalami perubahan yaitu dari matematika sebagai alat menjadi matematika sebagai ak- tivitas manusia. Perubahan juga terjadi dalam paradigma pendidikan dari pembelajaran berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada siswa. Artinya kemampuan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang berpusat pada siswa. Akan tetapi dalam kenyataanya di sekolah-sekolah tidak seperti itu, terutama pada materi geometri ruang. Menurut Suwaji dalam Setiawan 2012 geometri ruang telah diajarkan sejak Sekolah Dasar SD, namun ternyata kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dimensi tiga masih rendah. Hasil Training Need Assessment yang dilaksanakan Pusat Pengembangan dan Pemberda- yaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPPPTK Matematika tahun 2007 dengan sampel sebanyak 268 pendidik Sekolah Menengah Pertama SMP dari 15 propinsi menunjukkan bahwa se- banyak 43,7 guru masih memerlukan pendalaman materi luas permukaan dan volume balok, kubus, prisma, serta limas, sebanyak 48,1 guru masih memerlukan pendalaman materi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya, sebanyak 48,1 guru masih memerlukan pendalaman materi pembuatan jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas, dan 564 sebanyak 45,9 guru masih memerlukan pendalaman materi unsur-unsur tabung, kerucut, dan bola. Markaban dalam Setiawan 2012. Dari penjelasan diatas terlihat bahwa kemampuan bangun ruang sisi datar masih rendah. Menurut Rohati 2011 selama ini bahan ajar yang berupa buku-buku pelajaran matematika yang di- gunakan oleh siswa dan guru di- sekolah belum mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna. Misalnya pada materi bangun ruang langsung diinformasikan kepada siswa. Agar siswa mengembangkan ke- mampuan berpikir kritis mate- matika, maka diperlukan suatu bahan ajar metode pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan dan mengkondisikan siswa untuk menemukan jawaban sendiri dari suatu masalah. Sehingga bisa ke- mampuan berpikir kritis siswa ber- kembang dan siswa aktif. Ke- terampilan guru dalam memilih metode pembelajaran merupakan faktor penting agar tujuan pem- belajaran dapat tercapai. Menurut Sanjaya 2010:52, inquiry adalah metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Berdasarkan teori- teori tersebut, peneliti menemukan keterkaitan antara inquiry dengan kemampuan siswa berpikir kritis matematika jika diterapkan pada pembelajaran matematika. Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian yang telah di- lakukan sebelumnya, penulis ter- tarik untuk mengembangkan bahan ajar matematika bangun ruang sisi datar dengan menggunakan inquiry untuk siswa SMP. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana mengembangkan ba- han ajar matematika bangun ruang sisi datar berbasis inquiry untuk siswa SMP yang valid dan praktis?. 2. Bagaimana efek potensial dari bahan ajar matematika yang di- kembangkan terhadap ke- mampuan berpikir kritis untuk siswa SMP? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1. Menghasilkan bahan ajar matematika bangun ruang sisi datar berbasis inquiry untuk siswa SMP yang valid dan Praktis, 2. Mengetahui efek potensial dari bahan ajar matematika yang dikembangkan terhadap ke- mampuan berpikir kritis untuk siswa SMP.

1. Metode Penelitian

a. Subjek dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pembelajaran 20122013. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 45 Palembang dengan jumlah siswa 39 orang. Terdiri dari 23 orang laki- laki dan 16 orang siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian di semester 2 mata pelajaran matematika dengan materi bangun ruang sisi datar pada luas permukaan dan volume kubus dan balok.

b. Metode Penelitian

Dalam peneltian ini, Peneliti menggunakan metode peneltian pengembangan atau development research Akker, 1999. Penelitian ini akan mengembangkan bahan ajar berupa lembar kerja siswa LKS yang valid dan praktis dalam pembelajaran matematikja di kelas VIII, melalui dua tahapan yaitu preliminary study dan tahap