Prosedur Penelitian Metode Penelitian
568
adalah siswa masih sulit memahami masalah yang terdapat pada soal
sehingga pada saat merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis
masih banyak siswa yang kurang tepat, karena butuh konsentrasi dan
kerjasama dalam kelompok masing- masing, tetapi secara keseluruhan
kelompok cukup berantusias dalam mengerjakan
LKS yang
telah dikembangkan.
Pada pertemuan kedua, diberikan materi
volume kubus.
Setiap kelompok melakukan kegiatan pada
LKS yang diberikan. Siswa mulai terbiasa dalam mengerjakan soal-
soal dalam LKS. Rata-rata nilai LKS adalah 79,2 dan nilai tugas yang
mengarahkan
siswa untuk
kemampuan berpikir kritis rata-rata 90. Pada LKS ini kesulitan yang
dialami siswa
adalah saat
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis dan kesimpulan, tetapi
secara keseluruhan
siswa berantusias
untuk berpikir
menyelesaikan soal yang terdapat pada LKS II.
Pada pertemuan ketiga, diberikan materi luas permukaan balok. Rata-
rata nilai LKS siswa 84,2 dan rata- rata nilai tugas 75. Kesulitan yang
dialami siswa pada LKS III ini adalah siswa
sulit dalam
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis dan
juga saat menguji hipotesis ada beberapa redaksi soal yang membuat
siswa binggung,
tetapi setelah
dibimbing siswa bisa melakukan kegiatan dengan baik.
Pada pertemuan keempat, materi volume
balok setiap
kelompok melakukan kegiatan-kegiatan pada
LKS yang diberikan. Siswa mulai terbiasa dalam mengerjakan soal-
soal dalam LKS. Rata-rata nilai LKS adalah 75,8 dan nilai tugas yang
mengarahkan
siswa untuk
kemampuan berpikir kritis rata-rata 81,7. Pada LKS ini kesulitan yang
dialami siswa
adalah saat
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis dan kesimpulan, tetapi
secara keseluruhan
siswa berantusias untuk berpikir
dan menyelesaikan soal yang terdapat
pada LKS II. Pada pertemuan kelima dilakukan
tes akhir. Berdasarkan hasil tes di akhir
pembelajaran yang
telah dilakukan diperoleh bahwa bahan
ajar berupa LKS yang telah diujikan oleh
siswa SMP
Negeri 45
Palembang, sebagai
subjek penelitian menghasilkan bahan ajar
yang mempunyai efek potensial. Data Berdasarkan hasil analisis data
tes tergambar pada jawaban siswa yang dapat mengisi pertanyaan yang
diberikan, meskipun jawaban yang diberikan belum sempurna tetapi
sudah mengarah dengan harapan peneliti. Data hasil tes kemampuan
berikir kritis siswa dianalisis untuk menentukan
kategori tingkat
kemampuan berpikir kritis siswa. Pada
penelitian ini
indikator kemampuan berpikir kritis dibatasi
menjadi 3 indikator yang akan dicapai,
dikarenakan peneliti
menyesuaikan dengan metode dan materi yang akan dipakai. Adapun
persentase tingkat
kemampuan berpikir kritis siswa tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Distribusi Skor Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis
Interval Skor
Freku ensi
Persent ase
Kategori 13,7
– 18,3 1
2,63 Sangat
baik 9,2
– 13,7 25
65,79 Baik
4,6 – 9,1
10 26,32
Cukup – 4,5
2 5,26
Kurang Jumlah
38 100