Muhamad Ade Jaenudin, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN
KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat besar terhadap pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan suatu usaha dalam mengembangkan
pribadi siswa secara utuh mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendidikan jasmani tidak hanya bertujuan untuk memahami materi semata tetapi
melatih siswa untuk berani, disiplin, tanggung jawab, sportif, jujur, kerjasama serta melakukan gerak dasar dengan benar. Oleh karena itu peran guru tidak hanya
menyampaikan informasi saja tetapi guru harus merancang pembelajaran terlebih dahulu sehingga pembelajaran dapat menarik siswa untuk terus belajar. Dengan
demikian dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana pembelajaran aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi siswa. Dengan suasana pembelajaran
tersebut dapat mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga hasil belajar dapat diraih dengan maksimal.
Pendidikan jasmani diajarkan di semua jenjang pendidikan dan memberikan kontribusi pada prestasi akademis siswa khususnya di bidang bahasa, membaca, dan
matematika, khususnya ketika diajarkan oleh guru yang terlatih baik dalam pedagogis maupun permainan atau olahraga Sallis dkk, 1999, hlm. 127. Hal ini bukan saja
berlaku pada pelajar sekolah dasar tetapi juga sekolah menengah Booth dkk, 2013, hlm. 1. Pendidikan jasmani mampu memberikan kontribusi terhadap kebugaran dan
aktivitas jasmani pelajar Sallis dkk, 1997, hlm. 87. Sehubungan dengan itu, pendidikan jasmani di sekolah dasar mempunyai peranan yang sangat penting karena
pendidikan jasmani merupakan upaya pendidikan yang langsung memberi dampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikis siswa. Oleh karena itu
upaya pendidikan melalui pendidikan jasmani terhadap anak usia sekolah dasar perlu dikelola secara profesional, karena terdapat banyak nilai dari pendidikan jasmani
terhadap pembentukan karakter siswa. Rhoden 2006, hlm. 167 menunjukkan bahwa
Muhamad Ade Jaenudin, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN
KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pendidikan jasmani berpengaruh pada peningkatan kecerdasan emosional pelajar, menurut McNamee 2005, hlm. 5, nilai yang terdapat dalam pendidikan jasmani
mencakup nilai sosialisasi dan akulturasi. Selanjutnya, Medcalf, Marshall, dan Menurut Wuest Buschner 2003, hlm
508, bahwa nilai yang dapat diajarkan dalam pendidikan jasmani mencakup nilai kerjasama, disiplin diri, permainan yang adil fair-play, pengendalian emosional, kerja
kelompok, kepercayaan diri, dan keyakinan diri. Beberapa pendapat tersebut menunjukkan bahwa nilai yang dapat ditransfer melalui pendidikan jasmani sangat
kompleks mulai dari kecerdasan emosional, kerjasama, disiplin, percaya diri, keyakinan diri, pengendalian emosi yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat . Nilai-
nilai dapat dicapai dengan proses penyelenggaraan pendidikan jasmani yang bermakna Russel, 2004, hlm. 1.
Berdasarkan pemaparan di atas nilai-nilai tersebut dapat dikembangkan sejak proses perkembangan anak, karena penanaman nilai harus dimulai sejak dini. Seperti
penelitian yang dilakukan oleh Alice Hartman 1970, hlm. 142-143 yang menjelaskan bahwa:
By the time a child reaches first grade, it is already late to teach him many motor skills. He has already developed many poor habits and skills or perhaps
he has already learned to be afraid. The longer we wait to help these children, the more difficult it will be. Some never will overcome a fear of balls or fear of
looking ridiculous and being laughed at by classmates. Concentration on skills or sports for adolesents will fail to achive goals of
competence, since emphasis on learning basic movement must begin with very young children, the earlier the better. To the child, the ability to move well is
just as important if not more important than the ability to read well. Futhermore, there are those who believe that the ability to read is somewhat
dependent on the ability to move.
Berdasarkan kutipan di atas, membelajarkan gerakan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, karena jika anak sudah memasuki usia sekolah akan sulit membelanjarkannya.
Hal ini disebabkan karena anak sudah memasuki usia sekolah mulai dihinggapi ketakutan akan segala hal, dan hal ini mengakibatkan pembelajaran gerak dasar
terhambat.
Muhamad Ade Jaenudin, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN
KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya penelitian dari Ohio State University, Columbus, oleh Goodway, 2010 menemukan bahwa delapan dari setiap 10 anak prasekolah menunjukkan
keterlambatan dalam kemampuan motorik dasar seperti berlari, melompat, melempar, dan menangkap hal ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Goodway,
Robinson, Crowe 2010, hlm. 17. Penelitian yang sama, dilakukan oleh Sanders, Kidman 1998 terhadap anak sekolah dasar ditemukan kurang dari 50 anak pada
tingkat mahir pada 6 keterampilan dari 12 yang di-teskan. 82 anak memiliki tingkat penguasaan keterampilan motorik kasar yang sangat rendah terutama putri. Sehingga
kemampuan motorik dasar merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Penanaman nilai akan lebih bermakna jika disampaikan tidak hanya dengan memberitahu secara
verbal saja. Pendidikan jasmani dengan aktivitas jasmani yang dilakukan merupakan miniatur dari kehidupan sosial dalam masyarakat. Dalam kehidupan salah satunya
diperlukan kerjasama agar tercipta kehidupan yang harmonis. Kerjasama untuk menjaga keamanan, kebersihan, toleransi, mendidik anak dalam tata budaya masyarakat.
Dalam pendidikan jasmani diantara nilai-nilai tersebut salah satunya terdapat dalam permainan kasti, yaitu dapat memupuk nilai kerjasama siswa, karena permainan
kasti dilakukan secara beregu. Jadi nilai kerjasama untuk mencapai tujuan bersama melalui permaianan dapat diterapkan dengan baik. Nilai kerjasama merupakan nilai
yang sangat penting baik dalam pendidikan jasmani maupun dalam kehidupan sehari- hari, karena semua siswa tanpa melihat tingkat kemampuan, harus bertindak bersama
agar menjadikan pelajaran bermanfaat bagi masing-masing individu Svennberg, Meckbach, Redelius, 2014, hlm. 17. Oleh karena itu pendidikan jasmani lebih
mengarah pada aspek sosiomotor ketimbang psikomotor Jaqueira dkk, 2012, hlm. 17. Dengan demikian permainan kasti memiliki potensi edukasi yang tinggi, yaitu nilai
kerjasama, kejujuran, disiplin dan percaya diri. Ada nilai kerjasama, respect, dan menghargai, jujur, disiplin, berpikir taktis dan self esteem Suherman, 2011, hlm. 18
Permainan kasti merupakan warisan nenek moyang kita yang tidak berkembang, yaitu permainan yang sejak lama dimainkan oleh masyarakat Indonesia. Permainan
kasti merupakan permainan asli Belanda yang telah lama dimainkan di Indonesia sehingga dipandang sebagai bentuk permainan tradisional indonesia Brown, 2006, hlm.
Muhamad Ade Jaenudin, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN
KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
10. Pada dasarnya, kasti dibedakan dari softball karena perbedaan bentuk lapangan, ukuran lapangan, ukuran bola, aturan, jumlah pemain, bahan pemukul, dan bentuk
pemukul. Permainan bola kecil ini satu kelompok bersama baseball, rounders, bola bakar, atau keppers. Penamaan yang lebih tepat untuk permainan bola kecil seperti kasti
adalah permainan pemukul-dan-bola bat-and-ball atau permainan tempat aman safe haven, karena menggunakan pemukul dan bola bola tidak mungkin berukuran besar
karena tidak praktis untuk dipukul dan menggunakan pos-pos aman untuk menjadi benteng pertahanan sementara. Permainan-permainan dalam kelompok ini setidaknya
memiliki 32 varian, diantaranya yang terkenal adalah baseball, cricket, rounders, dan softball.
Permainan ini dengan desain pembelajaran yang benar dapat dipergunakan sebagai alat untuk mendidik karakter siswa. Berkaitan dengan pendidikan karakter
siswa tentunya harus dibentuk dalam peraturan yang harus ditepati, dan desain yang baik. Permainan kasti dengan menggunakan alat yang sebenarnya yaitu bola yang keras
dapat membahayakan siswa yang lain, pemukul yang berat dan lapangan yang lebar dapat menyebabkan siswa kelelahan. Jika hal tersebut terus berlangsung maka akan
berpengaruh terhadap nilai kerjasama dan gerak dasar, padahal kasti memiliki nilai kerjasama dan gerak dasar yang tinggi, seperti halnya permainan softboll.
Pelaksanaan permainan kasti agar mencapai kemenangan dibutuhkan kepatuhan terhadap peraturan dan kerjasama agar permainan berjalan dengan sportif. Ketika siswa
bergerak maka proses pematangan gerak dasar sedang berlangsung, ketika siswa berkomunikasi untuk mendapatkan poin atau mencegah poin adalah salah satu contoh
bentuk kerjasama dalam kontek sosiosport yang dapat berlanjut pada keintiman diantara siswa setelah proses belajar mengajar dan menjadi bekal dalam kehidupannya kelak.
Nilai selanjutnya dalam permainan kasti adalah nilai tradisional. Sebagai budaya lokal, permainan ini telah dimasukkan dalam kurikulum pendidikan secara nasional. Dengan
dimasukkannya permainan ini dalam kurikulum dipastikan permainan ini telah ditelaah nilai positif yang terkandung di dalamnya. Upaya untuk melestarikan budaya lokal
harus dilakukan sebagai ciri dari budaya bangsa. Adapun ciri dan hakikat local genius pada dasarnya, pertama mampu bertahan terhadap budaya luar, kedua memiliki
Muhamad Ade Jaenudin, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN
KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar; ketiga mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur-unsur budaya luar ke dalam budaya asli; keempat, memiliki
kemampuan mengendalikan, dan; kelima, mampu memberikan arah pada perkembangan budaya Mundardjito, 1986, hlm.40. Permainan kasti merupakan permainan tradisional
yang diwariskan oleh nenek moyang yang kaya akan gerak dan nilai kerjasama, sayangnya permainan tersebut tidak berkembang dilingkungan pendidikan, sehingga
dibutuhkan adanya pelestarian permainan sebagai wujud budaya Hal lain dalam permainan kasti yaitu memiliki potensi untuk mengembangkan
keterampilan gerak dasar jalan, lari, lempar tangkap, lompat. Dalam permainan kasti siswa akan memulai permainan sebagai penyerang, siswa harus memiliki cukup
persepsi untuk melakukan starting dengan berdiri di tempat memukul, kemudian memperkirakan bola datang memukul, dilanjutkan berlari menuju base satu dengan
selamat. Kebalikannya team bertahan secara bersama-sama harus memiliki kemampuan dalam melempar penyaji, memperkirakan posisi pemukul teman team yang lain dan
menempatkan posisi untuk menangkap bola yang sekiranya gagal di pukul, mengambil bola, melampar ke teman satu team dan menangkap bola kemudian berlari untuk
mematikan pemukul yang menuju base. Semua keterampilan gerak ini akan terpupuk seiring dengan kemampuan memahami peraturan yang dipahami oleh para pemain.
Tetapi sebuah permasalahan yang patut diprihatinkan adalah permainan ini sudah jarang dimainkan meskipun permainan ini masuk dalam kurikulum pendidikan di
sekolah dasar. Berdasarkan pada observasi awal, pada umumnya dalam pendidikan jasmani, salah satunya dalam pembelajaran kasti di Sekolah Dasar pada siswa kelas
rendah, masih ditemukan suasana pembelajaran secara konvensional yang tidak memperhatikan keaktifan serta kenyamanan bagi siswa, sehingga pembelajaran terasa
membosankan dan siswa tidak semangat untuk mengikuti kembali pembelajaran kasti. Padahal pendidikan jasmani di Sekolah Dasar mempunyai peran yang sangat penting
serta wilayah yang strategis dalam menciptakan masyarakat yang sehat, baik jasmani maupun rohani, karena usia sekolah dasar merupakan usia yang sedang tumbuh dan
berkembang yang tentunya memerlukan pembinaan dan bimbingan. Oleh karena itu
Muhamad Ade Jaenudin, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN
KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
siswa merupakan subyek dalam pembelajaran dan guru mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran kasti konvensional guru memaparkan teori dan memilih lapangan yang luas dengan panjang 60 meter dan lebar 30 meter Sulaeman, 2008, hlm.
12. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa materi gerak dasar yang terdiri dari melempar bola, menangkap bola, memukul bola, dan berlari, yang disampaikan dengan
menjelaskan saja, sehingga proses pembelajaran kurang efektif dan siswa tidak antusias untuk mengikuti pembelajaran. Pada saat dilakukan permainan kasti, tidak nampak
adanya kerjasama yang baik dalam tim, permainan kasti dilakukan hanya sebatas menunaikan tugas dari guru saja. Hal serupa juga terjadi antar tim yaitu saling dendam
pada saat melakukan lemparan bola, bahkan beberapa siswa putri mengeluh karena merasa sakit dan takut terkena lemparan bola Ramdani, 2016, hlm.5.
Hal yang sama terjadi pada keterampilan gerak dasar siswa. Berdasarkan observasi awal mengenai keterampilan gerak dasar siswa, menunjukkan bahwa
kemampuan siswa dalam memukul, dan menangkap bola kasti pada siswa kelas atas yang berhasil hanya 60 , sedangkan pada siswa kelas rendah hanya 30 . Berdasarkan
hasil tersebut dapat dibuat kesimpulan bahwa kenyataannya siswa dalam penguasaan gerak dasar masih rendah baik kelas atas maupun kelas bawah. Padahal gerak dasar
dapat diterapkan sejak dini, sehingga siswa terbiasa dan terampil melakukan gerak dasar dengan benar.
Berdasarkan pemaparan di atas kasti modifikasi dapat diaplikasikan guna merubah suasana pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan bagi
siswa. Menurut Suherman 2000, hlm. 1 esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara menentukannya dalam bentuk
aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya, modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani dianggap penting untuk diketahui oleh
para guru pendidikan jasmani. Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa untuk memperlancar proses pembelajaran, modifikasi merupakan sesuatu yang harus diketahui
oleh guru pendidikan jasmani, dan selanjutnya diaplikasikan dalam proses pembelajaran. Hal berikutnya bahwa modifikasi merupakan pengembangan materi
Muhamad Ade Jaenudin, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN
KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pelajaran, oleh karena itu modifikasi dalam permainan kasti terdiri dari peraturan, alat- alat yang digunakan yaitu bola yang ringan, alat untuk memukul, dan tiang hinggap.
Peraturan lebih mudah serta ukuran lapangan lebih kecil, yaitu panjang 30 lebar dan 15 meter. Dengan demikian penggunaan permainan ini untuk mengembangkan nilai
kerjasama dan kemampuan gerak dasar akan sangat memungkinkan. Oleh karena itu penelitian penerapan kasti modifikasi dapat dilakukan pada siswa kelas rendah.
Dengan demikian kasti modifikasi harus terus dikembangkan oleh para guru pendidikan jasmani, sehingga tujuan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.
Modifikasi permainan kasti berpotensi untuk memupuk kerjasama yang kaya akan gerak dasar. Modifikasi permainan kasti merupakan aktivitas yang dilakukan oleh guru agar
memudahkan siswa untuk belajar. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani hal yang terpenting bukan penguasaan dalam permainan, tetapi lebih pada keikutsertaan
partisipasi siswa serta meningkatkan kesenangan dalam aktivitas jasmani. Dengan demikian penggunaan pembelajaran kasti modifikasi untuk mengembangkan nilai
kerjasama dan kemampuan gerak dasar akan sangat memungkinkan. Oleh karena itu penelitian penerapan kasti modifikasi dapat dilakukan pada siswa kelas rendah.
Modifikasi merupakan upaya yang strategis untuk mempertahankan dan mengembangkan permainan ini agar lebih memasyarakat lagi pada kalangan anak anak
sebagai permainan rakyat yang menyenangkan. Argumentasi ini didasarkan pada pembahasan sebelumnya yang dapat disimpulkan bahwa permainan kasti memiliki nilai
afektif, nilai psikomotor dan pastinya memiliki nilai kognitif. Berkaitan dengan nilai- nilai ini permainan kasti memiliki nilai edukasi yang tinggi, sehingga permainan ini
harus tetap dipertahankan. Dengan mempertahankan permainan kasti, maka permainan ini tetap lestari tanpa terkalahkan oleh permainan yang lainnya, sehingga sebagai
permainan yang merupakan warisan dari nenek moyang tetap terjaga keberadaannya dan dijadikan sarana pendidikan antar generasi melalui permainan.
Ketika permainan ini dapat dikembangkan dan dimainkan lagi sebagai kegiatan aktivitas jasmani anak-anak dalam permainan mengisi waktu senggang, maka
permainan ini akan memberikan kontribusi terhadap pendidikan karakter dan gerak. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan dalam kerangka bermain dengan
Muhamad Ade Jaenudin, 2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KASTI MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI KERJASAMA DAN
KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS RENDAH Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menggunakan media kasti. Dengan kebiasan melakukan kerjasama dalam permainan, maka nilai kerjasama ini dapat tertransfer dalam permainan lain yang memerlukan
kerjasama ataupun dalam kehidupan yang membutuhkan kerjasama. Berikutnya dalam kemampuan gerak dasar pada akhirnya dapat dikembangkan dalam permainan yang lain
sebaga contoh, ketika anak mampu melempar dengan baik maka langkah selanjutnya anak akan memiliki apersepsi untuk belajar volly ball ataupun tenis atau olahraga yang
lain yang membutuhkan kemampuan melempar. Tidak secara langsung permainan kasti dapat mengubah atau mendidik siswa tetapi persepsi dari permainan yang telah
dimainkan akan memberikan peran dalam tahap selanjutnya. Berdasarkan permasalahan tersebut ternyata ada sisi positif dari permainan ini
yaitu dari sisi karakter kerjasama dan gerak dasar. Peneliti tertarik dengan masalah ini karena belum adanya penelitian terkait dengan modifikasi permainan tradisional kasti
pada siswa kelas rendah. Sehinga perlu diapliksikan agar permainan ini cocok untuk siswa kelas rendah serta mudah dan manarik bagi siswa. Modifikasi permainan ini
dengan mempertimbangkan berbagai unsur dalam permainan tanpa menghilangkan esensi pokok dari permainan tersebut. Berdasar pada pemaparan tersebut, maka peneliti
mengambil judul dalam penelitian ini yaitu “ Pengaruh Pembelajaran Kasti Modifikasi terhadap Pengembangan Nilai Kerjasama dan Kemampuan Gerak Dasar Siswa Kelas
Rendah ”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian