language.
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada Tanggal-Tanggal 30 September 2014 Tidak Diaudit dan 31 Desember 2013 Diaudit
dan Periode sembilan bulan yang berakhir Pada Tanggal 30 September 2014 dan 2013
Tidak Diaudit Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of September 30, 2014 Unaudited and
December 31, 2013 Audited and the nine-month periods ended
September 30, 2014 and 2013 Unaudited
Expressed in rupiah, unless otherwise stated
65
33. TUJUAN DAN
KEBIJAKAN MANAJEMEN
RISIKO KEUANGAN 33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko pasar termasuk risiko mata uang
asing dan risiko harga komoditas, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi Perusahaan menelaah dan
menyetujui kebijakan untuk mengelola masing- masing risiko ini, seperti dijelaskan lebih lanjut
sebagai berikut: The main risks arising from the Companys
financial instruments are market risk including foreign currency risk and commodity price risk,
credit risk and liquidity risk. The Board of Directors reviews and approves policies for managing each
of these risks, as further described as follows:
a. Risiko mata uang asing a. Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah rupiah. Perusahaan menghadapi risiko nilai
tukar mata uang asing karena harga beberapa pembelian utamanya ditentukan dalam mata
uang asing atau harganya secara signifikan dipengaruhi oleh pergerakan dari harga acuan
dalam mata uang asing terutama dolar AS dan yen Jepang seperti kuotasi dari pasar
internasional. Apabila terdapat pembelian oleh Perusahaan dalam mata uang selain rupiah,
maka Perusahaan menghadapi risiko mata uang asing.
The Company’s reporting currency is the rupiah. The Company faces foreign exchange
risk as the costs of certain key purchases are either denominated in foreign currencies or
whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign
currencies mainly U.S. dollar and Japanese yen as quoted in the international markets. To
the extent that the purchases of the Company are denominated in currencies other than
rupiah, the Company will have an exposure to foreign currency risk.
Perusahaan tidak
mempunyai kebijakan
lindung nilai yang formal untuk mengatasi risiko pertukaran mata uang asing. Akan tetapi,
Perusahaan menjaga transaksi dan saldo dalam mata uang asing pada tingkat yang
minimum untuk membatasi risiko mata uang asing.
The Company does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure.
However, the Company maintains transactions and balances in foreign currencies at a
minimum level in order to minimize foreign currencies exposure.
Pada tanggal 30 September 2014, jika nilai tukar
rupiah terhadap
Yen Jepang
melemahmenguat sebanyak 10 dengan semua variable lain dianggap konstan, laba
sebelum pajak penghasilan pada tanggal 30 September 2014 akan lebih rendahtinggi
sebesar Rp1.201.661.534, terutama sebagai akibat kerugiankeuntungan translasi utang
lain-lain. As at September 30, 2014, had the exchange
rate of the rupiah against the Japanese yen depreciatedappreciated by 10 with all other
variables held constant, income before income tax as of September 30, 2014 would have
been Rp1,201,661,534 lowerhigher, mainly as a result of foreign exchange lossesgains
on the translation of other payables.
b. Risiko harga komoditas b. Commodity price risk