Kelas VIII SMPMTs
44
Allah  Swt  menegaskan  bahwa  kebencian  terhadap  suatu  golongan,  atau individu,  janganlah  menjadi  pendorong  untuk  bertindak  tidak  adil.  Ini  menjadi
bukti  bahwa  Islam  menjunjung  tinggi  keadilan.  Rasa  benci  kepada  seseorang atau suatu golongan menjadi pintu masuk setan untuk menjerumuskan manusia
kedalam  lubang  kehancuran.  Bisa  dibayangkan  betapa  sulinya  ketika  harus berbuat adil kepada orang atau golongan yang kita benci. Meskipun sulit, karena
ini perintah agama maka harus dilaksanakan.
Adil  bukan  berarti  harus  sama  rata.  Misalnya,  ada  orang  tua  memiliki  tiga orang anak. Masing-masing masih duduk dibangku Sekolah Dasar SD, Sekolah
Menengah  Atas  SMA,  dan  Perguruan  Tinggi  PT.  Orang  tua  yang  adil  akan memberikan  uang  saku  dengan  jumlah  berbeda  karena  kebutuhan  mereka
berbeda. Justru tidak adil jika orang tua tersebut memberikan uang saku dengan jumlah sama.
3. Memahami Dalil Naqli tentang Perilaku Jujur dan Adil
Aktivitas 3 : -
Membaca  Q.S. Al-Maidah5 ayat 8  beserta artinya dengan cermat
- Secara berkelompok menjabarkan isinya dan dilengkapi ilus-
trasi berupa gambar, video, skema, atau bagan yang sesuai. -
Secara berkelompok mendiskusikan kandungan ayat tersebut dan menyampaikan atau memaparkan hasilnya kepada ke-
lompok lain untuk dibandingkan dan saling melengkapi.
Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakan kebenaran karena Allah Swt, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekal-sekali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku  tidak  adil.  Berlaku  adillah,  karena  adil  itu  lebih  dekat  kepada  takwa.  Dan
bertakwalah kepada Allah Swt, sungguh, Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan” QS Al-Maidah5 ayat 8
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
45
Ayat  di  atas  menegaskan  bahwa  menegakkan  keadilan  harus  karena Allah  Swt semata, bukan karena kepentingan pribadi atau duniawi. Kepentingan
pribadi atau duniawi harus dikesampingkan dalam menegakkan keadilan. Bahkan jika kita bersaksi untuk kepentingan kerabat dekat, maka kita pun harus bersaksi
dengan  mengatakan  yang  sebenarnya,  meskipun  kesaksian  itu  merugikannya. Demikian  juga  jika  kita  bersaksi  untuk  musuh,  maka  kita  pun  harus  bersaksi
dengan mengatakan yang sebenarnya, meskipun menguntungkannya.
Bagaimana jika kebenaran itu dari orang kair? Kita harus tetap berlaku adil dan  menerima  kebenaran  meskipun  muncul  dari  orang  kair.  Bahkan  jika  kita
menolak kebenaran dari yang kair dikategorikan sebagai kezaliman.  Jadi, keadilan itu  berlaku  untuk  semua,  baik  kawan  maupun  lawan.  Kalau  kebenaran  yang
datangnya dari orang kair saja kita harus tetap menerimanya, maka kebenaran yang  datangnya  dari  sesama  muslim  sudah  jelas  harus  kita  terima.  Oleh  karena
itu  menjadi  sangat  aneh  kalau  antara  sesama  muslim  saja  saling  bertikai  hanya karena masing-masing merasa bahwa pendapatnya yang paling benar.
Berlaku  adil  dalam  ayat  di  atas  bermakna  berusaha  untuk  adil  dan menegakkan keadilan. Jadi setiap usaha untuk menegakkan keadilan dan perilaku
menegakkan keadilan akan mendekatkan kepada ketakwaan. Semakin sempurna keadilan, maka semakin sempurna pula ketakwaan.
Cermatilah kisah berikut ini :
KEADILAN UMAR KHATTAB TERHADAP YAHUDI
Khalifah U a   i  Kha a   e akap- akap de ga  kakek  ahudi. kakek  jauh-jauh  data g  da i  Mesi ,  adakah  kepe lua   ya g  i gi   kakek
sa paika ta ya  Khalifah  kepada  kakek  ahudi.  Kakek  ahudi  itu  pu
e e itaka   ahwa  u ah ya  se a a  sepihak  di ataka   u tuk  di a gu asjid. Dia pu   e u ahka  pe asaa ya, kepada Khalifah U a   e ge ai
pe jua ga  u tuk  e iliki  u ah itu.  “u gguh sa gat  e yedihka , ha ta satu-satu ya  ya g  aku  iliki  seka a g  telah  si a,  ka e a  di a pas  oleh
pe e i tah.
Wajah Khalifah U a  so tak  e e ah. Khalifah U a  pu   egitu  a ah e getahui kisah ya g dide ga ya da i kakek  ahudi. Khalifah U a  la tas
e ga il  tula g  u ta  lalu  e ggo es  tula g  te se ut  de ga   hu uf  alif
de ga  peda g ya. Tula g u ta itu dise ahka  kepada kakek  ahudi. Khalifah U a  la tas  e pesa ,  Bawa tula g i i ke Mesi  da   e ika  kepada  u e u
A   i  Ash. De ga  pe uh kehe a a  kakek  ahudi pula g ke Mesi  ha ya
Kelas VIII SMPMTs
46
de ga   e awa tula g. Kakek  ahudi la tas  e
e ika  kepada  u e u A   i  Ash.  “a g  u e u  Mesi  itu so tak pu at keika  e e i a tula g
te se ut da i kakek  ahudi. Me dadak, A   e e i tahka  jaja a ya u tuk e
o gka   asjid  di  ta ah  iliki  kakek  ahudi  itu.  Kakek  ahudi  e asa he a   e gapa  de ga   se ata g  tula g  u ta  usuk,  A   i   Ash  e sedia
e o gka   asjid  u tuk  ke
ali  e a gu   gu uk  ilik  ahudi.  Maaf
Tua ,  tolo g  jelaska   pe ka a  pelik  i i.  Be asal  da i  apakah  tula g  itu   Apa keiste ewaa   tula g  usuk  itu  sehi gga  Tua   e a i  e utuska   u tuk
e o gka   egitu saja  asjid ya g a at  ahal i i .
A   i  Ash  e ega g pu dak kakek  ahudi sa il  e kata:  Wahai kakek,
tula g i i ha yalah tula g  usuk. Aka  tetapi tula g i i  e upaka  pe i gata ke as te hadap di iku da  tula g i i  e upaka  pe i gata  da i Khalifah U a
i  Kha a . A i ya apa pu  pa gkat da  kekuasaa u, suatu saat ka u aka
e asi   sa a  sepe i  tula g  i i,  ka e a  itu  e i dak  adillah  ka u  sepe i hu uf alif ya g lu us. Adil di atas, da  adil di  awah.
Kakek  ahudi itu lalu  e kata:  Oh, te yata Isla  itu sa gat adil ya Tua . u e u   A   i   Ash:  a  i ilah  Isla .  Ke udia   kakek  yahudi  e kata:
“u gguh saya kagu  de ga  keadila  Isla . Mulai ha i i i saya  e yataka di i  asuk Isla . Da  saya ikhlaska  gu ug saya u tuk di a gu   asjid .
“u e  : diolah da i www. epu lika. o.id
Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda :
A i ya :  He daklah kalia   e sikap juju , ka e a kejuju a  itu aka   e awa
pada ke aika , seda gka  ke aika  aka   e awa kepada su ga H‘ Ti idzi
Hadits  di  atas  menegaskan  bahwa  kejujuran  akan  membimbing  kepada kebaikan. Dan kebaikan akan membawa pelakunya ke surga. Seseorang yang jujur
akan hidup dengan tenang. Ia menjalani kehidupan dengan penuh optimis dan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
47
semangat.  Berbeda  jika  seseorang  pernah  berdusta,  tentu  akan  diselimuti  rasa bersalah dan gelisah. Dusta yang pernah dilakukan akan ditutupi dengan dusta-
dusta yang lain.
Orang  yang  jujur  juga  akan  mendapat  kepercayaan  dari  orang  lain. Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang. Kepercayaan muncul karena seseorang
memang layak mendapatkannya.
Abu Ubaidah bin Jarrah Sahabat Nabi yang Sangat Jujur
“uatu  keika  o a g-o a g  Naj a   pe ah  data g  kepada  ‘asulullah  “aw se aya  e kata   a ‘asulullah, utuslah kepada ka i seseo a g ya g juju  da
dipe aya.  Ke udia  ‘asulullah “aw  e sa da:  “u gguh aku aka   e gutus kepada kalia  seseo a g ya g sa gat juju  da  dapat dipe aya. Pa a saha at
e asa pe asa a  da  akhi ya  e u ggu- u ggu o a g ya g di aksud oleh ‘asulullah itu. Te yata ‘asulullah  e gutus A u U aidah  i   a ah.
“u e  : Kita  “hahih Bukha i
Kejujuran dan keadilan merupakan dua perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. Rakyat jelata merindukan pemimpin yang adil. Seorang tersangka
merindukan keadilan seorang hakim. Seorang atlet menginginkan wasit yang adil dalam pertandingan. Demikianlah keadilan sangat dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Bahkan doa seorang pemimpin yang adil akan diterima oleh Allah Swt sebagaimana hadis berikut ini :
A i ya:  Telah  e e itaka  kepada ka i A u Al Mudillah pelaya  U ul
Muk i i ,  ahwa ia  e de ga  A u Hu ai ah  e kata: .  ‘asulullah shallallahu alaihi wasalla   e sa da: Tiga o a g ya g doa  e eka idak te hala g, yaitu
i a   pe i pi  ya g adil, o a g ya g  e puasa hi gga ia  e uka, da  doa o a g  ya g  dizholi i.  Doa  e eka  di awa  ke  atas  awa   da   di ukaka   pi tu
la git u tuk ya   H‘ Ah ad
Kelas VIII SMPMTs
48
4. Memahami Cara Menerapkan Perilaku Jujur dan Adil