Verina, 2014 Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif
Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan tentang subjek dan lokasi penelitian, metode dan desain penelitian, langkah-langkah penelitian, penjelasan istilah, instrumen
penelitian, serta teknik pengolahan dan analisis data penelitian.
A. Subjek dan Lokasi Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA Tahun Pelajaran 20132014 pada salah satu SMA di Kabupaten Bangka. Subjek penelitian
berjumlah 34 siswa yang dipilih dengan cara purposive sampling, yaitu peneliti memilih sampel berdasarkan kebutuhan. Pemilihan sampel secara purposive
dilakukan dengan alasan bahwa pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada siswa dari
tingkat kemampuan yang berbeda, sehingga siswa yang dijadikan sampel penelitian berasal dari siswa yang terdapat dalam kelas yang heterogen.
B. Metode Penelitian
Pada penelitian ini subjek penelitian diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran investigasi kelompok yang telah dikembangkan.
Pembelajaran ini diberikan sebanyak tiga kali pertemuan pada satu kelas dan selama itu dilakukan observasi secara sistematis. Karakter penelitian seperti ini
termasuk dalam metode penelitian weak eksperimen Fraenkel dkk., 2006. Pemilihan metode weak eksperimen dilakukan dengan alasan pada penelitian ini
peneliti hanya ingin mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah melalui pembelajaran investigasi kelompok yang dapat
diketahui dari selisih hasil pretes dan postes, sehingga tidak diperlukan kelas kontrol.
Verina, 2014 Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif
Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah One-Group Pretest- Postest Design Fraenkel dkk., 2006. Desain One-Group Pretest-Postest Design
adalah desain penelitian yang hanya menggunakan satu kelas; sebelum dan setelah perlakuan diberikan tes.
Pelaksanaan penelitian diawali dengan memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum subjek diberikan perlakuan. Variabel terikat
pada penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah. Selanjutnya memberikan perlakuan terhadap subjek berupa pembelajaran kenaikan titik didih
dan penurunan titik beku larutan menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok yang telah dikembangkan. Setelah perlakuan, memberikan postes untuk
mengukur variabel terikat setelah perlakuan. Perbedaan hasil pretes dan postes diasumsikan sebagai efek dari perlakuan. Gambaran desain penelitian yang
digunakan tersaji pada Tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1.
Desain Penelitian One-Group Pretest-Postest Design
Pretes Perlakuan
Postes
O
1
X O
2
Keterangan: O
1
= Pretes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah sebelum diberi perlakuan
O
2
= Postes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah setelah diberi perlakuan
X = Perlakuan dengan
menggunakan model
pembelajaran investigasi kelompok
Untuk pengaturan kelompok dalam pembelajaran investigasi kelompok pada penelitian ini mengacu pada pengaturan kelompok secara heterogen yang
dikemukakan oleh Slavin 2009. Dalam pengaturan kelompok secara heterogen
Verina, 2014 Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif
Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
ini dilakukan pengurutan peringkat siswa di dalam kelas dari siswa berkemampuan tinggi sampai siswa yang berkemampuan rendah. Untuk
pembagian siswa menjadi siswa berkemampuan tinggi selanjutnya disebut siswa kelompok tinggi, sedang selanjutnya disebut siswa kelompok sedang, dan
rendah selanjutnya disebut siswa kelompok rendah. Pengelompokkan siswa menjadi kelompok tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan nilai rata-rata ulangan
harian pada kelas XI semester genap yang diperoleh dari dokumen sekolah. Kriteria pengelompokkan tersebut didasarkan pada patokan nilai rata-rata dan
standar deviasi Arikunto, 2012, yaitu 1 kelompok tinggi dipatok dari nilai rata- rata ditambah satu standar deviasi; 2 kelompok rendah dipatok dari nilai rata-
rata dikurangi satu standar deviasi; dan 3 kelompok sedang terdiri dari nilai yang terletak di antara kelompok tinggi dan kelompok rendah.
D. Prosedur Penelitian