95
Acep Roni Hamdani, 2015 Pengaruh Optimalisasi Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah D an Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi D aur Air
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Adapun bentuk rubrik dari tes kemampuan pemecahan masalah dan soalnya terdapat pada lampiran A3.
2. Gain
Pretest
dan
Posttest
Untuk Menghitung gain antara hasil
pretest
dan
posttest
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Hake, 1998, hlm 213 Keterangan :
g = gain
= skor
posttest
= skor
pretest
3. Menghitung gain yang ternormalisasi tes awal dan tes akhir baik untuk
kelompok kontrol maupun eksperimen dengan menggunakan rumus : Hake,1998, hlm. 213
Keterangan: = skor
posttest
= skor
pretest
= skor maksimum ideal Gain yang dinormalisasi N-Gain ini diinterpretasikan untuk menyatakan
peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan penguasaan konsep dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.10 tabel N-Gain Batasan
Kategori
N - Gain 0,7 Tinggi
0,3 ≥ N – Gain ≤ 0,7
Sedang N - Gain 0,3
Rendah Hake, 1998, hlm. 213
3. Pengolahan Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Model
Problem Based Learning
Data mengenai pelaksanaan model
Problem Based Learning
merupakan data yang diambil dari observasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara mencari
persentase keterlaksanaan Optimalisasi model
Problem Based Learning
. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk mengolah data tersebut adalah
dengan:
96
Acep Roni Hamdani, 2015 Pengaruh Optimalisasi Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah D an Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi D aur Air
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
a. Menghitung jumlah jawaban
ya
dan
tidak
yang observer isi pada format observasi keterlaksanaan pembelajaran
b. Melakukan perhitungan persentase keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan persamaan berikut: observer menjawab ya atau tidak
Keterlaksanaan Model = 100
observer seluruhnya
Untuk mengetahui kategori keterlaksanaan model
Problem Based Learning
yang dilakukan oleh guru dan siswa, dapat diinterpretasikan dengan kriteria yang dikembangkan oleh peneliti seperti pada tabel 3.11. di bawah ini.
Tabel 3.11. Kriteria Keterlaksanaan Model KM
Kriteria
Tak satu kegiatan pun terlaksana – 25
Sebagian kecil kegiatan terlaksana 26
– 49 Hampir setengah kegiatan terlaksana
50 Setengah kegiatan terlaksana
51 – 75
Sebagian besar kegiatan terlaksana 76
– 99 Hampir seluruh kegiatan terlaksana
100 Seluruh kegiatan terlaksana
Instrumen observasi ini pula digunakan untuk menilai aktivitas pendidik dan siswa secara kualitatif pada saat melakukan tindakan, agar dapat diketahui sejauh
mana keterlaksanaan penerapan model pembelajaran yang digunakan. Menurut Sugiyono 2007, hlm. 203 teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Instrumen observasi ini juga untuk
mengumpulkan data, apakah peneliti melaksanakan pembelajaran secara baik dan sesuai perencanaan.
Untuk mendapat gambaran pasti, maka peneliti membuat lembar obsevasi aktivitas siswa yang
disusun berdasarkan rencana pembelajaran yang di
dalamnya mencakup aktivitas peneliti dalam melakukan pembelajaran dengan
menggunakan model
Problem Based Learning
, perhatian dan fokus siswa terhadap pembelajaran, keterlibatan siswa dalam pembelajaran, tanggung jawab
siswa dalam pembelajaran, kedisiplinan siswa pada saat pembelajaran, serta suasana kelas yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model
Problem Based Learning
.
97
Acep Roni Hamdani, 2015 Pengaruh Optimalisasi Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah D an Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi D aur Air
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.12 Format Obsevasi Aktivitas Belajar Siswa No.
Aktivitas Belajar Siswa Skala observasi
Ket. 1
2 3
4 5
1. Motivasi semangat belajar
2. Perhatianfokus
3. Komunikasi
4. Kerja sama
5. Aktivitas belajar
6. Tanggung jawab
7. Disiplintaat
Kategori penilaian: 5 = Baik sekali
4 = Baik 3 = Sedang
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang
Sumber :Sugiyono 2007, hlm. 203
4. Pengujian Hipotesis