juga memberikan beberapa keuntungan Bapedal 1998, antara lain a. Penggunaan sumberdaya alam menjadi lebih efektif dan efisien; b. Mengurangi
atau mencegah terbentuknya bahan pencemar; c. Mencegah berpindahnya pencemaran dari satu media ke media yang lain; d. Mengurangi terjadinya risiko
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan; e. Mengurangi biaya penaatan hukum; f. Terhindar dari biaya pembersihan lingkungan clean up; g. Produk
yang dihasilkan dapat bersaing di pasar internasional; h. Pendekatan pengaturan yang bersifat fleksibel dan sukarela.
2.12. Lingkungan Peternakan
Budaya menyinergikan usaha peternakan, tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan yang diwariskan para nenek moyang ternyata masih merupakan
solusi terbaik untuk mengatasi problem limbah peternakan. Ini merupakan sistem yang sangat efisien dan mempunyai banyak nilai tambah. “Kotoran ternak dapat
untuk menyuburkan tanah dan dapat pula dijadikan pakan ikan. Beternak harus satu paket, Ada sapi potong, perah, ayam, lele, dan sawah,
sehingga mampu mengubah limbah pertanian menjadi pakan ternak dan mengubah limbah peternakan menjadi sumber daya hara bagi tanaman pangan,
perkebunan, kehutanan, maupun perikanan guna mencapai keadaan zero waste dan peternakan ramah lingkungan. Peternakan ayam petelur dikelola secara
terencana dan tertata sehingga menghasilkan keterpaduan dengan unit perikanan Imam, 2002.
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan.
Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan
pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.
2.13. Produksi Bersih
Konsep produksi bersih merupakan pemikiran baru untuk lebih meningkatkan kualitas lingkungan dengan lebih bersifat proaktif. Produksi bersih
merupakan suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara kontinyu pada proses produksi, produk dan jasa untuk
meningkatkan efisiensi sehingga mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan UNEP, 1994.
Menurut KLH 2003, Produksi bersih merupakan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus menerus
pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait produksi bersih, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumbar daya alam, mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimalisasi resiko terhadap kesehatan dan
keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan. Adapun tujuan dari penerapan produksi bersih pada unit produksi adalah
untuk meningkatkan efisiensi produksi yang meliputi efisiensi dan efektifitas
penggunaan bahan baku, bahan penolong, air dan sumber energi sehingga akan dapat mengurangi limbah yang keluar dari proses, sehingga dapat dikatakan
produksi bersih merupakan upaya tata laksana operasi yang lebih baik. Limbah sering diartikan sebagai suatu zatpadat, cair atau gas yang tidak
dikehendaki yang dihasilkan dari proses produksi, pengertian limbah bisa menjadi lebih luas, bahan baku yang belum diproses dapat menjadi limbah jika bahan
tersebut keburu kadaluarsa sebelum digunakan. Air dapat menjadi limbah jika penggunaannyatidak terkendali, proses produksi yang tak efisien dapat
menghasilkan limbah Hadiyarto, 2004.
2.14. Manfaat Produksi Bersih