Pengujian Bilangan Prima Dengan The Sieve of Eratosthenes

3.4. Pengujian Bilangan Prima Dengan The Sieve of Eratosthenes

Berikut langkah-langkah sederhanal untuk menentukan bilangan prima melalui pengeksekusian. Ilustrasi langkah-langkah ini di kemukakan dari teori The Sieve of Eratosthenes . Adapun eksekusi bilangan prima tersebut dimulai dari 2 sampai seterusnya hingga secara keseluruhan bilangan tersebut menjadi prima untuk seluruh bilangan sisanya. Berikut tahapan eksekusi yang dilakukan yaitu: Eksekusi 1 : Dimulai dari bilangan prima 2, kemudian kelipatannya di nonaktifkan untuk menentukan bilangan prima selanjutnya. Sehingga menjadi tabel seperti berikut. Pada kondisi ini banyaknya angka nonaktif kelipatan 2 adalah sebanyak 49 bilangan. Gambar 3.5 Eksekusi Bilangan Kelipatan Dua Eksekusi 2 : Dimulai dari bilangan prima 3, kemudian kelipatannya di nonaktifkan untuk menentukan bilangan prima selanjutnya. Sehingga menjadi tabel berikut. Pada kondisi ini banyaknya angka nonaktif kelipatan 3 adalah sebanyak 16 bilangan. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6 Eksekusi Bilangan Kelipatan Tiga Eksekusi 3 Gambar 3.7 Eksekusi Bilangan Kelipatan Lima : Dimulai dari bilangan prima 5, kemudian kelipatannya di nonaktifkan untuk menentukan bilangan prima selanjutnya. Sehingga menjadi tabel berikut. Pada kondisi ini banyaknya angka nonaktif kelipatan 5 adalah sebanyak 6 bilangan. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Universitas Sumatera Utara Eksekusi 4 . Gambar 3.8 Eksekusi Bilangan Kelipatan Tujuh Dari 4 kali eksekusi yang dilakukan dan setelah dianalisa bilangan dari 1 sampai 100 telah ditemukan atau ditetapkan sebagai bilangan prima, maka eksekusi dihentikan. Adapun bilangan tersisa yang dinyatakan prima yakni : 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, 97. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan bilangan prima dari 1 sampai x tak terhingga eksekusi yang dilakukan cukup sebanyak 4 kali eksekusi. : Dimulai dari bilangan prima 7, kemudian kelipatannya di nonaktifkan untuk menentukan bilangan prima selanjutnya. Sehingga menjadi tabel berikut. Pada kondisi ini banyaknya angka nonaktif kelipatan 7 adalah sebanyak 3 bilangan. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pendahuluan

Pada bagian ini akan disajikan teknik implementasi cara menentukan bilangan prima dan acak, dalam hal ini penulis menggunakan teori The Sieve of Eratosthenes sebagai pembangkit bilangan prima dan teori Linear Congruential generator LCG sebagai pembangkit bilangan acak. Dan menampilkan hasil aplikasinya dalam bentuk simulasi program.

4.2. Perancangan Program

Adapun rancangan program yang penulis buat guna memberikan gambaran tentang sistem yang dibangun adalah sebagai berikut : Pada saat progam aplikasi dijalankan, maka terlebih dahulu muncul tampilan menu seperti pada gambar berikut : Gambar 4.1 Tampilan Utama Program Universitas Sumatera Utara