Pengertian Penanganan Tempat Kejadian Perkara

keterangan itu didukung oleh suatu alat bukti yang sah sepanjang mengenai hal yang didakwakan kepadanya. 3. keterangan terdakwa hanya dapat digunakan terhadap dirinya sendiri. 4. keterangan terdakwa saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, melainkan harus disertai dengan alat bukti yang lain. 20 Adapun barang bukti dapat juga diajukan kedalam persidangan namun hanya berfungsi sebagai menguatkan keyakinan hakim terhadap benarnya telah terjadi suatu tindak pidana dan dalam memutuskan perkara yang sedang ditanganinya. Barang bukti bisa berupa alat atau pun senjata yang dipergunakan pelaku kejahatan, jejak yang ditinggalkan pelaku dan sebagainya.

4. Pengertian Penanganan Tempat Kejadian Perkara

Pengertian tempat kejadian perkara didalam petunjuk lapangan No. Pol: Skep1205IX2000 tentang Penanganan Tempat Kejadian Perkara terbagi menjadi 2 dua yakni: a. tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan terjadi atau akibat yang ditimbulkannya. 20 Ibid., hal 110. b. Tempat-tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dimana barang-barang bukti,tersangka atau korban dapat ditemukan. 21 Adapun pengertian dari penanganan tempat kejadian perkara adalah tindakan penyelidik atau penyidik atau penyidik pembantu berupa tindakan kepolisian yang dilakukan di TKP terdiri dari: 1. tindakan pertama di tempat kejadian perkara, yaitu tindakan penyidikpenyidik pembantu TKP untuk: a. mengamankan tempat kejadian perkara serta dapat melarang setiap orang meninggalkan tempat selama pemeriksaan di tempat kejadian perkara selesai; b. mempertahankan status quo dan berusaha untuk tetap mempertahankan situasikeadaan tempat kejadian perkara sebagaimana pada saat pertama TKP ditemukan dan ditangani; c. melakukan pertolonganperlindungan terhadap korban atau anggota masyarakat yang memerlukan pertolongan. 2. pengolahan tempat kejadian perkara adalah tindakan penyidikpenyidik pembantu untuk memasuki tempat kejadian perkara dalam rangka 21 Surat Keputusan Kapolri No Pol: Skep1205IX2000 Tentang Proses Penyidikan Tindak Pidana, Jakarta, 2000,hal.80. melakukan pemeriksaan TKP mencari informasi tentang terjadinya tindak pidana mengumpulkanmengambilmembawa barang- barang bukti yang diduga ada hubungannya dengan tindak pidana yang terjadi untuk diambil alih penguasaannya atau menyimpan barang bukti tersebut guna kepentingan pembuktian. 22

F. Metode Penelitian

Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris, research. Ada ahli yang mengindonesiakan research menjadi riset. Kata research berasal dari kata re, yang berarti “kembali” dan to search yang berarti “mencari” . dengan demikian, arti sebenarnya dari reserach adalah “mencari kembali” Sehingga menurut kamus webster’s New International, research penelitian adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip- prinsip; suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menetapkan sesuatu. 23 1. Jenis Penelitian Sehingga metode penelitian yang dipergunakan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif dan metode penelitian empiris. Metode penelitian 22 Ibid,.hal.81. 23 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hal 7.