BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Tempat kejadian perkara merupakan tempat terjadinya suatu tindak pidana,
sehingga untuk menentukan apakah peristiwa tersebut merupakan suatu tindak pidana, penyidik dalam penyelidikanya harus mencari dan menemukan bukti
sehingga membuat terang kejadian tersebut apakah merupakan tindak pidana atau bukan. penanganan tempat kejadian perkara merupakan tahap awal dari
penyidikan dan berfungsi untuk mencari bukti guna penyidikan selanjutnya, dalam melakukan tugas dan peranannya tersebut penyidik melakukan
penyidikan pada proses penanganan tempat kejadian perkara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pada umumnya setiap tindak pidana dapat dilakukan penanganan tempat
kejadian perkara dan dalam melakukan penanganan tempat kejadian perkara memiliki tata cara sehingga memudahkan penyidik dalam mencari bukti-bukti
secara terarah dan sistematis, dalam penanganan tempat kejadian perkara penyidik jika tidak dapat melakukan pengolahan tempat kejadian perkara
sendiri, karena kewenangannya tersebut dapat meminta bantuan dari ahli yang mempunyai keahlian khusus dibidang tersebut. Guna penyidikan selanjutnya
penyidik dapat melakukan pengambilan bukti-bukti pada proses penanganan tempat kejadian tersebut.
3. Adapun kendala yang dihadapi penyidik dalam melakukan penanganan
terbagi menjadi dua bagian besar yakni kendala dari luar kepolisian dan kendala dari dalam kepolisian sendiri. Kendala dari luar kepolisian dapat
berupa kekurang tahuan masyarakat akan pentingnya penanganan TKP, faktor waktu, faktor cuaca dan kendala dari dalam kepolisian sendiri yakni berupa
kurang teliti atau lengah terhadap suatu objek serta minimnya sarana dan prasarana.
B. Saran
1. Dalam melakukan penanganan tempat kejadian perkara guna mencari dan
menemukan suatu tindak pidana penyidik harus berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga perbuatan penyidik tersebut dapat
dipertanggung jawabkan dan tidak bertentangan dengan hak asasi manusia. 2.
Untuk mendapatkan bukti-bukti pada proses penanganan tempat kejadian perkara, penyidik sebaiknya harus mengikuti tata cara yang telah ditentukan
oleh peraturan yang berlaku agar tidak menyulitkan dalam pencarian bukti, sebab jika tidak sesuai dengan tata cara dan melakukannya dengan tidak
beraturan akan menyebabkan rusaknya tempat kejadian perkara sehingga bukti yang didapat tidak cukup untuk membuat terang tentang terjadinya suatu tindak
pidana sehinga dalam mencari bukti pada proses penanganan tempat kejadian perkara diperlukan ketelitian dan kecermatan dan jika telah rusak keaslian
tempat kejadian perkara tidak akan bisa kembali seperti semula walau dengan cara apapun
3. Untuk menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penanganan
tempat kejadian perkara sebaiknya pihak kepolisian memberikan penyuluhan dan pemberitahuan kepada masyarakat agar tidak membuat sesuatu hal yang
dapat menyulitkan penyidik dan dapat mengetahui apa yang seharusnya masyarakat lakukan yang berkaiatan dengan tempat kejadian perkara sehingga
akan memudahkan penyidik dalam mencari bukti pada proses penanganan tempat kejadian perkara, serta bagi pihak kepolisan sendiri hendaknya diberikan
pendidikan bagi penyidik dalam melakukan penanganan tempat kejadian perkara.
BAB II PERANAN POLISI SEBAGAI PENYIDIK DALAM MELAKUKAN