Studi Pertumbuhan Undur-Undur Laut Emerita emeritus (Decapoda : Hippidae) di Pantai Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen

STUDI PERTUMBUHAN UNDUR-UNDUR LAUT Emerita
emeritus (Decapoda : Hippidae) DI PANTAI BOCOR,
KECAMATAN BULUSPESANTREN, KEBUMEN

MADE AYU PRATIWI

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Studi Pertumbuhan
Undur-Undur Laut Emerita emeritus (Decapoda : Hippidae) di Pantai Bocor,
Kecamatan Buluspesantren Kebumen adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2013
Made Ayu Pratiwi
NIM C24090027

ii

ABSTRAK
MADE AYU PRATIWI. Studi Pertumbuhan Undur-Undur Laut Emerita emeritus
(Decapoda : Hippidae) di Pantai Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen.
Dibimbing oleh YUSLI WARDIATNO dan ALI MASHAR
Undur-undur laut (Emerita emeritus) merupakan salah satu sumber daya
pesisir yang bernilai ekonomis maupun ekologis penting di Pantai Bocor,
Kebumen. Kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh masyarakat Kebumen
dapat mengancam keberadaan dan mengganggu fungsi ekologis dari undur-undur
laut. Oleh karenanya perlu dilakukan studi mengenai beberapa aspek pertumbuhan
sebagai input rencana pengelolaan sumber daya undur-undur laut. Penelitian ini
dilakukan dari bulan Oktober 2012-Februari 2013 di Pantai Bocor, Kebumen.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel dan

FISAT II. Analisis uji chi-square dengan koreksi Yates’ yang menyatakan bahwa
nisbah kelamin undur-undur laut tidak seimbang (jumlah kelamin betina lebih
besar daripada jumlah kelamin jantan). Pola pertumbuhan undur-undur laut adalah
allometrik positif yang artinya pertambahan bobot lebih dominan daripada
pertambahan panjang. Panjang asimtotik dari undur-undur laut betina yaitu
sebesar 38.2550 mm, nilai koefisien pertumbuhan sebesar 0.4875 per bulan, dan
umur harapan hidup sebesar 16 bulan.
Kata kunci: allometrik positif, aspek pertumbuhan, Pantai Bocor, Undur-Undur
Laut.

ABSTRACT
MADE AYU PRATIWI. Growth Study of Mole Crabs Emerita emeritus
(Decapoda : Hippidae) in Bocor Beach, Buluspesantren, Kebumen. Supervised by
YUSLI WARDIATNO and ALI MASHAR.
Mole crab (Emerita emeritus) is one of the valuable coastal resources
economically and ecologically important in Bocor Beach, Kebumen. Fishing
activities undertaken by the community Kebumen may threaten and disrupt the
ecological functions of mole crabs. It is then necessary to study some aspects of
the growth as an input to resource management plan. The research was carried out
from October 2012 to February 2013 in Bocor Beach, Kebumen. Data processing

was performed using Microsoft Excel and FISAT II. Analysis of chi-square test
with Yates’ correction stating that the sex ratio of mole crabs unbalanced (female
sex ratio is much larger than the male sex ratio). Growth pattern Mole Crabs is
allometric positive. Asymptotic length of Mole Crabs is equal to 38.2550 mm, the
value of the growth coefficient is 0.4875 per month, and a life span of mole crabs
is 16 months.
Keywords: allometric positive, aspects of growth, Bocor Beach, Mole Crabs.

iii

STUDI PERTUMBUHAN UNDUR-UNDUR LAUT Emerita
emeritus (Decapoda : Hippidae) DI PANTAI BOCOR,
KECAMATAN BULUSPESANTREN, KEBUMEN

MADE AYU PRATIWI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada

Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Studi Pertumbuhan Undur-Undur Laut Emerita emeritus (Decapoda :
Hippidae) di Pantai Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen
: Made Ayu Pratiwi
: C24090027

Disetujui oleh

Dr Ir Yusli Wardiatno, MSc
Pembimbing I


Ali Mashar, SPi, MSi
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Yusli Wardiatno, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus : 4 Juni 2013

ii

PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan karunia
yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Studi Pertumbuhan Undur-Undur Laut Emerita emeritus (Decapoda : Hippidae)
di Pantai Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen”. Penelitian ini diajukan
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Departemen
Manajemen Sumber Daya Perairan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, terutama
kepada:
1. Dr Ir Yusli Wardiatno, MSc selaku pembimbing I dan Ali Mashar, SPi MSi
selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan,
dan saran selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi.
2. Prof Dr Ir Mennofatria Boer selaku dosen penguji tamu serta Dr Ir Yunizar
Ernawati, MS selaku komisi pendidikan yang telah banyak memberikan
saran dalam penyusunan skripsi ini.
3. Keluarga tercinta: Bapak, Ibu, Kak Agus, Adek Yogi, Kakek, Nenek,
Tuayah, Tunini dan Joka.
4. Mbak Eni, Orang tua Mbak Eni, Bapak dan Ibu Sarmo yang telah banyak
membantu dalam pengambilan yutuk di Kebumen.
5. Sahabat Terbaik: Tamimi, Putri, Dirga, Ayu, Selvia, Amel, Yunianti,
Wilda, dan Iqra.
6. Teman seperjuangan: Deasy, Alin, Cutra, Devi, Allsay, Nana, Mei, Iqra,
Fatkur, Panji, Rahmat, Ginna, Dwi, Ika, Tyas, Novita, Gilang, Rodearni,
Dudi, Ai, Mega, Ratih, Janty, Niken, Fitri, Nurul, Yulia, Dian, Atim,
Anggi, Fauzia AW, Eka, Dewi, Yucha, Arinta, Julpah, Viska, Ananda,
Nisa, Conny, Santika, Nursi, Fauzia F, Ajeng, Dede, Rio, Piepiel, Adam,

Fajar, Syarif, Asyanto, Aziz, Kusnanto, mas Gentha, Yuli, nando, dan
ipung atas segala doa, kasih sayang, dan bantuanya.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
khususnya dalam bidang Manajemen Sumber Daya Perairan.

Bogor, Juni 2013
Made Ayu Pratiwi

iii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

METODOLOGI
Waktu dan Lokasi Penelitian
Prosedur Penelitian
ANALISIS DATA
Nisbah Kelamin
Distribusi Frekuensi Panjang
Hubungan Panjang dan Bobot
Lack of Fit
Distribusi Kelompok Umur
Pendugaan Umur Undur-Undur Laut dengan Modus Panjang Tertentu
Pertumbuhan
Faktor Kondisi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komposisi Jenis
Nisbah Kelamin
Frekuensi Panjang Karapas
Hubungan Panjang dan Bobot
Analisis Kelompok Umur
Parameter Pertumbuhan
Faktor Kondisi

Pengelolaan Sumber Daya Undur-Undur Laut
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

vii
vii
vii
1
1
2
2
2
2
2
3
4

4
4
4
5
5
6
6
7
7
7
9
9
10
12
14
16
16
17
17
17

17
20
26

iv
vii

DAFTAR TABEL
1.
2.
3.
4.

Nisbah kelamin Emerita emeritus
Pola pertumbuhan beberapa jenis krustasea pada berbagai penelitian
Parameter pertumbuhan dengan Metode Ford Walford
Parameter pertumbuhan dari penelitian sebelumnya

9
12
14
15

DAFTAR GAMBAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Peta lokasi pengambilan contoh di Pantai Bocor, Kebumen
(www.Googleearth.com, 25 April 2013)
Jenis undur-undur laut (a) Albunea symmysta, (b) Emerita emeritus,
(c) Hippa adactyla
Komposisi jenis undur-undur laut
Frekuensi panjang karapas undur-undur laut jantan dan betina
Hubungan panjang karapas dan bobot basah undur-undur laut
(a) total, (b) betina, (c) jantan
Pergeseran modus panjang karapas undur-undur laut betina
Kurva pertumbuhan von Bertalanffy undur-undur laut betina
Faktor kondisi undur-undur laut betina

3
8
8
10
11
13
14
16

DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian
Frekuensi panjang karapas undur-undur laut (jantan dan Betina)
Hubungan panjang bobot undur-undur laut
Pendugaan parameter pertumbuhan undur-undur laut betina
Faktor kondisi undur-undur laut betina
Kelompok umur undur-undur laut betina
Pola pertumbuhan undur-undur laut betina pada setiap bulan
Perhitungan umur dugaan panjang rata-rata undur-undur laut betina

21
22
23
24
24
24
25
25

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Undur-undur laut merupakan salah satu jenis biota yang hidup pada
wilayah pantai berpasir. Undur-undur laut ini hidup pada swash zone di wilayah
intertidal. Swash zone merupakan wilayah pasang surut yang bergantian terendam
dan terpapar oleh gelombang atau merupakan zona pencucian (McArdle dan
McLachlan 1991 in Dugan et al. 2000). Keberadaan undur-undur laut bergantung
pada perubahan swash zone akibat pasang surut (FMSA 2007). Swash zone pada
pantai berpasir adalah lingkungan yang keras dan undur-undur laut jenis Emerita
analoga meliang dengan cepat untuk menghindari predator (Kolluru et al. 2011).
Undur-undur laut jenis Emerita talpoida mendiami zona intertidal pantai berpasir
dari Harwick, Massachusetts (USA) sampai ke Progreso, Yucatan dan Mexico
(Williams 1984 in Forward et al. 2007). Makanan undur-undur laut adalah
plankton dan detritus yang terbawa dalam air, sehingga sering disebut filter feeder
(Wenner 1977).
Undur-undur laut memiliki ciri-ciri khusus yaitu tubuh sangat pendek dan
melengkung, abdomen bilateral simetris, lunak, pipih dorsoventral, atau sedikit
membulat, ujung posterior abdomen terlipat ke arah ventral dan kedepan,
cephalothoraks tumbuh sangat baik, memiliki rostrum kecil atau mereduksi, telson
berada di bawah thoraks, memanjang dan meruncing. Undur-undur laut memiliki
kaki pertama yang disebut chelate atau subchelate, kaki ke lima tereduksi dan
melipat, serta selalu berada di bawah karapas (Haye et al. 2002). Undur-undur laut
(Emerita emeritus) memiliki kandungan asam lemak omega 6 total sebesar
12.94%, dengan kadar asam linoleat 11.11% dan asam arakhidonat 1.83%
(Mursyidin 2007).
Salah satu wilayah penyebaran undur-undur laut di perairan Indonesia
yaitu pada Pantai Bocor, Kebumen. Pantai Bocor memiliki substrat dasar berupa
pasir dengan hantaman gelombang yang cukup besar. Harga undur-undur laut di
Pantai Bocor berkisar antara Rp15 000.00 sampai Rp25 000.00. Selain dimanfaatkan sebagai sumber protein, undur-undur laut juga dapat dimanfaatkan sebagai
indikator pencemaran (Boere et al. 2011). Undur-undur laut jenis Emerita
brasiliensis dan Emerita portoricensis dapat menjadi bioindikator untuk merkuri
karena dapat mengakumulasi logam tersebut (Perez 1999).
Keberadaan undur-undur laut ini sangat penting dalam siklus rantai
makanan. Undur-undur laut berperan sebagai konsumen tingkat awal dalam trofik
level. Kegiatan penangkapan undur-undur laut secara terus menerus dapat
mengancam keberadaan dan mengganggu fungsi ekologisnya. Besarnya tingkat
pemanfaatan yang tidak diimbangi oleh pengetahuan tentang cara pengelolaan
undur-undur laut ini dapat menyebabkan terganggunya pola pertumbuhan undurundur laut. Oleh karenya perlu dilakukan studi mengenai beberapa aspek
pertumbuhan sebagai input bagi rencana pengelolaan sumber daya undur-undur
laut secara lestari dan berkelanjutan di Pantai Bocor, Kebumen.

2

Perumusan Masalah
Undur-undur laut merupakan salah satu sumber daya perikanan yang
bernilai ekonomis tinggi pada masyarakat Kebumen. Sumber daya perikanan ini
merupakan sumber daya yang dapat secara bebas dimanfaatkan oleh masyarakat
luas. Hal ini membuat banyak masyarakat yang memanfaatkan sumber daya
undur-undur laut dalam waktu yang bersamaan. Masyarakat Kebumen banyak
memanfaatkan undur-undur laut sebagai makanan olahan atau konsumsi. Undurundur laut juga termasuk salah satu jenis makanan ringan yang digemari oleh
pengunjung saat berwisata ke Pantai Bocor, Kebumen. Hal ini mengakibatkan
tingginya permintaan sumber daya undur-undur laut. Kegiatan penangkapan
undur-undur laut yang tidak terkendali oleh masyarakat Kebumen dapat
mengancam keberadaan dan mengganggu fungsi ekologis undur-undur laut. Oleh
karena itu, perlu dilakukan studi mengenai beberapa aspek pertumbuhan sebagai
input rencana pengelolaan sumber daya undur-undur laut di Pantai Bocor,
Kebumen.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa aspek pertumbuhan
undur-undur laut jenis Emerita emeritus meliputi nisbah kelamin, sebaran
frekuensi panjang karapas, hubungan panjang bobot, dan parameter pertumbuhan.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa informasi terkait
pertumbuhan undur-undur laut sebagai dasar pertimbangan dalam pengelolaan
undur-undur laut di Kebumen yang berkelanjutan dan lestari.

METODOLOGI
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan selama lima bulan di wilayah Pantai Bocor,
Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah (Gambar 1).
Pengambilan contoh dilakukan setiap bulan sekali selama lima bulan mulai bulan
Oktober 2012 hingga Februari 2013. Analisis laboratorium dilakukan di
Laboratorium Biologi Perikanan Manajemen Sumber Daya Perikanan,
Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut Pertanian Bogor.

3

BOCOR

Gambar 1. Peta lokasi pengambilan contoh di Pantai Bocor, Kebumen
(www.Googleearth.com, 25 April 2013)
Prosedur Penelitian
Metode pengambilan contoh undur-undur laut dilakukan dengan metode
sorok dan ngaduk. Penangkapan undur-undur laut metode sorok dilakukan dengan
alat tangkap sorok yang terbuat dari bambu dan berbentuk seperti huruf T,
sedangkan metode ngaduk dilakukan dengan menggunakan tangan dengan cara
mengaduk substrat dasar perairan (Lampiran 1). Undur-undur laut yang didapat,
dimasukkan kedalam plastik klip yang sebelumnya sudah dipisahkan antara jantan
dan betina, kemudian diberi formalin 10 %. Selanjutnya undur-undur laut yang
didapatkan dibawa ke Laboratorium Biologi Perikanan, Manajemen Sumber Daya
Perairan, Institut Pertanian Bogor.
Analisis laboratorium dilakukan dengan cara memindahkan contoh ke
dalam botol contoh terlebih dahulu. Pengukuran panjang dilakukan dengan
mengukur panjang karapas undur-undur laut. Pengukuran ini dilakukan dengan
menggunakan tali atau benang yang kemudian dikonversi kedalam sentimeter
dengan menggunakan penggaris. Pengukuran bobot dilakukan dengan menghitung
bobot basah dengan menggunakan timbangan digital.

4

ANALISIS DATA
Nisbah Kelamin
Nisbah kelamin dihitung berdasarkan jumlah kelamin jantan dan betina
yang ditemukan pada setiap waktu pengambilan contoh. Rasio kelamin ini
dihitung dengan menggunakan rumus (Effendie 1979):
� (%) =

100

Pj = proporsi jenis
A = jumlah jenis undur-undur laut tertentu (jantan/betina)
B = jumlah total individu undur-undur laut yang ada
Nisbah kelamin hanya membandingkan jumlah jantan dengan jumlah
betina yang tertangkap di setiap bulannya. Setelah itu, diuji dengan menggunakan
uji chi-square dengan faktor koreksi Yates’ untuk uji lanjutnya (Fowler dan
Cohen 1992)
Distribusi Frekuensi Panjang
Sebaran frekuensi panjang dianalisis menggunakan data panjang karapas
undur-undur laut. Adapun analisis data frekuensi panjang menurut Walpole
(1992), dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menentukan
jumlah selang kelas yang diperlukan; (2) Menentukan lebar kelas; (3) Menentukan
frekuensi panjang pada masing-masing kelas panjang; (4) Membuat grafik sebaran
frekuensi panjang dan melihat pergeseran sebaran kelas panjang setiap
pengambilan contoh yang menggambarkan jumlah kelompok umur (cohort).
Hubungan Panjang dan Bobot
Model pertumbuhan mengikuti pola hukum kubik dari dua parameter yang
dijadikan analisis. Asumsi hukum kubik ini, bahwa idealnya seluruh ikan dimana
setiap pertambahan panjang akan menyebabkan pertambahan berat dengan
kuantitas tiga kali lipatnya. Namun pada kenyataannya tidak demikian, karena
panjang dan bobot ikan berbeda pada setiap spesies ikan, sehingga untuk
menganalisis hubungan panjang bobot masing-masing spesies ikan digunakan
rumus sebagai berikut (Effendie 2002):
=
W adalah bobot (gram), L adalah panjang (mm), a adalah intersep (perpotongan
hubungan kurva panjang bobot dengan sumbu y), b adalah penduga pola
pertumbuhan panjang bobot.
Nilai a dan b diduga dari bentuk linier persamaan di atas, yaitu:
log = log + log
Untuk menguji nilai b1 ≥ 3 atau b1 < 3 digunakan uji-t dengan hipotesis:
H0 : b = 3, hubungan panjang dengan bobot adalah isometrik.

5

H1 : b1 ≠ 3, hubungan panjang dengan bobot adalah allometrik
Pada selang kepercayaan 95% bandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel
kemudian keputusan yang diambil untuk mengetahui pola pertumbuhan ikan
yaitu:
thitung > ttabel : tolak hipotesis nol (H0)
thitung < ttabel : gagal tolak hipotesis nol (H0)
Pola pertumbuhan allometrik ada dua macam yaitu allometrik positif (b>3)
yang mengindikasikan bahwa pertambahan bobot lebih dominan dibandingkan
dengan pertambahan panjang dan allometrik negatif (b ttab maka tolak H0, nilai b < 3 maka allometrik negatif
2. Jantan
dB
Regresi
Sisa
Total
Parameter
a
b
thit
ttab

1
12
13

JK
1.1478
0.0650
1.2128

KT
1.1478
0.0054

F hit
211.84

Nilai
0.0001
3.1773
3.7205
3.8065

thit < ttab maka gagal tolak H0, sehingga isometrik.
3. Keseluruhan
dB
Regresi
Sisa
Total

1
1241
1242

JK
KT
F hit
39.8992 39.8992 8662.65
5.7159 0.0046
45.6151

Parameter
Nilai
a
0.0003
b
3.0359
thit
33.74161
ttab
3.0295
thit > ttab maka tolak H0, nilai b > 3 maka allometrik positif

24

Lampiran 4. Pendugaan parameter pertumbuhan undur-undur laut betina
Lt
20.10
26.89
31.95
33.26
35.85

Lt+1
26.89
31.95
33.26
35.85

Parameter
A
B
L
K
To
Life spent

Nilai
14.7603
0.6142
38.2550
0.4875
-1.9078
16 Bulan

Lampiran 5. Faktor Kondisi Undur-undur laut betina

Waktu
23-Okt-12
24-Nop-12
25-Des-12
23-Jan-13
23-Feb-13

Fk
rata2
STDEV
0.8504 0.1491
0.8724 0.1239
0.9243 0.1071
0.9799 0.0990
0.9554 0.1529

Lampiran 6. Kelompok umur undur-undur laut betina
Waktu

Kelompok
Umur

23-Okt-12

2

24-Nop-12

3

25-Des-12

2

23-Jan-13

2

23-Feb-13

4

Modus
(mm)
27.41
33.26
20.88
28.42
35.85
20.10
27.61
26.89
33.36
20.85
26.84
29.95
31.95

Standar Sparasi
Deviasi Indeks
2.319
n.a
2.074
2.662
1.411
n.a
2.527
3.031
0.989
4.215
2.484
n.a
3.034
2.720
2.105
n.a
0.916
4.286
0.990
n.a
1.390
5.030
1.250
2.360
0.650
2.110

25

Lampiran 7. Pola pertumbuhan undur-undur laut betina pada setiap bulan
Pengambilan
Contoh
1
2
3
4
5

Waktu

N

B

R

Keterangan

23-Okt-12
24-Nop-12
25-Des-12
23-Jan-13
23-Feb-13

210
150
432
239
212

3.1772
2.7843
3.2053
2.8757
3.0391

0.8518
0.8912
0.9318
0.8688
0.8669

Alometrik Positif
Alometrik Negatif
Alometrik Positif
Alometrik Negatif
Alometrik Positif

Lampiran 8. Perhitungan umur dugaan panjang rata-rata undur-undur Laut Betina
t (Bulan)

Lo (mm)

Le (mm)

d2

t (Bulan)

Lo (mm)

Le (mm)

d2

0.1

26.89

23.8801

9.0597

0.6

26.89

26.9896

0.0099

1.1

31.95

29.4265

6.3681

1.6

31.95

31.3363

0.3767

2.1

33.26

32.8329

0.1824

2.6

33.26

34.0058

0.5562

3.1

35.85

34.9250

0.8557

3.6

35.85

35.6453

0.0419

Jumlah

20.9939

Jumlah

6.0305

t (Bulan)

Lo (mm)

Le (mm)

d

t (Bulan)

Lo (mm)

Le (mm)

d2

0.2

26.89

24.5640

5.4101

0.7

26.89

27.5256

0.4040

1.2

31.95

29.8466

4.4244

1.7

31.95

31.6655

0.0810

2.2

33.26

33.0909

0.0286

2.7

33.26

34.2080

0.8986

3.2

35.85

35.0834

0.5877

3.7

35.85

35.7695

0.0065

Jumlah

2

12.2363

Jum