3. Pantai
a. Makna Denotasi
Pada tahap pertama, dalam film Eat Pray Love gambar atau shot yang menggambarkan tentang keindahan alam pantai, dan sebagai sebuah perbedaan
antara budaya Barat dengan budaya Timur. Pada film Eat Pray Love suasana keindahan pantai yang menggunakan cara pengambilan gambar secara high
angle dan long shot. b.
Makna Konotasi
Pada level makna konotasi ini menggunakan sebuah perbandingan dengan budaya Barat. Hal ini ingin menunjukkan bahwa adanya high context dan low
context dari kedua budaya tersebut.
Perbedaan high context dan low context pantai
High Context Low Context
Sumber: Film Eat Pray Love Karya; Ryan Murphy
Timur yang dinilai sebagai high context yang masih alami keadaan pantainya, hanya terliat hamparan ombak dengan pepohonan di daratan, semua
itu dijaga kealamiannya yang merupakan salah satu proses keselarasan terhadap alam, hal ini dipandang sebagai dunia yang masih tradisional. Sedangkan, pantai
di Barat, pantai di barat hampir tidak menemukan adanya pepohonan hijau dan gulungan ombak menuju ke daratatan. Semuanya berubah menjadi gedung-
gedung yang tinggi dengan jembatan yang panjang yang menuju ke pulau seberang. Disini adanya kemajuan dalam bidang teknologi mendorong bangsa
Barat untuk menggubah dataran pantai menjadi sebuah tempat yang sesuai untuk kebutuhan bangsanya.
c. Mitos
Pada level mitos pantai di bagian selatan mempunyai keindahan alam yang indah. Menurut mitos yang ada masyarakat Hindhu di Bali percaya bahwa di laut
ada yang menjaga dan menguasainya, yaitu Dewa Laut atau Dewa Samudra atau Bhetara Baruna, hal ini menggakibatkan masyarakat Bali tunduk terhadap Dewa
dan senantiasa menjaga dan merawatnya.
Gambar IV. 6 Upacara Adat di Pantai
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Selain itu terdapat upacara adat yang dilaksanakan di pantai, upacara ini dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi yang bernama upacara “Melasti”. Dimana
upacara ini bertujuan untuk menyucikan sarana upacara dan untuk memohon mengambil Tirta Air Suci di laut ke hadapan Dewa Bhetara Baruna.
4. Hutan