Gambar 3.1 : Model Desain Kemmis Mc Taggart dalam Hermawan, 2008, hlm. 128
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Letak SD ini berada di lingkungan komplek dan
rata-rata siswanya berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya menengah ke atas.
D. Subjek Penelitian
Subyek penelitian terdapat di wilayah Jawa Barat, yaitu Kota Bandung. Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV
pada semester genap tahun ajaran 20142015 yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 11 orang perempuan dan 15 orang laki-laki. Namun, pada saat
pengumpulan data awal jumlah siswa yang hadir sejumlah 24 orang terdiri dari 9 orang perempuan dan 15 orang laki-laki. Oleh karena itu
peneliti memutuskan untuk mengambil ke-24 siswa tersebut sebagai subjek penelitian. Hal ini bertujuan untuk membandingkan peningkatan
pemahaman konsep siswa pada setiap siklusnya dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science CLIS. Tingkat
kemampuan para siswa bervariasi ada yang kurang, sedang, dan beberapa siswa diatas rata-rata.
E. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah tiga bulan mulai dari tahap persiapan pada bulan April 2015 sampai tahap
pengiriman laporan akhir pada bulan Juni 2015. Sedangkan tempat pelaksanaan penelitian ditetapkan sesuai dengan jadwal pelajaran dan
sesuai dengan kesepakatan dengan tim peneliti, wali kelas dan kepala sekolah.
F. Instrument Penelitian
Terdapat dua
jenis instrumen
yang digunakan
untuk mengumpulkan data pada penelitian ini, yaitu :
1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kegiatan Siswa LKS.
2. Instrumen pengungkap data penelitian
Instrumen pengungkap data yang digunakan adalah dalam penelitian ini meliputi :
a. Lembar Tes Pemahaman Konsep
Teknik ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data hasil belajar siswa dengan menggunakan butir-butir soalinstrumen soal yang
mengukur pemahaman siswa sesuai dengan materi yang diteliti. b.
Lembar Observasi atau pengamatan Menurut Nana Sudjana 2012, hml. 85 menjelaskan bahwa
observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan
langsung diamati oleh pengamat. Teknik observasi ini digunakan untuk mengamati gejala-gejala yang tampak dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. c.
Dokumentasi Teknik ini merupakan bukti yang berhubungan dengan focus
permasalahan penelitian. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menguji dan menafsirkan focus permasalahan dalam
penelitian. Studi dokumentasi dapat berupa foto, video atau rekaman.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur PTK ini didesain untuk dua siklus, dimana tiap-tiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Rencana tindakan pada masing-
masing siklus dalam PTK ini dibagi dalam empat tahap tindakan penelitian, yaitu : 1 perencanaan; 2 implementasi tindakan; 3 observasi
dan evaluasi; serta 4 analisis dan refleksi. Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan tahap persiapan penelitian dengan
melakukan kegiatan pendahuluan setelah itu peneliti melakukan tahap tindakan penelitian.
1. Tahap Pendahuluan Pra Penelitian
a. Permintaan izin kepada Kepala SDN tempat penelitian.
b. Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai
situasi dan kondisi secara keseluruhan terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian.
c. Identifikasi permasalahan, dimulai dari melakukan kajian terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP tahun 2006, model- model pembelajaran IPA, buku sumber IPA kelas IV, dan
pembelajaran IPA di kelas IV. Menentukan model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar, dan proses
belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran IPA. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada
pembelajaran IPA dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in Science CLIS. Menyusun atau menetapkan
teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.
2. Tahap Tindakan
Tahap tindakan pada penelitian tindakan kelas ini akan diuraikan sebagai berikut :
Siklus I a.
Tahap perencanaan planning. Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan diantaranya
mengkaji teori-teori yang mendukung ke perpustakaan, pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, mempersiapkan media
pembelajaran, menyusun instrumen penelitian serta mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta menjadi observer.
b. Pelaksanaan action. Pelaksanaan penelitian dilakukan
berdasarkan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan ini berlangsung dikelas dalam proses belajar
mengajar.
c. Observasi. Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran,
adapun hal yang perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan pembelajaran adalah keterlaksanaan model pembelajaran CLIS
dalam proses pembelajaran serta aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan model pembelajaran CLIS.
d. Refleksi. Refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan
penelitian pada siklus selanjutnya dan mendiskusikan apa saja yang terjadi pada tahap pelaksanaan yang semua telah ditulis pada tahap
observasi. Membahas mengenai penampilan mengajar maupun situasi siswa dan kelas, semua hal yang telah ditemukan pada saat
pelaksanaan semuanya dibahas pada tahap refleksi ini agar kekurangan atau kelemahan yang ada pada pelaksanaan siklus I
dapat diperbaiki dan dilaksanakan lagi untuk siklus berikutnya yaitu siklus II.
Siklus II Seperti halnya pada siklus I, siklus kedua ini juga terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. a.
Perencanaan. Penelitian membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan refleksi pada siklus I.
b. Pelaksanaan. Guru melakukan pembelajaran dengan menerapkan
model pembelajaran CLIS sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus I.
c. Observasi. Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran CLIS. d.
Refleksi. Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II. Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus,
maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Children Learning in
Science CLIS dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPA materi energi bunyi.
H. Rencana Pengolahan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan cara mengisi lembar observasi yang sudah disiapkan oleh
peneliti. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dan siswa dalam penerapan model
pembelajaran CLIS untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.
b. Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran CLIS Children
Learning in Science untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai bukti konkrit dan gambaran secara langsung dari kegiatan penelitian. Pemotretan dilakukan
pada setiap siklus dan tindakan untuk membuktikan data pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
2. Teknik Analisis Data
1. Analisis Kualitatif
Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan yang muncul dalam
pelaksanaan pembelajaran, mendeskripsikan aktivitas siswa atau partisipasi siswa dalam pembelajaran, serta merekam sebanyak
mungkin situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.
2. Analisis Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari tes pemahaman konsep siswa mengenai pembelajaran IPA materi energi panas. Setelah data
diperoleh kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pensekoran hasil tes pemahaman konsep
Hasil tes siswa setiap siklus dianalisis dengan berpedoman pada sistem holistic scoring rubrics yaitu prosedur yang digunakan
untuk menskor jawaban siswa. Setiap skor yang diraih siswa mencerminkan pemahaman konsep siswa. Kriteria pemberian skor
menurut Runner dan Brumby dalam Abraham et. al purwanto dkk, 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Tingkat pemahaman konsep siswa
Tingkat Pemahaman
Ciri jawaban siswa nilai
Paham P Jawaban
benar dan
mengandung seluruh konsep ilmiah
4
Jawaban benar mengandung paling sedikit satu konsep ilmiah serta tidak
mengandung suatu kesalahan konsep 3
Miskonsepsi M Jawaban memberikan
sebagian informasi
yang benar
tapi juga
menunjukkan adanya kesalahan konsep dalam menjelaskan
2
Jawaban menjelaskan kesalah pahaman yang mendasar tentang konsep yang
dipelajari 1
Tidak Paham
TP Jawaban salah, tidak relevanjawaban
hanya mengulang pertanyaan dan jawaban kosong
Setelah jawaban siswa dikelompokan berdasarkan kriteria yang telah dibuat maka dapat dihitung presentase tingkat pemahaman
siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P=
x 100 TP=
x 100 M=
x 100