4. Pengumpulan dan analisis data
Dalam penelitian ini, data terdiri dari data pola penangkapan ikan bilih yang dilakukan nelayan dan data kualitas air Danau Singkarak. Data pola penang-
kapan ikan bilih meliputi jenis dan jumlah alat tangkap, frekuensi dan intensitas penangkapan serta lokasi penangkapan. Data kualitas air meliputi faktor fisika
dan kimia air. Adapun teknik pengumpulan dan analisis data pola penangkapan nelayan ikan bilih dan kualitas air tersebut, sebagai berikut:
A. Pola penangkapan nelayan ikan bilih
Jenis dan jumlah alat tangkap ikan bilih yang digunakan nelayan di sekitar Danau Singkarak diperoleh dari Subdinas Perikanan Kab. Tanah Datar dan Dinas
Perikanan Kab. Solok yang merupakan data sekunder. Frekuensi dan intensitas penangkapan serta lokasi penangkapan ikan bilih, diketahui dari hasil wawancara
dan pengamatan langsung di lapangan, merupakan data primer. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar
pertanyaan. Nelayan yang diwawancarai yang berada di stasiun penelitian yaitu di Nagari Sumpur, Ombilin, Paninggahan dan Saning Bakar. Setiap stasiun terse-
but diwawancarai 10 orang nelayan, yang menggunakan jenis alat tangkap yang berbeda. Nelayan yang diwawancarai adalah nelayan penuh dan telah melakukan
kegiatan penangkapan ikan bilih minimal 10 tahun. Hasil wawancara dan penga- matan tersebut, dianalisis secara deskriptif.
Setelah diketahui pola penangkapan nelayan, selanjutnya dilakukan per- cobaan alat tangkap untuk mengetahui banyaknya ikan bilih yang tertangkap per
alat tangkap, distribusi ukuran dan kondisi gonad ikan yang tertangkap tersebut. Alat tangkap yang digunakan di Stasiun I adalah sistem alahan dan di Stasiun II,
III, IV dan V adalah dua unit jaring langli, dimana setiap unit jaring langli tersebut memiliki ukuran mata jaring yang berbeda yaitu 0,75 inci dan 1,00 inci. Data
yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. 5
B. Penentuan kualitas air
Untuk mengetahui kualitas air Danau Singkarak, maka dilakukan pengu- kuran terhadap beberapa parameter kualitas air data primer. Parameter kualitas
air yang diukur di lapangan adalah suhu, kedalaman perairan, kecepatan arus, pH dan DO. Parameter lainnya seperti kekeruhan, NO
3
, PO
4
dan NH
3
dianalisis di la- boratorium Kimia Universitas Andalas, Padang. Pengukuran dan pengambilan
sampel dilakukan pada sore hari pada pukul 17.00 WIB di setiap stasiun penga- matan berdasarkan lokasi percobaan alat tangkap. Untuk perairan pengambilan
sampel dilakukan diberbagai kedalaman, yaitu 0,2 m, 5 m, 10 m, 15 m, 20 m, 25 m dan 30 m, dengan menggunakan botol sampel. Hasil pengukuran dan analisis
kualitas air tersebut, dibandingkan dengan baku mutu air PP No. 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air Kelas II,
peruntukannya untuk budidaya ikan air tawar.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pola Penangkapan Ikan Bilih
Pola penangkapan ikan bilih yang dilakukan nelayan di Danau Singkarak berbeda-beda, tergantung kepada jenis alat tangkap dan lokasi penangkapan.
Jenis alat tangkap yang digunakan nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan bilih di Danau Singkarak adalah jaring langli, jaring lingkar, sistem alahan, jala, lukah
dan seterum. Pola penangkapan ikan bilih yang dilakukan nelayan berdasarkan jenis alat tangkap, sebagai berikut:
A. Jaring langli