METODELOGI PENELITIAN BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR: Studi Eksperimen, Terhadap Siswa Sekolah Dasar Kelas III SD Negeri Lialang Tahun Ajaran 2014/2015.

Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.Menurut Sugiyono 2012, hlm. 14 metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. B. Metode penelitian Metode penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian eksperimen.Desain eksperimen, yakni Quasi Experimental.Menurut Kumar Seniati, dkk, 2009, hlm. 37 penelitian eksperimental-kuasi sebagai penelitian semi-eksperimental.Bentuk penelitian ini adalah nonequivalent Control Group Design .Desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.Kelompok eksperimen diberi perlakukan dan dilakukan posttest untuk memperoleh perbedaan hasil setelah diberikan perlakukan pada kelompok eksperimen. Desain penelitian di gambarkan sebagai berikut : Quasi Experimental bentuk nonequivalent control group design Sugiyono, 2013, hlm. 118 Keterangan : O = Tes Awal dan Test Akhir. X = Perlakuan. .... = Subjek tidak dipilih acak. O 1 X O 2 O 3 X O 4 Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Desain penelitian eksperimen sebagai berikut: C. Teknik Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi dilakukan dengan melakukan proses pengamatan pembelajaran yang dilakukan guru selama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media cergam pada pembelajaran apresiasi cerpen untuk memperoleh data. Dimana dalam melakukan penelitian mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Studi Pustaka dan Studi Pendahuluan Perumusan Masalah dan Hipotesis Penyusunan Instrumen Penentuan Populasi dan Sampel Pretest Treatment 1 Posttest Treatment 2 Treatment 3 Pembahasan Data Kesimpulan Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis untuk mengetahui dan memperoleh data mengenai peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran apresiasi cerpen. 2. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Analisis Data Test Awal Data awal yang dianalisis oleh peneliti yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan dua rata – rata uji T untuk mengetahui kelompok rendah, sedang, dan tinggi antara kelas eksperiman dan kelas kontrol. Proses analisis didapat dilakukan dengan bantuan program software SPSS versi 20.0 for windows. b. Analisis Data Test Akhir Pada data hasil tes akhir yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mendapatkan data, seperti: uji homogenitas, analisis pengelompokan test akhir dari nilai test awal sebelumnya, uji pembeda dua rata – rata uji T, uji rata rata tes akhir dan analisis data data N-Gain. c. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data berditribusi normal atau tidak sehingga memperoleh nilai rendah, sedang, dan tinggi. Signifikansi dikatakan normal harus di atas 5 atau 0,05. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas Sugiyono, 2013, hlm. 204. d. Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas variansi dilakukan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kelas yang homogen. Penelitian boleh dilaksanakan apabila keadaan subjek di dalam populasi benar-benar homogen. e. Uji Kesamaan Rata – Rata Uji T Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji kesamaan rata-rata menggunakan kesamaan varians digunakan untuk mengetahui adatidaknya perbedaan rata-rata kondisi awal populasi. Menurut seorang ahli Riduwan 2013, hlm.239 menyatakan rumus yang dapat digunakan adalah : t = � 1 _ � 2 1 �1 � + 1 �2 Dengan � = − � +� − � + − Keterangan : � 1 = rata – rata kelas eksperimen � 2 =rata – rata kelas kontrol S = simpangan baku � 1 = banyaknya siswa kelas eksperimen � 2 = banyaknya siswa kelas kontrol � 1 2 = varians kelas eksperimen � 2 2 = varians kelas kontrol. f. Penghitungan Gain Ternormalitas Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana peningkatan kemampuan apresiasi cerpen menggunakan media cergam karya Fita Chakra dan Indra Bayu. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan rumus : g = − � � – Keterangan : g = Gain Untuk melihat peningkatan N-Gain siswa, dapat dilihat dari acuan dalam tabel berikut: Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gain Klasifikasi g 0,7 Gain tinggi 0,3 g ≤ 0,7 Gain sedang g ≤ 0,3 Gain rendah Tabel 3.1 Nilai Gain Ternormalitas D. Latar Setting Penelitian Lokasi yang digunakan penelitian ini yaitu SD Negeri Lialang.Pemilihan lokasi ini dipilih karena merupakan SD Program Pelatihan Lapangan peneliti sehingga sudah beradaptasi dengan sekolah, guru, maupun murid SD tersebut sebelum dilakukan penelitian. Dengan demikian semoga penelitian ini akan berjalan dengan lancar. E. Populasi dan Subjek Penelitian Sampel yang digunakan yaitu SD Negeri Lialang.Populasi yang digunakan yaitu seluruh siswa kelas III SD Negeri Lialang.Subjek penelitian ini yaitu siswa-siswa SD Negeri Lialang kelas III yang memiliki kelas paralel. Kelas III A terdiri dari 43 siswa dengan 17 laki-laki dan 26 perempuan dan kelas III B terdiri dari 43 siswa dengan 14 laki-laki dan 29 perempuan. F. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan tes dan non tes.Tes berupa soal-soal mengenai kemampuan siswa dalam memahami cerita.Sedangkan non tes berupa observasi. 1. Tes Tes awal diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengukur kemampuan awal yang diberikan sebelum dilakukan pembelajaran treatment. Sedangkan test akhir diberikan untuk mengukur peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa terhadap cerita bergambar. Peneliti membuat tes soal pretest mengenai aperesiasi cerpen yang diawali dengan menyusun kisi-kisi soal yang mencakup standar kompetensi, Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kompetensi dasar, indikator sebagai tolak ukur sehingga menghasilkan pertanyaan yang telah dijabarkan pada indikator dan membuat kunci jawaban serta format penilaian.Tes soal yang dibuat adalah uraian singkat yang dibuat untuk mengukur seberapa besar pemahaman siswa terhadap bacaan yang telah dibaca. KISI-KISI SOAL Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : III Semester : II Jumlah Soal : 6 Enam Standar Kompetensi Indikator Tingkat Tingkat Kognitif Jumlah Kesukaran C1 C2 C3 Mudah Sedang Sukar Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif dan membaca dongeng Menetukan tema Mudah Sedang 1 1 Sukar Menentukan tokoh dan penokohan cerita Mudah 2 1 Sedang Sukar Menentukan latar setting cerita Mudah 3 1 Sedang Sukar Menentukan alur plot cerita Mudah Sedang 4 1 Sukar Menentukan sudut pandang pengarang Mudah Sedang 5 1 Sukar Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menyimpulk an amanat dalam cerita Mudah Sedang Sukar 6 1 Jumlah 2 3 1 Keterangan: a. Jumlah Soal : 6 soal essay b. Tingkat Kesukaran : Mudah = 2 soal : Sedang = 3 soal : Sukar = 1 soal c. Tingkat Kognitif : C1 = 2 soal C2 = 3 soal C3 = 1 soal Kriteria Penilaian: a. Kesesuaian tema 5 :Menjawab tema berdasarkan cerita dengan jelas dan tepat. 3 : Menjawab tema berdasarkan cerita dengan kurang tepat. 1 : Menjawab tema berdasarkan cerita dengan tidak tepat. b. Kesesuaian tokoh dan penokohan 20 : Menyebutkan seluruh tokoh dan penokohan secara lengkap dan benar. 14 : Menyebutkan hanya sebagian tokoh dan penokohan dengan benar. 8 : Menyebutkan hanya satu tokoh dan penokohan secara benar. c. Kesesuaian latar setting 20 : Menyebutkan seluruh latar yang terdapat dalam cerita. 14 : Menyebutkan hanya sebagian latar yang terdapat dalam cerita. 8 : Menyebutkan hanya satu latar yang terdapat dalam cerita. d. Kesesuaian alur 10 :Menjelaskan alur dengan benar dan tepat. 7 : Menjelaskan alur kurang tepat. 4 : Menjelaskan alur tidak tepat. Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Kesesuaian sudut pandang 30 : Menjelaskan sudut pandang dengan benar dan tepat. 20 : Menjelaskan alur kurang tepat. 10 : Menjelaskan alur tidak tepat. f. Kesesuaian amanat 15 : Menjelaskan amanat berdasarkan cerita dengan benar dan tepat. 10 : Menjelaskan amanat berdasarkan cerita kurang tepat. 5 : Menjelaskan amanat berdasarkan cerita tidak tepat. 2. Non Tes Non tes yang lakukan pada penelitian ini adalah observasi. Observasi dilakukan kepada guru yang melakukan proses pengajaran dikelas. Adapun lembar observasinya sebagai berikut. LEMBAR OBSERVASI GURU Aspek Kegiatan Guru Ada Tidak Ada Kegiatan Awal Guru mengkondisikan kelas Guru meminta siswa berdo’a Guru melakukan komunikasi mengenai kehadiran siswa Guru melakukan apersepsi Kegiatan Inti Guru memberikan media cerita gambar berjudul “Yess Aku Tak Minder Lagi ” kepada siswa. Guru meminta siswa membaca dalam hati Guru menjelaskan cara menemukan unsur instrinsik meliputi: tema, tokoh dan sifat tokoh, latar, alur, sudut pandang, dan amanat. Guru membimbing siswa bersama teman sekelompok menentukan unsur-unsur cerita tersebut. Guru meminta siswa mengerjakan soal secara individu terkait cerita. Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait hal-hal yang belum diketahui siswa. Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan memberi penguatan. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan belajar. Guru mengakhiri pembelajaran. Guru meminta siswa berdo’a a Validitas Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti Sugiyono, 2013, hlm.168. Penelitian ini melakukan validitas dan reabilitas data.Validitas butir soal yang dinilai oleh validator adalah: 1 kesesuaian antara indikator dan dan butir soal 2 kejelasan bahasa dalam soal, 3 kesesuaian soal dengan tingkat kemampuan siswa, dan 4 kebenaran materi atau konsep. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal oleh rumus korelasi product moment sebagai berikut menurut Arikunto 2009, hlm. 72 Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = banyak subjek S = skor butir soal yang dicari validitasnya Y = skor total XY = perkalian antara skor butir soal dengan skor total r xy = �∑ − ∑ ∑ �∑ − ∑ .∑ Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah nilai koefisiennya diketahui maka kemudian nilai r xy tabel dan α = 5 maka dapat dienterprestasikan berdasarkan besarnya koefisien korelasi sebagai berikut menurut Arikunto 2009, hlm.174: Koefisien Korelassi r xy Interpretasi 0,800- 1,00 Validitas sangat tinggi 0.600- 0,800 Validitas tinggi 0,400 – 0,600 Validitas sedang 0,200 – 0,400 Validitas rendah 0,00 – 0,200 Validitas sangat rendah Kurang dari 0.00 Tidak valid Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi. Berdasarkan hasil anates yang telah dilakukan, nilai kolerasiXY yang diperoleh 0,45 dengan kategori validitas sedang. b Reliabilitas Dalam peneltian uji reliabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Seringkali penelitian tidak melakukan proses kelapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti ini perlu diuji reliabilitasnya. Reabilitas suatu instrumen evaluasi adalah keajegan instrumen yang apabila dilakukan kepada subjek yang sama dengan orang, waktu, atau tempat yang berbeda maka akan menghasilkan hasil yang sama. Untuk mengetahui tingkat reabilitas pada tes kemampuan membaca pemhaman cerita bergambar yang berbentuk uraian, maka peneliti menggunakan program Anates untuk menghitungnya. Untuk mengetahui tingkat realibilitas pada tes kemampuan membaca pemahaman yang berbentuk uraian digunakan rumus Alpha Cronbarch Sugiyono, 2013, hlm. 180 sebagai berikut: r 11 = − 1 - ∑� � Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan : r 11 = reabilitas yang dicari N = banyaknya butir soal � 1 2 = jumlah variens skor setiap butir soal � � 2 = variens skor total Setelah koefisien reabilitas diketahui, kemudian dikonfrensikan dengan kriteria Guilford Sugiyono, 2013, hlm. 144, kriteria itu tampak pada tabel dibawah ini: Koefesien Reabilitas Kreateria 0,00 – 0,20 Reabiltas kecil 0,20 -0,40 Reabilitas rendah 0,40 – 0,70 Reabilitas sedang 0,70 – 0,90 Reabilitas tinggi 0,90 – 1,00 Reabilitas sangat tinggi Tabel 3.3 Reabilitas Guilford Berdasarkan hasil data program anates yang telah dilakukan, nilai reabilitas instrumen yaitu 0,62 dengan kategori sedang. c Daya Pembeda “Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu pola untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa bodoh berkemapuan rendah ”Arikunto, 2009, hlm. 211. Disini peneliti menggunakan program Anates untuk menghitung daya pembeda. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat DP. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Arikunto, 2009, hlm. 213 adalah sebagai berikut: DP = � - � = � - � Keterangan : DP = daya pembeda B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar J A = banyak peserta kelompok atas J B = banyak peserta kelompok bawah P A = B A J A = proporsi kelompok atas yang menjawab benar ingat, P sebagai indeks kesukaran P B = B B J B = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar. Kemudian klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda Arikunto, 2009, hlm. 218 adalah sebagai berikut: Daya Pembeda Klasifikasi Kurang dari 0,00 Sangat jelek 0,00 -0,20 Jelek 0,20 -0,40 Cukup 0,40 - 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Sangat baik Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Berdasarkan hasil data program anates yang telah dilakukan, daya pembeda soal nomor 1 memperoleh 50,0 dengan klasifikasi baik, nomor 2 memperoleh 27,50 dengan klasifikasi cukup, nomor 3 memperoleh 47,50 dengan klasifikasi baik, nomor 4 memperoleh 37,50 dengan klasifikasi cukup, nomor 5 memperoleh 48,6 dengan klasifikasi baik, dan nomor 6 memperoleh 13,86 dengan klasifikasi jelek. d Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya dan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semngat untuk mencoba lagi. Karena diluar jangkauannya Arikunto,2009, hlm. 207. Disini penelitian menggunakan program Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu anates untuk menghitung tingkat kesukarannya rumus mencari indeks kesukaran Arikunto, 2009, hlm. 207sebagai berikut: P = �� Keterangan : P = tingkat kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut kententuan, indeks kesukaran diklasifikasi sebagai berikut: Tingkat Kesukaran Kategori Soal 0,00 Soal terlalu sukar 1,00 – 0,30 Soal sukar 0,30 – 0,70 Soal sedang 0,70 – 1,00 Soal mudah 1,00 Soal terlalu mudah Tabel 3.5Klasifikasi Tingkat Kesukaran Hasil data program anates yang telah dilakukan, tingkat kesukaran nomor 1 dengan nilai 0,71 dengan kategori soal mudah, nomor 2 dengan nilai 0,56 dengan kategori soal sedang, nomor 3 dengan nilai 0,63 dengan kategori soal sedang, nomor 4 dengan nilai 0,71 dengan kategori soal mudah, nomor 5 dengan nilai 0,56 dengan kategori sedang, dan nomor 6 dengan nilai 0,40 dengan kategori sedang. Veni Vita Khairunnisa, 2015 BUKU CERGAM KARYA FITA CHAKRA DAN INDRA BAYU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN