Analisis Pengaruh Anime Shin-Chan Terhadap Anak-Anak Sekolah Dasar Studi Kasus : SD Negeri 060891 Medan

(1)

ANALISIS PENGARUH ANIME SHIN-CHAN TERHADAP ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR

STUDI KASUS : SD NEGERI 060891 MEDAN

MEDAN NO 060891 KOKURITSU SHOUGAKOU NO SHIRITSU SHOUGAKUSEI NI TAISHITE NO SHIN-CHAN NO ANIME NO EIKYOU NO BUNSEKI

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu

Sastra Jepang

Oleh ;

NOVARIA TAMPUBOLON Nim. 060708031

DEPARTEMEN SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kepada Yuhan Yesus, atas berkat dan kasihNya kepada penulis, sehingga penulis diberi hikmat dan kekuatan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Analisis Pengaruh Anime Shin-chan Terhadap Anak-Anak Sekolah Dasar. Studi Kasus SD NEGERI NO 060891 MEDAN ” dengan baik dan tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir penyelesaian studi Program Sarjana Sastra Jepang Faklutas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan ini penulis mendapat bantuan baik moral maupun materi. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis dengan tulus ikhlas ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Syahron Lubis selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Program Sarjana Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Nandi S. selaku Dosen Pembimbing pertama yang dengan segala kesabarannya telah membimbing, mengarahkan, memberikan begitu banyak masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang M.S.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing kedua yang telah banyak membimbing dan mengarahkan serta memberikan banyak masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.


(3)

5. Seluruh Staf Pengajar Civitas Akademika pada Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Atas didikan Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu dosen sekalian sehingga penulis mampu menyelesaikan pendidikan Sastra Jepang.

6. Kepada kedua orangtua-ku yang sangat kucintai dan kukasihi. Papa, R. Tampubolon dan Mama, T. Lubis, penulis mempersembahkan skripsi ini sebagai penghargaan buat cinta kasih, ketulusan, kesabaran, materi, dukungan, semangat serta doa yang diberikan kepada penulis, buat ketiga kakakku, kakak Josua, kakak Grace, kakak Dina dan juga ketiga adikku, Adelima, Romaito, Binsar yang juga menjadi dorongan dan dukungan dan banyak memberikan doa.

7. Kepada Ermanto Pane yang selalu memberikan banyak dukungan dan semangat kepada penulis.

8. Sahabat-sahabatku yang cantik dan tampan Friska, Asti, Nana, Dewi, Ria, Randy, Frey, Dian, Viktor, Andar, Andi, Hyantes, yang memberikan dukungan dan meluangkan waktu untuk mempermudah proses penulisan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat waktu.

9. Kepada semua teman-teman satu kelas Sastra Jepang Stambuk 2006, Frida, Siska, Jessi, Febri, Teddy, Fadiah, Harry, Musfa, Suci, Wulan, Surya Ningrum, Farah, Zulvi, Okky, Wilma, Irwan, Mahera, Ivana, Elicabeth, Sari, Hartati, Rizal, Hadi penulis berterimakasih buat dukungan dan kebersamaan yang telah diberi selama ini. 10.Teman-temanku yang cantik Tuty, kakak Resna, Nora, Risda dan Silvia yang

memberikan dukungan dan semangat.

11.Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Sekolah, Guru dan Staf Pegawai SD Negeri NO.060891 Medan beserta siswa/i kelas III , IV, V, dan VI atas kerjasama dan bersedia meluangkan waktu menjadi responden penelitian ini.


(4)

Harapan penulis semoga Tuhan Yesus Kristus melimpahkan kasih dan karuniaNya kepada semua pihak yang telah disebutkan di atas.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 21 Mei 2011 Penulis

Novaria Tampubolon Nim. 060708031


(5)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ………

DAFTAR ISI ………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ……… 1

1.2 Perumusan Masalah ……… 3

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ……… 5

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ……… 8

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ….……… 11

1.6 Metode Penelitian ……… 12

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP ANIME CRAYON SHIN-CHAN 2.1 Siswa/I SD Negeri No. 060891 Medan ……… 14

2.2. Sejarah Singkat Anime Crayon Shin-chan ……… 14

2.2.1 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Crayon Shin-chan Secara Umum ……… 15

2.2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Crayon Shin-chan di Indonesia ……… 16

2.2.3 Tokoh-tokoh dalam Anime Crayon Shin-chan ……… 16


(6)

2.3 Pengaruh Media terhadap Perilaku dan Pola Pikir ……… 20

2.3.1 Pengaruh Media terhadap Perilaku ... 21

2.3.2 Pengaruh Media terhadap Pola Pikir ... 23

2.4 Nilai-nilai Kejahatan dan Kebaikan dari Anime Shin-chan ... 24

BAB III ANALISIS PENGARUH ANIME NARUTO TERHADAP SISWA SISWI SD NEGERI NO. 060891 YANG DIWAKILI KELAS II,III, IV,V, DAN VI 3.1 Pertanyaan Angket ……….... 25

3.2 Penjabaran Grafik ……… 29

3.2.1 Penguasaan Pengetahuan Tentang Anime Shin-chan ……… 30

3.2.1.1 Persentase Menonton Anime Shin-chan ……… 32

3.2.1.2 Pengetahuan Tentang Anime Shin-chan ……… 34

3.2.2 Pengaruh Anime Shin-chan terhadap Perilaku Siswa/i SD Negeri No.060891 Saat Bermain dan Prestasi Belajar ……… 46

3.2.2.1 Pengaruh Anime Shin-chan terhadap Perilaku Siswa/i SD Negeri No.060891 Medan dalam Bermain ……… 46

3.2.2.2 Pengaruh Anime Shin-chan terhadap Perilaku Siswa/i SD Negeri No.060891 Medan dalam Prestasi Belajar …… 54

3.2.3 Pengaruh Anime Shin-chan terhadap Pola Pikir Siswa/i SD Negeri No.060891 Medan dalam Prestasi Belajar ……….……... 60


(7)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 64

4.2 Saran ……… 65

ABSTRAK ………


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu negara maju di kawasan Asia adalah Jepang. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya teknologi yang telah diciptakan. Berbagai macam alat-alat teknologi yang canggih yang dihasilkan oleh negara Jepang. Selain teknologi, banyak hal-hal yang tersebar sampai keluar Jepang, seperti bahasa, musik, kesenian dan lain-lain. Salah satunya adalah anime. Menurut R.Soekmono dalam adalah seluruh hasil karya dari manusia, baik berupa benda maupun buah pikiran. Anime merupakan hasil dari buah pikiran seseorang yang diapresiasikan dalam suatu bentuk karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Anime juga dapat diartikan sebagai suatu karya sastra yang disajikan dalam bentuk lisan, bergerak dan dapat ditonton. Masyarakat Jepang sangat antusias untuk menonton anime. Khususnya dari anak-anak bahkan sampai orang dewasa. Bahkan mereka menganggap, anime itu sebagai bagian dari kehidupan mereka (Anime tertarik dengan anime bahkan anak-anak dari negara luar juga menyukai anime. Tidak sedikit orang yang pergi ke Jepang untuk belajar mengenai pembuatan anime karena tertarik setelah melihat berbagai anime yang telah menyebar ke berbagai pelosok negara di berbagai benua.

Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris animation dan diucapkan sebagai anime-shon.


(9)

berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.

Di Indonesia anime berkembang dengan pesat sejak awal kemunculannya. Banyak masyarakat Indonesia yang menyukai anime khususnya adalah anak-anak. Pada dasarnya anak-anak yang menonton anime baik secara langsung maupun tidak langsung dapat terpengaruh, baik itu dari segi sosiologis ataupun psikologis. Anak-anak di Indonesia yang berusia antara 7-14 tahun khususnya yang duduk di bangku sekolah dasar sangat gemar menonton televisi yang menyiarkan tayangan hiburan termasuk anime itu sendiri. Salah satunya adalah anime yang diangkat dalam penelitian ini yaitu Crayon Shin-chan.

Salah satu anime yang digemari oleh anak-anak adalah Crayon Shin-chan. Dalam Film Kartun Televisi Anak dan Remaja Indonesia 2010 Crayon Shin-chan menduduki peringkat yang ke-6 (http//:korananakindonesia.wordpress.com). Crayon Shin-chan adalah sebuah seri manga dan anime karya Yoshito Usui. Tokoh utamanya adalah seorang bocah berusia 5 tahun, ia murid taman kanak-kanak yang sering membuat ulah, dan membuat repot semua orang yang ada di sekitarnya. Humor dalam seri ini berasal dari tingkah laku Shin-chan yang janggal. Misalnya ia sering meledek ibunya bila disuruh merapikan mainannya. Seperti ayahnya, Shin-chan juga suka melihat wanita cantik dan sering merayu mereka.

Kegemaran anak-anak Indonesia terhadap Crayon Shin-chan terus berkembang. Ini dapat dibuktikan dengan banyaknya anak-anak Indonesia yang mengoleksi serial Crayon Shin-chan baik itu dalam bentuk komik, gambar, film ataupun atribut para tokoh cerita. Oleh karena itu, hal inilah yang menjadi alasan mengapa penelitian menitikberatkan kepada pengaruh terhadap anak-anak Indonesia, karena baik secara langsung ataupun tidak langsung banyak anak-anak Indonesia yang merasakan pengaruhnya. Dengan kata lain anime Crayon


(10)

Shin-chan dapat mempengaruhi perkembangan seorang anak dan juga mengubah sifat dan pola pikir si anak.

Seperti kita ketahui televisi merupakan salah satu media yang sering dijadikan sebagai hiburan. Dalam hal ini jika menonton televisi akan ada banyak hal baru yang akan diserap oleh masyarakat luas. Berbagai program televisi yang mampu memberikan informasi, pendidikan, hiburan, dan lain-lain kepada orang-orang yang menonton dan mampu mengubah pola pikir dan perilaku pemirsa. Sebagai contoh dengan menonton anime Crayon Shin-chan, siswa-siswa SD Negeri No.060891 Medan dapat menyerap hal-hal yang menarik yang terdapat dalam anime tersebut. Menurut Murray dalam Santrock (2007:294), tidak jarang anak-anak menghabiskan waktunya di depan televisi dibandingkan dengan orangtuanya. Walupun televisi hanya salah satu dari banyaknya media massa yang mempengaruhi perilaku anak, namun televisi adalah yang paling berpengaruh.

Berdasarkan pemikiran tersebut maka penulis akan mencoba mengadakan analisis tentang pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap anak-anak melalui skripsi yang berjudul: “Analisis Pengaruh Anime Crayon Shin-chan terhadap Anak Sekolah Dasar. Studi Kasus: SD Negeri No.060891 Medan“.

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan judul skripsi, yaitu “ Analisis Pengaruh Anime Crayon Shin-chan terhadap Anak Sekolah Dasar. Studi Kasus SD Negeri No.060891 Medan“, maka skripsi ini akan membahas pengaruh dari anime Crayon Shin-chan baik dari segi sosiologis (tingkah laku) maupun psikologis (pola pikir) anak-anak penikmat anime Crayon Shin-chan tersebut. Penikmat anime Crayon Shin-chan bukan dari kalangan anak-anak saja, tetapi orang dewasa.


(11)

Bagi kalangan siswa-siswa SD Negeri No.060891 penyuka anime Crayon Shin-chan hal tersebut patut untuk diketahui. Dari poin inilah akan dijabarkan pengetahuan anak-anak sekolah dasar tersebut tentang anime Crayon Shin-chan, tidak hanya pengetahuan dari segi ceritanya tetapi pengenalan akan tokoh-tokoh maupun tingkah laku Shin-chan yang sering membuat ulah dan membuat repot semua orang.

Konsumen terbesar media televisi adalah anak-anak. Karena anak-anak sangat menyukai tayangan yang menampilkan aksi (action) atau film-film yamg menampilkan efek suara yang dahsyat. Dari segi positifnya film animasi banyak mencerminkan nilai-nilai tentang persahabatan dan kasih sayang. Misalnya dalam film anime Crayon Shin-chan banyak menceritakan persahabatan yang erat antar tokoh. Selain itu film animasi bermanfaat untuk merangsang imajinasi anak. Film kartun identik dengan tokoh khayalan di dalamnya. Menurut psikolog anak, Tony Buzan dalam http://www.dongengkakrico.com, bahwa tiap otak dilahirkan untuk berfantasi. Otak anak dalam keadaan yang masih relatif murni, mampu berfantasi dalam sebuah keadaan yang luar biasa jelasnya.

Dari hal tersebut di atas, maka permasalahan dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagaimana siswa SD Negeri No.060891 Medan mengenal anime Crayon Shin-chan? 2. Bagaimana pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap prilaku siswa-siswa SD Negeri

No.060891 Medan ?

3. Bagaiman pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap pola pikir siswa SD Negeri No.060891 Medan ?


(12)

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Televisi adalah salah satu media yang menyuguhkan tanpa batas nilai-nilai positif ataupun nilai-nilai negatif. Sebagai media massa, televisi memainkan peran penting dalam mencerminkan dan membentuk opini publik termasuk anak-anak menghubungkan dunia untuk individu dan mereproduksi citra diri masyarakat sebagai penikmat media yang dalam hal ini adalah gemar menonton anime Jepang cukup besar.

Televisi sebagai media yang dapat mengubah pola pikir seseorang yang menikmatinya, termasuk anak-anak. Dimana anak-anak yang gemar menonton film-film animasi dapat mengubah tingkah laku si anak. Misalnya, ketika si anak menikmati anime Crayon Shin-chan, maka si anak akan meniru pola pikir ataupun tingkah laku tokoh yang disukainya. Anime itu sendiri adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. Anime merupakan turunan dari manga (komik Jepang).

Biasanya anime banyak menyerap dari manga, bukan hanya cerita tetapi gambar dari tokoh-tokoh juga diserap dari manga. Anime memiliki banyak jenis. Bila dikelompokkan

adalah sebagai berikut (sumber data

(http://www.indosiar.com/program/resensi/67560/pengaruh-anime-dan-manga-di-indonesia): 1. Anime Fantasi

2. Anime Drama 3. Anime Fiksi Ilmiah 4. Anime Petualangan 5. Anime Olahraga


(13)

6. Anime Robot 7. Anime Romantis 8. Anime Komedi 9. Anime Misteri 10. Anime Sejarah 11. Anime Supernatural 12. Anime Bertopik Sejarah 13. Shoujo

14. Shounen 15. Seinen

Film anime Crayon Shin-chan termasuk dalam anime yang bernuansa shounen. Shounen apabila dilihat dalam Ambarita (2009:7) artinya adalah laki-laki tampan. Isinya banyak menggambarkan adegan yang gemar menirukan tingkah laku orang dewasa, menyukai berbagai serial anak-anak di televisi, serta sering merayu wanita dewasa yang cantik.

Dalam perkembangan anak yang berusia sekolah dasar yang menonton film anime Crayon Shin-chan memiliki permasalahan yang dapat diteliti baik dari segi psikologisnya maupun sosiologisnya. Para siswa yang akan diteliti adalah sampel siswa SD Negeri No.060891 Medan yang dimulai dari kelas III sampai kelas IV. Berikut adalah penjabaran jumlah populasi siswa SD Negeri No. 060891 Medan :

1. Kelas I 36 Orang 2. Kelas II 19 Orang 3. Kelas III 25 Orang 4. Kelas IV 27 Orang


(14)

6. Kelas VI 29 Orang

Dalam pengambilan jumlah sampel, kelas yang dapat mewakili adalah akan mengisi adalah kelas III, IV, V dan VI. Populasi dari kelas I dan II tidak disertakan karena melihat tingkat kesulitan para siswa kelas I dan II yang akan mengisi angket. Dengan kata lain, siswa yang duduk di kelas I dan II secara psikologis cara berpikir yang belum matang dan belum cukup logis. Maka pengambilan sampel dari kelas III, IV, V dan VI sudah bisa mewakili responden yang akan menjadi pengisi kuisioner. Tetapi pada waktu pengisian angket sebagian siswa/i ada yang tidak hadir. Maka jumlah sampel dari masing-masing tingkatan kelas, yaitu :

1. Kelas III : 19 Orang 2. Kelas IV : 26 Orang 3. Kelas V : 23 Orang 4. Kelas VI : 18 Orang

Dengan demikian penelitian ini memfokuskan pembahasan pada pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap pola pikir dan perilaku siswa SD Negeri No. 060891 Medan yang duduk dikelas III sampai VI yang sedang dalam tahap perkembangan sosiologis maupun psikologisnya.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

Dalam khas Jepang yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar bewarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. Kata


(15)

anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris animation dan diucapkan sebagai anime-shon.

Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas adalah Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime pada zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan juga membaca manga. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Manga merupakan istilah komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang.

Crayon Shin-chan merupakan anime Jepang yang menduduki posisi ke-6 dalam Film Kartun Televisi Faforit Anak dan Remaja Indonesia 2009 film anime Jepang yang ceritanya diserap dari manga komik Crayon Shin-chan itu sendiri. Crayon Shin-chan dalam manga dan anime karya Yoshito Usui.

Crayon Shin-chan pertama kali muncul pada tahun 1990 secara mingguan Weekly Manga Action, yang diterbitkan oleh Futabasha. Crayon Shin-chan mulai ditayangkan oleh TV Asahi pada 13 April 1992. Anime Crayon Shin-chan di Indonesia ditayangkan oleh stasiun TV Trans7 setiap hari minggu setelah Doraemon. Humor dari kartun ini berasal dari tingkah laku Crayon Shin-chan yang janggal. Misalnya ia sering meledek ibunya bila disuruh membereskan mainannya. Seperti ayahnya, Shin-chan juga suka melihat wanita cantik dan sering merayu mereka.

Sedangkan dalam membahas tentang perkembangan perilaku anak diserap dari teori psikologi perkembangan anak. Dalam hal ini adalah anak-anak sekolah dasar yang memasuki


(16)

tahap madya mulai dari umur 7-11 tahun. Berikut adalah teori perkembangan anak menurut para ahli :

1. Perkembangan menurut Charles Darwin dalam Pratisti (2008:6) :

Memiliki teori evolusi yang intinya bahwa terdapat hukum alam yang menyeleksi kelangsungan hidup seseorang. Namun demikian, manusia memiliki perilaku sosial penalaran yang membantunya untuk bertahan hidup dan berevolusi.

2. Perkembangan menurut G. Stanley Hall dalam Pratisti (2008:7) :

Melakukan penelitian yang berpijak pada teori Darwin. Penelitiannya menyangkut topik keyakinan, pengetahuan serta perasaan yang terdapat pada anak ketika tumbuh lebih dewasa.

3. Perkembangan menurut Aristoteles dalam Kartono dan Kartini (1995:21) : a. 0-7 tahun : disebut sebagai masa anak kecil, masa bermain

b. 7-14 tahun : masa anak-anak, masa belajar, atau masa sekolah rendah

c. 14-21 tahun: masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari anak menjadi orang dewasa.

4. Perkembangan menurut Kohnstamm dalam Kartono dan Kartini (1995:22) : a. Masa bayi atau masa vital

b. Masa anak kecil, masa estetis c. Masa anak sekolah, masa intelektual d. Masa pubertas dan adolesensi, masa sosial e. Manusia yang sudah matang

5. Ada empat batasan dalam perkembangan anak menurut Jean Jacques Rousseau dalam Pratisti (2008:5) :

a. Masa bayi (sejak lahir sampai usia 2 tahun) b. Masa kanak-kanak (2-12 tahun)


(17)

c. Masa anak-anak akhir (12-15 tahun) d. Tahap dewasa (15 tahun ke atas)

6. Perkembangan menurut Oswald Kroh dalam Kartono dan Kartini (1995:24) : a. Dari lahir sampai masa menentang pertama (0-4 tahun) disebut sebagai masa

kanak-kanak pertama

b. Dari masa menentang pertama sampai pada masa menentang kedua (4-14) disebut sebagai masa keserasian atau masa bersekolah

c. Masa menentang kedua sampai akhir masa muda (14-19) disebut sebagai masa kematangan. Batas fase ketiga ini adalah akhir masa remaja.

2. Kerangka Teori

Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu teori pendekatan yang menjadi acuan bagi penulis dalam menganalisis. Dalam penelitian ini semua teori-teori yang ditampilkan mengacu kepada objek yang dibahas ataupun dijelaskan secara terperinci. Dimana penjelasan itu dapat dijadikan sebagai landasan pemikiran dan titik acuan dalam penelitian.

Pendekatan yang berhubungan dalam pembahasan ini adalah sosiologis. Sosiologi sering disebut kajian tentang masyarakat atau kajian tentang kehidupan sosial. Menurut Max Weber dalam berupaya mendalami tindakan-tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan suatu tindakan yang dilakukan dalam mempertimbangkan perilaku orang lain. Dengan menggunakan teori sosiologis, penulis dapat menganalisis pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap perkembangan tingkah laku anak-anak sekolah dasar tersebut. Penulis dapat mengetahui pengaruh yang berhubungan dengan aktivitas sosial yang dihasilkan dari kegiatan menonton anime Crayon Shin-chan.


(18)

Selain menggunakan pendekatan sosiologis, penulis juga menggunakan pendekatan psikologis yang meninjau pola pikir anak. Dalam teori psikologi terdapat pendekatan psikologi perilaku. Pendekatan perilaku yang pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulasi yang datang Crayon Shin-chan mendapat pengaruh secara psikologis, yaitu pola pikir yang dihasilkan setelah menonton anime Crayon Shin-chan tersebut. Pola pikir yang dihasilkan bisa saja baik ataupun buruk.

Beberapa teori dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas sebagai landasan teori dalam penelitian “ Analisis Pengaruh Anime Crayon Shin-chan Terhadap Anak-anak Sekolah Dasar. Studi Kasus : SD Negeri No. 060891 Medan.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian “Analisis Pengaruh Anime Crayon Shin-chan Terhadap Anak-anak Sekolah Dasar. Studi Kasus : SD Negeri No.060891 Medan” adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui seberapa besar ketertarikan anak terhadap anime Crayon Shin-chan. 2. Mengetahui pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap perilaku anak.

3. Mengetahui pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap pola pikir anak.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian “Analisis Pengaruh Anime Crayon Shin-chan Terhadap Anak-anak Sekolah Dasar. Studi Kasus : SD Negeri No. 060891 Medan” adalah sebagai berikut :


(19)

Shin-chan.

2. Menambah wawasan tentang pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap perilaku anak-anak SD Negeri No. 060891 Medan.

3. Memberi wawasan tentang pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap pola pikir anak-anak SD Negeri No. 060891 Medan.

1.6 Metode Penelitian

Dalam metode penelitian, diperlukan metode-metode untuk menunjang keberhasilan tulisan yang disampaikan. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Menurut koentjaraningrat (1976:30) bahwa, penelitian yang bersifat deskriptif memberikan gambaran secermat mungkin mengenai suatu individu, keadaan, gejala, kelompok tertentu. Yang pada tahap-tahapnya yaitu mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan, mengkaji dan kemudian menyimpulkan data.

Penelitian Deskriptif yang dikaji adalah meneliti secara Field Research (penelitian lapangan). Dimana penelitian ini menyertai populasi yang akan diteliti. Populasi yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah anak-anak SD Negeri No. 060891 Medan yang duduk di kelas III, IV, V dan VI. Sedangkan lapangan yang akan dikaji adalah SD Negeri No. 060891 Medan. Populasi tersebut yang nantinya akan menjadi responden dalam mengisi angket guna kepentingan data penelitian. Kuisioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tertulis kepada orang-orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan ( Djodjosuroto dan Sumaryati, 2000:43).

Penelitian menggunakan kuisioner akan menghasilkan data-data yang berisi angka-angka yang dirangka-angkaikan sedemikian rupa hingga tercipta suatu data statistik. Walaupun


(20)

demikian data statistik tersebut akan disajikan juga dalam bentuk yang sederhana. Tidak serumit data statistik yang biasanya dihasilkan.


(21)

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP ANIME CRAYON SHIN-CHAN

2.1 Siswa SD Negeri No. 060891 Medan

Sekolah dasar Negeri No.060891 didirikan pada tahun 1954 oleh pemerintah dengan luas pekarangan 1440m. Berikut adalah penjabaran jumlah populasi siswa Sekolah Dasar Negeri No.060891 Medan.

1. Kelas I 36 Orang 2. Kelas II 19 Orang 3. Kelas III 25 Orang 4. Kelas IV 27 Orang

5. Kelas V 28 Orang

6. Kelas VI 29 Orang

2.2 Sejarah Singkat Anime Crayon Shin-chan

Perkembangan anime di jepang telah melewati beberapa dekade. Dalam diawali dengan adanya First Experiment in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Mereka merupakan para pencetus pembuatan anime di Jepang. Setelah itu banyak para pembuat anime di Jepang semakin memperbaharui tampilan anime maupun cara penayangannya. Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara ( pada saat itu hanya menggunakan background musik). Jepang kemudian mengikuti langkah mereka. Tahun 1960 adalah


(22)

pertama kalinya ditayangkan serial anime TV di Jepang, yaitu anime yang berjudul Mittsu no Hanashi yang ditayangkan di stasiun televisi di Jepang, Fuji Terebi. Namun anime yang ditayangkan secara regular adalah Astro Boy. Dengan kata lain bahwa Astro Boy adalah pencetus anime yang ditayangkan secara berseri.

Setelah kemunculan Atro Boy, semakin banyak anime-anime lain yang ditayangkan di televisi, antara lain seperti : Doraemon, Sailormoon, Kapten Tsubasa, Dragon Ball, chan, Naruto dan lain sebagainya sesuai dengan penggolongan jenisnya. Anime Crayon Shin-chan yang diciptakan oleh Yoshito Usui. Pada awalnya adalah berbentuk manga ( komik Jepang ). Dan karena komik tersebut banyak disukai oleh pembacanya, maka dibuatlah seri anime-nya.

2.2.1 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Crayon Shin-chan secara Umum Crayon Shin-chan adalah sebuah seri manga dan anime karya Yoshito Usui. Tokoh utamanya adalah seorang bocah berusia lima tahun, ia murid taman kanak-kanak yang sering membuat ulah dan repot semua orang disekitarnya.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa anime Crayon Shin-chan pada awalnya hanya berbentuk manga. Seri Crayon Shin-chan pertama kali muncul pada tahun 1990 secara mingguan di majalah Weekly Manga Action, yang diterbitkan oleh Futabasha. Crayon Shin-chan mulai ditayangkan oleh TV Asahi pada 13 April 1992.

2.2.2 Sejarah Singkat Perkembangan Anime Crayon Shin-chan di Indonesia

Menurut Minishoto dalam Ambarita (2009:5), serial anime Crayon Shin-chan di Indonesi ditayangkan oleh stasiun televisi Trans7 setiap hari Minggu pukul 08.30 WIB. Selain itu RCTI juga pernah menayangkan serial anime Crayon Shin-chan, namun tidak seperti Trans7 penayangannya tidak bertahan lama. Anime Crayon Shin-chan di Indonesia


(23)

mendapat sambutan yang antusias, begitu juga dengan seri manga Crayon Shin-chan, karena menampilkan cerita lucu para tokoh.

Di Indonesia, komik Shin-chan diterbitkan oleh Indorestu Pasifik ( sebelumnya pernah pula diterbitkan Rajawali Grafiti dengan judul Crayon ).

2.2.3 Tokoh-tokoh Anime Crayon Shin-chan

Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tokoh utama anime Crayon Shin-chan : a. Shin-chan

Shinosuke Nohara adalah tokoh utama serial ini, seorang murid TK berusia 5 tahun yang gemar menirukan tingkah laku orang dewasa, menyukai berbagai serial di televisi, serta sering merayu wanita dewasa yang cantik.

b. Misae Nohara

Misae adalah ibu Shin-chan. Ia adalah seorang ibu rumah tangga yang sering dibuat jengkel karena kenakalan Shin-chan. Hukuman yang biasanya ia berikan adalah pukulan, jitakan atau cubitan. Namun ia juga mencintai anaknya. Misae sangat suka dengan diskon, brosur dan juga perhiasan.

c. Hiroshi Nohara

Hiroshi adalah ayah Shin-chan. Ia adalah seorang pegawai dan kepala keluarga. Hiroshi takut dan tunduk kepada Misae.

d. Himawari Nohara

Himawari adalah adik Shin-chan. Mirip dengan kakaknya, Himawari sangat suka melihat lelaki tampan. Anak ini juga sangat senang dengan perhiasan, dan semua benda-benda yang berkilauan. Kata Himawari dalam bahasa Jepang berarti bunga matahari.


(24)

e. Musae Nohara

Musae adalah adik dari Misae Nohara. Dia pindah ke rumah Nohara pada saat di pecat. Musae adalah orang yang pemalas dan suka membodohi keluarga Nohara.

f. Shiro

Shiro adalah anjing Shin-chan. Ia memiliki bulu berwarna putih dan dapat menggulung diri seperti bola salju. Anjing ini sangat cerdas. Anjing ini dipungu oleh keluarga Nohara karena dibuang oleh pemilliknya.

g. Touro Kozama

Sifatnya yang suka sok tahu dan selalu pamer kekayaan. h. Nene Sakurada

Nene adalah anak perempuan tetangga Shin-chan. Setiap kali Shin-chan berkunjung ke rumahnya ia selalu membuat jengkel ibu Nene. Nene paling suka dengan permainan ‘pura-pura’/,keluarga bahagia’. Di komik versi Indonesia, nama Nene diubah menjadi Nana.

i. Masao Sato

Masao adalah anak yang penakut dan paling suka melakukan pekerjaan bersih-bersih. Masao tidak pernah bisa menolak jika Nene mengajaknya bermain ‘pura-pura’/’keluarga bahagia’.

j. Bo

Bo adalah anak yang sangat pendiam. Dia hampir tidak pernah bicara. Dia terlihat selalu ingusan, tetapi dia tidak pernah merasa terganggu dengan keberadaan ingusnya itu. Dia juga suka mengoleksi bebatuan berbentuk aneh. k. Ai Suotome


(25)

Ai adalah anak seorang anak perempuan cantik yang berasal dari keluarga kaya di Tokyo. Tujuannya bersekolah di TK Aksi adalah untuk melihat kehidupan rakyat biasa. Semua anak laki-laki di TK Aksi jatuh cinta padanya, kecuali Shin-chan yang lebih menyukai wanita dewasa. Ai sangat tertarik dengan Shin-chan. Dalam komik Indonesia, nama Ai diganti menjadi Masako. l. Midori Yoshinaga

Midori adalah guru Shin-chan. Ia selalu bersaing dengan Ume Matsuka. Setelah menikah dengan Junichi Ishizaka, nama belakangnya berubah menjadi Midori Ishizaka.

m. Ume Matsuzaka

Ume adalah teman sekaligus musuh bebuyutan Yoshinaga. Ia adalah guru dari kelas tetangga Shin-chan, kelas Mawar. Setelah 24 tahun melajang, akhirnya ia berpacaran dengan seorang dokter ahli tulang. Bu guru Matsuzaka suka dengan barang-barang bermerek. Ia juga membual bahwa ia bisa berbahasa Inggris.

2.2.4 Pencipta Crayon Shin-chan Yoshito Usui

Yoshito Usui lahir pada tanggal 21 April 1958 di Prefektur Shizuka. Yoshito Usui dinyatakan meninggal pada tanggal 11 september 2009 di Shimonita, Gunma, Jepang, setelah penulis komik yang juga menjadi dasar film seri Crayon Shinchan, dikabarkan menghilang. Dan kini berkas pengaduan dari keluarga Yoshito tengah dipelajari oleh pihak kepolisian. Menurut pihak kepolisian, Usui 51 tahun meninggalkan rumahnya di Kasukabe pada pagi hari, tanggal 11 September dan berkata akan pergi ke gunung di prefektur Gunma. Namun hingga tanggal 16 kemarin, Yoshito belum juga kembali ke rumah pada malam hari seperti yang dijanjikannya pada keluarga. Setelah kejadian


(26)

tersebut istri dari Yoshito langsung mengajukan berkas orang hilang ke kepolisian perfektur Saitama. Istri Yoshito semakin khawatir lagi karena saat dihubungi, handphone dari Yoshito nyambung namun tidak ada yang mengangkat.

Menurut pihak keluarga Yoshito, Yoshito pergi ke gunung untuk melakukan hobinya naik gunung. Lantas pihak kepolisian Saitama pun meminta bantuan dari polisi Gunma dan Nagano untuk turut membantu mencari Yoshito. Maebashi, Jepang - Seorang pendaki menemukan mayat, yang diduga mayat Yoshito Usui, kartunis serial terkenal "Crayon Shinchan", yang diadaptasi buat TV dan film, di gunung yang membentang di prefektur Gunma dan Nagano, Sabtu pagi, kata polisi. Mayat tersebut direncanakan diangkat dari dasar jurang dalam di Gunung Arafune, Ahad, guna memastikan apakah itu memang mayat Usui (51), yang telah hilang sejak 11 September, kata polisi. Sebelum ia meninggalkan rumah di Kasukabe, Saitama Prefektur, pada pagi hari 11 September, Usui telah memberitahu keluarganya bahwa ia akan mendaki Gunung Arafune dan akan pulang pada malam hari, kata polisi.

Keluarganya melaporkan ia hilang pada hari berikutnya dan polisi prefektur Saitama telah mencari dia melalui kerja sama dengan polisi di prefektur Gunma dan Nagano. Usui mulai menggambar cerita "Crayon Shinchan" mengenai seorang anak laki-laki siswa taman kanak-kanak, Shinnosuke Nohara, yang tinggal di Kasukabe bersama keluarganya, dalam bentuk buku komik yang diterbitkan oleh Futabasha Publishers Ltd. Pada 1990. Kota Kasukabe mengeluarkan kartu izin tinggal khusus buat keluarga Nohara saat peringatan ulang tahun ke-50 kotapraja tersebut dan juga telah menggunakan Shinchan sejak April sebagai maskot kota itu karena upayanya mendukung perawatan anak.


(27)

Anak-anak bisa dikatakan memiliki pola pikir sempit yang kemudian akan diperbaharui melalui belajar disekolah ataupun melalui pengasuhan dari orang tua sehari-hari. Masa kanak-kanak selalu ditandai dengan kesenangan, keceriaan, bermain, kepolosan, belajar bersosialisasi dan belajar mengenal dunia di sekelilingnya. Di masa kanak-kanak ini merupakan periode kritis dimana di masa kanak-kanak kepribadian itu mulai dibentuk.

Perkembangan adalah terjadinya suatu proses perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis menuju kea rah yang lebih sempurna (Surbakti, 2008:5). Perkembangan selalu bersifat tetap sehingga tidak bisa diulang kembali ke posisi semula. Itu sebabnya mengapa perkembangan merupakan fase paling kritis dalam kehidupan seorang anak, karena akan berdampak dalam perkembangan hidupnya.

Telah diketahui bahwa televisi adalah media komunikasi yang dapat mengubah perilaku seseorang. Perubahan perilaku dapat bertentangan dengan nilai budaya setempat ataupun sebaliknya. Dengan adanya televisi informasi menjadi lebih terbuka dan transparan. Pengetahuan anak tentang suatu objek yang tergambar di televisi semakin lengkap dan dipahami dengan baik tentang hal yang baik dan hal yang buruk. Tayangan televisi yang buruk akan memberikan dampak terhadap pola pikir dan perilaku si anak. Sedangkan tayangan yang bernilai positif akan membantu proses perkembangan anak yang baik.

Perubahan perilaku ke arah negatif akibat dari menonton film perlu diwaspadai dan diantisipasi. Salah satu program televisi yang sangat disukai oleh anak-anak adalah film kartun atau anime. Banyak film kartun anak-anak yang ditayangkan yang berasal dari negara asing yang mungkin memiliki latar budaya yang berbeda. Salah satunya adalah negara Jepang yang banyak menyuplai film kartun. Contohnya adalah film kartun yang berhubungan dengan kenakalan yaitu anime Crayon Shin-chan.


(28)

2.3.1 Pengaruh Media terhadap Perilaku

Terdapat dua aspek yang harus menjadi perhatian utama sehubungan dengan kelompok anak-anak. Yang pertama pertumbuhan fisik dan yang kedua adalah pertumbuhan psikologis. Perkembangan fisik anak merupakan masa dimana anak menjadi aktif bergerak dan seakan-akan tidak mengenal rasa lelah. Oleh sebab itu perlu pengawasan yang ekstra hati-hati karena anak-anak kurang mengerti mana hal yang bisa membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain yang berinteraksi dengannya. Manfaat dari tayangan televisi anak akan lebih mudah menyerap hal-hal yang dianggap menyenangkan dengan banyak menggerakkan badan secara aktif. Umumnya anak-anak senang sekali menonton tayangan yang menampilkan aksi atau film-film yang menampilkan suara yang dahsyat serta gerakan-gerakan yang cepat ( Surbakti, 2008:43 ). Jika seorang anak suka menonton tayangan yang bernilai negatif secara berkelanjutan maka anak tersebut akan mengalami efek yang dicerminkannya melalui sikap yang tidak baik dan mempengaruhi perilaku sosialnya.

Segala sesuatu yang diperoleh anak dari bersosialisasinya merupakan suatu proses. Hasil dari proses tersebut mempengaruhi seorang anak menilai hal yang dianggap baik maupun buruk menurutnya. Dengan kata lain, seorang anak dapat mempelajari sikap yang tidak baik ataupun kenakalan perilaku orang lain, secara nyata dalam aktivitas sosial maupun saat menonton televisi.

Menurut Pratisti (2008:39), terdapat empat subproses pada proses pembelajaran seorang anak, yaitu :

1. Proses atensi. Proses peniruan tidak akan terjadi apabila tidak ada atensi. Atensi dipengaruhi oleh karakteristik individu.

2. Proses retensi. Proses retensi merupakan proses mengendapkan informasi dalam ingatan serta berusaha mengaplikasikannya ke dalam bentuk simbolik.


(29)

3. Proses reproduksi motor. Setelah menyerap perilaku orang lain, seorang anak akan berusaha menirukannya dan melakukannya sendiri.

4. Proses penguatan dan motivasional. Suatu perilaku akan dimunculkan kembali jika memperoleh penguatan.

Melalui suatu proses pembelajaran, suatu sikap atau tingkah laku dapat diberikan, dipelajari dan dilatih kepada si anak untuk mengganti tingkah laku yang lama (Gunarsa, 1997:23). Menurut Albert Bandura dan Walter Mischel dalam Pratisti (2008:23), dalam perilaku sosial seseorang terdapat proses imitasi atau proses meniru. Objek imitasi tidak hanya objek yang hidup namun juga model-model simbolik yang ada dalam media massa. Seorang anak akan berperilaku tertentu sebagai hasil meniru orang lain yang kemudian diulang-ulang dan akhirnya menjadi bagian dari dirinya.

2.3.2 Pengaruh Media terhadap Pola Pikir

Tindakan yang akan dilakukan oleh seseorang dipengaruhi oleh pola pikir. Pola pikir mencakup sisi psikologis seorang anak dalam mengambil sebuah tindakan. Anak-anak yang menonton anime Crayon Shin-chan bisa saja sering berkhayal menjadi salah satu tokoh dari anime tersebut. Dalam pikiran seorang anak, mungkin saja anak tersebut menginginkan menjadi seorang tokoh anime Crayon Shin-chan, dikarenakan jalan ceritanya yang lucu yang berasal dari tingkah laku Shin-chan yang menarik daya khayal anak tersebut. Secara psikologis, menurut Drever dalam Surbakti (2008;11) anak-anak mengalami perkembangan kognisi, yaitu berkembangnya daya tangkap, daya khayal, pengertian, penilaian dan penalaran anak. Hal-hal yang telah disebutkan tersebut mencakup dalam perkembangan pola pikir si anak.


(30)

Anak yang berusia 6-12 tahun mengalami perkembangan kognisi tahap operasional konkrit. Dimana dalam tahap ini anak telah mampu berpikir secara logis yang ditandai dengan pemikiran yang didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis (Pratisti, 2008:41).

Media televisi juga sangat mempengaruhi cara anak berpikir tentang anak-anak akan cita-citanya. Misalnya, ketika menonton anime Crayon Shin-chan, mereka bercita-cita ingin menjadi salah satu tokoh yang hebat. Anak-anak mudah sekali terkena efek “identifikaasi psikologogis”, yang artinya adalah setelah menyaksikan sebuah film kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai salah satu pemeran dalam film tersebut. Hasil dari pola pemikiran anak tersebut pada dasarnya telah dipengaruhi oleh objek yang dilihat atau ditonton anak tersebut, dalam hal ini adalah anime Crayon Shin-chan.

2.4 Nilai Baik dan Buruk dari Anime Crayon Shin-chan - Nilai baik yang terdapat dalam anime Shin-chan adalah :

1. Shin-chan dapat memberikan contoh sikap yang baik kepada anak-anak yang menonton anime Shin-chan karena Shin-chan sangat bertanggung jawab apabila disuruh orangtuanya untuk menjaga adiknya.

2. Jiwa sosialisnya tinggi terutama kepada teman-teman satu kelasnya. - Nilai buruk yang terdapat dalam anime Shin-chan adalah :

Terdapat nilai-nilai yang tidak baik dari anime Shin-chan yang akan berdampak tidak baik kepada anak-anak yang menonton anime ini :

1. Shin-chan suka melawan orangtua dan suka bertingkah seperti orang dewasa. 2. Suka mengintip kolor gurunya dan berpikiran “jorok” apalagi saat melihat


(31)

3. Sering terlambat pergi ke sekolah, pemalas, tidak pernah menggosok gigi sebelum tidur dan suka mengatakan kalau mamanya jelek.

BAB III

PENGARUH ANIME TERHADAP PARA SISWA SD NEGERI NO.060885 MEDAN

3.1 Penjabaran Angket

Pertanyaan dari angket ini terdiri dari tiga bagian. Yang pertama adalah pertanyaan angket yang bersifat umum. Kedua, merupakan bagian yang bersifat pengaruh kepada perilaku serta tingkah laku dari para siswa. Yang ketiga adalah angket yang menjabarkan pen garuh dari anime Crayon Shin-chan terhadap pola pikir. Angket terangkum dalam 23 item pertanyaan yang disebarkan kepada 86 orang responden. Dari 23 item pertanyaan yang digunakan sebanyak 20 pertanyaan yang valid pada tingkat kepercayaan 95%. Berikut adalah penjabaran pembagian jenis pertanyaan.


(32)

A. Pertanyaan yang bersifat pengetahuan umum tentang anime Crayon Shin-chan: 1. Seberapa seringkah kamu menonton film kartun?

a. 1 sampai 2 kali seminggu c. 4 sampai 5 kali seminggu b. 3 sampai 4 kali seminggu d. tidak tentu karena keseringan 2. Kartun apa saja yang kamu suka?

a. Doraemon d. Crayon Shin-chan

b. Avatar e. ………(isi sendiri)

c. Upin dan ipin

3. Film kartun Crayon Shin-chan berasal dari negara mana?

a. Indonesia c. Korea

b. Jepang d. Amerika

4. Seberapa seringkah kamu menonton kartun Crayon Shin-chan? a. 1 sampai 2 kali seminggu c. 4 sampai 5 kali seminggu b. 3 sampai 4 kali seminggu d. tidak tentu, karena keseringan 5. Menurut kamu hal apakah yang menarik dari kartun Crayon Shin-chan?

a. Humornya c. Tingkah lakunya

b. Gambarnya d. Kenakalannya

6. Tokoh yang kamu suka adalah?

a. Shinnosuku nohara (shin-chan) d. himawari nohara (adik shin-chan) b. Hiroshi nohara (ayah shin-chan) e. musae nohara (tante shin-chan) c. Misae nohara (ibu shin-chan) f. shiro (anjing shin-chan)

7. Tokoh yang tidak kamu suka?

a. Touru kozama (teman sekelas shin-chan) d. shinnosuke nohara (shin-chan) b. Himawari nohara (adik shin-chan) e. hiroshi nohara (ayah shin-chan) c. Masao sato (teman sekolah shin-chan) f. misae nohara (ibu shin-chan)


(33)

8. Tokoh baik dalam kartun Shin-chan?

a. Hiroshi nohara (ayah shin-chan) d. Masao sato (teman sekolah shin-chan) b. shiro (anjing shin-chan) e. Himawari nohara (adik shin-chan) c. bunta takakura (kepala sekoalh shin-chan)

9. Kenakalan apa saja yang ada dalam kartun Crayon Shin-chan? a. Suka meledek d. suka mengintip rok gurunya

b. Suka membangkang e. gemar menirukan tingkah laku orang dewasa c. Sering merayu wanita dewasa yang cantik f. sok tahu

B. Pertanyaan yang bersifat penjabaran tentang pengaruh anime Shin-chan terhadap perilaku saat bermain :

10.Apakah kamu sering meniru tingkah laku Shin-chan saat bermain bersama teman?

a. Sangat sering c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

11.Apakah kamu sering meniru ucapan/ejekan/makian dalam film Shin-chan saat bermain bersama temanmu?

a. Sangat sering c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

12.Dengan cara apa saja kamu menonton kartun Crayon Shin-chan selain dari televisi? a. Menyewa DVD c. meminjam dvd shin-chan dari teman

b. Membeli DVD d……….(isi sendiri)

c. komik atau buku tentang shin-chan

13.bentuk barang-barang tentang shin-chan apa sajakah yang kamu koleksi?

a. DVD d. Baju-baju bermotif Shin-chan


(34)

14.Kalau sedang nonton kartun Shin-chan yang episodenya jarang dityangkan dan kamu sangat menyukainya, tetapi tiba-tiba ibumu menyuruh untuk mengerjakan PR atau membantu ibu menyuci piring, dll apakah yang kamu lakukan?

a. Langsung menuruti kata ibu

b. Menunggu film Shin-chan sampai selesai, lalu menuruti kata ibu c. Menuruti kata ibu tetapi dengan perasaan kesal/marah

d. Tidak mau menuruti kata ibu karena filmnya sangat seru

15.Menurut kamu apakah baik menonton film Shin-chan setiap minggu? a. Sangat setuju c. kurang setuju

b. Setuju d. tidak setuju

C. Pertanyaan yang bersifat penjabaran tentang pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap prestasi belajar :

16.Apakah nilai pelajaran di sekolah menurun apabila tidak menonton kartun Shin-chan? (tuliskan perubahannya)

(……….…..)

17.Dibandingkan jika kamu menonton kartun Shin-chan apakah nilai pelajaran kamu menurun? (tuliskan perubahannya)

(………...…) 18.Berapa lamakah waktu belajar kamu dalam sehari?

(………...…)

19.Jika ada ditayangkan di televisi kartun Shin-chan apakah jadwal belajar kamu jadi berubah dari biasanya? (tuliskan perubahannya)


(35)

(………...……) 20.Kapankah kamu mengerjakan tugas sekolah jika ada kartun Shin-chan ditayangkan?

(………...)

D. Pertanyaan yang bersifat penjabaran tentang pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap pola pikir :

21 Kalau ingin menjadi salah satu tokoh yang ada dalam film Shin-chan, siapakah yang kamu pilih? Alasannya apa?

(………)

22. Bagaimana kalau kamu menjadi Touru Kozama atau tokoh yang nakal, apakah yang kamu lakukan?

(………)

23. Kalau kamu jadi Shinnosuke Nohara (shin-chan) ataupun tokoh baik, apakah yang kamu lakukan?

(………)

24. Kalau kamu bisa meniru dari tingkah laku Shin-chan yang janggal yang sering membuat ulah, apakah yang akan kamu lakukan?

(……….)


(36)

Berikut akan dijabarkan pembagian grafik sesuai dengan poin pertanyaan dari angket yang telah dibagikan kepada 86 responden dari kelas III sampai dengan kelas VI.

3.2.1 Pengetahuan Umum Tentang Anime Crayon Shin-chan

Seluruh siswa/i yang duduk dari kelas III sampai dengan kelas VI 87% menyukai anime Crayon chan. Dan 100% seluruh siswa/i mengetahui bahwa anime Crayon Shin-chan berasal dari Negara Jepang.

- Kelas III

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa yang menonton film kartun 1-2 kali dalam seminggu lebih besar, yaitu 47% atau 9 orang. 6 orang atau 32% yang suka menonton film kartun 3-4 kali dalam seminggu. Hanya 1 orang atau 5% yang menonton film kartun 4-5 kali dalam seminggu. Dan ada 3 orang siswa/i atau 16% yang tidak tentu menonton film kartu dalam seminggu.

- Kelas IV

9 orang 47% 6 orang

32% 1 orang

5%

3 orang 16%

Frekuensi Menonton Film Kartun Siswa/i Kelas III dalam Seminggu

1-2 kali seminggu 3-4 kali seminggu 4-5 kali seminggu tidak tentu karna keseringan


(37)

Hanya 4% atau 1 orang yang duduk di kelas IV menonton film kartun 1-2 kali dalam seminggu. Sebanyak 27% atau 7 orang suka menonton film kartun sebanyak 3-4 kali dalam seminggu. 38% atau 10 orang siswa/i yang mengaku suka menonton film kartun sampai 4-5 kali dalam seminggu. Sedangkan 8 orang siswa/i menonton film kartun 1-2 kali dalam seminggu.

- Kelas V

Grafik diatas menunjukkan jumlah siswa/i yang menonton film kartun 1-2 kali seminggu dan yang tidak tentu karna keseringan masing-masing sebanyak 39% atau 9 orang. Sedangkan siswa/i yang menonton film kartun 3-4 kali dalam seminggu sebanyak 2 orang atau 9%. Sebagian besar yang menonton film kartun 4-5 kali dalam seminggu yaitu 13% atau 3 orang.

- Kelas VI

9 orang 39% 2 orang

9% 3 orang

13% 9 orang 39%

Frekuensi Menonton Film Kartun Siswa/i Kelas V dalam Seminggu

1-2 kali seminggu 3-4 kali seminggu 4-5 kali seminggu tidak tentu karna keseringan 1 orang

4%

7 orang 27% 10 orang

38% 8 orang

31%

Frekuensi Menonton Film Kartun Siswa/i Kelas IV dalam Seminggu

1-2 kali seminggu 3-4 kali seminggu 4-5 kali seminggu tidak tentu karna keseringan


(38)

Jumlah siswa/i yang menonton film kartun 1-2 kali dalam seminggu sebanyak 28% atau 5 orang. Yang menonton film kartun 3-4 kali dalam seminggu sebanyak 33% atau 6 orang. Dan 22% atau 4 orang yang memilih menonton film kartun 4-5 kali dalam seminggu. Sedangkan 3 orang atau 17 % yang tidak tentu menonton film kartun karna keseringan.

3.2.1.1Persentase Menonton Anime Shin-chan

A. Frekuensi Menonton Anime Crayon Shin-chan siswa/i dalam seminggu - Kelas III

Yang menonton anime Shin-chan 1-2 kali dalam seminggu sebesar 43% atau 8 orang. 5% atau sebanyak 1 siswa/i suka menonton anime Shin-chan 3-4 kali dalam seminggu. 26%

5 orang 28% 6 orang

33% 4 orang

22%

3 orang 17%

Frekuensi Menonton Film Kartun Siswa/i Kelas VI dalam Seminggu

1-2 kali seminggu 3-4 kali seminggu 4-5 kali seminggu tidak tentu karna keseringan

43% 8 orang 5% 1 orang 26%

5 orang 26% 5 orang

Frekuensi Menonton Anime Shin-chan Siswa/i Kelas III dalam Seminggu

1-2 kali seminggu

3-4 kali seminggu

4-5 kali seminggu

tidak tentu karna keseringan


(39)

atau sebanyak 5 siswa/i menonton anime Shin-chan 4-5 kali dalam seminggu. Dan 5 orang siswa/i yang tidak tentu menonton anime shin-chan dalam seminggu.

- Kelas IV

Siswa/i yang duduk di kelas IV sebagian besar menonton anime Shin-chan 1-2 kali dalam seminggu, yaitu sebanyak 50% atau 13 siswa/i. 16% atau 4 siswa/i yang menonton anime Shin-chan 3-4 kali dalam seminggu. 8% atau 2 siswa/i yang mengaku bahwa suka menonton Shin-chan 4-5 kali seminggu. Dan 28% atau 7 siswa/i menonton Shin-chan yang tidak tentu karna keseringan.

- Kelas V

13 orang 50% 4 orang

15% 2 orang

8%

7 orang 27%

Frekuensi Menonton Anime Shin-chan Siswa/i Kelas IV dalam Seminggu

1-2 kali seminggu 3-4 kali seminggu 4-5 kali eminggu tidak tentu karna keseringan

9 orang 39% 6 orang

26% 3 orang

13%

5 orang 22%

Frekuensi Menonton Anime Shin-chan Siswa/i Kelas V dalam seminggu

1-2 kali seminggu 3-4 kali seminggu 4-5 kali seminggu tidak tentu karna keseringan


(40)

Sebanyak 39% atau 9 siswa/i menonton Shin-chan 1-2 kali dalam seminggu. 26% atau 6 siswa/i suka menonton Shin-chan sebanyak 3-4 kali dalam seminggu. Sedangkan 3 siswa/i atau 13% menonton Shin-chan 4-5 kali dalam seminggu dan ada 5 orang atau 22% yang tidak tentu menonton Shin-chan karna keseringan.

- Kelas VI

Dari grafik menunjukkan bahwa siswa/i kelas VI sebanyak 12 orang atau 67% sangat suka menonton Shin-chan 1-2 kali dalam seminggu. Hanya 1 orang atau 6% yang menonton Shin-chan 3-4 kali dalam seminggu. 11% atau 2 orang yang mengaku suka menonton Shin-chan 4-5 kali dalam seminggu dan ada 3 orang atau 17% yang tidak tentu menonton Shin-chan dalam seminggu.

3.2.1.2Pengetahuan Tentang Anime Shin-chan

A. Cara Siswa/i SD Negeri NO. 060891 Mengkonsumsi Anime Shin-chan - Kelas III

12 orang 67% 1 orang

6% 2 orang

11% 3 orang

17%

Frekuensi Menonton Anime Shin-han Siswa/i Kelas VI dalam Seminggu

1-2 kali seminggu 3-4 kali seminggu 4-5 kali seminggu tidak tentu karna keseringan


(41)

Dari 19 siswa kelas III masing-masing sebanyak 5 orang atau sekitar 26% yang mengkonsumsi Shin-chan dengan cara menyewa DVD Shin-chan. Siswa/i yang mengkonsumsi anime Shin-chan dengan cara membeli DVD Shin-chan sebanyak 37% (7 orang). Sebanyak 6 orang atau 32% membaca komik Shin-chan. Hanya 1 orang atau 5% yang meminjam DVD Shin-chan dari teman.

- Kelas IV

Sebesar 12% atau 3 orang 23% kelas IV mengkonsumsi Shin-chan dengan cara menyewa DVD dan hanya menonton dari televisi. Masing-masing sebesar 23% atau 6 orang yang membaca komik dan meminjam DVD Shin-chan dari teman. Siswa/i yang membeli DVD Shin-chan adalah sebanyak 8 orang atau 30%.

- Kelas V

5 orang 26%

7 orang 37% 6 orang

32% 1 orang

5%

Cara Siswa/i Kelas III Mengkonsumsi Anime Shin-chan

sewa dvd Shin-chan beli dvd Shin-chan komik Shin-chan pinjam dvd Shin-chan dari teman

3 orang 12%

8 orang 30% 6 orang

23% 6 orang

23% 3 orang

12%

Cara Siswa/i Kelas IV Mengkonsumsi Anime Shin-chan

sewa dvd Shin-chan

beli dvd Shin-chan

komik Shin-chan pinjam dvd Shin-chan dari teman Cuma tv


(42)

Siswa/i kelas V lebih banyak membaca komik Shin-chan sebagai cara untuk menikmati anime Shin-chan yaitu sebesar 52% atau 12 orang. Sebesar 26% (6 orang) dengan cara membeli DVD. Masing-masing sebesar 9% atau 2 orang yang mengkonsumsi anime Shin-chan dengan cara menyewa DVD dan meminjam DVD dari teman. Siswa yang menonton Shin-chan dari televisi sebesar 4% (1 orang).

- Kelas VI

Siswa/i kelas VI lebih banyak menonton televisi sebagai cara menikmati anime Shin-chan yaitu sebesar 9 orang atau 50%. Sebanyak 2 orang atau 11% yang menyewa DVD. Sebesar 27% (5 orang) yang membeli DVD Shin-chan. Masing-masing sebanyak 1 orang atau 6% yang membaca komik dan meminjam DVD Shin-chan dari teman.

B. Hal yang Menarik dari Anime Shin-chan Menurut Siswa/i SD Negeri No. 060891 Medan

- Kelas III

2 orang 9%

6 orang 26% 12 orang

52% 2 orang

9%

1 orang 4%

Cara Siswa/i Kelas V Mengkonsumsi Anime Shin-chan sewa dvd Shin-chan beli dvd Shin-chan komik Shin-chan pinjam dvd Shin-chan dari teman

Cuma tv

2 orang 11%

5 orang 27% 1 orang

6% 1 orang

6% 9 orang

50%

Cara Siswa/i Kelas VI Mengkonsumsi Anime Shin-chan

sewa dvd Shin-chan beli dvd Shin-chan komik Shin-chan pinjam dvd Shin-chan dari teman


(43)

Ya ng terbanyak adalah sebesar 47% atau 9 orang menjawab tingkah lakunya menjadi hal yang paling menarik dari anime Shin-chan. 3 orang atau 16% memilih gambarnya sebagai salah satu hal yang menarik dari anime Shin-chan. 32% atau 6 orang menjawab humornya menjadi hal yang menarik dari anime Shin-chan. Dan 5% atau 1 orang yang memilih kenakalannya yang paling menarik dari anime Shin-chan.

- Kelas IV

Sebesar 13 orang atau 50% menjawab tingkah lakunya menjadi hal yang paling menarik dari anime Shin-chan. Masing-masing 15 % atau 4 orang memilih gambar dan kenakalannya yang menjadi hal yang paling menarik dari anime Shin-chan. Dan 5 orang atau 20% menjawab humornya menjadi hal yang menarik dari anime Shin-chan.

- Kelas V

5 orang 20%

4 orang 15% 13 orang

50% 4 orang

15%

Hal yang Menarik dari Anime Shin-chan Menurut Kelas IV

humornya gambarnya tingkah lakunya kenakalannya 6 orang

32% 3 orang

16% 9 orang

47% 1

orang 5%

Hal yang Menarik dari Anime Shin-chan Menurut Kelas III

humornya gambarnya tingkah lakunya kenakalannya


(44)

Sebesar 4% atau 1 orang yang menjawab kenakalannya menjadi hal yang paling menarik dari anime Shin-chan. Dan 83% atau 19 orang memilih tingkah lakunya menjadi hal yang paling menarik dari anime Shin-chan. 13% atau 3 orang memilih gambarnya menjadi hal yang menarik dari anime Shin-chan.

- Kelas VI

Sebesar 6% atau 1 orang yang memilih gambarnya menjadi hal yang paling menarik dari anime Shin-chan. 13 orang atau 72% menjawab tingkah lakunya menjadi hal yang paling menarik dari anime Shin-chan. Dan 22% atau 4 orang yang menjawab kenakalannya menjadi hal yang paling menarik dari anime Shin-chan.

C. Tokoh-tokoh Anime Shin-chan yang disukai Siswa/i SD Negeri 060891 Medan - Kelas III

0 % 13%

83% 4%

0 5 10 15 20

humornya gambarnya tingkah lakunya kenakalannya

Hal yang Menarik dari Anime Shin-chan Menurut Kelas V

0 5 10 15

humornya gambarnya tingkah lakunya kenakalannya

0% 6%

72% 22%


(45)

Sebesar 62 % atau 12 orang menyukai tokoh Shinnosuke. Sebanyak 3 orang atau 16% menyukai tokoh Himawari. Dan masing-masing sebesar 11% atau 2 orang yang menyukai tokoh Musae dan Shiro.

- Kelas IV

Sebanyak 17 orang atau 65% memilih tokoh Shinnosuke. Masing-masing sebesar 4% atau masing-masing 1 orang menyukai Hiroshi, Misae, Musae. Yang menyukai tokoh Himawari sebesar 15% atau 4 orang saja. Dan 2 orang atau 8% menyukai tokoh Shiro.

- Kelas V

62%

0% 0%

16%

11% 11%

0 5 10 15

shinnosuke hiroshi misae himawari musae shiro

Tokoh yang disukai Siswa/i Kelas III

0 5 10 15

20 65%

4% 4%

15%

4% 8%


(46)

Yang menyukai tokoh Shinnosuke sebesar 61 % atau 16 orang. Sebanyak 3 orang atau 17% menyukai tokoh Hiroshi. Yang menyukai tokoh Misae sebanyak 2 orang atau 11% saja. Begitu juga dengan tokoh Shiro hanya 2 orang atau 11 % saja.

- Kelas VI

Sebesar 43% atau 8 orang yang menyukai tokoh Shinnosuke. 2 orang atau 11% menyukai tokoh Hiroshi. Masing-masing sebesar 6% atau 1 orang yang menyukai tokoh Misae dan Musae. Dan masing-masing sebanyak 3 oarang atau 17% yang menyukai tokoh Himawari dan Shiro.

D. Tokoh-tokoh Anime Shin-chan yang tidak disukai Siswa/i SD Negeri 060891 Medan

- Kelas III

0 5 10 15 20

hiroshi misae himawari musae shiro

61% 17%

11% 0 0

11%

Tokoh yang disukai Siswa/i Kelas V

8 Orang 43% 2

orang 11% 1 orang

6% 3 orang

17% 1 orang

6%

3 orang 17%

Tokoh yang disukai Siswa/i Kelas VI

shinnosuke hiroshi misae himawari musae shiro


(47)

Sebanyak 51% atau 10 orang siswa/i yang tidak menyukai tokoh Touru. Masing-masing sebesar 11% atau 2 orang yang tidak menyukai tokoh Himawari, Masao dan Shinnosuke. 1 orang atau 5% yang tidak menyukai tokoh Hiroshi. Dan sebanyak 2 orang atau 11% yang tidak menyukai tokoh Misae.

- Kelas IV

Yang tidak menyukai tokoh Touru sebanyak 7 orang atau 27%. Sebesar 38% atau 10 orang yang tidak menyukai tokoh Himawari. 3 orang atau 12% yang tidak menyukai tokoh Masao. 1 orang atau 4% saja yang tidak menyukai tokoh Shinnosuke. Dan sebanyak 5 orang atau 19% yang tidak menyukai tokoh Misae.

- Kelas V

10 orang 51%

2 orang 11% 2 orang

11% 2 orang

11% 1 orang

5% 2 orang

11% Tokoh yang tidak disukai siswa/i kelas III

touru himawari masao shinnosuke hiroshi misae

0 10

touru

himawari

masao

shinnosuke

hiroshi

misae 27%

38%

12%

4%

0%

19%


(48)

Masing-masing sebesar 30% atau 7 orang siswa/i kelas V yang tidak menyukai tokoh Touru dan Himawari. Yang tidak menyukai tokoh Masao sebanyak 4 orang atau 18%. Ada 2 orang atau 9% yang tidak menyukai tokoh Hiroshi. Dan sebesar 13% atau 3 orang yang tidak menyukai tokoh Misae.

- Kelas VI

Yang tidak menyukai tokoh Touru sebanyak 1 orang atau 6%. Masing-masing sebesar 22% atau 4 orang yang tidak menyukai tokoh Himawari dan Masao. Masing-masing sebanyak 2 orang atau 11% yang tidak menyukai tokoh Shinnosuke dan Hiroshi. Dan ada 5 orang atau 28% yang tidak menyukai tokoh Misae.

0 5 10

30% 30%

18%

0

9% 13%

Tokoh yang tidak disukai siswa/i kelas V

1 orang 6%

4 orang 22% 4 orang

22% 2 orang

11% 2 orang

11%

5 orang 28%

Tokoh yang tidak disukai siswa/i kelas VI

touru himawari masao shinnosuke hiroshi misae


(49)

E. Kemampuan Siswa/i SD Negeri No.060891 Menyebutkan Kenakalan Shin-chan dalam Anime Shin-chan.

- Kelas III

Berdasarkan grafik di atas sebesar 16% atau 3 orang yang menyebutkan suka meledek sebagai salah satu kenakalan yang ada dalan anime Shin-chan. 1 orang atau 5% memilih suka membangkang sebagai salah satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan. 37% atau 7 orang menjawab merayu wanita cantik sebagai salah satu kenakalan yang ada di dalam anime Shin-chan. Mengintip rok guru dipilih siswa/i sebesar 16% atau 3 orang sebagai salah satu kenakalan Shin-chan. Dan sebanyak 5 orang atau 26% memilih sok tahu sebagai salah satu kenakalan Shin-chan.

0 1 2 3 4 5 6 7

16%

5%

37%

16%

26%

0%

Kemampuan Siswa/i Kelas III Menyebutkan Kenakalan yang ada dalam Anime Shin-chan


(50)

- Kelas IV

Sebesar 4% atau 1 orang memilih sok tahu sebagai salah satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan. Sebanyak 7 orang atau 27% menjawab meniru tingkah laku orang dewasa sebagai salah satu kenakalan dari Shin-chan. Mengintip rok guru dipilih siswa/i sebesar 15% atau 4 orang sebagai salah satu kenakalan Shin-chan. 19% atau 5 orang menjawab merayu wanita cantik sebagai salah satu kenakalan dalam anime Shin-chan. Suka membangkang dipilih siswa/i kelas IV sebesar 23% atau 6 orang sebagai salah satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan. Dan sebanyak 3 orang atau 12% memilih suka meledek sebagai salah satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan.

3 Orang 12%

6 orang 23%

5 orang 19% 4 orang

15% 7 orang

27% 1 orang

4%

Kemampuan Siswa/i Kelas IV Menyebutkan Kenakalan yang ada dalam Anime Shin-chan

suka meledek suka membangkang merayu wanita cantik mengintip rok guru meniru tingkahlaku org dewasa


(51)

- Kelas V

Meniru tingkah laku orang dewasa dipilih siswa/i sebanyak 31% atau 7 orang sebagai salah satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan. 1 orang atau 4% menjawab mengintip rok guru sebagai kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan. 13% atau 3 orang memilih merayu wanita cantik sebagai salah satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan. Suka membangkang dipilih oleh siswa/i kelas V sebagai salah satu kenakalan yang dalam anime Shin-chan sebesar 4% atau 1 orang. Dan sebesar 48% atau 11 orang menjawab suka meledek sebagai satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan.

- Kelas VI

Menurut grafik yang tertera sebesar 44% atau 8 orang memilih meniru tingkah laku orang dewasa sebagai salah satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan.

Masing-0 2 4 6 8 10 12

suka meledek merayu wanita cantik meniru tingkahlaku org dewasa

48% 4%

13% 4%

31% 0%

Kemampuan Siswa/i Kelas V Menyebutkan Kenakalan yang ada dalam Anime Shin-chan

0 2 4 6 8

suka meledek suka membangkang merayu wanita cantik mengintip rok guru meniru tingkahlaku org dewasa sok tahu

17% 17% 11% 11%

44% 0%

Kemampuan Siswa/I Kelas VI Menyebutkan Kenakalan yang ada dalam Anime Shin-chan


(52)

masing sebanyak 2 orang atau 11% menjawab mengintip rok guru dan merayu wanita cantik sebagai salah satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan. Dan 17% atau 3 orang menjawab suka membangkang sebagai salah satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan. Sama halnya dengan siswa/i yang memilih suka meledek sebagai salah satu kenakalan yang ada dalam anime Shin-chan hanya 17% atau 3 orang saja.

3.2.2Pengaruh Anime Shin-chan Terhadap Perilaku Siswa SD Negeri No.060891 Medan Saat Bermain dan Prestasi Belajar

3.2.2.1Pengaruh Anime Shin-chan Terhadap Perilaku Siswa SD Negeri No.060891 Medan Saat Bermain

A. Frekuensi Siswa SD Negeri No.060891 Meniru Tingkah Laku Shin-chan Saat Bermain - Kelas III

Berdasarkan grafik di atas sebesar 5% atau 1 orang Siswa/i kelas III sangat sering meniru tingkah laku Shin-chan saat bermain. Sebesar 11% atau 2 orang yang menjawab sering meniru tingkah laku Shin-chan saat bermain. Sebesar 42% atau 8 orang yang menjawab kadang-kadang meniru tingkah laku shin-chan saat bermain. Dan 42% atau 8 orang yang memilih tidak pernah meniru tingkah laku shin-chan saat bermain.

- Kelas IV 0 2 4 6 8

sangat sering sering kadang-kadang tidak pernah

5%

11%

42% 42%

Frekuensi Siswa/i Kelas III Meniru Tingkah Laku Shin-chan Saaat Bermain


(53)

Hanya 4% atau 1 orang saja yang meniu tingkah laku shin-chan saat bermain. 8% atau 2 orang yang meniru tingkah laku shin-chan saat bermain. Sebanyak 18 orang atau 69% yang meniru tingkah laku shin-chan saat bermain. Dan sebesar 19% atau 5 orang yang meniru tingkah laku shin-chan saat bermain.

- Kelas V

Sebesar 30% atau 7 orang menjawab tidak pernah meniru tingkah laku shin-chan saat bermain. Sama jumlahnya dengan siswa/i yang menjawab dengan kadang-kadang yang meniru tingkah laku Shin-chan saat bermain. Dan sama halnya dengan siswa yang sering meniru tingkah laku Shin-chan saat bermain hanya 30% atau 7 orang saja. Sebanyak 2 orang atau 10 % yang menjawab sangat sering meniru tingkah laku Shin-chan saat bermain.

- Kelas VI 1 orang

4% 2 orang

8%

18 orang 69% 5

orang 19%

Frekuensi Siswa/i Kelas IV Meniru Tingkah Laku Shin-chan Saaat Bermain

sangat sering sering

kadang-kadang tidak pernah

0 1 2 3 4 5 6 7

sangat sering sering kadang-kadang tidak pernah

10%

30% 30% 30%

Frekuensi Siswa/i Kelas V Meniru Tingkah Laku Shin-chan Saaat Bermain


(54)

-Sebesar 44% atau 8 orang siswa/i kelas VI menjawab kadang-kadang meniru tingkah laku Shin-chan saat bermain. Dan sebesar 56% atau 10 orang yang memilih tidak pernah meniru tingkah laku Shin-chan saat bermain.

B. Frekuensi Siswa SD Negeri No.060891 Medan Meniru Ucapan/Makian/Ejekan Saat Bermain.

- Kelas III

Sebesar 11% atau 2 orang siswa/i kelas III menjawab sangat sering meniru ucapan makian/ejekan saat bermain. Sebanyak orang 4 atau 21% menjawab kadang-kadang meniru ucapan makian/ejekan saat bermain. Dan 3 orang siswa/i atau 16% menjawab sering meniru ucapan makian/ejekan saat bermain. Sebesar 52% atau 10 orang yang menjawab tidak pernah meniru ucapan makian/ejekan saat bermain.

0 10

11% 21% 16%

52%

Frekuensi Siswa/i Kelas III Meniru Ucapan Makian/Ejekan Saat Bermain

0 10

0% 0%

44% 56%

Frekuensi Siswa/i Kelas VI Meniru Tingkah Laku Shin-chan Saaat Bermain


(55)

- Kelas IV

Yang menjawab sering meniru ucapan makian /ejekan saat bermaian sebesar 27% atau 7 orang. Sebanyak 10 orang atau 38% menjawab kadang-kadang meniru ucapan makian/ejekan saat bermain. 35% atau 9 orang memilih tidak pernah meniru ucapan.

- Kelas V

Siswa/i kelas V menjawab sebesar 43% atau 10 orang yang tidak pernah meniru ucapan makian/ejekan saat bermain. 9% atau 2 orang yang memilih sangat sering meniru ucapan makian/ejekan saat bermain. Dan hanya 5% atau 1 orang saja yang menjawab sering meniru ucapan makian/ejekan saat bermain. Sebesar 43% atau 10 orang menjawab kadang-kadang meniru ucapan makian/ejekan saat bermain.

- Kelas VI 0 2 4 6 8 10

sangat sering sering kadang-kadang tidak pernah

0%

27%

38%

35%

Frekuensi Siswa/i Kelas IV Meniru Ucapan Makian/Ejekan Saat Bermain

2 orang 9% 1 orang

5%

10 orang 43% 10 orang

43%

Frekuensi Siswa/i Kelas V Meniru Ucapan Makian/Ejekan Saat Bermain

sangat sering sering

kadang-kadang tidak pernah


(56)

Sebesar 44% atau 8 orang siswa/i yang menjawab tidak pernah meniru ucapan makian/ejekan saat bermain. 50% atau 9 orang yang menjawab kadang-kadang meniru ucapan makian/ejekan saat bermain. Dan 6% atau 1 orang menjawab sangat sering meniru ucapan makian/ejekan saat bermain.

C. Tindakan Siswa/i SD Negeri No.060891 Medan Jika Disuruh Oleh Orangtua Masing-masing

(*Berdasarkan Pertanyaan Angket Nomor 14)

* 14. Kalau sedang nonton kartun Shin-chan yang episodenya jarang dityangkan dan kamu sangat menyukainya, tetapi tiba-tiba ibumu menyuruh untuk mengerjakan PR atau membantu ibu menyuci piring, dll apakah yang kamu lakukan?

a. Langsung menuruti kata ibu

b Menunggu film Shin-chan sampai selesai, lalu menuruti kata ibu

c Menuruti kata ibu tetapi dengan perasaan kesal/marah

d Tidak mau menuruti kata ibu karena filmnya sangat seru

- Kelas III

0 2 4 6 8 10

sangat sering sering kadang-kadang tidak pernah

6% 0%

50% 44%

Frekuensi Siswa/i Kelas VI Meniru Ucapan Makian/Ejekan Saat Bermain


(57)

Siswa/i kelas III lebih dominan menjawab dengan langsung menuruti perkataan ibu yaitu sebesar 68% atau 13 orang. dan 27% atau 5 orang menjawab dengan menunggu film selesai lalu menuruti kata ibu. Dan hanya 5% atau 1 orang saja yang menjawab menuruti perkataan ibu dengan perasaan kesal atau marah.

- Kelas IV

Sebesar 54% atau 14 orang siswa/i kelas IV menjawab dengan langsung menuruti kata ibu. Sebanyak 6 orang atau 23% menjawab dengan menunggu film Shin-chan selesai lalu menuruti perkataan ibu. Dan sebesar 19% atau 5 orang saja yang menjawab menuruti kata ibu. Dan hanya 4% atau 1 orang saja menjawab dengan tidak mau menuruti perkataan ibu.

- Kelas V 0 2 4 6 8 10 12 14 langsung menurutikata ibu menunggu film selesai lalu menuruti kta ibu menuruti kata ibu dengan perasaan kesal/marah tidak mau menuruti kata ibu 68% 27% 5% 0%

siswa/i kelas III

54% 23% 19% 4% 0 5 10 15 langsung menurutikata ibu menunggu film selesai lalu menuruti kta ibu

menuruti kata ibu dengan perasaan

kesal/marah

tidak mau menuruti kata ibu siswa/i kelas IV


(58)

Siswa/i kelas V yang menjawab langsung meuruti perkataan ibu sebesar 48% atau 11 orang. Yang menjawab menunggu film selesai lalu menuruti kata ibu sebesar 26% atau 6 orang. Dan masing-masing sebesar 13% atau masing-masing 3 orang menjawab menuruti perkataan ibu dengan perasaan kesal atau marah, dan menjawab dengan tidak mau menuruti kata ibu.

- Kelas VI

0 5 10 15

langsung menurutikata ibu menunggu film selesai lalu menuruti kta

ibu

menuruti kata ibu dengan perasaan kesal/marah

tidak mau menuruti kata ibu

48% 26%

13% 13%


(1)

http://id.wikipedia.org/wiki/KategoriAnime_menurut genre

要旨


(2)

メダンの060891 国 立 小 学 校

こくり つしょうがっ こう

の私立小学生

し りつしょ うがくせ い

に対

たい

してのしんちゃんのアニメの 影響

えいき ょう

の分析

ぶ んせき

文化

ぶんか

とは人間

に んげん

の全

すべ

ての作品

さ くひん

であって、すなわち 考

かんが

えまたは物

もの

である。アニメとは誰

だれ

かの 考

かんが

えたことであって、多

おお

くの人に好

この

まれて、作品

さ くひん

として 賞 賛

しょう さん

されている。アニメも見

ることができたり、

うご

いたり、話

はな

し言葉

ことば

で 発 表

はっぴ ょう

されたりする文学

ぶ んがく

の作品

さ くひん

として 解 釈

かいし ゃく

されている。アニメの言葉

ことば

は三

みっ

つのカタカナで書

かれて、すなわち、ア、二、メであって、「animation」の英語

えいご

から

由来

ゆらい

してきて、アニメーションの発音

は つおん

で言

われている。アニメは日本

にほん

特別

と くべつ

なアニメーションであって、たいていさまざまな見物人

け んぶつに ん

を 目 標

もくひ ょう

にしたり、さまざまな 話

はなし

または場所

ばしょ

で人物

じ んぶつ

を 表

あらわ

したり、さまざまな色

いろ

の絵

によって 特 徴

とくち ょう

づけられたりしている。また、アニメは日本

にほん

の漫画

まんが

の絵

のスタイルに 影 響

えいき ょう

を受

けられている。

インドネシアでは、アニメが最初

さ いしょ

に出

て以来

いらい

、早速発展

さ っそくは ってん

していく。多

おお

くのインドネシア

い ん ど ね し あ

じん

は特

とく

に、子供達

こ ど も た ち

はアニメが好

きである。基本的

き ほ ん て き

に、 直接

ちょく せつ

または不直接

ふ ちょくせ つ

にアニメ

あ に め

を見

る子供達

こ ど も た ち

社会学的

し ゃかいが くてき

または心理学的

し ん り が く て き

な 影 響

えいき ょう

を受

けた。インドネシア

い ん ど ね し あ

の子供

こども

は7歳

さい

から14歳

さい

まで、特

とく

に 小 学 生

しょう がくせい

はアニメのテレビの番組

ば んぐみ

を見

るのがたいへん好

きである。その一

ひと

つのアニメは「クレヨンしんちゃん」である。

クレヨンしんちゃんはよしとうすいによって書

かれた漫画

まんが

とアニメのシリーズである。しんちゃんというアニメ

あ に め

は多

おお

くの人

ひと

に 憧

あこが

れている日本

にほん

のアニメ

あ に め

の一

ひと

つである。例

たと

えば、大人

おとな

から子供

こども

までである。なぜなら、このアニメは内容

な いよう

が面白


(3)

いからである。また、しんちゃんというアニメの主人公

し ゅじんこ う

は5歳の子供

こども

であって、よくいたずらなことをする幼稚園

よ う ち え ん

の園児

えんじ

であって、周

まわ

りの

人々

ひ とびと

に迷惑

め いわく

をかける子供

こども

である。このシリーズにあるユーモアのことはしんちゃんの 珍

めずら

しい

態度

たいど

から見

られている。例

たと

えば、お母

かあ

さんにばらばらになったおもちゃを片付

かたづ

けさせられるときに、お母

かあ

さんをからかっている。また、お父

とう

さんのように、きれいな 女

おんな

の人

ひと

るのが好

きであって、彼女達

か のじょた ち

をごまかしている。

インドネシアの子供

こども

はクレヨンしんちゃんに対

たい

する好

きになったことはずっと発展

は ってん

していく。多

おお

くのインドネシアの子供

こども

はクレヨンしんちゃんのシリーズをクレクションすることから見

られる。例

たと

えば、 登 場 人 物

とうじ ょうじんぶつ

の漫画

まんが

や絵

や映画

えいが

やアクセサリーなどである。それで、 直接

ちょく せつ

または不直接

ふ ちょくせ つ

にインドネシアの子供

こども

はクレヨンしんちゃんのアニメの 影響

えいき ょう

を受

けているので、インドネシアの子供

こども

に対

たい

する 影響

えいき ょう

を基

もと

づいて、筆者

ひ っしゃ

がこの論文

ろ んぶん

を分析

ぶ んせき

している。つまり、クレヨンしんちゃんのアニメは

子供

こども

の 成長

せいち ょう

することに 影響

えいき ょう

を与

あた

えるだけではなく、 考

かんが

え方

かた

も性格

せ いかく

変化

へんか

するわけである。

みな

さんが知

っているように、テレビは一般的

い っぱんて き

な慰

なぐさ

めのメディアになったものである。それに対

たい

して、よくテレビを見

ると、人々

ひ とびと

は多

おお

くのインフォメーションや 新

あたら

しいことを得

るものである。いろいろなテレビの番組

ば んぐみ

は見

る人々

ひ とびと

にインフォメーションや 教 育

きょう いく

や慰

なぐさ

めなどを与

あた

えて、態度

たいど

または 考

かんが

かた

を変化

へんか

することができることもある。例


(4)

えば、クレヨンしんちゃんのアニメを見

ることで、メダン060891

国 立 小 学 校

こくり つしょうがっ こう

の学生達

が くせいた ち

はそのアニメにある面白

お もしろ

いことを受

ける。SantrockMurrayの 考

かんが

えでは、(2007:294)子供達

こ ど も た ち

両親

りょう しん

より、テレビの前

まえ

で時間

じかん

を過

ごすことがもっと多

おお

いと述

べている。多

おお

くのマスメディアの中

なか

で、テレビは一番子供

い ち ば ん こ ど も

の態度

たいど

影響

えいき ょう

を与

あた

える傾向

け いこう

が多

おお

い。テレビの 消 極 的

しょう きょくてき

な 影 響

えいき ょう

を減

らすために、

両親

りょう しん

はある対策

た いさく

を決

めたほうがいい。例

たと

えば、見

てもいいかどうかのテレビの番組

ば んぐみ

を決

めたり、子供

こども

はテレビを見

るとき、友達

と もだち

になったりするなどである。学校

が っこう

はテレビの 消 極 的

しょう きょくてき

影響

えいき ょう

を解決

か いけつ

するために、テレビの番組

ば んぐみ

について 導

みちび

きをする。だから、その 考

かんが

えに基

もと

づいて、筆者

ひ っしゃ

は「メダンメダンの060891 国 立 小 学 校

こくり つしょうがっ こう

の私立小学生

し りつしょ うがくせ い

に対

たい

してのしんちゃんのアニメの 影響

えいき ょう

の分析

ぶ んせき

」という話題

わだい

で論文

ろ んぶん

を書

くことにしている。

それに対

たい

して、分析

ぶ んせき

の 対象

たいし ょう

として、メダン060891

国 立 小 学 校

こくり つしょうがっ こう

の一年生

い ちねんせ い

から六年生

ろ くねんせ い

までである。なぜなら、学生達

が くせいた ち

がこのような年齢

ね んれい

で、気

に入

っていることを真似

ま ね

るのが好

きだからである。また、その学生達

が くせいた ち

は真似

ま ね

たことに対

たい

して、自分自身

じぶんじしん

にいいかどうかということがまだ区別

くべつ

できない。そして、社会学的

し ゃかいが くてき

影響

えいき ょう

から見

ると、メダン060891 国 立 小 学 生 達

こくり つしょうがく せいたち

が遊

あそ

んでいる時

とき

態度

たいど

や学校

が っこう

での成績

せ いせき

をとることから見

られる。だが、心理学的

し ん り が く て き

な 影響

えいき ょう

から見

ると、しんちゃんを見

ることに 影響

えいき ょう

された 考

かんが

え方

かた

である。それだけではなく、子供達

こ ど も た ち

はクレヨンしんちゃんのアニメにある日本的

に ほ ん て き

な文化

ぶんか

からどのようなことが学

まな

べるのかということを知

りたいと思

おも


(5)

メダン060891 国 立 小 学 生 達

こくり つしょうがく せいたち

は大体

だ いたい

、しんちゃんのアニメに対

たい

して、よく知

っている。学生達

が くせいた ち

はしんちゃんの 登 場 人 物

とうじ ょうじんぶつ

を説明

せ つめい

したり、しんちゃんのいたずらなことを言

ったりすることなどができる。しんちゃんのアニメを見

ることの 影響

えいき ょう

は大体

だ いたい

、 消 極 的

しょう きょくてき

な 影響

えいき ょう

であって、 積 極 的

せっき ょくてき

な 影 響

えいき ょう

がすこしだけである。子供達

こ ど も た ち

はよくしんちゃんの態度

たいど

を真似

ま ね

ていて、

友達

と もだち

とコミュニケーションをするとき、良

くない言葉

ことば

を真似

ま ね

ることもある。その他

に、学生達

が くせいた ち

はお母

かあ

さんが言

ったことに対

たい

して、

不快

ふかい

に返事

へんじ

した。また、 両 親

りょう しん

を守

まも

っていない。しんちゃんのアニメのせいで、学生達

が くせいた ち

は節約

せ つやく

できなくて、しんちゃんのアニメに対

たい

して、 消 費 水 準

しょう ひすいじゅん

が高

たか

くなった。

さらに、 勉強

べんき ょう

の成績

せ いせき

から見

ると、大体

だ いたい

、 消 極 的

しょう きょくてき

な 影響

えいき ょう

を与

あた

えて、 積 極 的

せっき ょくてき

な 影響

えいき ょう

はすこしである。学生達

が くせいた ち

の分析

ぶ んせき

の結果

けっか

のグラフから見

ると、一日

い ちにち

でしんちゃんを見

るせいで、 勉強

べんき ょう

する時間

じかん

が 減少

げんし ょう

することが見

られる。 三 十 分

さんじ ゅうぷん

、一時間

い ち じ か ん

、二時間

に じ か ん

、さらに三時間

さ ん じ か ん

ほど 減少

げんし ょう

してきた。一方

い っぽう

、 勉 強

べんき ょう

する時間

じかん

に迷惑

め いわく

をかけない学生達

が くせいた ち

もいる。学生達

が くせいた ち

は学校

が っこう

で、 宿題

しゅく だい

の点

てん

またはテストの結果

けっか

に対

たい

して、

半分

は んぶん

のポイント、一ポイント、二ポイント、さらに三ポイントほど点

てん

減少

げんし ょう

をしている。だが、数学生

す うがくせ い

の点

てん

が一

いち

ポイント増加

ぞうか

している。さらに、しんちゃんのアニメを見

ても、点

てん

が変

わらない

学生達

が くせいた ち

もいる。また、 勉 強

べんき ょう

する時間

じかん

に対

たい

して、しんちゃんのアニメを

てから、 宿題

しゅく だい

をする学生達

が くせいた ち

が多

おお

い。この 現象

げんし ょう

を見

て、 積 極 的

せっき ょくてき

影響

えいき ょう

を与

あた

えるより、 消 極 的

しょう きょくてき

な 影響

えいき ょう

を与

あた

える傾向

け いこう

が多

おお


(6)

かんが

え方

かた

に対

たい

するしんちゃんのアニメの 影 響

えいき ょう

は良

くない考

かんが

え方

かた

を与

あた

える傾向

け いこう

が多

おお

い。例

たと

えば、人

ひと

にいたずらなことをする。でも、いいキャラクターの 登 場 人 物

とうじ ょうじんぶつ

を真似

ま ね

る場合

ばあい

、学生達

が くせいた ち

は苦

くる

しんでいる友達

と もだち

を手伝

てつだ

うと回答

か いとう