Definisi Kusta Epidemiologi KAJIAN PUSTAKA

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kusta

Penyakit kusta merupakan infeksi kronik granulomatosa yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Penyakit ini biasanya menyerang kulit dan saraf tepi namun juga dapat mengenai otot, mata, tulang, testis dan organ lainnya Lee dkk, 2012; Thorat dan Sharma, 2010. Penyakit kusta memiliki manifestasi klinis yang bervariasi dimana secara garis besar terdapat tiga pembagian penyakit kusta yaitu tipe tuberkuloid tipe kusta yang lebih ringan, lepromatosa tipe kusta yang lebih berat, dapat disertai keterlibatan organ lain dan borderline terdapat gejala tuberkuloid maupun lepromatosa Sandle, 2013; Thorat dan Sharma, 2010.

2.2 Epidemiologi

Hingga saat ini MDT masih merupakan faktor utama dalam pengendalian penyakit kusta selama 3 dekade setelah diperkenalkannya obat ini untuk pertama kali. Pada tahun-tahun pertama sejak diperkenalkannya MDT prevalensi penyakit kusta menurun secara drastis hingga 45 , sehingga WHO kemudian mencanangkan program eliminasi penyakit kusta sebagai permasalahan kesehatan masyarakat secara global pada tahun 2000. Eliminasi penyakit kusta didefinisikan sebagai penurunan prevalensi penyakit hingga mencapai 1 kasus per 10.000 populasi. Program ini terutama ditujukan pada negara-negara dimana 10 penyakit kusta bersifat endemik. Sebagai hasilnya target eliminasi penyakit kusta secara global dapat dicapai pada tahun 2000 dengan perkecualian pada beberapa negara dimana target eliminasi secara nasional baru dicapai pada tahun 2005 WHO, 2014. Berdasarkan data yang diperoleh dari 121 negara pada tahun 2014, WHO melaporkan jumlah kasus baru yang terdeteksi adalah sebesar 213.899 jumlah ini menurun dibanding jumlah kasus baru pada tahun 2013 yaitu sebesar 215.656. Jumlah kasus baru terbanyak dilaporkan berasal dari Asia yaitu sebesar 154.834 72, kemudian Amerika 33.789, Afrika 18.597, Pasifik Barat 4337 dan terakhir Meditarian Timur 2342. Berdasarkan data WHO Indonesia masih menempati peringkat ketiga jumlah kasus baru terbanyak setelah India dan Brasil yaitu sebesar 17.025. Jumlah kasus baru ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 yaitu sebesar 16.856. Diantara negara di Asia, Indonesia juga menempati jumlah kasus kusta tipe MB terbanyak yaitu sebesar 83,4 diantara kasus baru yang terdeteksi, serta jumlah kasus kusta baru pada anak yang terbanyak yaitu sebesar 11,1, sedangkan untuk jumlah kasus yang teregistrasi selama trimester pertama 2015 berdasarkan data WHO adalah sebesar 175.554 WHO, 2015. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik pada tahun 2013 jumlah kasus baru yang tecatat di provinsi Bali adalah sebesar 88 kasus dengan 81 kasus MB dan 7 kasus PB, sedangkan pada tahun 2014 tercatat 81 kasus baru dengan 68 kasus MB dan 13 kasus PB. Angka prevalensi kusta di Provinsi Bali pada tahun 2014 adalah 0,21 per 10.000 penduduk Yudianto dkk., 2014; Sitohang dkk., 2015. 11 Penyakit kusta dapat mengenai semua usia namun yang terbanyak adalah pada usia muda dan produktif. Berdasarkan jenis kelamin penyakit kusta dapat mengenai laki-laki dan perempuan dengan proporsi yang sama. Penyakit kusta juga dipengaruhi oleh sosial ekonomi, dimana penyakit kusta lebih jarang ditemukan pada tingkat sosial ekonomi yang tinggi Kemenkes RI, 2012.

2.3 Etiologi