rangsangan dari luar. Substansi ini secara umum disebut sitokin. Substansi yang dilepaskan oleh limfosit disebut limfokin sedangkan yang dilepaskan oleh
monosit disebut monokin. Sitokin ini berperan dalam pengendalian hemopoesis dan limfopoesis dan
juga berfungsi dalam mengendalikan respon imun dan reaksi inflamasi dengan cara mengatur pertumbuhan, serta mobilitas dan diferensiasi leukosit maupun sel–
sel lain. Pada reaksi inflamasi, sitokin yang berperan menstimuli terjadinya inflamasi pada sendi dikenal sebagai sitokin pro inflamasi misalnya TNF-α dan
IL-6. Sedangkan sitokin yang berperan sebagai faktor penghambat sintesis disebut sitokin anti inflamasi misalnya IL-10.
2.5.1 Sifat umum sitokin Sitokin adalah polipeptida yang diproduksi sebagai respon terhadap mikroba
dan antigen lain yang memperantarai dan mengatur reaksi imunologi dan reaksi inflamasi Abbas et al, 2007. Setiap jenis sitokin mempunyai struktur yang
berbeda satu dengan yang lainnya, walaupun demikian ada beberapa sifat umum yang dimiliki bersama yaitu: Abbas et al, 2007; Oppenheim et al, 1991
1. Sekresi sitokin terjadi singkat dan tidak pernah disimpan sebagai molekul yang preformed dan sintesisnya biasanya diawali dengan transkripsi gen
yang terjadi akibat stimulasi. Segera setelah disintesis sitokin dengan cepat disekresikan dan menghasilkan aktivitas yang diperlukan.
2. Aktivitas sitokin seringkali pleiotropic dan redundant. Pleiotropic berarti kemampuan satu jenis sitokin untuk merangsang berbagai jenis sel yang
berbeda. Sedangkan redundant berarti banyak sitokin yang menghasilkan efek fungsional yang sama.
3. Sitokin sering mempengaruhi sintesis dan aktivitas sitokin lainnya. 4. Aktivitas sitokin dapat lokal maupun sistemik. Sebagian besar sitokin
bereaksi dekat dengan tempatnya diproduksi, bila dalam sel yang memproduksinya disebut autocrine reaction, bila bereaksi pada sel yang
berdekatan disebut paracrine reaction, dan bila diproduksi dalam jumlah yang banyak, masuk kedalam sirkulasi dan bekerja sistemik disebut
endocrine reaction. 5. Sitokin merupakan mediator respon imun yang sangat poten dan mampu
berinteraksi dengan reseptor pada permukaan sel. 6. Sinyal eksternal mengatur ekspresi reseptor sitokin, sehingga juga
mengatur respon sel terhadap sitokin. 7. Respon selular terhadap sebagian besar sitokin terdiri atas perubahan
ekspresi gen pada sel sasaran yang berakibat ekspresi fungsi baru atau proliferasi sel sasaran.
8. Respon seluler terhadap sitokin diatur secara ketat dan ada mekanisme umpan balik untuk menghambat dan menekan respon imun tersebut.
Sitokin merupakan messenger kimia atau perantara dalam komunikasi interseluler yang sangat poten, aktif pada kadar yang sangat rendah 10
-10
– 10
-15
molL dapat merangsang sel sasaran Karnen, 2000. Seperti halnya hormon polipeptida, sitokin mengawali aksinya dengan berikatan dengan reseptor sitokin
pada membran sel sasaran dengan afinitas yang sangat tinggi.
2.5.2 Fungsi Sitokin