Analisis Faktor Uji Asumsi Klasik

commit to user 39 KK = β + β 1 REV + β 2 EXP + β 3 REAL + β 4 CAP + β 5 TAX + β 6 GRANT + β 7 POP + β 8 TOURIST + e Keterangan : KK = Kinerja Keuangan REK, RES, RKM, β = konstanta, β 1 – β 8 = koefisien regresi, REV = Revenue, EXP = Expenditure, REAL = Real Estate, CAP = Capital, TAX = Taxes, dan GRANT = Sumbangan atau hadiah, sumbangan dan subsidi POP = Population TOURIST = Tourist

F. Pengujian Data

1. Analisis Faktor

Tujuan utama analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matrik dan menganalisis struktur saling berhubungan antara sejumlah besar variabel dengan mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor Ghozali, 2006. Dengan analisis commit to user 40 faktor peneliti mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian menentukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi. Analisis faktor menghendaki adanya korelasi yang cukup dalam matriks data agar dapat dilakukan faktor analisis. Cara yang dapat dilakukan agar dapat diketahui bisa tidaknya dilakukan faktor analisis adalah dengan melihat matriks korelasi secara keseluruhan. Untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel digunakan uji uji Bartletts Test of Sphericity. Jika nilai uji Bartletts Test of Sphericity signifikan berarti matriks korelasi memiliki korelasi signifikan dengan sejumlah variabel.

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian, maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik pada multikolinearitas, heterokedastisitas, autokorelasi serta normalitas. a. Uji Normalitas Data Menurut Ghozali 2006, uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, residual telah memiliki distribusi normal. Salah satu cara untuk megetahui apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan menggunakan uji statistic non parametric Kolmogorov-Smirnov K-S. Dengan uji ini dapat diketahui apakah distribusi nilai-nilai sampel yang teramati terdistribusi normal. Kriteria pengujian dengan dua arah two-tailed test yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan taraf signifikan 0,05. jika p 0,05 maka data terdistribusi normal. commit to user 41 b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Ghozali, 2006. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen yang lainnya sama dengan nol. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value dan value-inflating factor VIF. Nilai yang umum dipakai adalah tolerance value 0,10 dan VIF lebih kecil dari 10. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya Suyono, 2010. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan alat uji runs test. Dari pengujiaan ini dapat dilihat apakah terjadi autokorelasi atau tidak didasarkan pada nilai asymp.sig dalam uji runs test. Apabila asymp. sig. Lebih besar dari 5, maka tidak terjadi gejala autokorelasi dan sebaliknya jika asymp. sig. lebih kecil 5 maka terjadi gejala aoutokorelasi dalam model regresi. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006. Jika variance tetap, maka commit to user 42 disebut homokedastis dan jika berbeda disebut heteroskedastis. Salah satu metode dalam menguji heteroskedastisitas dalam model regresi adalah dengan uji Park. Metode uji Park meregresikan nilai logaritma dari kuadrat residual dengan variabel bebas, dengan tingkat signifikansi 5, jika nilai signifikansinya di atas 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR KEUANGAN DAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Kabupaten Kota Provinsi Jawa Tengah)

1 7 91

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung.

1 7 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR PEMERINTAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Pada Auditor Pemerintah Di Bpkp Perwakilan Jawa Tengah).

0 2 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR PEMERINTAH Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Pada Auditor Pemerintah Di Bpkp Perwakilan Jawa Tengah).

0 2 19

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Pada Auditor Pemerintah Di Bpkp Perwakilan Jawa Tengah).

0 3 9

FAKTOR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012).

0 8 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012).

0 7 17

Analisis Kinerja Ekonomi Daerah dan Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan di Jawa Tengah Tahun 2010 – 2013 Leni K

0 0 1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR MINYAK CENGKEH DI JAWA TENGAH SKRIPSI

1 3 86

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR TEH DI PROVINSI JAWA TENGAH

0 3 105