commit to user
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten Negara bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan
bagi masyarakatnya. Kesejahteraan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu kondisi dimana kebutuhan lahir maupun batin dapat terpenuhi dengan
baik. Salah satunya adalah terpenuhinya kebutuhan kesehatan. Maka negara berkewajiban mewujudkan atau memenuhi kebutuhan warga
negaranya akan kesehatan dalam hal ini dalam pemenuhan gizi masyarakat. Seperti yang telah diamanatkan pada pembukaan Undang-
undang Dasar Republik Indonesia yang merupakan tujuan negara yang salah satunya adalah mewujudkan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat
Indonesia. Kesejahteraan tersebut salah satunya diwujudkan dengan adanya jaminan kesehatan bagi seluruh warga negara Indonesia.
Dasar pembangunan kesehatan adalah nilai kebenaran dan aturan pokok yang menjadi landasan pokok untuk berfikir dan bertindak dalam
penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan. Dasar – dasar berikut ini merupakan landasan penyusunan Visi, Misi, dan Strategi serta sebagai
petunjuk pokok pelaksanaan pembangunan kesehatan yaitu a. Dasar- dasar penyusunan Visi, Misi, Strategi dan petunjuk pokok
pelaksanaan pembangunan kesehatan yaitu 1 Perikemanusiaan
commit to user 47
Setiap kegiatan, proyek, program kesehatan harus berlandaskan perikemanusiaan yang dijiwai , digerakkan dan dikendalikan oleh
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 2 Pemberdayaan dan Kemandirian
Individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya bukan saja objek tetapi sekaligus sebagai subjek kegiatan, proyek,
program kesehatan. Segenap komponen bangsa bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. Setiap kegiatan , proyek, program kesehatan harus mampu membangkitkan peran
serta individu, keluarga dan masyarakat sedemikian rupa sehingga setiap individu, keluarga dan masyarakat dapat menolong dirinya
sendiri. Dengan dasar ini setiap individu, keluarga dan masyarakat
melalui kegiatan, proyek, program kesehatan difasulitasi agar mampu mengambil keputusan yang tepat ketika membutuhkan
pelayanan kesehatan. Warga masyarakat harus mau saling tolong menolong kepada siapa saja yang membutuhkan pertolongan agar
dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Di lain pihak,
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada perlu terus diberdayakan agar mampu memberikan pertolongan kesehatan yang berkualitas,
commit to user 48
terjangkau, sesuai dengan norma sosial budaya setempat serta tepat waktu.
3 Adil dan Merata Setiap individu, keluarga dan masyarakat mempunyai
kesempatan yang sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang
samauntuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi- tingginya. Kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
berkualitas, terjangkau dan tepat waktu tidak boleh memandang perbedaan ras, golongan , agama, dan status ekonomi seorang
individu, keluarga atau sekelompok masyarakat. Pembangunan kesehatan harus terus diimbangi dengan upaya-
upaya pelayanan kesehatan yang bersifat rujukan, bersifat luar gedung maupun yang bersifat satelit pelayanan. Dengan demikian
pembangunan kesehatan dapat menjangkau kantong – kantong penduduk resiko tinggi yang merupakan pemyumbang terbesar
kejadian sakit dan kematian. Kelompok- kelompok penduduk inilah yang sesungguhnya lebih membutuhkan pertolongan karena
selain lebih rentan terhadap penyakit juga kemampuan membayar mereka jauh lebih sedikit sehingga pembangunan kesehatan akan
dapat meningkatkan derajat kesehatan dan menurunkan angka kesakitan dan kematian.
commit to user 49
4 Pengutamaan dan Manfaat Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan
atau kesehatan dalam kegiatan, proyek dan program kesehatan harus mengutamakan peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Kegiatan,
proyek dan
program kesehatan
diselenggarakan agar memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan, proyek
dan program kesehatan diselenggarakan agar memberikan manfaat yang sebesar – besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan.
Kegiatan, proyek dan program kesehatan diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan standar profesi dan peraturan
perundang – undangan yang berlaku serta mempertimbangkan dengan sungguh- sungguh dan kondisi spesifik daerah.
Sejak berlakunya Undang – UndangNo 22 Tahun 1999 yang kemudian disempurnakan dengan berlakunya Undang – Undang No 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka daerah perlu mengadakan pembentukan kembali organisasi perangkat daerah Kabupaten Klaten.
Guna memperlancar pelaksanaan penyelenggaraan otonomi daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia, pengembangan wilayah
Klaten tidak lepas dari kondisi dan potensi wilayah dan social ekonomi masyarakatnya yang berorientasi pada terciptanya masyarakat Klaten yang
sejahtera. Walaupun demikian pemerintah daerah Klaten tidak semata – mata tolak ukur dari pengembangan pembangunan wilayah dan potensi
commit to user 50
Kabupaten Klaten saja, tetapi juga melibatkan peran serta masyarakat sehingga terciptanya keserasian pengembangan pembangunan SDA dan
pengembangan masyarakat Klaten, dalam artian pengembangan Sumber Daya Manusia itu sendiri sehingga dapat tercipta suatu kerjasama antara
pemerintah daerah dan masyarakat untuk mencapai suatu kesejahteraan bersama antara daerah dan masyarakat.
Dengan adanya otonomi daerah maka instansi daerah Kabupaten Klaten yang menangani bidang khususnya bidang kesehatan antara lain
Departemen Kesehatan yang ada di Kabupaten Klaten perlu ditata dan diintegrasikan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tingakat II
Klaten agar
memiliki daya
dukung yang
optimal terhadap
penyelenggaraan otonomi daerah di bidang kesehatan. Berdasarkan ketentuan diatas maka pemerintah daerah kabupaten Klaten menetapkan
Peraturan Daerah No 6 Tahun 2001 tentang pembentukan susunan organisasi dan tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten. Peraturan
Daerah ini pengganti Peraturan Daerah sebelumnya yaitu Perda No 4 Tahun 1995 tentang susunan organisasi dan tata kerja Pusat Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Daerah Tingkat II Klaten. Pasal 3,4 dan 5 Perda Kabupaten Klaten No 6 Tahun 2001
menyebut tentang kedudukan, tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten pasal 3 yaitu
commit to user 51
1. Dinas Kesehatan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2, berkedudukan sebgai unsure pelaksana Pemerintah Daerah di
bidang kesehatan. 2. Dinas Kesehatan Sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 4 yaitu Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
Kabupaten di bidang kesehatan. Pasal 5 yaitu
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada pasal 4, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan program, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan pelaporan di bidang kesehatan
2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang kesehatan
3. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di lingkungan Dinkes
Dengan ketentuan diatas maka Dinas Kesehatan adalah Dinas daerah Kabupaten Klaten yang merupakan unsure pelaksana di bidang
kesehatanyang di pimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah
commit to user 52
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinkes mempunyai tugas pokok di dalam bidang kesehatan. Untuk melaksanakan
tugas dan fungsi Dinkes, menurut peraturan daerah No 6 Tahun 2001 disebutkan sebagaimana dijabarkan dalam Keputusan Bupati Klaten
Nomor 065 359 2001 tentang penjabaran tugas dan fungsi Dinkes antara lain :
1. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan kabupaten dibidang kesehatan yang meliputi pelayanan
kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kesehatan masyarakat.
2. Untuk melaksanakan tugas dimaksud maka Dinas Kesehatan mempunyai fungsi yaitu
a. Perencanaan program,
pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian dan pelaporan dibidang kesehatan. b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di
bidang kesehatan. c. Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis Dinas di
lingkungan Dinas Kesehatan. Dalam menjalankan fungsinya Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten
mempunyai Visi, Misi, Motto dan Strategi : 1. Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten :
“ Mewujudkan Klaten Sehat dan Sejahtera “
commit to user 53
2. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten : a. Sebagai katalisator dan motivator pembangunan kabupaten klaten
yang berwawasan kesehatan b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat c. Mempercepat terwujudnya sistem kesehatan daerah
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat secara paripurna, didukung oleh sumber daya manusia yang professional,
sarana dan prasarana memadai. 3. Motto Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten :
“ Responsive. Tepat, dan Bertanggung jawab “ 4. Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten :
a. Pemantapan manajemen kesehatan yang mandiri dan akuntabel. b. Pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan pendekatan
keluarga menuju kemandirian masyarakat yang bertumpu pada potensi yang ada.
c. Pemantapan kapasitas dan mutu pelayanan kesehatan. d. Perluasan dan peningkatan sarana, prasarana dan tenaga
kesehatan. e. Penanaman sikap untuk peduli serta berperilaku hidup bersih
dan sehat.
commit to user 54
5. Mengenai susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten diatur dalam pasal 6 :
a. Kepala Dinas Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan b. Sekretariat :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan Sub bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan
mempunyai tugas mengkoordinasi dan menyusun rencana program kegiatan rutin dan pembangunan, melakukan
pengumpulan dan pengolahan data dibidang kesehatan. 2. Sub Bagian Keuangan
Sub bagian keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja, pembukaan, pertanggung jawaban dan laporan keuangan.
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai
tugas pengelolaan
administrasi, penyusunan pedoman dan petunjuk ketatalaksanaan di bidang
kepegawaian.
commit to user 55
c. Bidang Pelayanan Kesehatan : 1. Seksi Rumah Sakit dan Puskesmas
Seksi Rumah Sakit dan Puskesmas mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan pembinaan, perkembangan, pengawasan,
pelaksaan pelayanan Rumah Sakit dan Puskesmas. 2. Seksi Registrasi dan Akreditasi
Seksi registrasi
dan akreditasi
mempunyai tugas
melaksanakan bimbingan dan pengendalian di bidang registrasi dan akreditasi serta tugas lain yang diberikan Kepala Sub Dinas
Pelayanan Kesehatan. 3. Seksi Kefarmasian, Penyehatan Makanan dan Minuman
Seksi kefarmasian, penyehatan makanan dan minuman mempunyai tugas menyiapkan bahan untuk pengawasan dan
evaluasi pemakaian obat disemua sarana kesehatan serta pembinaan dan pengawasan Tempat Pengolahan Pangan.
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit mempunyai
tugas menyiapkan rencana penyelenggaraan kegiatan pengamatan, pencegahan, pemberantasan, pengawasan penyakit, imunisasi dan
penyelidikan penyakit. Bidang ini dibagi menjadi beberapa seksi antara lain :
commit to user 56
1. Seksi Pencegahan dan Pengamatan Penyakit Tugas seksi ini adalah memeonitoring , mengevaluasi
pelaksanaan imunisasi pada PPKKS, Posyandu, Unit Pelaksanaan Kesehatan lainnya, dan menganalisa hasil penyelidikan penyakit.
2. Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Seksi ini mempunyai tugas mengumpulkan bahan
penyelenggaraan, pencegahan , pemberantasan, penanggulangan penyakit bersumber pada binatang.
3. Seksi Pengendalian Penyakit Menular Langsung dan Penyakit Tidak Menular
Seksi ini mempunyai tugas mengumpulkan bahan penyelenggarakan pemberantasan penyakit menular langsung dan
tidak langsung dan meyebarluaskan informasi pencegahan dan pemberantasannya.
e. Bidang Kesehatan Masyarakat Bidang kesehatan masyarakat mempunyai tugas melakukan
pembinaan dan pengawasan kegiatan pemeriksaan, pelayanan kesehatan ibu, anak , kelahiran dan Keluarga Berencana dan kesehatan
lingkungan pada PPKKS, PPKKS pembantu, PPKKS dengan rawat inap serta sistemasi bahan rencana koordinasi kegiatan peningkatan
kebersihan lingkungan pemukiman. Bidang ini dibagi menjadi beberapa seksi antara lain :
commit to user 57
1. Seksi Kesehatan Keluarga Seksi ini mempunyai tugas mengumpulkan bahan
penyelenggaraan usaha kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu, anak remaja , usia lanjut, Keluarga Berencana, dan upaya
penyehatan lingkungan dan pemukiman. 2. Seksi Gizi
Tugas seksi gizi adalah mengumpulkan bahan pembinaan pengaturan dan memonitoring gizi masyarakat.
3. Seksi Kesehatan Lingkungan Tugas seksi ini adalah mengumpulkan bahan pembinaan,
penyelenggaraan kesehatan lingkungan. f. UPTD
Memiliki tugas melakukan sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang kesehatan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok
ini memiliki
tugas melaksanakan
penelitian, pengembangan , peningkatan, penerapan konsep dan teori serta metode
operasional dan penerapan disiplin ilmu pengetahuan yang mendasari pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai peraturan perundang – undangan
yang berlaku. Di dalam struktur seksi yang bertugas mengurusi penanggulangan
gizi buruk atau masalah gizi lainnya adalah Seksi Gizi, adapun penjelasanya sebagai berikut
commit to user 58
a. Seksi Gizi 1. Seksi Gizi sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 2 ayat 1
huruf e angka 2, dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas bidang kesehatan masyarakat
meliputi pengelolaan pembinaan, pengaturan dan monitoring gizi masyarakat.
2. Struktur organisasi Seksi Gizi : a. Kepala Seksi Gizi :
Sri Hastuti Suprihandini, S.Km b. Staf
: Sri Sunarti, S.Km.M.Si
Yayuk Sri Indarti, S.Km.M.Si Anis Sihretno, S.Sit
3. Rincian tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, petunjuk teknis dan perencanaan pembinaan, pengaturan dan monitoring gizi
masyarakat b. Menyusun rencana kegiatan Seksi Gizi
c. Melaksanakan pembinaan, pengaturan dan monitoring 4 masalah gizi utama KEP, KVA, GAKI, dan Anemia dan program ASI
Eksklusif d. Menyajikan data di bidang gizi
commit to user 59
e. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dalam pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah PMT- AS
f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan program Posyandu
g. Membantu pemenuhan pelayanan sarana dan prasarana kesehatan pengadaan alat timbangan, distribusi KMS, distribusi obat- obatan
dan vitamin serta dukungan bimbingan tenaga teknis kesehatan h. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan dengan
jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja i. Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerja j. Mengevaluasi
dan menginvestarisasi
permasalahan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas serta mencari alternatif pemecahan masalah
k. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas
l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kegiatan kepada atasan m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.
commit to user 60
B. Strategi Dinas Kesehatan dalam Penanggulangan Gizi Buruk