Jacob Daan Engel, 2014 Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang
Rendah Perempuan Korban Perdagangan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan diperlukan dalam rangka membangun kehidupan manusia sebagai suatu proses berjenjang untuk mengembangkan keterampilan dan
kemampuan, supaya sukses dan bertahan hidup. Dengan itu, pendidikan merupakan proses terjadinya humanisasi, pemberdayaan dan sosialisasi untuk
membangun manusia yang inovatif, berpengetahuan, berkepribadian dan taat asas Depdikbud, 2012:6, 7. Secara legal, pendidikan dilandaskan pada Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas yang dirumuskan sebagai berikut.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara Depdikbud, 2003:2.
Bertolak dari pemahaman tentang pendidikan, maka tujuan Pendidikan Nasional adalah membentuk manusia seutuhnya, meningkatkan mutu menghadapi
berbagai persoalan kemanusiaan sesuai tuntutan perubahan dan perkembangan masyarakat. Perubahan dan tantangan yang terjadi di masyarakat, memungkinkan
manusia memperlengkapi diri dengan potensi dan dimensi kemanusiaan individualitas, sosialitas, moralitas, religiusitas, memenuhi tuntutan masyarakat
dan pengembangan manusia seutuhnya Prayitno dan Amti, 1999:31, 32. Dalam proses pengembangan itulah, manusia diperhadapkan dengan
pergeseran dan perubahan nilai dalam masyarakat. Dalam perubahan suatu masyarakat, nilai menjadi penting dalam pengambilan keputusan Nurihsan,
2006:2. Menurut Borrong Kritis, 2007:70, nilai lebih menunjuk pada suatu upaya pendidikan yang dipandang seseorang sebagai kebaikan, diyakini
bermanfaat untuk dikembangkan.
2
Jacob Daan Engel, 2014 Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang
Rendah Perempuan Korban Perdagangan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pendidikan menjadi penting dalam mengembangkan harga diri rendah perempuan korban perdagangan menjadi harga diri sehat agar para perempuan
memiliki pandangan yang seimbang dan akurat terhadap dirinya, mempunyai nilai diri, menghormati kemampuan diri, tetapi mengakui kelemahannya serta rasa
hormat dari dan terhadap orang lain Mayo, 2012:4. Harga diri sehat diperlukan bagi para perempuan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter diri agar
sukses dan bertahan hidup. Hal tersebut terbukti dengan keberhasilan dan kesuksesan perempuan-perempuan Indonesia yang memiliki intelegensia dan
integritas diri yang tinggi dalam berbagai bidang, di tingkat nasional dan dunia Internasional.
Sisi lain dari kesuksesan perempuan-perempuan Indonesia adalah kenyataan di lapangan menurut Engel Kritis, 2007:82, 83 perempuan-perempuan Indonesia
yang menjadi korban perdagangan disebabkan dampak perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan dunia industri, membuat kesempatan kerja sedikit,
semakin meningkatnya migrasi kerja antar daerah, wilayah maupun negara dengan tawaran gaji besar, maka para perempuan Indonesia harus memilih dan
mengambil keputusan yang tepat. Hasil penelitian yang dipaparkan Akor 2011:89 dari 500.000 perempuan
migrasi kerja yang dikirim dari Nigeria-Afrika ke Amerika dan Eropah, 70 diperdagangkan sebagai pekerja seks komersial dan 30 dipekerjakan sebagai
pembantu rumah tangga. Menurut Musacchio 2004:1015 Migrasi kerja salah satu penyebab perdagangan perempuan dan prostitusi. Bentuk Migrasi kerja telah
berkembang menjadi perdagangan kriminal sangat terorganisir terkait dengan eksploitasi perempuan. Alasan utama untuk migrasi kerja perempuan adalah
pendidikan yang rendah menyebabkan kurangnya sumber daya, serta ketidakstabilan politik dan ekonomi, kemiskinan, diskriminasi terhadap
perempuan, dan pengangguran. Pendidikan yang rendah menjadi faktor utama perdagangan perempuan, sehingga ada kesenjangan antara perempuan korban
perdagangan yang mengalami harga diri spiritual yang rendah dengan perempuan- perempuan yang memiliki harga diri spiritual yang sehat. Pendidikan dibutuhkan
3
Jacob Daan Engel, 2014 Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang
Rendah Perempuan Korban Perdagangan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
untuk memperbaiki atau menjembatani kesenjangan tersebut. Pendidikan lebih diarahkan pada suatu proses bimbingan dan konseling.
Menurut Kartadinata 2009:5, 6 fokus utama bimbingan dan konseling bukan pada masalah tetapi pribadi setiap individu dalam rangka pencegahan,
pengembangan dan perbaikan. Dalam konteks penelitian ini, pendidikan lebih diarahkan pada suatu proses konseling, karena para perempuan korban
perdagangan membutuhkan konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah menjadi harga diri spiritual yang sehat dan seterusnya membutuhkan
bimbingan sebagai suatu proses pendidikan sepanjang hayat lifelong education, dalam rangka mencegah kondisi yang dapat menghambat perkembangan agar
dapat mengembangkan dirinya dan mampu menjadi agen-agen perubahan agents of change.
Secara konseptual harga diri yang sehat healthy self-esteem dalam perspektif Branden 1990:6-7, 15 adalah aspek berpikir positif dan aspek nilai
diri positif, yang menggambarkan tentang kemampuan seseorang meningkatkan perkembangan spiritualnya yaitu kesadaran diri, penerimaan diri, ketegasan diri,
tujuan hidup, tanggung jawab diri dan integritas diri. Indikator permasalahan perkembagan harga diri spiritual hyang sehat adalah kemampuan seseorang dalam
meningkatkan dimensi spiritualnya, yaitu potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi diri, yang menurut Esping 2011:59, 62-65 bersumber pada tiga ragam nilai
manusiawi yaitu nilai kreatif, nilai pengalaman dan nilai sikap. Studi lapangan menunjukkan bahwa permasalahan para perempuan korban perdagangan di
Rumah Perlindungan Sosial Wanita RPSW Panti Sosial Karya Wanita PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, ada pada ketidakmampuannya meningkatkan perkembangan
dan dimensi spiritualnya untuk mengatasi kondisi fisik, psikis dan seksualnya. Berdasarkan pemahaman yang telah dipaparkan, maka yang dimaksudkan
dengan harga diri sehat healthy self-esteem adalah harga diri spiritual yang sehat healthy spiritual self-esteem dan berdasarkan fakta dalam penelitian ini, maka
harga diri spiritual yang rendah low spiritual self-esteem yang dialami perempuan korban perdagangan, menggambarkan ketidakmampuan perempuan
korban perdagangan meningkatkan perkembangan spiritualnya yaitu kesadaran
4
Jacob Daan Engel, 2014 Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang
Rendah Perempuan Korban Perdagangan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
diri, penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri dan integritas diri. Indikator permasalahan perkembangan harga diri spiritual yang
rendah adalah ketidakmampuan perempuan korban perdagangan dalam meningkatkan dimensi spiritualnya, yaitu potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi
diri. Perempuan korban perdagangan dengan harga diri spiritual yang rendah
menjadi fokus penelitian ini karena: 1 permasalahan harga diri spiritual yang rendah yang dialami perempuan korban perdagangan merupakan suatu
kesenjangan yang harus diperbaiki atau dijembatani, agar nilai-nilai kemanusiaan kaum perempuan seperti keadilan, dan kesederajatan bisa diwujudkan, supaya
mereka sukses dan bertahan hidup survive serta menjadi agen-agen perubahan agents of change sama seperti perempuan-perempuan Indonesia lainnya; 2
permasalahan para perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial Wanita RPSW Panti Sosial Karya Wanita PSKW “Mulya Jaya” Jakarta bukan
pada gejala-gejala psikis yang nampak, tetapi ada pada ketidakmampuannya meningkatkan perkembangan dan dimensi spiritualnya untuk mengatasi kondisi
fisik, psikis dan seksual yang mereka alami. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu model logo konseling yang efektif untuk memperbaiki harga
diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan. Dalam rangka penanganan terhadap permasalahan perkembangan dan
dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, logo konseling yang merupakan pengembangan dari logoterapi Viktor Frankl, adalah
pendekatan yang tepat untuk memperbaiki permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, karena
logo konseling berpegang pada nilai-nilai spiritual. Oleh karena itu, logoterapi dengan pendekatannya dideskripsikan sebagai berikut.
Bertolak dari berbagai pengalaman di Kam Konsentrasi, Viktor Frankl mengembangkan logoterapi sebagai pendekatan untuk memahami manusia dari
aspek spiritual yang menyatakan keinginan untuk bermakna dalam mencapai makna hidup. Frankl 2000:34 menggambarkan manusia sebagai kesatuan yang
terdiri dari dimensi-dimensi somatis fisik, psikis kejiwaan, dan spiritual
5
Jacob Daan Engel, 2014 Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang
Rendah Perempuan Korban Perdagangan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kerohanian, neotic: suatu kesatuan bio-psiko-spiritual, yang memampukan manusia mencapai hal-hal yang berada di luar dirinya. Frankl bertolak dari
logoterapi yang menyoroti manusia dari aspek spiritual, yang menyatakan keinginan untuk bermakna dalam mencapai makna hidup. Kerohanian disini tidak
mengacu pada agama tetapi dimensi ini dianggap inti kemanusiaan dan merupakan sumber dari makna hidup, serta potensi dari berbagai kemampuan dan
sifat luhur manusia yang luar biasa yang selama ini terabaikan oleh telaah psikologi sebelumnya. Manusia memiliki hasrat untuk mencari makna hidup, bila
seseorang berhasil menemukan makna hidupnya maka hidupnya bahagia, demikian sebaliknya bila tidak menemukannya maka hidupnya hampa.
Menurut Fabry, 1994 Wong, 2012:3 dimensi neotic atau rohani pada logotherapy, menggambarkan berbagai sumber daya batin manusia seperti cinta,
kemauan akan makna, tujuan hidup, harapan, martabat, kreativitas, dan hati nurani. Southwich et al. 2006:163 memahami logoterapi sebagai terapi spiritual
yang berfungsi meningkatkan kemampuan pasien mengatasi krisis eksistensial untuk makna dan tujuan hidup. Menurut Morgan 2013:96 kehidupan memiliki
makna yang dapat dialami setiap orang dalam semua keadaan bahkan dalam situasi yang paling menakutkan dan mengerikan.
Kyung-Ah et al. 2009:136 melakukan penelitian terhadap 29 remaja yang terkena kanker, dibagi dalam kelompok eksperimen 17 orang sedangkan
kelompok kontrol 12 orang. Ada perbedaan yang signifikan pengaruh logoterapi mengurangi penderitaan remaja W=153.00, p.05 dalam meningkatkan makna
hidup W=78, 00, p.05 antara kelompok eksperimen dan kontrol. Kesimpulannya adalah logoterapy efektif dalam mengurangi penderitaan dan
meningkatkan makna hidup. Logoterapi dapat dimanfaatkan untuk remaja dengan kanker terminal untuk mencegah penderitaan eksistensial dan meningkatkan
kualitas hidup mereka . Berdasarkan pemahaman konseptual dan hasil penelitian tentang manfaat
logoterapi, maka logo konseling yang merupakan pengembangan dari logoterapi Viktor Frankl, relevan untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah
perempuan korban perdagangan. Subjek utama dalam penelitian ini adalah
6
Jacob Daan Engel, 2014 Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang
Rendah Perempuan Korban Perdagangan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial Wanita RPSW Panti Sosial Karya Wanita PSKW “Mulya Jaya” Jakarta.
Hasil studi lapangan memperlihatkan penanganan konseling aktual terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang
rendah perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW ”Mulya Jaya” Jakarta,
bersifat jangka pendek tiga bulan, tidak berorientasi proses dan eksplorasi, cenderung penanganannya hanya pada gejala-gejala yang muncul saat korban
dirujuk ke RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta. Oleh karena itu, ada kesenjangan dalam penanganan terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri
spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW ”Mulya
Jaya” Jakarta. Di sisi lain, permasalahan perkembangan spiritual yaitu kesadaran diri, penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri dan
integritas diri, serta dimensi spiritual menjadi tujuh permasalahan yang membutuhkan tujuh teknik dan pendekatan untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Sedangkan model logoterapi dalam perspektif Frankl sebagai pendekatan yang tepat untuk memperbaiki permasalahan perkembangan dan dimensi harga
diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan yang berpegang pada nilai-nilai spiritual, hanya tersedia tiga teknik dan pendekatan Frankl, 1985a:129-
179, karena itu diperlukan pengembangan model logo konseling. Di sisi lain, latar belakang pendidikan perempuan korban perdagangan ada pada kategori
rendah 70 SD dan tidak tamat SD, menjadi pertimbangan diperlukan pengembangan model dalam implementasi layanan logo konseling.
Pengembangan model logo konseling dalam permasalahan penelitian ini untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban
perdagangan. Pengembangan lebih pada proses perwujudan potensi diri korban yang berorientasi pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi Leddick, 2001:1.
Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini terintegrasi dengan sumber daya manusia yang ada, dengan menekankan kolaborasi melalui mitra kerja antara peneliti
dengan expert, praktisi, pekerja sosial RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta dan
para perempuan korban perdagangan. Orientasi spesifik model merupakan implementasi program berupa suatu disain model logo konseling, untuk
7
Jacob Daan Engel, 2014 Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang
Rendah Perempuan Korban Perdagangan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
memfasilitasi pengembangan potensi diri perempuan korban perdagangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan dan spiritual, sebagai mahkluk yang
berdimensi biopsikososiospiritual biologis, psikis, sosial, dan spiritual Depdiknas,
2007:10,11. Dengan
itu, model
logo konseling
hasil pengembanmgan dalam penelitian ini adalah program intervensi konseling, yang
diharapkan efektif memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah