PENGEMBANGAN MODEL LOGO KONSELING YANG EFEKTIF UNTUK MEMPERBAIKI HARGA DIRI SPIRITUAL YANG RENDAH PEREMPUAN KORBAN PERDAGANGAN.

(1)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DISERTASI

PENGEMBANGAN MODEL LOGO KONSELING YANG EFEKTIF UNTUK MEMPERBAIKI HARGA DIRI SPIRITUAL YANG RENDAH

PEREMPUAN KORBAN PERDAGANGAN

Disusun oleh:

Jacob Daan Engel

NIM. 0907612

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN MODEL LOGO KONSELING YANG EFEKTIF UNTUK MEMPERBAIKI HARGA DIRI SPIRITUAL YANG RENDAH

PEREMPUAN KORBAN PERDAGANGAN

Oleh

Jacob Daan Engel

NIM. 0907612

Disertasi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Pendidikan

Bidang Bimbingan dan Konseling

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Disertasi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PANITIA DISERTASI

Promotor Merangkap Ketua

Prof. Dr. H. Rochman Natawidjaja

Kopromotor Merangkap Sekretaris

Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf L. N., M.Pd. NIP. 195206201980021001

Anggota

Prof. Dr. H. Juntika Nurihsan, M.Pd. NIP. 196606011991031005 Disetujui dan Disahkan oleh Ketua Program Studi BK-SPs UPI

Dr. H. Nandang Rusmana, M.Pd. NIP. 195807121983032002


(4)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Jacob Daan Engel, 2013/2014. Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model logo konseling yang efektif untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan. Penelitian ini dimotivasi oleh fakta masalah yang berbahaya, yang saat ini berkembang di masyarakat, yaitu perdagangan manusia (khususnya perempuan dan anak-anak) yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Penelitian ini menerapkan pendekatan penelitian dan pengembangan dengan desain penelitian metode campuran. Wawancara, observasi, dan angket digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Eksperimen digunakan untuk membuktikan efektivitas model secara statistikal signifikan, sedangkan observasi lapangan dan diskusi digunakan untuk memperoleh secara praktikal signifikan dampak model. Penelitian ini teruji sebagai model logo konseling yang efektif untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, khususnya dalam eksplorasi diri para korban, penerimaan diri, ketegasan diri, transendensi-diri, kesadaran diri, dan nilai-nilai sikap, yang terintegrasi dalam, potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi diri, yang berguna bagi perubahan perilaku positif, yaitu dari harga diri rendah ke harga diri spiritual yang sehat. Direkomendasikan bagi konselor, pekerja sosial, dan instansi terkait untuk menerapkan model ini. Namun, sebelum menggunakan model ini, instansi terkait seharusnya mengikuti program pelatihan khusus. Untuk memfasilitasi program pelatihan, suatu panduan pelatihan operasional telah disediakan, yang dikembangkan berdasarkan temuan terkait penelitian ini. Direkomendasikan agar instansi terkait menggunakan panduan ini dalam program pelatihan. Penelitian lebih lanjut juga direkomendasikan bagi para peneliti di bidang ini untuk memperlengkapi model ini.

Kata kunci: model logo konseling, harga diri spiritual yang rendah, perempuan korban perdagangan.


(5)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Jacob Daan Engel, 2013/2014. Development of an Effective Logo Counseling Model for Improving Low Spiritual Self-esteem of Trafficking Victim Women.

The present study is aimed at producing an effective logo counseling model for improving low spiritual self-esteem of trafficking victim women. The study was motivated by the real dangerous issue, which currently develops in our society, i.e. human (especially women and children) trafficking done by those irresponsible people.The study applies research and development approach with mixed methods research design. Interview, observation, and questionaire were used to collect qualitative and quantitative data. Experiment was used to prove the model effectiveness in terms of statistical significance, while further field

observtion and discussion were used to obtain practical significant of the model’s

impacts. The study comes up with a tested model of logo counseling, which is

effective to improve the trafficking victim women’s low spiritual self-esteem, particularly in their sexploration, acceptance, assertion, self-transcendence, self-awareness, and attitude values, which are integrated in their self-potential, self-activities, and self-evaluation, that is useful for their positive behavioral changes, i.e. from low to healthy spiritual self-esteem. It is recommended to related counselors, social workers, and institutions for applying the model. However, before using the model they should attend a special related training program. To facilitate the training program,an operational training manual has been provided, which is developed based on related findings of the present study. It is recommended forthe related institution to use the manual in the training program. Further studies are also recommended to those future researchers in this field for streamlining the model.

Keywords: logo counseling model, low spiritual self-esteem, trafficking victim


(6)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ……….. iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK. ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Struktur Organisasi Disertasi ... 9

BAB II. KONSEP LOGO KONSELING UNTUK MEMPERBAIKI HARGA DIRI SPIRITUAL YANG RENDAH PEREMPUAN KORBAN PERDAGANGAN A. Definisi Perempuan Korban Perdagangan, Faktor Penyebab dan Dampak Terhadap Permasalahan Harga Diri Spiritual yang Rendah ……… .. 10

B. Definisi, Jenis dan Karakteristik Harga Diri Spiritual …. ... 18

C. Model Logoterapi ... . 37

D. Pertanyaan dan Hipotesa Penelitian ... . 56

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 57

B. Desain Penelitian ………... ... 58

C. Metode Penelitian ... 66

D. Definisi Operasional dan Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 85

E. Instrumen Penelitian Skala Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan ... 92 F. Pengembangan Instrumen Penelitian Skala


(7)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan ... . 92

G. Teknik Pengumpulan Data ... 96

H. Analisis Data ... 98

BAB IV. HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Hasil Penelitian ... 103

B. Pembahasan ... 184

C. Analisis ……… .. 238

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 245

B. Rekomendasi Penelitian ... 246

DAFTAR PUSTAKA ..……… .. 248

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……… ... 262

KEPUTUSAN DIREKTUR SPs UPI NOMOR: 2614/UN40.8/PL/ 2013 TENTANG PERPANJANGAN PEMBIMBING PENULISAN DISERTASI ATAS NAMA JACOB DAAN ENGEL ……… .... 315


(8)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1. Perkembangan Harga Diri Rendah ... 32 2.2. Model Logoterapi Viktor Frankl ... 39 2.3. Teknik Penanganan dan Pendekatan dalam Logoterapi ... 47 3.4. Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang

Rendah Perempuan Korban Perdagangan ……….. 59 3.5. Alasan Pengembangan Model Logo Klonseling ……….. .... 61 3.6. Disain Pengembangan Model Hipotetik Logo Konseling ……… ... 63 3.7. Tahap Pengembangan Model Logo Konseling Untuk

Memperbaiki Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan

Korban Perdagangan ... 71 3.8. Uji Keterlaksanaan Model Logo Konseling Untuk

Memperbaiki Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan

Korban Perdagangan ... 75 3.9. Uji Keefektivan Model Logo Konseling Untuk

Memperbaiki Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan

Korban Perdagangan ... 79 3.10. Pendekatan Penelitian Partisipatif ……….. .... 81


(9)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Profil Perempuan Korban Perdagangan ... 58 3.2. Metode Deskriptif Analisis dan Kuasi Eksperimen ………... 67 3.3. Skenario Kegiatan Program Intervensi Logo Konseling ... 76 3.4. Kisi-kisi Instrumen Skala Permasalahan Perkembangan dan Dimensi

Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan ... 89 3.5. Kesimpulan Pengujian Validitas ... 95 3.6. Kriteria N – Gain ... 102

4.7. Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan di Rumah

Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya

Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta... 105 4.8. Implementasi Konseling Aktual Terhadap Permasalahan

Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya”

Jakarta ... 113 4.9. Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Permasalahan Perkembangan

dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban

Perdagangan Kelompok Eksperimen dan Kontrol ………… ……... 167

4.10. Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban

Perdagangan Kelompok Eksperimen dan Kontrol ……… 168

4.11. Rerata Hasil Pretest-Posttest Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban

Perdagangan Kelompok Eksperimen dan Kontrol ……… 169

4.12. Rekapitulasi Hasil Uji Beda Dua Rata-Rata Pretest-Posttest Permasalahan Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan Kelompok

Eksperimen dan Kontrol ... 171 4.13. Kriteria Perbedaan Peningkatan Permasalahan Perkembangan dan

Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban

Perdagangan Kelompok Eksperimen ... 176 4.14. Perbedaan Peningkatan Pretest-Posttest Permasalahan

Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah

Perempuan Korban Perdagangan Kelompok Eksperimen ... 177 4.15. Rerata N-gain Perkembangan Spiritual Perempuan Korban

Perdagangan Kelompok Eksperimen………..… 179

4.16. Rerata N-gain Dimensi Spiritual Perempuan Korban Perdagangan


(10)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar dan Grafik Halaman

3.1. Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 101 4.1. Rerata Perbedaan Peningkatan Pretest-Posttest Perkembangan

Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Kelompok Eksperimen ... 179 4.2. Rata-rata Perbedaan Peningkatan Pretest-Posttest Dimensi


(11)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Skala Instrumen Permasalahan Perkembangan dan Dimensi

Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan ... 262

2. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ... 268

3. Data Penelitian Pretest Kelompok Eksperimen ... 271

4. Data Penelitian Posttest Kelompok Eksperimen ... 274

5. Data Penelitian Pretest Kelompok Kontrol ... 277

6. Data Penelitian Posttest Kelompok Kontrol ... 280

7. Data Hasil Normalitas, Homogenitas, Pretest-Posttest Ujibeda Dua Rata-rata dan N-gain Kelompok Eksperimen dan Kontrol Perkembangan dan Dimensi Harga Diri Spiritual yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan …. ……….. 283

8. Data Perolehan Skor Responden Pretest Kelompok Eksperimen ……… 300

9. Data Perolehan Skor Responden Posttest Kelompok Eksperimen … ... 301

10.Data Perolehan Skor Responden Pretest Kelompok Kontrol ……… ... 302

11.Data Perolehan Skor Responden Posttest Kelompok Kontrol …..…. ... 303

12.Lembaran Observasi dan Wawancara ... 304

13.Keputusan Direktur SPs UPI Nomor : 2614/UN40.8/PL/2013 Tentang Perpanjangan Pembimbing Penulisan Disertasi Aytas nama Jacob Daan Engel ……… ... 315


(12)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan diperlukan dalam rangka membangun kehidupan manusia sebagai suatu proses berjenjang untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan, supaya sukses dan bertahan hidup. Dengan itu, pendidikan merupakan proses terjadinya humanisasi, pemberdayaan dan sosialisasi untuk membangun manusia yang inovatif, berpengetahuan, berkepribadian dan taat asas (Depdikbud, 2012:6, 7). Secara legal, pendidikan dilandaskan pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang dirumuskan sebagai berikut.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdikbud, 2003:2).

Bertolak dari pemahaman tentang pendidikan, maka tujuan Pendidikan Nasional adalah membentuk manusia seutuhnya, meningkatkan mutu menghadapi berbagai persoalan kemanusiaan sesuai tuntutan perubahan dan perkembangan masyarakat. Perubahan dan tantangan yang terjadi di masyarakat, memungkinkan manusia memperlengkapi diri dengan potensi dan dimensi kemanusiaan (individualitas, sosialitas, moralitas, religiusitas), memenuhi tuntutan masyarakat dan pengembangan manusia seutuhnya (Prayitno dan Amti, 1999:31, 32).

Dalam proses pengembangan itulah, manusia diperhadapkan dengan pergeseran dan perubahan nilai dalam masyarakat. Dalam perubahan suatu masyarakat, nilai menjadi penting dalam pengambilan keputusan (Nurihsan, 2006:2). Menurut Borrong (Kritis, 2007:70), nilai lebih menunjuk pada suatu upaya pendidikan yang dipandang seseorang sebagai kebaikan, diyakini bermanfaat untuk dikembangkan.


(13)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendidikan menjadi penting dalam mengembangkan harga diri rendah perempuan korban perdagangan menjadi harga diri sehat agar para perempuan memiliki pandangan yang seimbang dan akurat terhadap dirinya, mempunyai nilai diri, menghormati kemampuan diri, tetapi mengakui kelemahannya serta rasa hormat dari dan terhadap orang lain (Mayo, 2012:4). Harga diri sehat diperlukan bagi para perempuan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter diri agar sukses dan bertahan hidup. Hal tersebut terbukti dengan keberhasilan dan kesuksesan perempuan-perempuan Indonesia yang memiliki intelegensia dan integritas diri yang tinggi dalam berbagai bidang, di tingkat nasional dan dunia Internasional.

Sisi lain dari kesuksesan perempuan-perempuan Indonesia adalah kenyataan di lapangan menurut Engel (Kritis, 2007:82, 83) perempuan-perempuan Indonesia yang menjadi korban perdagangan disebabkan dampak perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan dunia industri, membuat kesempatan kerja sedikit, semakin meningkatnya migrasi kerja antar daerah, wilayah maupun negara dengan tawaran gaji besar, maka para perempuan Indonesia harus memilih dan mengambil keputusan yang tepat.

Hasil penelitian yang dipaparkan Akor (2011:89) dari 500.000 perempuan migrasi kerja yang dikirim dari Nigeria-Afrika ke Amerika dan Eropah, 70 % diperdagangkan sebagai pekerja seks komersial dan 30 % dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Menurut Musacchio (2004:1015) Migrasi kerja salah satu penyebab perdagangan perempuan dan prostitusi. Bentuk Migrasi kerja telah berkembang menjadi perdagangan kriminal sangat terorganisir terkait dengan eksploitasi perempuan. Alasan utama untuk migrasi kerja perempuan adalah pendidikan yang rendah menyebabkan kurangnya sumber daya, serta ketidakstabilan politik dan ekonomi, kemiskinan, diskriminasi terhadap perempuan, dan pengangguran. Pendidikan yang rendah menjadi faktor utama perdagangan perempuan, sehingga ada kesenjangan antara perempuan korban perdagangan yang mengalami harga diri spiritual yang rendah dengan perempuan-perempuan yang memiliki harga diri spiritual yang sehat. Pendidikan dibutuhkan


(14)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk memperbaiki atau menjembatani kesenjangan tersebut. Pendidikan lebih diarahkan pada suatu proses bimbingan dan konseling.

Menurut Kartadinata (2009:5, 6) fokus utama bimbingan dan konseling bukan pada masalah tetapi pribadi setiap individu dalam rangka pencegahan, pengembangan dan perbaikan. Dalam konteks penelitian ini, pendidikan lebih diarahkan pada suatu proses konseling, karena para perempuan korban perdagangan membutuhkan konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah menjadi harga diri spiritual yang sehat dan seterusnya membutuhkan bimbingan sebagai suatu proses pendidikan sepanjang hayat (lifelong education), dalam rangka mencegah kondisi yang dapat menghambat perkembangan agar dapat mengembangkan dirinya dan mampu menjadi agen-agen perubahan (agents

of change).

Secara konseptual harga diri yang sehat (healthy self-esteem) dalam perspektif Branden (1990:6-7, 15) adalah aspek berpikir positif dan aspek nilai diri positif, yang menggambarkan tentang kemampuan seseorang meningkatkan perkembangan spiritualnya yaitu kesadaran diri, penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri dan integritas diri. Indikator permasalahan perkembagan harga diri spiritual hyang sehat adalah kemampuan seseorang dalam meningkatkan dimensi spiritualnya, yaitu potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi diri, yang menurut Esping (2011:59, 62-65) bersumber pada tiga ragam nilai manusiawi yaitu nilai kreatif, nilai pengalaman dan nilai sikap. Studi lapangan menunjukkan bahwa permasalahan para perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)

“Mulya Jaya” Jakarta, ada pada ketidakmampuannya meningkatkan perkembangan dan dimensi spiritualnya untuk mengatasi kondisi fisik, psikis dan seksualnya.

Berdasarkan pemahaman yang telah dipaparkan, maka yang dimaksudkan dengan harga diri sehat (healthy self-esteem) adalah harga diri spiritual yang sehat (healthy spiritual self-esteem) dan berdasarkan fakta dalam penelitian ini, maka harga diri spiritual yang rendah (low spiritual self-esteem) yang dialami perempuan korban perdagangan, menggambarkan ketidakmampuan perempuan korban perdagangan meningkatkan perkembangan spiritualnya yaitu kesadaran


(15)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diri, penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri dan integritas diri. Indikator permasalahan perkembangan harga diri spiritual yang rendah adalah ketidakmampuan perempuan korban perdagangan dalam meningkatkan dimensi spiritualnya, yaitu potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi diri.

Perempuan korban perdagangan dengan harga diri spiritual yang rendah menjadi fokus penelitian ini karena: (1) permasalahan harga diri spiritual yang rendah yang dialami perempuan korban perdagangan merupakan suatu kesenjangan yang harus diperbaiki atau dijembatani, agar nilai-nilai kemanusiaan kaum perempuan seperti keadilan, dan kesederajatan bisa diwujudkan, supaya mereka sukses dan bertahan hidup (survive) serta menjadi agen-agen perubahan (agents of change) sama seperti perempuan-perempuan Indonesia lainnya; (2) permasalahan para perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial

Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta bukan pada gejala-gejala psikis yang nampak, tetapi ada pada ketidakmampuannya meningkatkan perkembangan dan dimensi spiritualnya untuk mengatasi kondisi fisik, psikis dan seksual yang mereka alami. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu model logo konseling yang efektif untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan.

Dalam rangka penanganan terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, logo konseling yang merupakan pengembangan dari logoterapi Viktor Frankl, adalah pendekatan yang tepat untuk memperbaiki permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, karena logo konseling berpegang pada nilai-nilai spiritual. Oleh karena itu, logoterapi dengan pendekatannya dideskripsikan sebagai berikut.

Bertolak dari berbagai pengalaman di Kam Konsentrasi, Viktor Frankl mengembangkan logoterapi sebagai pendekatan untuk memahami manusia dari aspek spiritual yang menyatakan keinginan untuk bermakna dalam mencapai makna hidup. Frankl (2000:34) menggambarkan manusia sebagai kesatuan yang terdiri dari dimensi-dimensi somatis (fisik), psikis (kejiwaan), dan spiritual


(16)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(kerohanian, neotic): suatu kesatuan bio-psiko-spiritual, yang memampukan manusia mencapai hal-hal yang berada di luar dirinya. Frankl bertolak dari logoterapi yang menyoroti manusia dari aspek spiritual, yang menyatakan keinginan untuk bermakna dalam mencapai makna hidup. Kerohanian disini tidak mengacu pada agama tetapi dimensi ini dianggap inti kemanusiaan dan merupakan sumber dari makna hidup, serta potensi dari berbagai kemampuan dan sifat luhur manusia yang luar biasa yang selama ini terabaikan oleh telaah psikologi sebelumnya. Manusia memiliki hasrat untuk mencari makna hidup, bila seseorang berhasil menemukan makna hidupnya maka hidupnya bahagia, demikian sebaliknya bila tidak menemukannya maka hidupnya hampa.

Menurut Fabry, 1994 (Wong, 2012:3) dimensi neotic atau rohani pada logotherapy, menggambarkan berbagai sumber daya batin manusia seperti cinta, kemauan akan makna, tujuan hidup, harapan, martabat, kreativitas, dan hati nurani. Southwich et al. (2006:163) memahami logoterapi sebagai terapi spiritual yang berfungsi meningkatkan kemampuan pasien mengatasi krisis eksistensial untuk makna dan tujuan hidup. Menurut Morgan (2013:96) kehidupan memiliki makna yang dapat dialami setiap orang dalam semua keadaan bahkan dalam situasi yang paling menakutkan dan mengerikan.

Kyung-Ah et al. (2009:136) melakukan penelitian terhadap 29 remaja yang terkena kanker, dibagi dalam kelompok eksperimen 17 orang sedangkan kelompok kontrol 12 orang. Ada perbedaan yang signifikan pengaruh logoterapi mengurangi penderitaan remaja (W=153.00, p<.05) dalam meningkatkan makna hidup (W=78, 00, p<.05) antara kelompok eksperimen dan kontrol. Kesimpulannya adalah logoterapy efektif dalam mengurangi penderitaan dan meningkatkan makna hidup. Logoterapi dapat dimanfaatkan untuk remaja dengan kanker terminal untuk mencegah penderitaan eksistensial dan meningkatkan kualitas hidup mereka .

Berdasarkan pemahaman konseptual dan hasil penelitian tentang manfaat logoterapi, maka logo konseling yang merupakan pengembangan dari logoterapi Viktor Frankl, relevan untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan. Subjek utama dalam penelitian ini adalah


(17)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW)

Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta.

Hasil studi lapangan memperlihatkan penanganan konseling aktual terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW ”Mulya Jaya” Jakarta, bersifat jangka pendek tiga bulan, tidak berorientasi proses dan eksplorasi, cenderung penanganannya hanya pada gejala-gejala yang muncul saat korban

dirujuk ke RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta. Oleh karena itu, ada kesenjangan

dalam penanganan terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW ”Mulya

Jaya” Jakarta. Di sisi lain, permasalahan perkembangan spiritual yaitu kesadaran diri, penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri dan integritas diri, serta dimensi spiritual menjadi tujuh permasalahan yang membutuhkan tujuh teknik dan pendekatan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sedangkan model logoterapi dalam perspektif Frankl sebagai pendekatan yang tepat untuk memperbaiki permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan yang berpegang pada nilai-nilai spiritual, hanya tersedia tiga teknik dan pendekatan (Frankl, 1985a:129-179), karena itu diperlukan pengembangan model logo konseling. Di sisi lain, latar belakang pendidikan perempuan korban perdagangan ada pada kategori rendah 70% (SD dan tidak tamat SD), menjadi pertimbangan diperlukan pengembangan model dalam implementasi layanan logo konseling.

Pengembangan model logo konseling dalam permasalahan penelitian ini untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan. Pengembangan lebih pada proses perwujudan potensi diri korban yang berorientasi pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Leddick, 2001:1). Dalam pelaksanaannya, pendekatan ini terintegrasi dengan sumber daya manusia yang ada, dengan menekankan kolaborasi melalui mitra kerja antara peneliti dengan expert, praktisi, pekerja sosial RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta dan para perempuan korban perdagangan. Orientasi spesifik model merupakan implementasi program berupa suatu disain model logo konseling, untuk


(18)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memfasilitasi pengembangan potensi diri perempuan korban perdagangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan dan spiritual, sebagai mahkluk yang berdimensi biopsikososiospiritual (biologis, psikis, sosial, dan spiritual)

(Depdiknas, 2007:10,11). Dengan itu, model logo konseling hasil

pengembanmgan dalam penelitian ini adalah program intervensi konseling, yang diharapkan efektif memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Harga diri spiritual yang rendah merupakan gangguan berpikir, pandangan individu yang menganggap diri sebagai tidak memadai, tidak dapat diterima, tidak layak dicintai, dan atau tidak kompeten dalam pemikiran yang menembus setiap aspek kehidupan seseorang. Di sisi lain, perempuan korban perdagangan yang mengalami harga diri spiritual yang rendah kehilangan kesempatan penting untuk mengalami perkembangan sosial, moral, dan spiritual, sehingga membutuhkan penanganan secara intensif untuk menemukan makna dan tujuan hidup serta penghargaan atas dirinya.

Masalah penelitian, variabel penelitian dan rumusan masalah dideskripsikan sebagai berikut.

1. Masalah Penelitian

Berdasarkan pembahasan tentang pengembangan model logo konseling, maka masalah penelitiannya adalah penanganan terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan. Mengapa penanganan menjadi masalah penelitian? Terdapat

kensenjangan antara penanganan yang dilakukan RPSW PSKW”Mulya Jaya”

Jakarta dengan permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah yang sebenarnya dialami perempuan korban perdagangan. Hasil pengembangan model logo konseling diharapkan efektif memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan yang sering menimbulkan kehampaan makna dan tujuan hidup serta hilangnya penghargaan atas dirinya.


(19)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Variabel Penelitian

Penanganan terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, menghasilkan dua variable utama dari tema penelitan ini yaitu harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan dan pengembangan model logo konseling. Harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan adalah ketidakmampuan perempuan korban perdagangan meningkatkan perkembangan dan dimensi spiritualnya. Harga diri spiritual yang rendah adalah berpikir negatif dan diri nilai negatif yang ditempatkan sebagai pribadi. Sedangkan pengembangan model logo konseling adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sebagai program intervensi logo konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah penelitian, variabel-variabel yang diteliti dan keterikatan antara variabel tersebut, maka rumusan masalah penelitian adalah

“Bagaimana hasil pengembangan model logo konseling efektif memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di Rumah

Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta?” Masalah pokok penelitian dijabarkan sebagai berikut.

a. Apakah permasalahan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta?

b. Bagaimanakah pelaksanaan konseling aktual terhadap permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta?

c. Seperti apa rumusan model logo konseling hasil pengembangan yang sesuai untuk memperbaiki permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di RPSW

PSKW “Mulya Jaya” Jakarta?

d. Apakah hasil pengembangan model logo konseling efektif memperbaiki permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta?


(20)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah “Menghasilkan pengembangan model logo konseling yang efektif untuk memperbaiki permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW)

“Mulya Jaya” Jakarta”

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoretis. Penelitian ini diharapkan sebagai kontribusi konseptual mengenai logo konseling dan sebagai referensi bagi pengembangan model intervensi bimbingan dan konseling.

2. Manfaat praktis. Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial

Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta” yang berada dibawa

Kementrian Sosial Republik Indonesia, dapat mempertimbangkan hasil penelitian ini, sebagai kontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan konseling yang dapat memberikan pengaruh yang positif.

E. Struktur Organisasi Disertasi

Disertasi ini terdiri atas lima bab yang dijabarkan sebagai berikut. Bab satu pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi disertasi. Bab dua membahas konsep logo konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan terdiri atas perdagangan perempuan, harga diri (self-esteem), dan model logo konseling, pertanyaan dan hipotesa penelitan. Bab tiga membahas metode penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, disain penelitian, metode penelitian, definisi operasional dan kisi-kisi instrumen penelitian, instrumen penelitian, pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab empat meliputi hasil penelitian, pembahasan dan analisis. Bab lima terdiri atas kesimpulan dan rekomendasi.


(21)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan


(22)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita

(PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta dipilih sebagai lokasi penelitian, karena merupakan satu-satunya panti rehabilitasi bagi perempuan korban perdagangan di Indonesia, di bawah Kementrian Sosial Republik Indonesia. RPSW adalah unit pelaksana teknis yang bertujuan memberikan perlindungan, pemulihan/ rehabilitasi, advokasi dan reintegrasi bagi perempuan korban perdagangan yang mengalami eksploitasi seksual.

Pengembangan model logo konseling dalam penelitian ini lebih diarahkan untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan. Karena itu, subjek utama dalam penelitian ini adalah perempuan korban perdagangan. Para pekerja sosial di RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta adalah juga subjek penelitian yang diperlukan untuk mengimplementasikan program intervensi logo konseling melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Populasi dan juga sampel dalam penelitian ini adalah perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya

Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta yang berjumlah 30 orang. Populasi dan

sampel dimaksud bukanlah subjek (individu) yang diteliti, melainkan unit (balai) rehabilitasi RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, karena hanya para korban perdagangan perempuann itulah yang disediakan oleh Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta. Profil perempuan korban perdagangan menjadi penting dalam pengembangan dan implementasi program intervensi logo konseling, dijelaskan berikut ini.

Profil perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta, dilihat dalam tiga kategori yaitu umur, pendidikan dan status keluarga. Umur untuk mengetahui para korban yang berada pada kategori produktif. Pendidikan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan kemampuan berpikir para


(23)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

korban. Status keluarga untuk mengetahui pada kategori nikah, belum nikah, atau janda yang lebih banyak menjadi korban perdagangan.

Tabel 3.1

Profil Perempuan Korban Perdagangan

No

Kategori Usia Pendidikan Status

15–25 Tahun

26–40 Tahun

Tidak

Tamat SD SD SLTP SMU Nikah Belum Janda

1 21

Org 9 Org 4 Org 17 Org 7 Org 2 Org 9 Org 14 Org 7 Org

Dari data table 3.1, perempuan korban perdagangan sebagian besar berada pada usia kategori produktif 70%, belum menikah dan janda 70%, dengan latar belakang pendidikan rendah 70% (SD dan Tidak Tamat SD). Hal tersebut menjadi pertimbangan dalam implementasi layanan logo konseling pada proses intervensi yang singkat dua kali seminggu, agar konseli dapat mengeksplor nilai-nilai sikap, untuk memperoleh hasil yang segera dapat dimanfaatkan.

B. Disain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu pengembangan model logo konseling yang efektif untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan. Dengan demikian, yang diperlukan dalam penelitian ini adalah disain tentang permasalahan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, alasan pengembangan model logo konseling, pengembangan model hipotetik logo konseling dan kriteria tentang efektivitas model, dideskripsikan sebagai berikut.

1. Disain Permasalahan Harga Diri Spiritual yang Rendah (Low Spiritual

Self-esteem) Perempuan Korban Perdagangan

Secara konseptual dan empirikal teori, permasalahan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan didisain melalui bagan 3.4 sebagai berikut.


(24)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LOW SELF-ESTEEM

· ASPEK BERPIKIR NEGATIF

· ASPEK NILAI DIRI NEGATIF

ENAM PILAR KETIDAKMAMPUAN PERKEMBANGAN SPIRITUAL

AREA KETIDAKMAMPUAN

PERKEMBANGAN SPIRITUAL FAKTOR PENYEBAB KETIDAKMAMPUAN PERKEMBANGAN SPIRITUAL

PENGALAMAN HIDUP NEGATIF MASA LAMPAU

KEYAKINAN INTI NEGATIF

ASUMSI NEGATIF

BIAS HARAPAN

EVALUASI DIRI NEGATIF

KETIDAKPERCAYAAN DIRI

KESADARAN DIRI

PENERIMAAN DIRI

KETEGASAN DIRI

TUJUAN HIDUP

TANGGUNG JAWAB DIRI

INTEGRITAS DIRI

DIMENSI SPIRITUAL

SEBAGAI INDIKATOR KETIDAKMAMPUAN PERKEMBANGAN SPIRITUAL

· POTENSI DIRI

· AKTIVITAS DIRI

· EVALUASI DIRI

BAGAN 3.4

PERMASALAHAN PERKEMBANGAN DAN DIMENSI SPIRITUAL LOW SELF-ESTEEM PEREMPUAN KORBAN TRAFFICKING


(25)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permasalahan harga diri rendah secara konseptual teori bertolak dari pemahaman Branden (1990:6, 7, 15) tentang harga diri sehat yang dibangun dalam enam pilar perkembangan spiritual sebagai faktor penyebab ketidakmampuan perkembangan spiritual. Secara empirikal teori, permasalahan harga diri rendah bertolak dari pemahaman Lim et al. (2005, Modul 2:9, 10) tentang perkembangan harga diri spiritual yang rendah sebagai area ketidakmampuan perkembangan spiritual.

Konseptual dan empirikal teori permasalahan harga diri spiritual yang rendah sebagai landasan teori untuk menyoroti fakta lapangan berdasarkan studi pendahuluan. Fakta lapangan membuktikan bahwa permasalahan yang dialami perempuan korban perdagangan adalah ketidakmampuan dirinya meningkatkan perkembangan spiritualnya yaitu kesadaran diri, penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri dan integritas diri, yang bersumber pada area ketidakmampuan perkembangan spiritual yaitu, pengalaman hidup negatif masa lampau, keyakinan inti negatif, asumsi negatif, bias harapan, evaluasi diri negatif dan ketidakpercayaan diri.

Area dan faktor penyebab ketidakmampuan perkembangan spiritual terintegrasi dalam dimensi spiritual sebagai indikator ketidakmampuan perkembangan spiritualnya, yaitu potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi diri.

2. Disain Alasan Pengembangan Model Logo Konseling

Model logo konseling merupakan pengembangan dari model logoterapi Viktor Frankl. Pengembangan tersebut didasarkan pada permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan sebagai alasan diperlukan pengembangan model logo konseling yang didisain melalui bagan 3.5 di atas.


(26)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

POTENSI DIRI AKTIVITAS DIRI EVALUASI DIRI KESADARAN DIRI PENERIMAAN DIRI KETEGASAN DIRI TUJUAN HIDUP TANGGUNG JAWAB DIRI INTEGRITAS DIRI SELF-EXPLORATION + EKSPLORASI DIRI POTENSI DIRI AKTIVITAS DIRI EVALUASI DIRI KESADARAN DIRI PENERIMAAN DIRI KETEGASAN DIRI TUJUAN HIDUP

TANGGUNG JAWAB DIRI

INTEGRITAS DIRI

SELF-ACCEPTANCE + PENERIMAAN DIRI

INTENSI PARADOKSIKAL+ SELF-DETACHMENT

DE-REFLEKSI + TRANSEDENSI DIRI

MODIFICATION OF ATTITUDES + MODIFIKASI SIKAP

DIALOG SOKRATES + KESADARAN DIRI

REALISASI MAKNA + PENEMUAN MAKNA INTENSI PARADOKSIKAL DE-REFLEKSI DIALOG SOKRATES PENDEKATAN SELF-DETACHMENT SELF-TRANSCENDENCE SELF-AWARENESS TEKNIK

PERMASALAHAN PERKEMBANGAN DAN DIMENSI SPIRITUAL LOW SELF-ESTEEM PEREMPUAN KORBAN TRAFFICKING

MODEL LOGOTERAPI FRANKL TEKNIK DAN PENDEKATAN

PENGEMBANGAN MODEL LOGO KONSELING PERMASALAHAN, TEKNIK DAN PENDEKATAN

FAKTOR PENYEBAB DAN INDIKATOR

TEKNIK DAN PENDEKATAN

BAGAN 3.5

ALASAN PENGEMBANGAN MODEL LOGO KONSELING


(27)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permasalahan perkembangan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan terdiri atas enam permasalahan yaitu kesadaran diri, penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri dan integritas diri dan satu permasalahan dimensi spiritual, sehingga ada tujuh permasalahan yang membutuhkan tujuh teknik dan pendekatan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sedangkan model logoterapi dalam perspektif Frankl hanya tersedia tiga teknik dan pendekatan, karena itu diperlukan pengembangan model logo konseling. Di sisi lain, latar belakang pendidikan perempuan korban perdagangan ada pada kategori rendah 70% (SD dan Tidak Tamat SD), menjadi pertimbangan diperlukan pengembangan model dalam implementasi layanan logo konseling.

Berdasarkan permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, maka teknik dan pendekatan model logo konseling hasil pengembangan akan dideskripsikan dalam pengembangan model hipotetik logo konseling.

3. Disain Pengembangan Model Hipotetik Logo Konseling

Permasalahan perkembangan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, secara konseptual terintegrasi dalam aspek berpikir negatif dan aspek nilai diri negatif, yang menghasilkan area dan faktor penyebab ketidakmampuan perkembangan harga diri spiritual yang rendah. Area dan faktor penyebab ketidakmampuan perkembangan spiritual terintegrasi dalam dimensi spiritual sebagai indikator ketidakmampuan perkembangan spiritualnya, yaitu potensi diri, aktivitas diri dan evaluasi diri.

Berdasarkan permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, maka pengembangan model hipotetik logo konseling, didisain dalam tiga bagian yaitu komponen model, isi model dan sasaran model, melalui bagan 3.6 sebagai berikut.


(28)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAGAN 3.6

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL HIPOTETIK LOGO KONSELING BAGI PEREMPUAN KORBAN TRAFFICKING DI RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL WANITA (RPSW) PANTI SOSIAL KARYA WANITA (PSKW) “MULYA JAYA” JAKARTA

KOMPONEN MODEL SASARAN MODEL ISI MODEL PENGALAMAN HIDUP NEGATIF MASA LAMPAU BIAS HARAPAN KONSEP TEORITIS DAN EMPIRIS PERMASALAHAN PERKEMBANGAN DAN DIMENSI SPIRITUAL LOW

SELF-ESTEEM PEREMPUAN KORBAN TRAFFICKING

LOGO KONSELING TEKNIK DAN PENDEKATAN

1. MEMPEROLEH PENGHARGAAN ATAS DIRINYA 2. MENEMUKAN MAKNA DAN TUJUAN HIDUP

SELF-EXPLORATION + EKSPLORASI DIRI

MENGEMBANGKAN ASUMSI BERPIKIR

POSITIF

MENGEMBANGKAN HARAPAN REALISTIS

MEMPEROLEH HEALTHY SELF-ESTEEM DAN MENEMUKAN MAKNA HIDUP MENGEMBANGKAN EVALUASI DIRI SEIMBANG MENGEMBANGKAN KEPERCAYAAN DIRI MENGIDENTIFIKASI KEKUATAN DAN KELEMAHAN KONSELI MENGEMBANGKAN KEYAKINAN INTI SEIMBANG PENERIMAAN DIRI KETEGASAN DIRI TUJUAN HIDUP TANGGUNG JAWAB DIRI POTENSI DIRI AKTIVITAS DIRI EVALUASI DIRI INTEGRITAS DIRI KESADARAN DIRI FAKTOR PENYEBAB DAN INDIKATOR PERKEMBANGAN SPIRITUAL INDIKATOR POTENSI DIRI AKTIVITAS DIRI EVALUASI DIRI KEYAKINAN INTI NEGATIF ASUMSI NEGATIF EVALUASI DIRI NEGATIF KETIDAKPERCAYAAN DIRI KESADARAN DIRI PENERIMAAN DIRI KETEGASAN DIRI TUJUAN HIDUP TANGGUNG JAWAB DIRI INTEGRITAS DIRI SELF-ACCEPTANCE + PENERIMAAN DIRI INTENSI PARADOKSIKAL+ SELF-DETACHMENT DE-REFLEKSI + TRANSEDENSI DIRI MODIFICATION OF ATTITUDES + MODIFIKASI SIKAP

DIALOG SOKRATES + KESADARAN DIRI

REALISASI MAKNA + PENEMUAN MAKNA BERPIKIR NEGATIF NILAI DIRI NEGATIF DIMENSI SPIRITUAL TUJUAN LOGO KONSELING YANG INGIN DICAPAI SASARAN PENCAPAIAN LOGO KONSELING


(29)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik dan pendekatan logo konseling merupakan hasil pengembangan model berdasarkan kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat permasalahan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan sebagai berikut.

a. Pada tingkat permasalahan kesadaran diri yang bersumber dari pengalaman hidup negatif masa lampau, maka teknik dan pendekatan yang dipakai adalah eksplorasi diri (self-exploration), karena kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat kesadaran diri adalah pemberdayaan untuk suatu perubahan sikap dan perilaku sehat.

b. Pada tingkat permasalahan penerimaan diri yang bersumber dari keyakinan inti negatif, maka teknik dan pendekatan yang dipakai adalah penerimaan diri (self-acceptance), karena kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat penerimaan diri adalah bagaimana mengendalikan dan mengembangkan diri yang unik itu menjadi pribadi yang mandiri dan mampu.

c. Pada tingkat permasalahan ketegasan diri yang bersumber dari asumsi hidup negatif, maka teknik yang dipakai adalah intensi paradoksikal, sedangkan pendekatannya adalah pemisahan diri (self-detachment), karena kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat ketegasan diri adalah bagaimana diri perempuan korban trafficking harus berperilaku dan bertindak berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau penilaian orang lain.

d. Pada tingkat permasalahan tujuan hidup yang bersumber dari bias harapan, maka teknik yang dipakai adalah de-refleksi (de-reflection), sedangkan pendekatannya adalah transendensi diri (self trancendence), karena kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat tujuan hidup adalah harapan yang realistik untuk mengembangkan seperangkat nilai keikatan diri (self

commitment), melakukan berbagai kegiatan nyata yang lebih terarah guna

mencapai makna dan tujuan hidupnya.

e. Pada tingkat permasalahan tanggung jawab diri yang bersumber dari evaluasi diri negatif, maka teknik dan pendekatan yang dipakai adalah modifikasi sikap, karena kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat tanggung jawab diri adalah memahami tugas dan prinsip dari tanggung jawab diri


(30)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perempuan korban trafficking, sesuai tuntutan dari orang lain (keluarga, masyarakat, teman, pacar, tetangga, maupun negara).

f. Pada tingkat permasalahan integritas diri yang bersumber dari ketidakpercayaan diri, maka teknik yang dipakai adalah dialog Sokrates, sedangkan pendekatannya adalah kesadaran diri (self awareness), karena kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat integritas diri adalah penghargaan dan nilai diri yang berhubungan dengan kepribadian dan kepercayaan diri, cara para korban memandang dirinya memiliki dampak terhadap perkembangan psikologisnya.

g. Pada tingkat permasalahan potensi diri, aktivitas diri, dan evaluasi diri yang bersumber dari dimensi spiritual sebagai indikator permasalahan perkembangan spiritual, maka teknik yang dipakai adalah realisasi makna, sedangkan pendekatannya adalah penemuan makna, karena kebutuhan penanganan yang diperlukan pada tingkat potensi diri, aktivitas diri, dan evaluasi diri adalah: (1) asumsi bahwa segala sesuatu ditentukan oleh kehendak dan kemampuan para korban; (2) reaksi fisik tidak nyaman menimbulkan rasa takut, yang menghasilkan peningkatan reaktivitas, diikuti dengan melarikan diri dari apa yang dikhawatirkan.; (3) tanggung jawab pribadi para korban sebagai tulang punggung keluarga dan perannya dalam masyarakat, sehingga tidak merugikan para korban.

Tujuan pengembangan model logo konseling adalah untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan, dengan sasaran pencapaian menemukan makna dan tujuan hidupnya serta penghargaan atas dirinya. Tujuan dan sasaran pencapaian tersebut dijabarkan dalam sesi-sesi logo konseling sebagai berikut.

a. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, dengan sasaran pencapaian kesadaran diri.

b. Mengembangkan keyakinan inti seimbang, dengan sasaran pencapaian penerimaan diri.

c. Mengembangkan asumsi berpikir positif, dengan sasaran pencapaian ketegasan diri.


(31)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Mengembangkan harapan realistik, dengan sasaran pencapaian tujuan hidup. e. Mengembangkan evaluasi diri seimbang, dengan sasaran pencapaian tanggung

jawab diri.

f. Mengembangkan kepercayaan diri, dengan sasaran pencapaian integritas diri. g. Memperoleh harga diri spiritual yang sehat dan menemukan makna hidup,

dengan sasaran pencapaian potensi diri, aktivitas diri, dan evaluasi diri positif.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini hendak menghasilkan suatu pengembangan model logo konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan. Dengan itu, pengembangan model logo konseling memerlukan metode dan pendekatan penelitian agar hasil pengembangan model logo konseling efektif untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan.

1. Metode

Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif analisis dan metode kuasi eksperimen. Metode deskriptif analisis dilaksanakan untuk menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat yang terkait dengan substansi penelitian (Nazir, 2009:54-55, 61). Metode

quasi eksperimen dengan disain nonequivalent pretest-posttest control group

(Heppner et al. 2008:183) dilaksanakan dalam uji lapangan model hipotetik untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas hasil pengembangan model logo konseling. Metode ini dilakukan dengan membandingkan kondisi perempuan korban trafficking sebelum dan sesudah implementasi program intervensi logo konseling. Sebagai kelompok kontrol dan eksperimen adalah perempuan korban

trafficking di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya

Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta.

Metode deskriptif analisis dan metode kuasi eksperimen dipilih karena penelitian ini bermaksud mendeskripsikan, menganalisis dan uji keefektivan pengembangan model logo konseling, dideskripsikan melalui tabel berikut ini.


(32)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel.3.2

Metode Deskripsi, Analisis dan Kuasi Eksperimen

Deskripsi Analisis Kuasi Eksperimen

1. Kondisi objektif permasalahan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan dan

2. Implementasi layanan konseling aktual di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial

Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta.

1.Kesenjangan penanganan permasalahan 2.Kebutuhan peningkatan penanganan

konseling yang diperlukan

3.Dampak implementasi program

intervensi logo konseling terhadap dinamika perubahan perilaku perempuan korban perdagangan sehubungan dengan efektivitas, kekuatan dan kelemahan, serta karakteristik model logo konseling.

Memenuhi kriteria efektivitas model

logo konseling

secara praktikal

signifikan dan

statistikal signifikan.

Kriteria efektivitas hasil pengembangan model logo konseling, pencapaiannya secara praktikal signifikan dan statistikal signifikan dideskripsikan sebagai berikut.

a. Praktikal Signifikan

1)Pada tahap pengembangan model, teori dan prinsip-prinsip dasarnya harus memenuhi syarat validasi produk-produk kependidikan (Borg & Gall, 2003:570) melalui penilaian model oleh para ahli, praktisi, dan pekerja sosial.

2)Perangkat pengembangan model logo konseling harus memenuhi syarat sebagai berikut.

a) Uji validitas dan reliabilitas (Nazir, 2009:145; Sururi dan Suharto, 2007:51, 52).

b) Pretest dan Posttest (Heppner et al., 2008:183)

c) Uji normalitas dan homogenitas data (Sundayana, 2010:87-89)

d) Uji rata-rata dan N-gain serta ujibeda dua rata-rata (Hake, 1998:65; Sururi dan Suharto, 2007:24-27)


(33)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3)Hasil pengembangan model logo konseling harus memiliki kekuatan dan dinamika perubahan perilaku, memiliki karakteristik, dampak, dan upaya pengembangan.

b. Statistikal Signifikan

1) Data hasil penelitian harus memperlihatkan data normal dan homogen yang ditunjukkan melalui nilai α = 0, 05 < (nilai sig), sebelum dilakukan

pengujian statistik terhadap uji rata dan N-gain serta ujibeda dua rata-rata.

2) Nilai rata-rata dan N-gain pre-post yang dihasilkan kelompok eksperimen harus lebih tinggi dari nilai kelompok kontrol.

3) Rekapitulasi peningkatan hasil ujibeda harus memperlihatkan nilai pre-post eksperimen lebih besar dari pre-post kontrol, yang ditunjukkan melalui nilai: thitung > ttabel atau dilihat nilai α = 0, 05 > sig (0,000).

2. Pendekatan

Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah pendekatan penelitian dan pengembangan (research and development), pendekatan partisipatif, dan pendekatan mixed method yaitu gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif.

a. Penelitian dan Pengembangan

Armand dan Backman (2007: 444, 448) melakukan penelitian dan pengembangan (research and development) terhadap pengalaman hidup 74 perempuan (kelompok eksperimen 37 orang dan kelompok kontrol 37 orang) dengan kanker payudara dalam perawatan anthroposophical (komplementer) dan konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang meliputi

perawatan konvensional serta asuhan keperawatan dengan pendekatan penelitian

dan pengembangan, efektif menghasilkan nilai-nilai sikap positif dan meningkatkan makna hidup para perempuan penderita kanker payudara. Ellor dan

Myers (2007:153, 164-165) melalui penelitian dan pengembangan (research and

development) menghasilkan suatu pendekatan teoretis untuk intervensi terapeutik dengan orang dewasa yang lebih tua yang membahas logoterapi efektif


(34)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan makna kehidupan untuk mengatasi depresi. Prinsip- prinsip yang dibahas meliputi waktu, ruang, dan transendensi. Dalam rangka untuk mencapai transendensi, klien terlibat dalam kesempatan untuk merawat orang lain dan mengalihkan fokus pada pengalaman-pengalaman orang lain yang telah berhasil

mengatasi depresi. Klien menemukan nilai-nilai sikap untuk suatu perubahan yang

inovatif bagi dirinya, dari pengalaman merawat orang lain. Dengan itu, klien yang semula cenderung berfokus pada peristiwa masa lalu, didorong untuk fokus pada masa kini dan mendatang, sebagai suatu proses penemuan makna sehingga klien terbebas dari depresi. Jim dan Andersen (2007: 363, 372-374) melakukan penelitian dan pengembangan (research and development) terhadap 420 orang penderita kanker dan 167 orang diantaranya adalah perempuan korban perdagangan. Melalui analisis regresi ditemukan bahwa makna hidup adalah

mediator antara kanker dan kesusahan. Pengaruh perlakuan melalui konseling

logoterapi meningkatkan makna hidup secara signifikan, sehingga mampu mengatasi tekanan fisik dan psikis yang berdampak positif pada kesehatan mental, serta meningkatkan fungsi sosial para penderita kanker. Hasil penelitan menunjukkan bahwa konseling logoterapi dengan pendekatan penelitian dan pengembangan efektif meningkatkan makna hidup dalam rangka menengahi dan mengatasi hubungan antara fungsi sosial dan fisik dengan tekanan pada penderita kanker.

Selaras dengan keberhasilan para ahli yang menggunakan penelitian dan pengembangan (research and development), maka dalam penilitian ini terdapat kegiatan pengembangan model, yang termasuk juga jenis penelitian dan pengembangan (research and development) yang sering disingkat R & D. Dalam hal ini peneliti memilih model penelitian R & D yang dikembangkan oleh Borg & Gall (1989;2003:570), karena penelitian ini mau mengembangkan dan memvalidasi produk-produk kependidikan, yaitu pengembangan model logo konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan.

Borg & Gall (2003:570,571) mengembangkan penelitian R & D ke dalam sepuluh langkah atau tahap sebagai berikut.


(35)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1)Penelitian awal dan pengumpulan informasi. Kegiatan ini meliputi kajian literatur, penelitian lapanganl dan mengkaji hasil-hasil peneletian para pakar terdahulu berkaitan dengan model yang dikembangkan.

2)Perencanaan. Tahapan ini meliputi kegiatan medefinisikan keterampilan yang harus dipelajari, mengidentifikasi aktivitas pembelajaran.

3)Mengembangan format awal produk. Pada tahapan ini melibatkan ahli, praktisi, prosedur dan instrumen penilaian.

4)Uji lapangan awal. Pada tahapan ini ujian lapangan dilaksanakan secara terbatas dan dalam skala kecil.

5)Revisi produk utama, yaitu melakukan revisi terhadap model produk sesuai dengan hasil-hasil uji coba terbatas.

6)Uji lapangan utama. Pada tahapan uji lapangan dilaksanakan secara lebih luas dan dalam skala yang lebih besar.

7)Revisi produk secara operasional. Pada tahapan ini revisi dilakukan terhadap model produk sesuai dengan hasil-hasil uji lapangan sebelumnya.

8) Uji lapangan secara operasional. Pada tahapan ini model produk dari proses pengembangan yang telah dilakukan diterapkan di tingkat lapangan dengan prosedur operasional baku sesuai dengan setting kondisi sebagaimana produk ini nantinya diterapkan peneliti.

9) Revisi produk akhir. Pada tahapan ini model produk yang dihasilkan direvisi untuk terakhir kalinya sebelum diimplementasikan.

10)Diseminasi dan implementasi. Tahapan ini adalah tahapan terakhir, dimana produk telah sempurna untuk dikomunikasikan dengan seluruh pihak terkait dan selanjutnya diimplementasikan.

1) Tahap-tahap Pengembangan Model

Berdasarkan alur pengembangan yang dikemukakan Borg & Gall, maka pengembangan model logo konseling untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan dimodifikasi (disederhanakan) menjadi bagan alur seperti terlihat pada bagan 3.4 berikut ini.


(36)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TAHAPAN KEGIATAN HASIL

1 STUDI PENDAHULUAN

2

PENGEMBANGAN MODEL DAN VALIDASI

3 UJI LAPANGAN

MODEL HIPOTETIK

MODEL YANG DIREVISI

4 DISEMINASI

MODEL TERUJI

MODEL AKHIR

· Studi Pustaka

· Studi Lapangan

· Validasi Isi

· Validasi Empirik

· Uji Coba Terbatas

· Revisi/Pengembangan Model

· Uji Keterlaksanaan

· Uji Efektivitas

· Revisi/Pengembangan Model

Artikel Jurnal Ilmiah dan Seminar

BAGAN 3.7

TAHAP PENGEMBANGAN MODEL LOGO KONSELING UNTUK MEMPERBAIKI SPIRITUAL

LOW SELF-ESTEEM PEREMPUAN KORBAN TRAFFICKING

Bagan 3.7 ini bersumber pada Borg & Gall (2003:570,571)

2) Deskripsi Tahap-Tahap Pengembangan Model

Prosedur pengkajian pengembangan model logo konseling dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a) Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan untuk memeproleh informasi awal sebagai dasar pengembangan model. Seluruh informasi yang terhimpun digunakan untuk merancang pengembangan model hipotetik. Studi pendahuluan terdiri atas dua kegiatan, yaitu studi pustaka dan studi lapangan.


(37)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi pustaka dilakukan untuk mendeskripsikan, menganalisis teori dan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti untuk mengkaji hubungan antar variabel, dengan alur pikiran yang logis dalam membangun kerangka berfikir yang menghasilkan suatu perumusan hipotesis (Sugiyono. 2012:58-61), menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan pendekatan penelitian dan pengembangan model intervensi logo konseling.

Tahapan yang ditempuh adalah:

(1) Deskripsi dan analisis konsep perdagangan perempuan menghasilkan faktor penyebab dan dampak terhadap permasalahan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan.

(2) Deskripsi dan analisis konsep harga diri spiritual yang sehat, menghasilkan perkembangan dan dimensi harga diri spiritual sebagai suatu kebutuhan untuk merumuskan sasaran pencapaian program intervensi logo konseling.

(3) Membangun kerangka berfikir tentang pengembangan model logo konseling dan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan serta hubungan di antara kedua variable tersebut, menghasilkan pertanyaan dan hipotesa penelitian.

Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh gambaran dinamika harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan dan pelaksanaan layanan konseling. Untuk kepentingan hal tersebut dilakukan wawancara dengan para pekerja sosial dan perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan

Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta, serta pengisian data angket oleh para korban untuk pengujian reliabilitas dan validitas. Pengisian lembaran observasi yang dilakukan oleh pegawai RPSW PSKW bagian assessment, advocacy korban dan pekerja sosial terhadap sarana prasarana/ fasilitas, pelayanan kesejahteraan, pelayanan medis yang diberikan, serta permasalahan harga diri spiritual yang rendah korban dan penanganan konseling bagi perempuan korban perdagangan di RPSW PSKW “Mulya Jaya” Jakarta.


(38)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) Deskripsi kondisi objektif permasalahan harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan dan implementasi layanan konseling aktual di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita

(PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta.

(2) Analisis kesenjangan dan kebutuhan peningkatan penanganan konseling yang diperlukan untuk merancang model hipotetik logo konseling.

b) Pengembangan Model dan Validasi

Pengembangan model berorientasi pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Kellogg, 2004:5,6), untuk penanganan masalah harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan. Dalam perecanaannya, pendekatan ini terintegrasi dengan sumber daya manusia yang ada, dengan menekankan kolaborasi antara peneliti dengan pekerja sosial dan perempuan korban perdagangan di Rumah Perlindungan Sosial Wanita (RPSW) Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) “Mulya Jaya” Jakarta. Berdasarkan perencanaan inilah disusun pengembangan model hipotetik logo konseling.

Pengembangan model disusun untuk menghasilkan model hipotetik logo konseling, implementasi model hipotetik logo konseling, dan pelaksanaan layanan model hipotetik logo konseling.

Validasi model (uji kelayakan model) terdiri dari uji rasional, uji kepraktisan, dan uji coba terbatas serta revisinya disusun untuk mendapatkan ketepatan model. Uji kelayakan model dilakukan untuk mengetahui ketepatan model sebagai modus intervensi konseling. Tahap ini menghasilkan pengembangan model logo konseling yang direvisi untuk memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan.

Uji kelayakan model dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

(1) Uji rasional model dengan mengindentifikasi masukan-masukan konseptual dari para pakar teori bimbingan dan konseling, untuk mendapatkan rumusan isi, teoretis, efisiensi, kemungkinan implementasi, dan kemenarikan model yang memilik kelayakan yang memadai. Hal tersebut berguna untuk penyempurnaan rumusan model yang valid, baik berkenan dengan isi, struktur, maupun redaksional, sehingga kelayakan isi dapat dipertanggung jawabkan. Pakar yang


(39)

Jacob Daan Engel, 2014

Pengembangan Model Logo Konseling Yang Efektif Untuk Memperbaiki Harga Diri Spiritual Yang Rendah Perempuan Korban Perdagangan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terlibat dalam penilaian model berjumlah tiga orang, yang memiliki latar belakang pendidikan Doktor (S-3) dalam bidang bimbingan dan konseling yaitu Dr. Ilfiandra, Dr. Ipah Saripah, M. Pd, dan Dr. Mubiar Agustin.

(2) Uji kepraktisan model dilakukan oleh para pekerja sosial sebagai praktisi di lapangan, bertujuan untuk melihat berbagai dimensi yang seyogyanya dipertimbangkan dalam pengembangan dan penerapan model logo konseling, sehingga kelayakan operasional model dapat dipertanggung jawabkan. Praktisi yang terlibat dalam penilaian model berjumlah dua orang yaitu Drs. Susanto Asbudi dan Dra. Nendah Nurhida. Berdasarkan hasil uji kelayakan model, kegiatan berikutnya adalah: (a) Evaluasi dan inventarisasi hasil uji kelayakan model; (b) Perbaikan redaksi dan isi model hipotetik; dan (c) Hasil revisi diuji coba terbatas.

(3) Uji coba terbatas dilaksanakan untuk mendapatkan masukan kritis dari pekerja sosial yang melakukan perlakuan dalam pelaksanaan layanan logo konseling terhadap perempuan korban perdagangan.

(4) Revisi. Berdasarkan masukan dari hasil uji coba terbatas, model hipotetik direvisi lagi dari segi konstruksi, materi dan pelaksanaan layanan logo konseling.

c.) Uji Lapangan

Uji lapangan adalah pelaksanaan program untuk mengetahui

keterlaksanaan dan hasil pengembangan model logo konseling dalam rangka memperbaiki harga diri spiritual yang rendah perempuan korban perdagangan.

(1) Uji Keterlaksanaan Model

Uji keterlaksanaan pengembangan model logo konseling untuk mengetahui prosedur pelaksanaan program intervensi logo konseling, meliputi persiapan, pelaksanaan, pemantauan dan refleksi. Uji keterlaksanaan model, dijelaskan melalui bagan 3.5.


(1)

Marshall, M. (2011). Prism of Meaning: Guide to the Fundamental Principles of

Viktor E. Frankl’s Logotherapy. Canada: Diplomate Logotherapy in

Ottawa.

Maslow A. H. (1993). Motivasi dan Kepribadian 1. Seri Manajemen No. 104 A. Bandung: PT. Pustaka BinamanPressindo.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurihsan, A.J. (2006). Bimbingan & Konseling. Bandung: PT. Rafika Aditama. Nurihsan, A. J. (2009). Strategi Layanan Bimbingan & Konseling. Bandung: PT

Rafika Aditama.

Prayitno & Amti, E. (1999). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Schulenberg, S. (2001). Saying ‘Thank You:’ On the Role of Gratitude in the IFL,

24 (1). In Marshall, M. (2011). Prism of Meaning: Guide to the

Fundamental Principles of Viktor E. Frankl’sLogotherapy. Canada:

Diplomate Logotherapy in Ottawa.

Subroto, H. (2005). Perempuan Pintu Gerbang Menuju Keluarga Sejahtera. Dalam Suara Perempuan, Batam: KMP Keuskupan Pangkalpinang.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sundayana, R. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. Garut: STKIP Garut Press.

Sururi & Suharto.(2007). Belajar SPSS for Windows untuk Mengelola Data

Penelitian. Bandung: Dewa Ruchi.

Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi Offset.

Thorndika & Hagen.(1955). Measurement and Education in Psychology. Dalam Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Venny, A. 2005. Perempuan dan Tubuhnya. Dalam Suara Perempuan, Batam: KMP Keuskupan Pangkalpinang.


(2)

Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Wong, P. T. P. (1998d). Meaning-centered counseling. in P. T. P Wong & P. Fry (Eds.), The human quest for meaning: A handbook of psychological

research and clinical applications (pp. 395-435). Mahwah, NJ: Lawrence

Erlbaum Associates, Inc., Publishers.

Wong, P. T. P. (2012). From Logotherapy to Meaning Centre Counseling and

Therapy. Canada: Trent University Amazon.

C. Online

Answer. (2012). Self-Esteem: Self-Esteem Children Factors Positive Words. [Online].Tersedia: http://www.links.answer.com [29 januari 2012].

Barb, C. (2012). Eight Characteristies of a Healthy Self-Esteem. [Online]. Tersedia: http://www.mdjunction.com [3 Desember 2012].

Beverley. (2011). 7 Common Characteristics of High Self-Esteem: Street Articles. [Online].Tersedia: http://www.streetarticles.com [11 Pebruari 2013]. Bogee, L. (1998). Leadership Though Personal Awareness. [Online]. Tersedia:

http:www.hawaii.edu [8 Pebruari 2013].

Branden, N. (1969). The Psychology of Self-esteem. New York: Bantam. in Answer. 2012). Self Esteem: Self-Esteem Children Factors Positive Words. Answer.com [Online].Tersedia: http://www.links.answer.com [29 januari 2012].

Branden, N. (1990). The Branden Institute for Self-Esteem. [Online]. Tesedia: http://www.selfesteem.org [5 Deember 2012].

Branden, N. (2012). Self-Esteem as a Spiritual Discipline. [Online]. Tersedia: http://www.nathanielbranden.com [3 Desember 2012].

Branden, Blog. (2008). Branden Nathaniel: Your Life Matters, Your happiness Matters, Have The Courage to Fight for them. [Online]. Tersedia: http://www.blog.nathanielbranden.com [5Desember 2012].

Carapedia. (2012). Pengertian dan Definisi Evaluasi. [Online]. Tersedia: http://www.carapedia.com [19 Maret 2013].


(3)

Chatterjee,P., Chakraborty, T., Srivastava, N & Deb, S. (2006). Short and Long-Term Problems Faced by the Trafficked Children Qualitative Study Social Science International. in Wickham, L. (2009). the Rehabilitation and Reintegratio Process for Women and Children. Recovering From the Se Trade, April, 21 2009, [Online]. Tersedia: http//www.recovering.com [29 Januari 2012].

Chuch, G. (2011a). Personal Strengths and Weaknesses. [Online]. Tersedia: http://www.personal-development.com [15 Januari 2013].

Chuch, G. (2011b). Acceptance. [Online]. Tersedia: http://www.personal-development.com [15 Januari 2013].

Center for Healing & Change (CFHC). (2012). Low Self-Esteem Counseling. [Online]. Tersedia: http://www.centerforhealingandchange.com [4 Juni 2012].

Counseling and Mental Health Centre (CMHC). (2012). Self-Esteem. [Online]. Tersedia: http://www.cmhc.utexas.edu/self-esteem.html [18Januari 2012]. Colby, Annette. (2005). Weight Loss Succes – Body Acceptance and

Self-Acceptance Techniques.[Online]. Tersedia: http://www.ezinearticle.com [17 Januari 2013].

Course Participation Instructions (CPI). (2011). Human Trafficking and Exploitation.[Online].Tersedia: http://www.netce.com [25 Januari 2012]. Crocker, J. (2007). Professional Profile: Jennifer Crocker Retrieved September 27,

2007 from http://crocker.socialpsychology.org. in Mediawiki. (2008). Self-Eteem.[Online].Teredia: http://www.mediawiki.org [28 Januari 2012]. Eating Disorders Venture (LLC). (2006). Eating Disorders, [Online].Tersedia:

http://www.eatingdisordershelpguide.com/self-esteem.html [18 Januari 2012].

Emler, N. (2001). The Cost and Causes of Low Self-esteem: Joseph Rowntree Foundation. [Online]. Teredia: http://www.jrf.org.uk [6 Maret 2012]. Frank, M. (2012). The Pillars The Concep: esteem and

Self-Efficacy.[Online].Tersedia: http://www.excelatlife.com [11 Pebruari 2013].

Frankl, V. E. (2010). Logotherapy Techniques and Their Spiritual Source. June 22, 2010. [Online]. Tersedia: http://www.meaningtherapy.wordpress.com [1 Agustus 2012].


(4)

Fuller, Simon. (2013). Characteristicsof a Person with High Self-esteem. [Online]. Tersedia: http://www.eow.com [11 Pebruari 2013].

Ganly, S. (2009). How to Achieve a Healthy esteem and How to Instill Self-eteem in Others. [Online].Tersedia: http://www.voices.yahoo.com [3 Desember 2012].

Gore, A. (2012). Posttraumatic Stress Disorder. [Online]. Tersedia: http://www.enmedicin.medscape.com [27 Mei 2012].

Hake, R.R. (1998). Analyzing Change/Gain Score. [Online]. Tersedia: http://www.lists.asu.edu/ [31 Mei 2013].

Heinz, S. (2006). Seventh Step to Achieveing Healthy Self-Esteem. [Online].Tersedia: http://www.addthis.com.bookmark.php? [8 Pebruari 2013].

Ican, G., Wade, L., Teresa & Flickety. (2012). How to Build self worth: Wiki How. [Online].Tersedia: http://www.wikihow.com [30 Nopember 2012]. Ithaca, H. (2003). Adolecent Self-esteem. Family Life Development Center.

[Online]. Tersedia: http://www.human.cornell.edu/actforyouth [19 Juni 2012].

Jagosh, et al. (2012).Uncovering the Benefits of Participatory Research: Implications of a Realist Review for Health Research and Practice. [Online]. Tersedia:http://www.lgreen.net/jagosh_et_al_u [31 Mei 2013]. Johnston, D. (2000). Lessons for Living, Lessons Sixteen: Self -worth and

Self-esteem. [Online]. Tersedia: http://www.lessons4living.com [30 Nopember 2012].

Joshi, C. (2009). An Empirical Validation of Viktor Frankl's Logotherapeutic Model. [Online]. Tersedia: http://www.udini.proquest.com [9 April 2013]. Kangaspunta (n.d.). (2010). A Short History of Trafficking in Persons. Freedom

from Fear. [Online]. Tersedia: http://www.freedomfromfearmagazine.org.

In.Wedam. (2010). Human Trafficking and Culture: The History of Human rafficking.[Online].Tersedia:

http://www.juliewedam.blogspot.com/search/label/human trafficking [3Juli 2012].

Kellogg Fondation. (2004). Logic Model Development Guide. [Online]. Tersedia: http://www.wkkf.org [28 Pebruari 2012].


(5)

Laishram, N. (2011). Causes of Low Self-esteem. ow Topis Articles. [Online]. Tersedia: http://www.buzzle.com [28 Januari 2012].

Leddick, G. (2001). Supervision Models the International Child and Youth Care Network. [Online]. Tersedia: http://www.cyc-net.org [15 Nopember 2012].

Lgreen. (2012). Guidelines and Catagories for Clssifying Participatory Research Projects in Health. [Online].Tersedia: http://www.lgreen.net [31 Mei 2013].

Maslow A. H. (1987).Motivation and Personality (3rd ed.). New York: Harper & Row. In Wikipedia: The Free Encyclopedia. (2012). Self-Esteem, January 24, 2012, [Online]. Tersedia: http://www.wikipedia.org [25 Januari 2012]. Mayo, Clinic. (2012). Healthy Self-Esteem. [Online]. Tersedia:

http://www.mayoclinic.com [30 Nopember 2012]

Mruk.(1995). History of Self-Esteem.Flinders Education, [Online]. Tersedia: http://www.ehlt.flinders.edu.au [2 Pebruari 2012].

Nutting, J. (2012). Core Belef Balance: The Growing Awareness Series. [Online]. Tersedia: http://www.core-beliefs-balance.com [8 Juni 2012].

Plummer, D. (2005). Helping adolescents and adults to build self-esteem. Philadelphia, PA: Jessica Kingsley Publishers. in Ganly (2009). How to Achieve a Healthy Self-Esteem and How to Instill Self-Eteem in Others.[Online].Tersedia: http://www.voices.yahoo.com [3 Desember 2012].

Queensland University Of Technology (QUT). (2008). Building Healty Self-esteem Counselling Services: Brisbane Australia [Online]. Tersedia: http://www.qut.edu.au [28 Januari 2012].

Rubino, J. (2012). The Official Guide to Personal Development and Self-esteem. [Online].Tersedia: http://www.selfgrowth.com [24 Mei 2012].

Sasson, R. (2012). Self-Acceptance, What is it? [Online]. Tersedia: http://www.successconsciousness.com [15 Januari 2013].

Sorensen, M. (2012). Breaking The Chain of Low Self-Esteem. 2nd ed. [Online]. Tersedia: http://www.theselfesteem.institute.com [18 Januari 2012].

Steven, T. (2012). Use Self-Exploration to Find Your Inner Sourses of Unhappiness: From the Book, You Can Choose To Be Happy.


(6)

Taylor, K. (2012). Consequences of Low Self-esteem & Substance Abuse .eHow Contributor, [Online]. Tersedia: http://www.eHow.com [29 Januari 2012]. Theravive.(2011). Low Self-Esteem Help.[Online].

Tersedia: http://www.theravive.com/service/self-esteem.htm [18 Januari 2012].

Tictoc. (2012). How to Increase Your Self-Esteem.[Online]. Tersedia: http://www.mind.org.uk [6 Maret 2012]. Tyrrell, M. (2011). How to Boost Self-Esteem. [Online].

Tersedia: http://www.uncommon.help.me.com [25 Mei 2012].

Wade, J. (2013). What is the Reputation You’d Like to Earn with Your self? [Online]. Tersedia: http://www.thedailybell.com [11 Pebruari 2013]. Wedam, J. (2010). Human Trafficking and Culture: The History of Human

Trafficking. February 25, 2010. [Online]. Tersedia: http://www.juliewedam.blogspot.com/search/label/human rafficking [3 Juli 2012].

Wickham, L. (2009). The Rehabilitation and Reintegratio Process For Women and Children. Recovering From The Se Trade, April, 21 2009, [Online]. Tersedia: http//www.recovering.com[29 Januari 2012].

Wikipedia: The Free Encyclopedia. (2012). Self-esteem. [Online]. Tersedia: http://www.wikipedia.org [25 Januari 2012].

Wikipedia. (2013). Potensi Diri. [Online]. Tersedia: http://www.id.wikipedia.org [19 Maret 2013].

Wong, P. T. P. (2007). Logotherapy International Network on Personal Meaning. [Online]. Tersedia: http://www.meaning.ca. [2 Agustus 2012].