Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Proyek PLTU Suralaya Unit 8 Di Bagian Material Control PT. Truba Jaya Engineering
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Strata Satu Pada Jurusan Sistem Informasi
Oleh :
EKA SETIAWATI 1.05.07.005
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
i
berperan penting untuk mengoptimalkan kinerja pada PT.Truba Jaya Engineering khusunya pada bagian material control. Dalam pengelolaan data barang, masih
menggunakan sistem konvensional yaitu masih menggunakan Microsoft Exel
2007, dan pembuatan surat jalan, pembuatan laporan belum terotomatisasi, maka
dari itu perlu di dukung sistem informasi yang handal secara terkomputerisasi. Dengan harapan sistem informasi persediaan barang mampu menggantikan sistem informasi konvensiaonal. Dan diharapkan sistem informasi persediaan barang
mampu memberikan kemudahan kepada pihak management untuk pengambilan
keputusan berdasarkan laporan bulanan. untuk mengetahui pengujian sistem informasi persediaan barang dan diharapkan implementasi sistem persediaan
barang di bagian material control dapat diterapkan dengan mudah dalam
pengelolaan data barang dan berjalan secara optimal.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan desain penelitiannya berupa metode deskriptif, dan metode pengumpulan data diantaranya sumber data primer dan sumber data sekunder. Selain itu, metode pengembangan sistem yang dilakukan penulis menggunakan metode pengembangan prototype, dengan alat pemodelan yang digunakan yaitu Flowmap, Diagram Konteks, DFD, Relasi tabel dan ERD. Dan metode pendekatan sistem penulis menggunakan metode
terstruktur, Software yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dengan database
SQL Server 2000.
Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukannya pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu diketahui bahwa sistem yang telah dibuat dapat membantu user dalam proses pengelolaan data barang, baik penerimaan, pengeluaran, pengembalian, pencariaan data barang. Selain itu, dapat mempercepat dalam pembuatan surat jalan, pembuatan laporan. Sehingga keterlambatan penyampaian laporan dapat teratasi dan kinerja pada PT.Truba Jaya Engineering khusunya pada bagian material control dapat menjadi lebih optimal.
(3)
ii
ABSTRACT
PT. Truba Jaya Engineering is one of construction company who movement in construction section, Because of that, information system of goods stock is very significant play role to optimize of work particular at PT.Truba Jaya Engineering in the material control section. In the processing of goods still used conventional system that is microsoft excel 2007, and for making gate pass and report not yet automatically. so need supported with good information system in a computerization. with the expectation information system of goods stock can change of conventional information system, to assume information system of stock goods can make easier to management take a decision the strength of monthly reports, to know the examine system of goods stock, and to assume of implementation information of goods stock on the material control section can use easly in the processing data of goods and going to optimal.
In this thesis, the writer use design research like as descriptif method, and roundup data method like as resources primer data and resources secondary data. Except that, approaching system which designed using prototyping development methods by a modeling appliance which used is a Flowmap, Context Diagrams, DFD, Correlation Table and ERD, Visual Basic 6.0 Applications program with SQL Server 2000 database.
The result of the research and after use the examine to the system maked, can get the conclusion that the system can help user in processing data of goods,receiving, issuing, returning, looking for data of goods. Except that, making gatepass quickly, making report. And then delays send of the reports can be handle and the activity on the PT.TRUBA JAYA ENGINEERING specially on the material control section can be optimal.
(4)
iii Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas Kehendak-
Nya jualah Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Sistem Informasi Persediaan Barang pada Proyek
PLTU Suralaya Unit 8 di Bagian Material Control PT.Truba Jaya
Engineering”.disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa material maupun spiritual.
1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
3. Dr. Arry Akhmad Arman M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
(5)
iv
5. Sintya Sukarta.,S.T.,M.T selaku penguji I yang telah memberikan saran
dan masukan-masukan yang berharga kepada penulis.
6. Tono Hartono, S.Si.,MT. selaku Dosen Wali MI-1 dan selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Wahyu Nurjaya WK, S.T.,M.Kom. yang telah memberikan semangat
maupun motivasi yang sangat berharga, serta dorongan dan do’a untuk
menyelesaikan skripsi ini kepada penulis.
8. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis
mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.
9. Mama, Papa dan adiku tercinta yang tanpa batas memberikan kasih
sayang serta doa dan dukungan moril maupun materil tiada henti kepada penulis.
10.Terima kasih untuk seluruh keluarga besarku yang telah mendoakan dan
memberikan dukungannya selama penulis menuntut ilmu.
11.Terima kasih untuk Kak Arisandi, yang slalu memberikan semangat
maupun motivasi yang sangat berharga, serta dorongan dan do’a untuk
(6)
v
Kak Budi, dan buat semua teman-teman MI-1 angkatan 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dan yang tidak bosan memberikan semangat maupun motivasi selama ini. Terima kasih atas dorongan, doa, serta motivasi yang sangat berharga bagi penulis.
Tiada manusia yang sempurna, karenanya penulis sangat menyadari adanya keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki, sehingga dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah
SWT senantiasa melimpahkan segala Rahmat – Nya kepada kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, Agustus 2011
(7)
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan era globalisasi sekarang ini membawa dampak positif ke arah kemajuan teknologi informasi. Teknologi komputer yang sangat canggih dan modern akan memudahkan kita untuk melakukan pengolahan data yang dapat menghemat waktu, ruang dan biaya, serta dari segi keamanan juga dapat terjamin. Kemajuan teknologi informasi tidak luput dari kemajuan perkembangan Hardware/Software yang selama ini dikenal dengan istilah komputer. Komputer merupakan salah satu bentuk teknologi yang banyak di gunakan di berbagai perusahaan baik itu perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Teknologi dapat mempengaruhi dunia bisnis sehingga membawa perubahan-perubahan yang signifikan diberbagai bidang industri, selain itu dibidang pendidikan, bahkan sudah masuk kehidupan sehari-hari manusia itu sendiri. Lihat pada kecenderungan orang atau suatu badan untuk selalu menggunakan komputer dalam segala aktivitas usahanya, terutama dalam hal pengolahan data atau informasi dan pengambilan keputusan.
PT. Truba Jaya Enginering merupakan sebuah perusahaan konstruksi, yang
bergerak dalam sektor listrik, dan juga menyediakan jasa EPC (Engineering
Procurement Construction) untuk industri Minyak dan Gas maupun beragam
industri lain seperti, petrokimia, jembatan layang, semen serta serbuk kertas dan kertas.
(8)
Dalam jangka waktu dekat ini, PT Truba Jaya Enginering tengah melakukan ekspansi ke arah pembangunan pembangkit listrik dengan energi terbaru. Fokus utama Perusahaan adalah untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam mengatasi kekurangan pasokan listrik pada jaringan-jaringan distribusi utama yang ada di Jawa-Bali maupun memperluas ketersediaan listrik ke daerah terpencil dan pasar yang masih belum tersedia listrik.
Adapun untuk mencapai tujuan ekspansi pembangunan pembangkit listrik dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, dimana dalam pengelolaan persediaan barang membutuhkan manajemen yang baik. Langkah utama yang
diambil oleh PT.Truba Jaya Engineering pada bagian material control, yaitu
membangun sistem terintegrasi untuk pengelolaan persediaan barang.
Persediaan barang merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari user. Sitem persediaan barang ini dibuat agar seluruh kegiatan penerimaan dan pengeluaran barang dapat terkontrol dan memudahkan
bagian material control dalam mengetahui stok barang yang tersedia.
Penerapan sistem informasi hampir di semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan-tekanan yang dialami oleh
perusahaan. Hal ini dirasakan pula oleh PT.Truba Jaya Engineering pada bagian
material control, yaitu belum adanya sistem komputerisasi yang efektif dan
efisien dalam input dan output data barang, pencarian data barang, pengembalian barang pembuatan surat jalan, dan pembuatan laporan data barang, masih
menggunakan sistem konvensional yaitu masih menggunakan Microsoft excel
(9)
laporan, pencarian data barang, penerimaan barang, pengeluaran barang,
pengembalian barang (returning slip). Untuk memperkecil peluang terjadinya
kesalahan-kesalahan yang ada pada sistem sebelumnya dalam mengontrol kegiatan persediaan barang agar di dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan cepat, tepat, maka perlu di dukung sistem informasi yang handal secara komputerisasi.
Dengan adanya pengembangan sistem persediaan barang yang ada pada PT.Truba Jaya Engineering saat ini dapat mempermudah segala kegiatan penerimaan dan pengeluaran barang, sedangkan untuk dimasa yang akan datang dengan adanya sistem persediaan barang ini diharapkan user dapat menggunakan dan mengembangkan lagi sistem persediaan barang di proyek lain pada bagian
material control.
Dengan dukungan sistem komputerisasi, cara kerja suatu sistem yang sebelumnya manual dapat mengubah cara kerja yang lebih efisien, tepat guna, serta terjamin mutu dan kualitas prosedur kerjanya. Dengan perkembangan sarana teknologi modern yang lebih baik, akan tercipta suatu lingkungan sistem kerja yang lebih produktif.
Berdasarkan uraian diatas, penulis menetapkan judul penelitian penyusunan
skripsi ini adalah “Sistem Informasi Persediaan Barang pada Proyek PLTU
(10)
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan identifikasi masalah yang di hadapi pada proses Persediaan Barang sebagai berikut :
1. Pengelolaan data barang, penerimaan barang, pengeluaran barang,
pengembalian barang (returning slip) dan pencarian data barang masih
menggunakan sistem konvensional yaitu masih menggunakan
Microsoft Exel 2007.
2. Belum adanya database yang terintegrasi, sehingga penyimpanan data
masih dalam bentuk arsip-arsip yang mudah rusak.
3. Pembuatan laporan data barang, penerimaan barang, pengeluaran
barang, pengembalian barang, surat jalan, masih kurang efektif, karena sering tidak akurat dengan arsip-arsip yang ada.
4. Pencarian data barang, penerimaan barang, pengeluaran barang,
pengembalian barang, surat jalan, dirasakan tidak efisien dan butuh waktu yang cukup lama, karena semua data dicatat dalam bentuk arsip-arsip yang tidak terstruktur.
1.2.2 Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang penyusun buat adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi Persediaan Barang yang berjalan pada
Proyek PLTU Suralaya Unit 8 di Bagian Material Control PT.Truba
(11)
2. Bagaimana Membangun Sistem Informasi Persediaan Barang yang
terotomatisasi pada Proyek PLTU Suralaya Unit 8 di Bagian Material
Control PT.Truba Jaya Engineering.
3. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang yang
terotomatisasi pada Proyek PLTU Suralaya Unit 8 di Bagian Material
Control PT.Truba Jaya Engineering.
4. Bagaimana Pengujian Sistem Informasi Persediaan Barang yang
terotomatisasi pada Proyek PLTU Suralaya Unit 8 di Bagian Material
Control PT.Truba Jaya Engineering.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini untuk membangun sistem informasi persediaan barang di PT.Truba Jaya Engineering Pada Bagian
Material Control di tempat penelitian agar jauh lebih baik.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut diantaranya:
1. Untuk mengetahui sistem informasi persediaan barang yang sedang
berjalan di PT.Truba Jaya Engineering pada bagian material
control.
2. Membuat pembangunan sistem informasi persediaan barang dalam
memberikan solusi kepada pihak management dalam pengambilan keputusan berdasarkan laporan bulanan, dan memudahkan pihak
(12)
administrasi untuk menyiapkan surat jalan dengan cepat dan akurat, yang dihasilkan dari pembangunan sistem informasi persediaan barang.
3. Untuk melakukan implementasi sistem informasi persediaan barang
pada proyek PLTU suralaya unit 8 di bagian material control
PT.Truba Jaya Engineering.
4. Untuk melakukan pengujian sistem informasi persediaan barang
pada proyek PLTU suralaya unit 8 di bagian material control
PT.Truba Jaya Engineering.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
a. Bagi Pimpinan
Dalam melakukan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan tentang pemecahan masalah, motivasi dalam membangun suatu sistem yang lebih baik lagi, demi terciptanya kemajuan dalam perusahaan tersebut dan dapat menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan dan dapat mendukung kinerja pimpinan dan pengambilan keputusan.
b. Bagi pengguna sistem
Dengan adanya sistem informasi persediaan barang diharapkan dapat mendukung efektivitas kerja mereka.
(13)
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Bagi dunia ilmu pengetahuan
Penelitian diharapkan berguna bagi bidang keilmuan yang sedang digeluti yaitu manajemen informatika. Diharapkan temuan-temuan yang diperoleh dapat menjadi bahan-bahan pembelajaran untuk suatu proses penelitian keilmuan. Dan dapat menambah pengetahuan nyata dilapangan, sehingga dapat mensosialisasikan didalam proses pembelajaran dilingkungan akademis itu sendiri.
b. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan di bidang pengelolahan data informasi, penelitian ini di harapkan dapat mendukung kinerja, penyusun dapat memperoleh pengetahuan dan informasi tentang masalah yang dihadapi perusahaan tersebut dalam melakukan tugas pekerjaannya, dan untuk memperluas sistem imformasi pengelolahan data informasi yang ada. Hal tersebut merupakan aspek yang sangat membantu dalam proses pembelajaran.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan tersebut, penulis membatasi masalah yang akan dibahas dan penyusunan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Adapun batasan masalah yang diambil oleh penulis yaitu mencakup proses pengelolaan persediaan, stok, penerimaan barang, pengeluaran barang, pencarian
(14)
data barang, laporan pengeluaran barang, serta pembuatan surat jalan dalam
rangka memudahkan bagian material control.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT.Truba Jaya Engineering Jl.Raya Yos Sudarso PLTU Suralaya Merak-Banten. Adapun jadwal penelitian akan
dilaksanakan mulai Bulan Februari - Juni 2011. Jadwal dan jenis kegiatan akan dilakukan seperti pada tabel berikut :
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Aktivitas
Tahun 2011
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Survey Tempat
pengumpulan
Data
Analisis
kebtuhan
Perancangan
Sistem
Pembuatan
Prgram
Testing dan
(15)
9
Dalam melakukan analisis terhadap permasalahan dan perancangan perangkat lunak, diperlukan pemahaman-pemahaman terhadap sejumlah teori yang mendukung terhadap aktifitas-aktifitas tersebut, penulis mengkaji sejumlah teori yang akan berguna untuk melakukan analisis dan perancangan perangkat lunak. Teori-teori tersebut merupakan konstribusi dari perkuliahan dan hasil studi literatur.
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai definisi dan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ada. Berikut adalah teori - teori yang mendasari dari Sistem Informasi Persediaan Barang pada Proyek PLTU Suralaya
Unit 8 di bagian Material Control PT.Truba Jaya Engineering.
2.1 Konsep Dasar Sistem
Dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok pendekatan yaitu yang menekankan pada komponen atau elemennya dan yang menekankan pada prosedur.
Definisi sistem yang menekankan pada prosedur yang didefinisikan oleh Richard F. Neuschel adalah sebagai berikut:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Jogiyanto (2005:1)
(16)
Definisi sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya adalah sebagai berikut :
Menurut Jogiyanto (2005:2) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Lucas (1989) yang dikutip oleh Al – Bahra bin Ladjamudin
(2005:3) dalam bukunya yang berjudul Analasis Sistem dan Desain Sistem Informasi adalah :
”Sistem merupakan sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir,
saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu”.
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.
Maksud Sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan sasaran
(objective). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas
dan sasaran biasanya dalam ruang lingkup yang lebih sempit.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:3) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
(17)
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Sedangkan suatu sistem yang mempunyai
sistem yang lebih besar disebut supra sistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
(18)
subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui
penghubung. Dengan penghubung satu sub sistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan
untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
(19)
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem akan sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem Sub
Sistem
Interface
Boundary Boundary Lingkungan Luar
Input Pengolah Output
Boundary
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
Sumber : Jogiyanto (2005:9) Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
(20)
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2004:6) dalam bukunya yang berjudul Analasis Sistem dan Desain Sistem Informasi adalah :
sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teknologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan
manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan
man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine
system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
(21)
sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.
Sistem yang tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relative tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
(22)
2.2 Konsep Dasar Informasi
B.Davis (1985) yang dikutip oleh Al – Bahra (2005:8) pengertian Informasi
adalah Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.
Menurut Jogiyanto (2005:7) Informasi adalah suatu hal yang penting dalam suatu sistem. Sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi kurang berguna dan mungkin berakhir. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Menurut Jogiyanto (2005:8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan desain sistem informasi adalah :
“Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
2.2.1 Siklus informasi
Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses
terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi.
(23)
Proses (Model)
Hasil Tindakan Input (Data)
Keputusan (Tindakan) Data
(ditangkap) Penerima
Output (Informasi)
D
as
a
r
d
ata
Gambar 2.2Siklus Informasi
Sumber : Jogiyanto (2005:9) Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
2.2.2 Kualitas informasi
Menurut Jogiyanto (2005:10) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan desain sistem informasi adalah :
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari
tiga hal, yaitu:
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
(24)
2. Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah rusak akan tidak bernilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
2.2.3 Nilai Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2004:12) dalam bukunya yang berjudul Analasis Sistem dan Desain Sistem Informasi adalah :
Nilai informasiditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu
informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi dinikmati oleh lebih dari satu pihak sehingga sulit untuk menghubungkan suatu informasi dengan biaya untuk memperolehnya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksirkan keuntungannya dengan satuan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:11) Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
(25)
Menurut Al-bahra Bin Ladjamudin (2005:13) dalam bukunya yang berjudul Analasis Sistem dan Desain Sistem Informasi adalah Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau mengndalikan organisasi.
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.3.1 Komponen- Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada Jogiyanto (2005:12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen
yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok), yaitu :
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi procedure, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
(26)
dengan cara yang sudah ditentukan untuk manghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau
brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyedia informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas dan untuk mengefisiensikan kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan prangkat lunak paket yang disebut
(27)
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan - kegagalan sistem, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotese dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4 Perngertian Persediaan
Persediaan adalah barang-barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang-barang untuk keperluan operasi, atau barang-barang untuk keperluan suatu proyek.
2.5 Pengertian Barang
Barang merupakan benda, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, bergerak atau pun tidak bergerak, yang mempunyai banyak tujuan seperti diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen.
2.6 Pengertian Proyek
Proyek adalah pekerjaan yang merupakan perpaduan antara sumber daya manusia, teknik, administrasi, keuangan yang dikerjakan dalam satu periode tertentu untuk menghasilkan produk.
2.7 Pengertian PLTU
PLTU merupakan suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan energi kimia listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida
(28)
kerjanya,yaitu memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakan poros sudut-sudut turbin. Sudut-sudut-sudut turbin menggerakan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin megerakan generator. Dari generator inilah kemudian dibangkitkan energi listrik.
2.8 Pengertian Material Control
Material Control adalah suatu aktivitas pengendalian material yang
bertujuan untuk mengetahui secara aktual material agar sesuai dengan kondisi
yang ditetapkan saat perencanaan. Material control juga merupakan salah satu
bagian dari PT.Truba Jaya Engineering yang mana tugasnya adalah melayani seluruh penerimaan maupun pengeluaran barang.
2.9 Arsitektur Aplikasi
2.9.1 Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) jaringan komputer adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini menghasilkan pengolahan data yang dapat didistribusikan,
mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware
secara bersamaan.
2.9.2 Jenis - jenis Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi dalam bukunya (2008 : 1 - 6) mengemukakan suatu jaringan komputer memiliki skop dan luasnya masing-masing, untuk itu secara geografis jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa macam, sebagai berikut :
1. Local Area Network(LAN)
Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang bersifat internal dan
(29)
dan biasanya berukuran sampai beberapa kilometer. LAN biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk pemakaian sumber
daya bersama, serta sarana untuk saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan menggunakan
teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas dari pada LAN dan biasanya MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN pun mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televise kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang jangkauannya
mencakup daerah geografis yang lebih luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN, dan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi pemakai.
2.9.3 Topologi Fisik Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi dalam bukunya mengenai jaringan komputer (2010 : 27) Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi
antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual).
Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan pengabelan secara fisik dari suatu jaringan.
(30)
Gambar 2.3 Jenis-jenis Topologi Jaringan
Sumber : Dede sopandi (2010:28) Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer
Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk
menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut.
Macam-macam topologi jaringan fisik, antara lain :
1. Topologi Bus atau Linier
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Karakteristik topologi ini yaitu satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat
node-node, paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi, signal
melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision.
Gambar 2.4 Topologi Bus
Sumber : Dede sopandi (2010:29) Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer
(31)
2. Topologi Ring
Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta traffic
disalurkan sedemikian rupa. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber
optic sebagai sarananya. Karakteristik topologi ini yaitu lingkaran
tertutup yang berisi node-node, sederhana dalam layout, signal mengalir
dalam satu arah sehingga menghindarkan terjadinya collision.
Gambar 2.5 Topologi Ring
Sumber : Dede sopandi (2010:30) Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer
3. Topologi Star
Topologi star merupakan topologi yang banyak digunakan diberbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi, atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Karakteristik topologi ini yaitu
setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data
mengalir dari node ke central node dan kembali lagi, mudah
dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung
terhubung ke central node, keunggulan jika satu kabel node terputus
(32)
Gambar 2.6 Topologi Star
Sumber : Dede sopandi (2010:31) Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer
4. Topologi tree
Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada yaitu topologi star, topologi ring, dan topologi bus.
Gambar 2.7 Topologi Tree
Sumber : Dede sopandi (2010:31) Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer
2.10 Pengertian Client Server
Menurut Budhi Irawan (2005:30) Client-server merupakan model hubungan sebuah jaringan yang memungkinkan untuk mensentralisasi fungsi dari aplikasi kepada satu atau dua dedicated file server. Model hubungan ini menyediakan
(33)
mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersamaan memakai sumber daya pada file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, dan workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server.
2.11 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak (software) pendukung sangatlah dibutuhkan dalam
membangun sistem aplikasi ini, karena sistem aplikasi yang akan dibangun ini membutuhkan beberapa program aplikasi yang digunakan untuk menghasilkan program aplikasi yang lengkap yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna. Adapun program aplikasi yang digunakan dalam pembangunan
perangkat lunak ini adalah Visual Basic 6.0 & SQL Server 2000.
2.12 Microsoft Visual Basic
Menurut Andi Sunyoto (2007 : 1) Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Visual Basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar. Visual Basic juga merupakan sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat program apilkasi berbasis orientasi objek atau objek oriented program (OOP) yang sangat mudah
untuk digunakan dan dipelajari. Visual Basic merupakan pengembangan dari
bahasa Basic yang pernah populer. Dengan Visual Basic, perancangan sebuah
program akan lebih mudah dan menyenangkan karena didukung oleh komponen-komponen pelengkap yang memiliki standar Windows. Agar dapat menggunakan
Visual Basic, Anda harus memahami IDE (Integrated Development Environment)
atas lingkungan kerja dari Visual Basic 6.0 itu sendiri.
Menurut Andi Sunyoto (2007:7) Tiap-tipa bagian IDE dalam Visual Basic
6.0 diperlukan untuk mengembangkan (develop) program aplikasi. IDE Visual
Vasic 6.0 yang penting yaitu menubar, toolbar, toolbox, project explorer, window
property, form layout. Dibawah ini merupakan gambar tampilan dialog pertama
(34)
Gambar 2.8 Tampilan dialog pertama membuka visual basic 6.0 Sumber : Menurut Andi Sunyoto (2007:6)
Menu Bar Title Bar Project
Tool Box Form Tool Bar Properties
Gambar 2.9 Tampilan Kerja Visual Basic 6.0 Sumber : Menurut Andi Sunyoto (2007:7)
(35)
1. Menu Bar
Digunakan untuk navigasi membantu pembuatan aplikasi yang akan dibuat. Menampilkan daftar menu yang berisi daftar perintah-perintah yang dapat digunakan saat bekerja pada Visual Basic. Terdiri dari menu File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, Window dan Help.
2. Tool Bar
Digunakan untuk menjalankan dan menghentikan program.
3. Tool Box
Seluruh komponen atau objek yang digunakan diletakkan pada bagian ini. Pada tampilan standar komponen yang ditampilkan hanyalah komponen yang paling sering dipakai. Untuk menambah atau
mengurangi komponen sesuai dengan yang anda butuhkan. Tool box Merupakan daftar komponen-komponen yang dapat digunakan untuk mendesain tampilan program aplikasi yang akan dibuat.
4. Project Explorer
Bagian ini akan menampilkan seluruh penyusunan project/aplikasi, baik form, module, report, data environment atau file lain pendukung project.
5. Window Property
Property window (Window Property) berisi :
a. Object Box : Berisi daftar komponen yang dipakai dalam form.
b. Sort Tab : Jika dipilih Alphabetic : maka akan menampilkan stuktur
(36)
property yang dikelompokkan berdasarkan font, position, dan lain-lain.
c. Kolom : kolom kiri berdasar daftar property pada objek yang
terseleksi, sedangkan kolom kanan untuk mengganti nilai property yang diinginkan.
6. Form Layout
Dengan fasilitas ini Anda dapat mengetahui dimana posisi form nantinya apabila program atau project Anda dijalankan. Apakah di tengah, kiri atas, atau dimana?
7. Form
Bagian ini disebut halaman interface, dimana Anda melakukan desain terhadap program Anda. Form digunakan untuk meletakan
komponen-komponen yang anda butuhkan dalam mendesain tampilan dalam
desain-time.
2.12.1 Microsoft SQL Server 2000
Menurut Andi Sunyoto (2007:125) yang dimaksud dengan Microsoft SQL Server 2000 adalah salah satu produk andalan Microsoft untuk
database server. Kemampuan dalam menajemen data dan kemudahan
pengoperasian membuat DBMS (Database Management System) menjadi
pilahan para database administrator.
Adapun fitur yang disediakan oleh sql server 2000 adalah:
a. SQL Server Service Manager
Fasilitas ini mempunyai kemampuan untuk melakukan cara pengaturan seluruh objek dari SQL Server.
(37)
Gambar 2.10SQL Server Service Manager
Menurut Andi Sunyoto (2007:125)
b. SQL Server Profiler
Utilitas ini memungkinkan untuk memonitor, merekam aktifitas
kegiatan para server database sehingga mempunyai kemampuan
untuk melakukan analisa terhadap aktifitas server database.
c. SQL Query Analyzer
Tool ini digunakan untuk mengeksekusi peryataan transct-sql
secara interatif,seperti membuat database, edit, insert, dan
menghapus data.
d. Data Transformation
Digunakan untuk mentransfer data dari format SQL Server ke
format database lain seperti format database acces, excel, dan
paradox.
2.12.2 Crystal Report
Crystal Report merupakan program yang terpisah dengan program
microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dihubungkan (linkage).
Membuat laporan dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih
mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan.
(38)
Dalam mendesain laporan digunakan adalah crystal report Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Membuat Laporan
a. Dari jendela Visual Basic pilih menu Add-Ins kemudian pilih
Report Designer.
b. Pilih menu File, kemudian klik New. Kemudian muncul Create
New Report pilihlah Standart, untuk membuat laporan dengan format standar.
c. Tampilan berikutnya adalah Create Report Expert. Pada Tab>
Tables klik tombol Data File untuk menampilkan dialog Choose Database File. Tentukan File Database yang akan digunakan. Klik tombol Add.
d. Klik Tab Fields kemudian pilih semua field dalam queri
absen.tekan tombol All
e. Karena sudah tidak ada pengaturan lebih lanjut maka klik
Preview Report untuk menampilkan struktur laporan dan klik Preview Sample untuk menampilkan contoh hasil laporan.
(39)
33
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT.Truba Jaya Enginering adalah sebuah perusahaan konstruksi didirikan pada tahun 1976. Selain bergerak dalam sektor listrik, Perusahaan
juga menyediakan jasa EPC (Engineering Procurement Construction) untuk
industri Minyak dan Gas maupun beragam industri lain seperti, petrokimia, jembatan layang, semen serta serbuk kertas dan kertas. Mayoritas kegiatan PT.Truba Jaya Engineering diselenggarakan di Indonesia, namun juga terlibat dalam kontrak internasional di Timur Tengah.
PT.Truba Jaya Engineering memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman dalam kontrak umum dan perencanaan teknis untuk pengembangan infrastrukstur di Indonesia. Di masa lalu, Perusahaan ini telah menjadi kontraktor pembangkit listrik dan industri yang dominan. PT. Truba Jaya Engineering terlibat dalam pembangunan lebih dari 90% pembangkit listrik tenaga batubara dan gas milik PLN dengan kapasitas terpasang keseluruhan lebih dari 15.000 MW. Perusahaan merupakan satu satunya kontraktor EPC domestik dengan sertifikasi EPC yang dapat merancang dan memasang
boilers pembangkit listrik dengan kapasitas lebih dari 300 MW. Sebagai
bagian dari operasional EPC, Perusahaan juga berperan dalam penyediaan jasa pemeliharaan bagi pembangkit listrik dan industri. Perusahaan saat ini
(40)
tengah melakukan ekspansi ke arah pembangunan pembangkit listrik dengan energi terbaru. Fokus utama Perusahaan adalah untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam mengatasi kekurangan pasokan listrik pada jaringan-jaringan distribusi utama yang ada di Jawa-Bali maupun memperluas ketersediaan listrik ke daerah terpencil dan pasar yang masih belum tersedia listrik. Hal ini dilakukan melalui pembangunan intensif dan penyelenggaraan pembangkit listrik tenaga batubara yang akan mengurangi ketergantungan negara terhadap listrik tradisional berbasis diesel.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1 Visi
Menjawab tantangan engineering dan penghasil listrik.
3.1.2.2 Misi
a. menyediakan jasa konstruksi dengan standar kualitas tinggi,
tepat waktu, dan efisien dalam biaya.
b. Mempergunakan kemampuan teknis dan teknologi yang tepat
dan ditujukan untuk memberikan solusi yang inovatif.
c. Memahami kebutuhan, memberikan solusi atas masalah serta
(41)
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah kerangka pembagian tanggung jawab fungsional yang dibentuk untuk terselenggaranya kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Oleh sebab itu, untuk melaksanakan serta mencapai visi dan misi PT.Truba Jaya Engineering di atas, dibentuklah struktur organisasi guna mempermudah pembagian tugas dan tanggung jawab.
Gambar 3.1. Struktur organisasi
(Sumber : Documement No: W-T3111-MC-004/ 21 April 2009) MANAGER
ADMINISTRASI
ENGINEER SUPERVISOR
(42)
3.1.4 Deskripsi Tugas
Diskripsi tugas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seluruh bagian yang terkait pada bagian material control, yang dijabarkan ke dalam kegiatan pekerjaan. Dan deskripsi kerja juga merupakan pernyataan tertulis untuk semua tingkat posisi dalam satu unit yang mencerminkan fungsi, tanggung jawab dan kualitas yang dibutuhkan. adapun deskripsi kerjanya yaitu sebagai berikut :
1. MANAGER
Manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang
budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan
teknologi (technology). Yang mana tugasnya adalah :
a. Menyusun prosedur penerimaan, pengeluaran, tempat dan
memberikan penjelasan tentang tata cara bekerja.
b. Merencanakan dan menjalankan seluruh fungsi dan kegiatan di bagian
material control.
c. Bertanggung jawab atas laporan data barang yang dibuat oleh
Administrasi.
d. Dapat bekerja sebagai tim dengan karyawan lainnya sampai
(43)
2. ADMINISTRASI
Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang mana tugasnya:
a. Bertanggung jawab atas seluruh dokumen penerimaan dan
pengeluaran barang.
b. Meninjau dan mengevaluasi stok barang dan status barang.
c. Membuat laporan data barang.
3. SUPERVISOR
Supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif dan produktif. Yang mana tugasnya:
a. Meninjau dan mengevaluasi manpower tentang kenaikan gaji.
b. Bertanggung jawab atas seluruh penerimaan dan pengeluaran barang.
c. Memimpin dan memberikan tugas kepada manpower pada toolbox
meeting pagi.
4. ENGINEER
Engineering adalah orang yang mampu mengatasi permasalahan yang ada di perusahaan dari hal yang terkecil hingga besar. Yang mana tugasnya :
(44)
b. Memecahkan sesuatu permasalahan yang ada pada bagian Material
Control.
5. MANPOWER
Manpower adalah sekumpulan orang yang mampu melayani user dan mematuhi apa yang diperintahkan oleh atasannya. Yang mana tugasnya :
a. Melayani user dan klien dalam hal pengeluaran dan penerimaan
barang.
b. Menempatkan seluruh barang di tempat yang sudah ditentukan.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah mengemukakan prosedur penelitian yang akan digunakan meliputi pengumpulan data, metode yang digunakan, jenis dan metode pengumpulan data, pengujian data serta analisis data.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam pelaksanaannya penelitian ini dilakukan di PT.Truba Jaya Engineering, Faktor yang akan diteliti adalah persediaan barang pada
proyek PLTU suralaya unit 8 di bagian material control. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian deskriptif yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan tentang realitas pada objek yang di teliti secara objektif.
(45)
Metode deskriptif memaparkan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, Metode deskriptif pada hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori, yang lebih dititik beratkan adalah observasi dan suasana alamiah, dimana dalam hal ini peneliti sebagai pengamat.
Tujuan metode deskriptif yaitu mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah serta memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini akan dibahas sebagai berikut :
Jenis pengumpulan data yang digunakan ada dua jenis yaitu:
1. Primer yaitu jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber data utama. Data primer disebut juga
sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk
mendapatkan data primer, penulis harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik pengumpulan data primer antara lain observasi dan wawancara.
2. Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari
(46)
diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan. Dalam hal ini adalah Profil PT.Truba Jaya Engineering, Struktur Organisasi, serta dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian.
Jenis dan Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini akan dibahas sebagai berikut :
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data yang berasal dari sumber data primer diperoleh dengan menggunakan dua cara yaitu :
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap gejala atau peristiwa yang terjadi pada objek
penelitian pada PT.Truba Jaya Engineering di bagian material
control, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati dan
mendapatkan data dan informasi terhadap kegiatan-kegiatan yang
akan diteliti. Misalnya mengamati petugas dibagian material
control pada saat menginput data keluar masuk barang, pencarian
data barang, membuat surat jalan dan membuat laporan barang.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data (penulis) dengan pihak yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu tanya jawab
dengan Manager pada bagian Material Control PT.Truba Jaya
(47)
sejarah berdirinya PT.Truba Jaya Engineering, Susunan Organisasinya, serta tentang persediaan barang, dan sistem yang
digunakan pada bagian material control.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini, dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh data-data yang sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem informasi. Yaitu :
1. Form penerimaan barang
2. Form pengeluaran barang
3. Surat jalan supplier
4. Form Returning Slip
5. Packing List
6. Surat jalan pengeluaran barang
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pembuatan sistem antara lain, metode pendekatan sistem dan pengembangan sistem. Dalam penelitian ini metode pendekatan sistem yang digunakan metode pendekatan terstruktur dan untuk mengembangkan sistem informasinya menggunakan metode pengembangan prototype.
(48)
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah
menggunakan metode analisis terstruktur, yang menghendaki adanya gambaran terhadap keseluruhan sistem. Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan
terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik
(techniques). Pada pendekatan sistem ini juga terdapat alat bantu juga
seperti Flowmap, Diagram Kontek, Data Flow Diagram (DFD),
kamus data, normalisasi, tabel relasi dan Entiti Relationship Diagram
(ERD). yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil
akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang kompleks di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang di gunakan penulis dalam pengembangan sistem adalah metode protoype. Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D
(2002 : 40) mengemukakan bahwa Prototyping dimulai dengan
(49)
mendefinisikan obyektif keseluruhan sistem (perangkat lunak) yang akan dibuat, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan
kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus
pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan
nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan
format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah
prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan
dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.
Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.
Berikut gambar prototpe paradigama :
Gambar 3.2. Metode Pengembangan Prototype Paradigma
(50)
Metode protoype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sebuah program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera di evaluasi oleh pemakai (user).
Berdasarkan pengertian metode protoype diatas penulis mempunyai beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode pengembangan sistem protoype yaitu karena penulis akan lebih mudah dalam merancang sistem yang di inginkan perusahaan dan dapat di terima oleh user sebagai pengguna sistem, hal lainnya adalah penulis menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan kemudian di presentasikan kepada user dan user di berikan kesempatan untuk memberikan masukan ataupun komentar sehingga sistem informasi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user terutama bagi perusahaan sendiri. Perubahan dan presentasi prototype ini dapat dilakukan berkali-kali sampai di capai kesepakatan dari bentuk sistem informasi yang akan di implementasikan.
a) Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
(51)
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan. jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan. Keunggulan dan kelemahan prototype sebagai berikut :
(52)
b) Keunggulan prototyping adalah:
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan
kebutuhan pelanggan
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa
yang diharapkannya.
c) Kelemahan prototyping adalah :
1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat
lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
2. pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek.
Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin
(53)
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan A. Alat Bantu Analisis
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efesien, merancang atau mengganti output yang yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain.
Tahapan dalam menganalisis sistem adalah sebagai berikut:
a. Definisi masalah (mencakup definisi input, proses, output
dari sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).
b. Pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan dibuat
definisinya ( mendefinisikan input, proses, dan output ).
c. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan
dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut.
d. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap
sebelumnya.
e. Implementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang
telah ditawarkan tersebut.
f. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan
(54)
B. Alat Bantu Perancangan
Untuk dapat bisa melakukan langkah atau prosedur yang sesuai dengan yang diberikan oleh metode pengembangan sistem yang telah terstruktur, maka dibutuhkan alat-alat pengembangan sistem yang digunakan adalah suatu alat berbentuk grafis yang sifatnya berupa suatu bagan. Bagan adalah suatu alat berbentuk grafis yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan semua metodologi yang ada.
1. Flow Map
Flow map adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah. Flow map disusun dengan simbol. Simbol ini di
pakai sebagai alat bantu menggambarkan proses didalam program.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem yang dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses dan tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
(55)
3. Diagram Aliran Data ( Data Flow Diagram )
Data Flow Diagram (DFD) merupakan salah satu alat pemodelan sistem. Penggunaan notasi atau simbol dalam diagram arus data dapat berguna untuk membantu komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem agar dapat memahami suatu sistem secara logika, selain itu, notasi atau simbol dalam diagram arus data juga membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat komplementasinya. Diagram tersebut terkenal dengan nama Data Flow Diagram (DFD).
DFD atau Data Flow Diagram sering digunakan untuk menggambarkan sistem yang berjalan atau sistem yang diusulkan atau pun sistem baru yang sedang digambarkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan. DFD (Data Flow Diagram) merupakan alat analis terstruktur yang baik dan populer, karena dapat menggambarkan arus data pada suatu sistem secara terstruktur dan jelas.
4. Kamus Data
Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 40) kamus Data adalah sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, sehingga pemakai dan analisis sistem akan memiliki pemahaman yang umum
mengenai input, output, dan komponen penyimpan dan
(56)
Elemen-elemen dalam kamus data :
1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan
arus data yang mengalir di DFD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data.
2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila
nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
3. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir
dan ke mana data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di kamus data agar mudah mencari arus data di DFD.
4. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang
dicatat di kamus data terdiri dari itemitem data apa saja.
Contoh kamus data:
Nama alir data : Surat Jalan
Alias : SJ
(57)
Proses2- APJ,
Struktur data :Nomor Surat Jalan, Nama Material, Jumlah
Material, Alamat Gudang, Tanda tangan
5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel, relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
Adapun langkah-langkah pembentukan normalisasi adalah sebagai berikut :
a) Bentuk Tidak Normal(Unnormalized)
Bentuk tidak normal merupakan sekumpulan data yang akan direkam, serta tidak ada keharusan mengikuti format tertentu. Data-data tersebut dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
b) Bentuk Normal Satu(First normal form) / 1 NF
Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya sebuah tabel tidak boleh mengandung kelompok yang terulang. Cara yang dilakukan pada normal pertama ini adalah dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu nilai tunggal yang
(58)
berinteraksi diantara setiap baris pada satu tabel dan
setiap atribut harus mempunyai nilai data yang Atomic.
c) Bentuk Normal Dua(Second normal form) /2 NF
Langkah ketiga pada normal kedua adalah bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap file yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer dan harus dipindahkan ke tabel lain.
d) Bentuk Normal Tiga(Third normal form) / 3 NF
Langkah keempat pada normal ketiga ini adalah suatu relasi dikatakan dalam bentuk ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.
Contoh Normalisasi:
Bentuk Tidak Normal(Unnormalized)
Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.
={ kode_brg, nama_brg, satuan, stock, klmpk_brg, kode_sup, nama_sup, tlp_sup, alamat_sup, dir_sup, No_BPB, No_Pesanan, No_SJ, kode_sup, nama_sup, tlp_sup, alamat_sup, dir_sup
tgl_pesanan, tgl_terima, gudang_penerima, No_BPB,
No_Pesanan, No_SJ, kode_sup, tgl_pesanan, tgl_terima,
gudang_penerima, kode_brg, nama_brg, satuan, stock,
klmpk_brg, jml_brg, No_BP, No_PK, tgl_diminta,
(59)
tgl_diberikan, gudang_pemakai kode_brg, nama_brg, satuan, stock, klmpk_brg, jml_diminta, jml_diterima}
Bentuk Normal Satu(First normal form) / 1 NF
Pada tahap ini harus diusahakan tidak ada field dalam satu tabel yang berulang.
={ kode_brg, nama_brg, satuan, stock, klmpk_brg, kode_sup, nama_sup, tlp_sup, alamat_sup, dir_sup, No_BPB, No_Pesanan, No_SJ, tgl_pesanan, tgl_terima, gudang_penerima, jml_barang, No_BP, No_PK, Tgl_diminta, tgl_diberikan, gudang_pemakai, jml_diminta, jml_diterima}
Bentuk Normal Dua(Second normal form) /2 NF
Barang :{ kode_brg, nama_brg, satuan, stock, klmpk_brg } Supplier :{ kode_sup, nama_sup, tlp_sup, alamat_sup, dir_sup } Penerimaan :{No_BPB, No_pesanan, No_SJ, tgl_pesanan, tgl_terima,gudang_penerima }
Detail Penerimaan :{ No_BPB, kode_brg, jml_brg } Pemakaian :{No_BP,No_PK, Tgl_diminta,tgl_diberikan, gudang_pemakai }
Detail pemakaian :{ No_BP, kode_brg, jml_diminta,
jml_diberikan }
Bentuk Normal Tiga(Third normal form) / 3 NF
Pada tahap ini, dilakukan penentuan relasi antara tabel, sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada tabel-tabel tertentu.
(60)
Supplier * kode_Sup Nama_Sup Tgl_Sup Alamat_Sup Dir_Sup penerimaan * No_BPB No_Pesanan No_SJ **Kode_Sup Tgl_Pemesanan Tgl_Terima Gudang_Penerima Detail_Penerimaan * No_BP ** Kode_Brg Jml_Brg Barang * Kode_Brg Nama_Barang Satuan Stok Klmpk_Brg Detail_Penerimaan * No_BPB ** Kode_Brg Jml_diminta Jml_diterima Pemakai * No_BP No_PK Tgl_diterima Tgl_diberikan Gudang_Pemakai
Supplier :{* kode_sup, nama_sup, tlp_sup, alamat_sup, dir_su} Penerimaan :{*No_BPB, No_pesanan, No_SJ, **kode_sup, tgl_pesanan, tgl_terima, gudang_penerima}
Detail Penerimaan :{ *No_BPB, **kode_brg, jml_brg }
Pemakaian :{*No_BP, No_PK, tgl_diminta, tgl_diberikan, gudang_pemakai}
Detail pemakai :{*No_BP, **kode_brg, jml_diminta,
jml_diberikan}
b. Relasi Tabel
Tabel relasi adalah hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database.
Contoh tabel relasi:
6. ERD ( Entiti Relationship Diagram)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan
antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar
data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk
(61)
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
a. Entity
Entity merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain Simbol dari
entityini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut
atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan
karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain
c. Hubungan Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam
satu basis datayaitu :
1. Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
(62)
Gambar 3.3 Relasi one to one sumber : Fatansyah (2007:80)
2. Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 3.4 Relasi one to many sumber : Fatansyah (2007:81)
3. Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
Gambar 3.5 Relasi many to many sumber : Fatansyah (2007:81)
(63)
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian merupakan bagian yang paling penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjalin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu mempresentasikan kajian pokok dari spesifiksi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.
1. Black Box Testing
Black Box Testing Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang cara beroperasinya, apakah input/output data telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.
2. White Box Testing adalah meramalkan cara kerja perangkat lunak
secara rinci, karenanya logikal path (jalur logika) perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara spesifik.
Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 551) mengemukakan
bahwa metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional
dari software. Pengujian blackbox memungkinkan pengembang software
untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh
syarat-syarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan
alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang
melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan metode whitebox.
(64)
Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan analis sistem memperoleh kumpulan kondisi. input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program.
Tujuan metode ini mencari kesalahan pada:
1. Fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan pada interface
3. Kesalahan pada struktur data atau akses database
4. Kesalahan performansi
5. Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir
Metode ini tidak terfokus pada struktur kontrol seperti pengujian
white-box tetapi pada domain informasi. Pengujian white-box, yang
dilakukan pada saat awal proses pengujian, pengujian black-box cenderung
diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Karena pengujian black-box
memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Alasan menggunakan pengujian black box karena dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Dimana pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
(1)
151
6. Pengisian data form pengeluaran barang
Berikut ini kasus dan hasil uji pengujian data form pengeluaran barang: Tabel 5.7 Pengisian data form pengeluaran barang
Kasus dan Hasil Uji (Data Normal)
Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data form pengeluaran
barang diisi secara lengkap dan tidak ada yang kosong
Penyimpanan data kedalam file tabel pengeluaran
Dapat melakukan penyimpanan data dengan benar
[ X ] diterima [ ] ditolak Klik tombol simpan Data tersimpan di
file tabel pengeluaran
Dapat melakukan penyimpanan data dengan benar dan ada pesan tersimpan
[ X ] diterima [ ] ditolak Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Data form pengeluaran
barang diisi tidak lengkap dan ada yang kosong Penyimpanan tidak dapat dilakukan Tidak dapat melakukan penyimpanan data
[ X ] diterima [ ] ditolak
Klik tombol simpan Penyimpanan tidak dapat dilakukan
Penyimpanan gagal dan menampilkan pesan “data belum lengkap”
[ X ] diterima [ ] ditolak
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian dari kasus uji sample di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak bekerja secara Fungsional dan dapat diimplementasikan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
(2)
152 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian dan hasil rancangan sistem yang telah penulis lakukan, penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan mengajukan saran-saran yang berhubungan dengan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya.
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu sebagai beikut:
1. Dengan pembangunan sistem informasi persediaan barang yang terotomatisasi dan terintegrasi, diharapkan dapat membuat semua proses menjadi komputerisasi dan terotomatisasi serta mampu meminimalkan penggunaan sistem yang sedang berjalan yaitu bekerja secara konvensional.
2. Dengan sistem informasi persediaan barang yang terotomatisasi dapat memberikan kemudahan bagi pihak management dan pimpinan dalam pengambilan keputusan berdasarkan laporan bulanan.
3. Dengan adanya implementasi sistem informasi persediaan barang pada PT.Truba Jaya Engineering di bagian material control, diharapkan dapat diterapkan dengan mudah dalam pengolahan data barang dan berjalan secara optimal.
4. Dengan adanya pengujian sistem informasi persediaan barang pada PT.Truba Jaya Engineering di bagian material control, diharapkan sistem
(3)
153
informasi yang dibangun dapat menjawab semua permasalahan pengelolaan persediaan barang pada PT.Truba Jaya Engineering di bagian material control.
6.2 Saran
Dari hasil penelitian dan observasi yang penulis lakukan pada Proyek PLTU Suralaya Unit 8 di bagian material control PT.Truba Jaya Engineering penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Untuk pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Pada Proyek PLTU Suralaya Unit 8 di bagian material control PT. Truba Jaya Engineering, alangkah lebih baiknya jika ditambahkan proses untuk monitoring semua kegiatan persediaan yang hak aksesnya ada pada manager.
2. Untuk pengembangan ke depan dikarenakan banyaknya pengguna sistem ini, dan berkembanganya sistem organisasi PT.Truba Jaya Engineering, maka alangkah baiknya jika dibangun Sistem Informasi Persediaan Barang yang terintegrasi dan terotomatisasi berbasis Web.
3. Diharapkan pada penelitian selanjutnya ditambahkan proses pemesanan barang dari supplier sebagai persediaan barang PT.Truba Jaya Engineering yang akan didistribusikan.
4. Perlunya memperkaya ilmu pengetahuan tentang komputer, sehingga SDM PT.Truba Jaya Engineering mampu menjalankan sistem informasi persediaan barang secara optimal.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Andi Sunyoto. 2007. Pemograman database dengan visual basic dan Microsoft SQL. Andi Offset. Yogyakarta.
Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Edisi pertama, Graha Ilmu. Yogyakarta.
Dede Sopandi. 2008. Instalasi Konfigurasi Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.
Documement No:W-T3111-MC-004 / organization charts material control / 21 April 2009.
Fatansyah. 2007. Analisis dan desain. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto,MBA,Ph.D. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi.Yogyakarta.
Roger S. Pressman, Ph.D.2002. Rekayasa Perangkat Lunak.Andi Yogyakarta.
Online :
(http://cuplis.net/2009/03/18/metode-penelitiametris/07 Maret 2011) (http://www.scribd.com/Perancangan-Arsitektur-Jaringan/10 Maret 2011) (http://digilib.petra.ac.id/ pengertian PLTU / 6 Maret 2011)
(5)
(http://led21.blogspot.com/data-flow-diagram-dfd.html/08 Maret 2011 ) (http://adityanugroho90.blogspot.com/prototyping/ 4 Maret 2011) (http://www.penalaran-unm.org/penelitian-deskriptif/10 Maret 2011)
(6)
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Eka Setiawati
NIM : 10507005
Tempat/ Tanggal Lahir : Karawang, 14 Oktober 1990 Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Anak ke- : Satu dari dua bersaudara
Alamat Lengkap : Dusun II Kp.Karees RT 01/ RW 06
Desa.Kutapohaci Kec.Ciampel Kab.Karawang 41361
No.Telp/HP : 08562135014
E-mail : Zhenonk_cute2008@yahoo.co.id
Pendidikan : 1. 1995-2001 : SDN Kutapohaci III 2. 2001-2004 : SMPN 2 Teluk Jambe 3. 2004-2007 : SMAN 1 KLARI
4. 2007-2011 : Jenjang Studi Strata I (S1) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.