Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peringkat komunikasi yang akan diteliti adalah komunikasi antarpribadi, dimana setiap pesertanya dapat berkomunikasi lebih akrab dan terbuka sehingga terbentuk suatu hubungan sosial.

2. Komunikasi Antarpribadi

Effendy mengemukakan komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara seorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis. Liliweri, 1997: 12 Sedangkan Deddy Mulyana mendefinisikan komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara verbal atau non verbal. Mulyana, 2000: 73 Pentingnya suatu komunikasi antarpribadi ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian. Sifat dialogis itu ditunjukkan melalui komunikasi lisan dalam percakapan yang menampilkan arus balik langsung. Jadi komunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga, komunikator mengetahui dengan pasti apakah pesan-pesan yang dia kirimkan diterima atau ditolak, berdampak positif atau negatif. Ketika proses mendengar terjadi, seseorang akan mulai menggali informasi dan menemukan solusi dari masalahnya. Selain fokus pada isi pembicaraan dia juga harus peka terhadap bahasa non verbal dan makna di balik kata. Tujuannya adalah memahami perasaan, pikiran, dan kebutuhan lawan bicaranya. Wood, 2010: 165-166 Fungsi komunikasi antarpribadi adalah sebagai berikut. 1. Untuk mendapatkan respon atau umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses komunikasi 2. Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi responumpan balik 3. Untuk melakukan kontrol terhadap sosial, yaitu komunikator dapat melakukan modifikasi perilaku orang lain dengan cara persuasi. Menurut sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu komunikasi diadik dyadic communication dan komunikasi kelompok kecil small group communication. Dalam penelitian ini akan lebih menekankan pada tipe komunikasi diadik. Karena komunikasi melibatkan dua orang saja, yaitu fisioterapis dan pasien stroke. Komunikasi diadik adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Menurut R. Wayne Pace komunikasi diadik dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu percakapan, dialog dan wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam dan lebih personal. Sedangkan wawancara sifatnya lebih serius yaitu adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab. Cangara, 2006: 32 Komunikasi antarpribadi dibandingkan dengan komunikasi lainnya dinilai paling ampuh dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. Alasannya karena komunikasi ini berlangsung secara tatap muka. Karena dengan komunikasi itu terjadi kontak pribadi personal contact yaitu pribadi komunikator menyentuh pribadi komunikan. Ketika menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika itu juga, tangggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan pada ekspresi wajah dan gaya bicara. Apabila umpan balik positif, artinya tanggapan itu menyenangkan dan komunikator akan mempertahankan gaya komunikasi tersebut, sebaliknya jika tanggapan komunikasi negatif, maka komunikator akan mengubah gaya komunikasi sampai komunikasi berhasil. Biasanya tanggapan komunikasi yang negatif disebabkan karena gangguan noise, baik eksternal maupun internal. Menurut Rakhmat 1996 terdapat 5 tanda-tanda komunikasi yang efektif , yaitu. a. Saling pengertian b. Memberikan kesenangan c. Mempengaruhi sikap d. Hubungan sosial yang semakin baik e. Adanya tindakan Rakhmat juga 1998 mengatakan untuk menghasilkan komunikasi antarpribadi yang efektif, dapat melalui tiga tahap,yaitu: a. Pembentukan hubungan antarpribadi Pada tahap ini sering disebut tahap perkenalan. Perkenalan adalah proses komunikasi dimana individu mengirimkan secara sadar atau menyampaikan kadang-kadang tidak sengaja informasi mengenai dirinya terhadap orang lain. Menurut Charles R. Burger 1973 informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan menjadi tujuh kategori, yaitu. 1 Informasi demografis 2 Sikap dan pendapat 3 Rencana yang akan datang 4 Kepribadian 5 Perilaku masa lalu 6 Orang lain 7 Hobi dan minat b. Peneguhan hubungan antarpribadi Hubungan antarpribadi tidak bersifat statis melainkan selalu berubah. Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan antarpribadi akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. c. Pemutusan hubungan Tahap pemutusan hubungan adalah pemutusan ikatan diantara kedua pihak. Misalnya dalam sebuah pernikahan, pemutusan hubungan dilambangkan dengan perceraian.

3. Motivasi

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Penarik Becak Wanita (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Penarik Becak Wanita Di Kampus Universitas Sumatera Utara)

0 52 117

Komunikasi Antarpribadi Pasien Danperawat (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Komunikasi Antarpribadi Pasienrawat Inap Dan Perawat (Terapeutik) Di Rumah Sakit Setiabudi Medan)

1 19 111

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA FISIOTERAPIS DAN PASIEN (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Fisioterapis untuk Memotivasi Komunikasi Antarpribadi Antara Fisioterapis Dan Pasien (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Fisioter

5 10 13

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA FISIOTERAPIS DAN PASIEN (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Fisioterapis Untuk Memotivasi Pasien Penyakit Stroke di Rumah Sakit Ortopedi Surakarta) Komunikasi Antarpribadi Antara Fisioterapis Dan Pasien (St

0 3 13

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI KONSELOR TERHADAP ODHA (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Konselor terhadap KOMUNIKASI ANTARPRIBADI KONSELOR TERHADAP ODHA (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Konselor terhadap ODHA di Klinik Vol

0 2 14

Komunikasi Antarpribadi Pasien Danperawat (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Komunikasi Antarpribadi Pasienrawat Inap Dan Perawat (Terapeutik) Di Rumah Sakit Setiabudi Medan)

0 1 11

Komunikasi Antarpribadi Pasien Danperawat (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Komunikasi Antarpribadi Pasienrawat Inap Dan Perawat (Terapeutik) Di Rumah Sakit Setiabudi Medan)

0 0 1

Komunikasi Antarpribadi Pasien Danperawat (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Komunikasi Antarpribadi Pasienrawat Inap Dan Perawat (Terapeutik) Di Rumah Sakit Setiabudi Medan)

0 0 9

Komunikasi Antarpribadi Pasien Danperawat (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Komunikasi Antarpribadi Pasienrawat Inap Dan Perawat (Terapeutik) Di Rumah Sakit Setiabudi Medan)

0 0 2

Komunikasi Antarpribadi Pasien Danperawat (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Komunikasi Antarpribadi Pasienrawat Inap Dan Perawat (Terapeutik) Di Rumah Sakit Setiabudi Medan)

0 1 23