A. Pendahuluan
Disiplin adalah salah satu sarana dalam upaya pembentukan kepribadian dan merupakan kunci keberhasilan, sebab dengan tingkat kedisiplinan tinggi maka
tingkat konsentrasi dalam melaksanakan kegiatan meningkat. Namun seiring berkembangnya zaman, nilai-nilai kedisiplinan semakin memudar. Hal ini
terbukti saat membuat janji dengan orang lain, datang terlambat. Selain itu dalam lingkup sekolah banyak siswa yang belum paham tentang arti dari
kedisiplinan karena belum ada wadah yang tepat untuk membentuk sikap disiplin anak dan guru belum memberikan sanksi yang tegas terhadap siswa
yang belum disiplin. Salah satu contoh perilaku siswa yang menunjukkan sikap tidak disiplin yaitu melanggar peraturan sekolah.
Penanaman pendidikan karakter adalah hal yang penting untuk membentuk kedisiplinan siswa. Salah satu kegiatan untuk penanaman pendidikan karakter di
sekolah yaitu melalui kegiatan kepramukaan. Terlebih lagi, kurikulum 2013 mewajibkan siswa mengikuti kegiatan pramuka. Oleh karena itu, penulis ingin
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Kurikulum 2013 Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas IV SD
Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 20142015 .”
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi permasalahannya, yaitu: rendahnya pemahaman siswa tentang kedisiplinan, belum ada wadah yang
tepat untuk membentuk sikap disiplin siswa, belum ada sanksi yang tegas terhadap siswa yang tidak disiplin, belum mengetahui manfaat yang diperoleh
dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Supaya penelitian ini berjalan terarah dan sesuai yang diharapkan, maka penelitian terbatas pada: siswa kelas IV SD N 04
Kemiri tahun ajaran 20142015, kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang diadakan di SD N 04 Kemiri, kedisiplinan siswa dalam belajar dan mengikuti
pembelajaran. Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dibuat perumusan masalah
yaitu: 1 adakah pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran
20142015? 2 Seberapa besar pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka
dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 20142015?
Tujuan penelitian yang ingin dicapai antara lain: 1 untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013
terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 20142015. 2 untuk mengetahui besarnya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler
pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 20142015.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1 sebagai karya ilmiah, hasil penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi
perkembangan ilmu pengetahuan. 2 dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang manfaat kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam
kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa. 3 dapat digunakan sebagai pedoman dan referensi untuk kegiatan penelitian yang sejenis pada waktu yang
akan datang. 4 apabila ternyata ada pengaruh kegiatan pramuka terhadap kedisiplinan siswa, maka dari pihak sekolah harus memperhatikan sikap
kedisiplinan siswa tersebut. 5 sebagai masukan bagi siswa akan pentingnya kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan kedisiplinan.
Terdapat beberapa teori yang digunakan untuk memunjang penelitian dan dijadikan dasar dalam penelitian. Teori tersebut terdapat dalam tinjauan pustaka
yang berisi mengenai: pengertian ekstrakurikuler, pengertian pramuka, kegiatan pramuka, indikator kegiatan pramuka, pramuka dalam kurikulum 2013,
pengertian kedisiplinan, dan indikator kedisiplinan. Nuh 2013: 24 menjelaskan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan
yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan dibawah bimbingan sekolah
dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik. Selain itu, Suharso dan Ana 2011: 131 menuliskan
bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan yang berada di luar program kurikulum. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar jam pelajaran dibawah
bimbingan sekolah untuk mengembangkan kepribadian dan potensi yang ada pada diri peserta didik.
Azwar 2009: 25 menuliskan bahwa gerakan pramuka adalah organisasi yang berstatus badan hukum dan lembaga pendidikan kaum muda yang
didukung oleh orang dewasa. Selain itu, Suharso dan Ana 2011: 389, pramuka adalah praja muda karana, organisasi pemuda yang mendidik anggotanya dalam
berbagai keterampilan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pramuka adalah suatu organisasi pemuda yang didukung
oleh orang dewasa yang berstatus badan hukum dan mengamalkan satya serta darma pramuka.
Menurut UU nomor 12 Tahun 2010 tentang gerakan pramuka 2010: 6, kegiatan pramuka dilakukan dengan metode belajar interaktif dan progresif.
Selain itu, Suyahman dan Suprapti 2011: 1-117 menuliskan beberapa kegiatan pramuka, antara lain: PP pertolongan pertama, upacara, sandi, semaphore,
morse, tali temali, menaksir peta, bivak, dan PBB. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pramuka dilakukan dengan metode belajar
interaktif dan progresif. Hatta 2014: 41 menuliskan beberapa indikator dari kegiatan pramuka yaitu
kehadiran peserta didik selama kegiatan, aktivitas religius dalam kegiatan, aktivitas sosial dan emosional dalam berbagai kegiatan, pembiasaan dan
keteladanan karakter peserta didik, pemahaman terhadap hal-hal yang bersifat konseptual teoritis terkait dengan materi pelatihan pramuka, dan keterampilan
peserta didik terhadap kompetensi pramuka yang ditetapkan. Selain itu, Indikator integrasi pendidikan karakter dalam pendidikan kepramukaan
bersumber dari dasa dharma pramuka. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator dari kegiatan pramuka antara lain: kehadiran
peserta didik selama kegiatan, aktivitas sosial dan emosional dalam berbagai kegiatan, pembiasaan dan keteladanan karakter peserta didik, mengamalkan
nilai-nilai dasa dharma, menguasai teknik dasar kepramukaan. Nuh 2013: 27-29 menuliskan bahwa dalam kurikulum 2013, kepramukaan
ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar SDMI
hingga sekolah menengah atas SMASMK, dalam pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Selain itu, Ali 2013: 57 menyatakan
bahwa pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib. Kurniasih dan Berlin 2014: 140 menuliskan bahwa ekstrakurikuler wajib pramuka meningkatkan
karakter siswa terutama dalam kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan pramuka dalam kurikulum 2013 merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib.
Murdoko 2008: 6 menyatakan bahwa kedisiplinan adalah sikap mental yang dibutuhkan oleh anak untuk membentuk pribadi yang selalu mempunyai
komitmen dalam menjalankan suatu tindakan. Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Suharso dan Ana 2011: 124 menuliskan bahwa disiplin adalah latihan
batin dan watak supaya mentaati tata tertib, kepatuhan terhadap aturan. Selain itu Narwanti 2011: 29 menuliskan bahwa disiplin adalah tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Dari berbagai pendapat tentang kedisiplinan yang ada, maka penulis dapat
menarik kesimpulan dari pengertian kedisiplin yakni kedisiplinan merupakan sikap yang harus dikembangkan dalam diri dan secara sadar menaati aturan atau
tata tertib yang ada serta menjalankan tugas dan kewajibannya. Narwanti 2011: 66 menuliskan beberapa indikator kedisiplinan dalam
pembelajaran, antara lain: hadir tepat waktu, mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran, mengikuti prosedur kegiatan pembelajaran, dan menyelesaikan
tugas tepat waktu. Kurniasih dan Berlin 2014: 68 menuliskan beberapa contoh indikator dari sikap disiplin, yaitu: datang tepat waktu, patuh pada tata tertib atau
aturan bersamasekolah, mengerjakanmengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar. Selain
itu, menurut Sahlan dan Angga 2012: 194, beberapa indikator kedisiplinan untuk kelas 4-6 antara lain: menyelesaikan tugas tepat waktu, melaksanakan
tugas kelas dengan baik, mengingatkan teman yang melanggar peraturan dengan sopan, berpakaian sopan dan rapi, mematuhi aturan sekolah. Berdasarkan
pendapat diatas, dapat disimpulkan beberapa indikator kedisiplinan dalam
belajar dan mengikuti pembelajaran, antara lain: ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, mengikuti seluruh
kegiatan pembelajaran, ketaaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.
B. Metode Penelitian