Naskah Publikasi Ilmiah Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Kurikulum 2013 Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas Iv SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 2014/2015.

(1)

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM KURIKULUM 2013 TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV

SD NEGERI 04 KEMIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

Naskah Publikasi Ilmiah

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1

Oleh:

NILAWATI PUTRI RAMDHANI A 510110063

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I-Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax: 715448 Surakarta 57102 Website: http://www.ums.ac.id Email: ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Dra. RATNASARI DIAH UTAMI, M.Si

NIK : 200.1223

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : NILAWATI PUTRI RAMDHANI

NIM : A 510110063

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi :PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM KURIKULUM 2013 TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KEMIRI TAHUN AJARAN 2014/2015.

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 23 Desember 2014

Pembimbing

Dra. Ratnasari Diah Utami, M.Si NIK. 200.1223


(3)

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DALAM KURIKULUM 2013 TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV

SD NEGERI 04 KEMIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh:

Nilawati Putri Ramdhani, A510110063, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2015 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 2014/2015, (2) besarnya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana yang didahului dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, homogenitas, kelinieran dan keberartian regresi. Berdasarkan analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung > ttabel,

yaitu 5,755 > 2,31549 dan koefisien determinasi sebesar 41,3%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015, (2) kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 memberikan sumbangan atau pengaruh sebesar 41,3% terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015.


(4)

A. Pendahuluan

Disiplin adalah salah satu sarana dalam upaya pembentukan kepribadian dan merupakan kunci keberhasilan, sebab dengan tingkat kedisiplinan tinggi maka tingkat konsentrasi dalam melaksanakan kegiatan meningkat. Namun seiring berkembangnya zaman, nilai-nilai kedisiplinan semakin memudar. Hal ini terbukti saat membuat janji dengan orang lain, datang terlambat. Selain itu dalam lingkup sekolah banyak siswa yang belum paham tentang arti dari kedisiplinan karena belum ada wadah yang tepat untuk membentuk sikap disiplin anak dan guru belum memberikan sanksi yang tegas terhadap siswa yang belum disiplin. Salah satu contoh perilaku siswa yang menunjukkan sikap tidak disiplin yaitu melanggar peraturan sekolah.

Penanaman pendidikan karakter adalah hal yang penting untuk membentuk kedisiplinan siswa. Salah satu kegiatan untuk penanaman pendidikan karakter di sekolah yaitu melalui kegiatan kepramukaan. Terlebih lagi, kurikulum 2013 mewajibkan siswa mengikuti kegiatan pramuka. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dalam Kurikulum 2013 Terhadap Kedisiplinan Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 2014/2015.”

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi permasalahannya, yaitu: rendahnya pemahaman siswa tentang kedisiplinan, belum ada wadah yang tepat untuk membentuk sikap disiplin siswa, belum ada sanksi yang tegas terhadap siswa yang tidak disiplin, belum mengetahui manfaat yang diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Supaya penelitian ini berjalan terarah dan sesuai yang diharapkan, maka penelitian terbatas pada: siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015, kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang diadakan di SD N 04 Kemiri, kedisiplinan siswa dalam belajar dan mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dibuat perumusan masalah yaitu: (1) adakah pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 2014/2015? (2) Seberapa besar pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka


(5)

2

dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 2014/2015?

Tujuan penelitian yang ingin dicapai antara lain: (1) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 2014/2015. (2) untuk mengetahui besarnya pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Tahun Ajaran 2014/2015.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: (1) sebagai karya ilmiah, hasil penelitian diharapkan mampu memberikan kontribusi perkembangan ilmu pengetahuan. (2) dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang manfaat kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa. (3) dapat digunakan sebagai pedoman dan referensi untuk kegiatan penelitian yang sejenis pada waktu yang akan datang. (4) apabila ternyata ada pengaruh kegiatan pramuka terhadap kedisiplinan siswa, maka dari pihak sekolah harus memperhatikan sikap kedisiplinan siswa tersebut. (5) sebagai masukan bagi siswa akan pentingnya kegiatan ekstrakurikuler dalam meningkatkan kedisiplinan.

Terdapat beberapa teori yang digunakan untuk memunjang penelitian dan dijadikan dasar dalam penelitian. Teori tersebut terdapat dalam tinjauan pustaka yang berisi mengenai: pengertian ekstrakurikuler, pengertian pramuka, kegiatan pramuka, indikator kegiatan pramuka, pramuka dalam kurikulum 2013, pengertian kedisiplinan, dan indikator kedisiplinan.

Nuh (2013: 24) menjelaskan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan dibawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik. Selain itu, Suharso dan Ana (2011: 131) menuliskan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan yang berada di luar program kurikulum. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar jam pelajaran dibawah


(6)

bimbingan sekolah untuk mengembangkan kepribadian dan potensi yang ada pada diri peserta didik.

Azwar (2009: 25) menuliskan bahwa gerakan pramuka adalah organisasi yang berstatus badan hukum dan lembaga pendidikan kaum muda yang didukung oleh orang dewasa. Selain itu, Suharso dan Ana (2011: 389), pramuka adalah praja muda karana, organisasi pemuda yang mendidik anggotanya dalam berbagai keterampilan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pramuka adalah suatu organisasi pemuda yang didukung oleh orang dewasa yang berstatus badan hukum dan mengamalkan satya serta darma pramuka.

Menurut UU nomor 12 Tahun 2010 tentang gerakan pramuka (2010: 6), kegiatan pramuka dilakukan dengan metode belajar interaktif dan progresif. Selain itu, Suyahman dan Suprapti (2011: 1-117) menuliskan beberapa kegiatan pramuka, antara lain: PP (pertolongan pertama), upacara, sandi, semaphore, morse, tali temali, menaksir peta, bivak, dan PBB. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pramuka dilakukan dengan metode belajar interaktif dan progresif.

Hatta (2014: 41) menuliskan beberapa indikator dari kegiatan pramuka yaitu kehadiran peserta didik selama kegiatan, aktivitas religius dalam kegiatan, aktivitas sosial dan emosional dalam berbagai kegiatan, pembiasaan dan keteladanan karakter peserta didik, pemahaman terhadap hal-hal yang bersifat konseptual teoritis terkait dengan materi pelatihan pramuka, dan keterampilan peserta didik terhadap kompetensi pramuka yang ditetapkan. Selain itu, Indikator integrasi pendidikan karakter dalam pendidikan kepramukaan bersumber dari dasa dharma pramuka. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator dari kegiatan pramuka antara lain: kehadiran peserta didik selama kegiatan, aktivitas sosial dan emosional dalam berbagai kegiatan, pembiasaan dan keteladanan karakter peserta didik, mengamalkan nilai-nilai dasa dharma, menguasai teknik dasar kepramukaan.

Nuh (2013: 27-29) menuliskan bahwa dalam kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI)


(7)

4

hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK), dalam pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Selain itu, Ali (2013: 57) menyatakan bahwa pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib. Kurniasih dan Berlin (2014: 140) menuliskan bahwa ekstrakurikuler wajib pramuka meningkatkan karakter siswa terutama dalam kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai, cinta tanah air. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pramuka dalam kurikulum 2013 merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib.

Murdoko (2008: 6) menyatakan bahwa kedisiplinan adalah sikap mental yang dibutuhkan oleh anak untuk membentuk pribadi yang selalu mempunyai komitmen dalam menjalankan suatu tindakan. Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Suharso dan Ana (2011: 124) menuliskan bahwa disiplin adalah latihan batin dan watak supaya mentaati tata tertib, kepatuhan terhadap aturan. Selain itu Narwanti (2011: 29) menuliskan bahwa disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Dari berbagai pendapat tentang kedisiplinan yang ada, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari pengertian kedisiplin yakni kedisiplinan merupakan sikap yang harus dikembangkan dalam diri dan secara sadar menaati aturan atau tata tertib yang ada serta menjalankan tugas dan kewajibannya.

Narwanti (2011: 66) menuliskan beberapa indikator kedisiplinan dalam pembelajaran, antara lain: hadir tepat waktu, mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran, mengikuti prosedur kegiatan pembelajaran, dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Kurniasih dan Berlin (2014: 68) menuliskan beberapa contoh indikator dari sikap disiplin, yaitu: datang tepat waktu, patuh pada tata tertib atau aturan bersama/sekolah, mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar. Selain itu, menurut Sahlan dan Angga (2012: 194), beberapa indikator kedisiplinan untuk kelas 4-6 antara lain: menyelesaikan tugas tepat waktu, melaksanakan tugas kelas dengan baik, mengingatkan teman yang melanggar peraturan dengan sopan, berpakaian sopan dan rapi, mematuhi aturan sekolah. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan beberapa indikator kedisiplinan dalam


(8)

belajar dan mengikuti pembelajaran, antara lain: ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran, ketaaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.

B. Metode Penelitian

Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SD N 04 Kemiri. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2014 sampai Januari 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 56 siswa. Penentuan besarnya sampel yang diambil menggunakan rumus slovin yang ditulis oleh Sarwono (2006,120). Sampel yang digunakan sebanyak 48 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik simple random sampling melalui undian. Variabel dalam penelitian ini adalah kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai variabel bebas dan kedisiplinan siswa sebagai variabel terikatnya.

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu (1) angket. Menurut Rubiyanto (2013: 87) angket adalah cara mengumpulkan data dengan memberi sejumlah pertanyaan tertulis dan dijawab oleh responden secara tertulis pula. Angket digunakan untuk memperoleh data mengenai kegiatan ekstakurikuler pramuka yang diikuti siswa dan tingkat kedisiplinan siswa. Jenis angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket tertutup dalam bentuk pilihan ganda. (2) wawancara. Menurut Arikunto (2006: 155) wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan profil SD, dan pembina pramuka untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan pramuka dalam kurikulum 2013 yang dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. Pedoman wawancara yang digunakan adalah pedoman wawancara tidak terstruktur. (3) dokumentasi. Menurut Arikunto (2006: 231), metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, dan lain-lain. Metode dokumentasi digunakan untuk


(9)

6

mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan SD yang diobservasi. Dokumen yang dikumpulkan seperti: profil SD N 04 Kemiri, struktur organisasi, perencanaan program kegiatan pramuka, dan lain-lain. Untuk teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi sederhana.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil penelitian

Menurut Ibu Novy, selaku salah satu pembina pramuka di SD N 04 Kemiri bahwa pramuka di SD N 04 Kemiri menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib setelah diterapkannya kurikulum 2013. Ekstrakurikuler pramuka tersebut wajib diikuti oleh semua kelas, dari kelas I sampai VI. Pramuka di SD N 04 Kemiri diadakan setiap hari Jum’at pukul 10.00-11.15 WIB.

Sebelum diterapkannya kurikulum 2013, pramuka di SD N 04 Kemiri menjadi sebuah ekstrakurikuler, akan tetapi ekstrakurikuler yang sifatnya tidak wajib. Mengenai materi yang diberikan dalam kegiatan pramuka untuk kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya, sebenarnya sama saja. Dalam hal ini, materi kegiatan pramuka yang diberikan di SD N 04 Kemiri, khususnya kelas IV setelah diterapkannya kurikulum 2013 antara lain: pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Jenis kegiatan pramuka dalam kurikulum 2013 yang dapat meningkatkan kedisiplinan siswa kelas IV SD N 04 Kemiri yaitu materi yang berkaitan dengan keterampilan. Pada dasarnya semua materi dalam kegiatan pramuka yang berkaitan dengan keterampilan dapat meningkatkan kedisiplinan siswa, akan tetapi PBB adalah materi yang sangat berpengaruh untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.

Untuk mengetahui angket yang digunakan valid dan reliabel, maka harus diujicobakan terlebih dahulu. Uji validitas angket kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan kedisiplinan menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria pengujian adalah item dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 5% (0,355). Begitu pula sebaliknya,


(10)

item dinyatakan tidak valid apabila apabila rhitung < rtabel dengan taraf

signifikansi 5% (0,355).

Uji validitas angket kegiatan ekstrakurikuler pramuka, diketahui n= 31 dan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil 27 item dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan 3 item dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabel.

Selanjutnya, 27 item yang valid tersebut digunakan untuk mengambil data sampel penelitian, sedangkan 3 item yang tidak valid tidak digunakan untuk mengambil data sampel. Uji validitas angket kedisiplinan siswa, diketahui n= 31 dan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil 18 item dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan 12 item dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabel.

Selanjutnya, 18 item yang valid tersebut digunakan untuk mengambil data sampel penelitian, sedangkan 12 item yang tidak valid tidak digunakan untuk mengambil data sampel.

Berdasarkan perhitungan manual dengan bantuan microsoft excel dari item angket yang valid, diperoleh hasil uji reliabilitas angket kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebesar 0,92, sehingga dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel karena rhitung > 0,6. Untuk angket kedisiplinan uji

reliabilitasnya sebesar 0,84, sehingga dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel karena rhitung > 0,6.

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument, maka selanjutnya melakukan uji prasyarat analisis. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Budiyono, 2013: 168). Uji normalitas dilakukan menggunakan rumus chi kuadrat. Kriteria pengujian dari uji normalitas adalah apabila harga X2hitung > harga kritik X2tabel maka data yang

diperoleh tidak berdistribusi normal. Sebaliknya, jika harga X2hitung < harga

X2tabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal (Sugiyono, 2008:

172). Uji normalitas kegiatan ekstrakurikuler pramuka menunjukkan bahwa X2hitung < X2tabel yaitu 7 < 11,1, sehingga didapat kesimpulan bahwa data

tersebut berdistribusi normal. Uji normalitas kedisiplinan menunjukkan bahwa X2hitung < X2tabel yaitu 8,47 < 11,1, sehingga didapat kesimpulan


(11)

8

bahwa data tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas berguna untuk menguji seragam tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto, 2006: 320). Uji homogenitas ini, menggunakan rumus uji homogenitas variansi, diperoleh hasil Fhitung < Ftabel yaitu 1,38 < 1,61537 ini

berarti sampel-sampel tersebut homogen.

Selain uji normalitas dan homogenitas, prasyarat analisis yang harus dipenuhi adalah uji linieritas dan keberartian regresi. Uji linieritas kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa diperoleh Fhitung

sebesar 33,57 pada taraf signifikansi 5% db (1,47) sebesar 4,0471. Karena Fhitung > Ftabel (33,57 > 4,0471), maka regresi antara kegiatan ekstrakurikuler

pramuka terhadap kedisiplinan siswa adalah linier. Setelah dilakukan uji linieritas data, maka dilakukan uji keberartian regresi. Uji keberartian regresi digunakan untuk melihat apakah suatu regresi tersebut berarti atau tidak dalam penelitian. Uji keberartian regresi antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa diperoleh Fhitung

sebesar 35,28 pada taraf signifikansi 5% db (1,47) sebesar 4,0471. Karena Fhitung > Ftabel (35,28 > 4,0471), maka regresi linier antara kegiatan

ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa berarti.

Hasil analisis regresi linier pada pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa diperoleh persamaan garis regresi Ŷ . Selain itu, kesalahan baku taksiran sebesar 3,354. Nilai koefisien korelasi (rxy) antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka (X) dengan

kedisiplinan siswa (Y) sebesar 0,643. Dari nilai koefisien korelasi tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif dan kuat. Artinya besar kecilnya kegiatan ekstrakurikuler pramuka memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kedisiplinan siswa. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh yang diberikan oleh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa menggunakan rumus koefisien determinasi. Koefisien determinasi yang didapat melalui perhitungan yaitu sebesar 41,3%. Artinya kegiatan ekstrakurikuler pramuka memberikan sumbangan sebesar 41,3% terhadap kedisiplinan siswa. Hasil uji hipotesis dengan uji t diperoleh nilai


(12)

thitung sebesar 5,755 dan ttabel sebesar 2,31549. Karena thitung > ttabel, yaitu

5,755 > 2,31549 maka hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa.

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa ada pengaruh dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa, hal ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu. Dimana ketiga penelitian terdahulu dapat diambil kesimpulan bahwa kepramukaan berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa. Ketiga penelitian itu antara lain: Giyono (2010) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Intensitas Mengikuti Aktivitas Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa SD Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010” menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara intensitas mengikuti aktivitas kepramukaan terhadap kedisiplinan siswa SD Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010.

Rosyadi (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Pada Siswa Kelas V SD Se Gugus II Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo” menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan terhadap kedisiplinan.

Penelitian Fitriani (2014) yang berjudul “Pendidikan Kepramukaan Sebagai Media Pembentukan Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri Lencoh Selo Boyolali Tahun 2013/2014” menunjukkan kegiatan kepramukaan (tali -temali, morse & semaphore, sandi, pertolongan pertama pada kecelakaan, yel, lagu & tepuk, baris-berbaris, mapping, berkemah dan upacara) mampu membentuk siswa dalam melaksanakan kegiatan kedisiplinan. Pendidikan kepramukaan dapat digunakan sebagai media untuk melatih kedisiplinan siswa kelas V SD Negeri Lencoh Selo Boyolali.


(13)

10

Selain itu, teori yang diungkap juga mendasari bahwa kegiatan pramuka berpengaruh pada kedisiplinan siswa, seperti halnya yang terdapat dalam dasa dharma pramuka yang berbunyi:

a) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. c) Patriot yang sopan dan kesatria.

d) Patuh dan suka bermusyawarah. e) Rela menolong dan tabah. f) Rajin,terampil, dan gembira. g) Hemat, cermat, dan bersahaja. h) Disiplin, berani, dan setia.

i) Bertanggungjawab dan dapat dipercaya, dan j) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

D. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya mengenai pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015 dapat diambil kesimpulan:

1. Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan analisis uji t, diperoleh nilai thitung sebesar 5,755 dan ttabel

sebesar 2,31549. Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil

wawancara dan hasil perhitungan pengujian hipotesis, dapat disilmpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015.

2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi (KP) sebesar 41,3%. Artinya kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 memberikan sumbangan atau pengaruh sebesar 41,3% terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015.


(14)

E. Daftar Pustaka

Ali, Mohamad. 2013. Inovasi Pembelajaran dalam Bingkai Pedagogi Humanis Religius. Surakarta: Gubug Aksara.

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Azrul. 2009. Gerakan Pramuka Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Budiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Fitriani, Ayuk. 2014. Pendidikan Kepramukaan Sebagai Media Pembentukan Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri Lencoh Selo Boyolali Tahun 2013/2014.Skripsi S-1 Progdi PGSD. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Giyono. 2010. Pengaruh Intensitas Mengikuti Aktivitas Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa Sd Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Pendidikan Agama Islam. Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Hatta, Muhammad. 2014. Kepramukaan Bahan Ajar Implementasi Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah. Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Pendidikan.

Kurniasih, Imas dan Berlin, Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Yogyakarta: Kata Pena.

Murdoko, Widijo Hari. 2008. Memaksimalkan Potensi Anak. Yogyakarta: Pelangi Multi Aksara.

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

Nuh, Muhammad. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. KEMENDIKBUD: 2013.


(15)

12

Rubiyanto, Rubino. 2013. Penelitian Pendidikan untuk Mahasiswa Pendidikan Guru SD. Surakarta: FKIP UMS.

Rosyadi, Akhmad Faiz Abror. 2012. Pengaruh Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Pada Siswa Kelas V SD Se Gugus II Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo.Skripsi Progdi PGSD. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sahlan, Asmaun dan Angga, Teguh Prastyo. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharso dan Ana. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.

Suyahman dan Suprapti, Hariyani. 2011. Himpunan Materi Keterampilan Kepramukaan Calon Pembina. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.


(1)

item dinyatakan tidak valid apabila apabila rhitung < rtabel dengan taraf

signifikansi 5% (0,355).

Uji validitas angket kegiatan ekstrakurikuler pramuka, diketahui n= 31 dan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil 27 item dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan 3 item dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabel.

Selanjutnya, 27 item yang valid tersebut digunakan untuk mengambil data sampel penelitian, sedangkan 3 item yang tidak valid tidak digunakan untuk mengambil data sampel. Uji validitas angket kedisiplinan siswa, diketahui n= 31 dan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil 18 item dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan 12 item dinyatakan tidak valid karena rhitung < rtabel.

Selanjutnya, 18 item yang valid tersebut digunakan untuk mengambil data sampel penelitian, sedangkan 12 item yang tidak valid tidak digunakan untuk mengambil data sampel.

Berdasarkan perhitungan manual dengan bantuan microsoft excel dari item angket yang valid, diperoleh hasil uji reliabilitas angket kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebesar 0,92, sehingga dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel karena rhitung > 0,6. Untuk angket kedisiplinan uji

reliabilitasnya sebesar 0,84, sehingga dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel karena rhitung > 0,6.

Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas instrument, maka selanjutnya melakukan uji prasyarat analisis. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak (Budiyono, 2013: 168). Uji normalitas dilakukan menggunakan rumus chi kuadrat. Kriteria pengujian dari uji normalitas adalah apabila harga X2hitung > harga kritik X2tabel maka data yang

diperoleh tidak berdistribusi normal. Sebaliknya, jika harga X2hitung < harga

X2tabel maka data yang diperoleh berdistribusi normal (Sugiyono, 2008:

172). Uji normalitas kegiatan ekstrakurikuler pramuka menunjukkan bahwa X2hitung < X2tabel yaitu 7 < 11,1, sehingga didapat kesimpulan bahwa data

tersebut berdistribusi normal. Uji normalitas kedisiplinan menunjukkan bahwa X2hitung < X2tabel yaitu 8,47 < 11,1, sehingga didapat kesimpulan


(2)

bahwa data tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas berguna untuk menguji seragam tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto, 2006: 320). Uji homogenitas ini, menggunakan rumus uji homogenitas variansi, diperoleh hasil Fhitung < Ftabel yaitu 1,38 < 1,61537 ini

berarti sampel-sampel tersebut homogen.

Selain uji normalitas dan homogenitas, prasyarat analisis yang harus dipenuhi adalah uji linieritas dan keberartian regresi. Uji linieritas kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa diperoleh Fhitung

sebesar 33,57 pada taraf signifikansi 5% db (1,47) sebesar 4,0471. Karena Fhitung > Ftabel (33,57 > 4,0471), maka regresi antara kegiatan ekstrakurikuler

pramuka terhadap kedisiplinan siswa adalah linier. Setelah dilakukan uji linieritas data, maka dilakukan uji keberartian regresi. Uji keberartian regresi digunakan untuk melihat apakah suatu regresi tersebut berarti atau tidak dalam penelitian. Uji keberartian regresi antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa diperoleh Fhitung

sebesar 35,28 pada taraf signifikansi 5% db (1,47) sebesar 4,0471. Karena Fhitung > Ftabel (35,28 > 4,0471), maka regresi linier antara kegiatan

ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa berarti.

Hasil analisis regresi linier pada pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa diperoleh persamaan garis regresi Ŷ . Selain itu, kesalahan baku taksiran sebesar 3,354. Nilai koefisien korelasi (rxy) antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka (X) dengan

kedisiplinan siswa (Y) sebesar 0,643. Dari nilai koefisien korelasi tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif dan kuat. Artinya besar kecilnya kegiatan ekstrakurikuler pramuka memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kedisiplinan siswa. Untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh yang diberikan oleh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa menggunakan rumus koefisien determinasi. Koefisien determinasi yang didapat melalui perhitungan yaitu sebesar 41,3%. Artinya kegiatan ekstrakurikuler pramuka memberikan sumbangan sebesar 41,3% terhadap kedisiplinan siswa. Hasil uji hipotesis dengan uji t diperoleh nilai


(3)

thitung sebesar 5,755 dan ttabel sebesar 2,31549. Karena thitung > ttabel, yaitu

5,755 > 2,31549 maka hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa.

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa ada pengaruh dari kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa, hal ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu. Dimana ketiga penelitian terdahulu dapat diambil kesimpulan bahwa kepramukaan berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa. Ketiga penelitian itu antara lain: Giyono (2010) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Intensitas Mengikuti Aktivitas Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa SD Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010” menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara intensitas mengikuti aktivitas kepramukaan terhadap kedisiplinan siswa SD Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010.

Rosyadi (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Pada Siswa Kelas V SD Se Gugus II Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo” menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara minat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan terhadap kedisiplinan.

Penelitian Fitriani (2014) yang berjudul “Pendidikan Kepramukaan Sebagai Media Pembentukan Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri Lencoh Selo Boyolali Tahun 2013/2014” menunjukkan kegiatan kepramukaan (tali -temali, morse & semaphore, sandi, pertolongan pertama pada kecelakaan, yel, lagu & tepuk, baris-berbaris, mapping, berkemah dan upacara) mampu membentuk siswa dalam melaksanakan kegiatan kedisiplinan. Pendidikan kepramukaan dapat digunakan sebagai media untuk melatih kedisiplinan siswa kelas V SD Negeri Lencoh Selo Boyolali.


(4)

Selain itu, teori yang diungkap juga mendasari bahwa kegiatan pramuka berpengaruh pada kedisiplinan siswa, seperti halnya yang terdapat dalam dasa dharma pramuka yang berbunyi:

a) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. c) Patriot yang sopan dan kesatria.

d) Patuh dan suka bermusyawarah. e) Rela menolong dan tabah. f) Rajin,terampil, dan gembira. g) Hemat, cermat, dan bersahaja. h) Disiplin, berani, dan setia.

i) Bertanggungjawab dan dapat dipercaya, dan j) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

D. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya mengenai pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015 dapat diambil kesimpulan:

1. Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan analisis uji t, diperoleh nilai thitung sebesar 5,755 dan ttabel

sebesar 2,31549. Karena thitung > ttabel, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil

wawancara dan hasil perhitungan pengujian hipotesis, dapat disilmpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015.

2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi (KP) sebesar 41,3%. Artinya kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam kurikulum 2013 memberikan sumbangan atau pengaruh sebesar 41,3% terhadap kedisiplinan siswa kelas IV SD N 04 Kemiri tahun ajaran 2014/2015.


(5)

E. Daftar Pustaka

Ali, Mohamad. 2013. Inovasi Pembelajaran dalam Bingkai Pedagogi Humanis Religius. Surakarta: Gubug Aksara.

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Azrul. 2009. Gerakan Pramuka Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Budiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Fitriani, Ayuk. 2014. Pendidikan Kepramukaan Sebagai Media Pembentukan Kedisiplinan Siswa Kelas V SD Negeri Lencoh Selo Boyolali Tahun 2013/2014.Skripsi S-1 Progdi PGSD. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Giyono. 2010. Pengaruh Intensitas Mengikuti Aktivitas Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa Sd Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Pendidikan Agama Islam. Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Hatta, Muhammad. 2014. Kepramukaan Bahan Ajar Implementasi Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah. Jakarta: Pusat Pengembangan Tenaga Pendidikan.

Kurniasih, Imas dan Berlin, Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Yogyakarta: Kata Pena.

Murdoko, Widijo Hari. 2008. Memaksimalkan Potensi Anak. Yogyakarta: Pelangi Multi Aksara.

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

Nuh, Muhammad. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. KEMENDIKBUD: 2013.


(6)

Rubiyanto, Rubino. 2013. Penelitian Pendidikan untuk Mahasiswa Pendidikan Guru SD. Surakarta: FKIP UMS.

Rosyadi, Akhmad Faiz Abror. 2012. Pengaruh Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Pada Siswa Kelas V SD Se Gugus II Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo.Skripsi Progdi PGSD. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sahlan, Asmaun dan Angga, Teguh Prastyo. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharso dan Ana. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.

Suyahman dan Suprapti, Hariyani. 2011. Himpunan Materi Keterampilan Kepramukaan Calon Pembina. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.