BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan 30 sampel sefalometri lateral pasien dengan usia minimal 18 tahun yang dirawat di klinik spesialis ortodonti RSGMP FKG USU.
Dalam penelitian ini menggunaan data sekunder yang diperoleh dari data rekam medik pasien PPDGS berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
memperoleh persetujuan medik informed consent dan telah memenuhi syarat kode etik penelitian ethical clearance. Data hasil yang diperoleh menggunakan program
SPSS versi 17.0 software pengolahan data statistik. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap sampel, dapat dilihat gambaran rerata sudut interinsisal dan profil
jaringan lunak wajah pada pasien yang dirawat di klinik spesialis ortodonti RSGMP FKG USU Tabel 1.
Tabel 1. Rerata nilai sudut interinsisal dan profil jaringan lunak wajah pada pasien yang dirawat di klinik spesialis ortodonti RSGMP FKG USU
N Rata-rata
Simpangan Baku
Sudut Interinsisal 30
120,20 ˚ 15,801˚
Ls : E line 30
-0,5667 mm 4,02092 mm
Li : E line 30
1,1500 mm 3,89551 mm
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 menunjukkan nilai rerata sudut interinsisal dan profil jaringan lunak wajah pada pasien yang dirawat di klinik spesialis ortodonti RSGMP FKG USU.
Nilai rerata sudut interinsisal adalah 120,20 ˚, nilai rerata Ls : E line adalah -0,5667
mm dan nilai rerata Li : E line adalah 1,1500 mm. Hubungan antara sudut interinsisal dengan profil jaringan lunak wajah
diperoleh dengan menggunakan uji hipotesis korelasi Pearson’s. Hal ini disebabkan karena semua data terdistribusi normal tabel 2.
Tabel 2. Hubungan antara sudut interinsisal dengan profil jaringan lunak wajah pada pasien yang dirawat di klinik spesialis ortodonti RSGMP FKG USU
uji korelasi Pearson’s
Sudut interinsisal P R
Pearson’s Ls : E line
0,003 -0,519
Li : E line 0,001
-0,593
. Korelasi bermakna adalah signifikan pada taraf uji p
≤ 0.01 r = 0,21 – 0,40
→ lemah r = 0,41 – 0,60
→ sedang r = 0,61 – 0,80
→ cukup kuat Hasil uji korelasi pearson’s antara sudut interinsisal dengan profil jaringan
lunak wajah Ls : E line diketahui sebesar -0,519. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan korelasinya sedang dengan nilai signifikan p yang bermakna yaitu sebesar
0,003.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan antara sudut interinsisal dengan profil jaringan lunak wajah Li : E line juga memiliki nilai signifikan yang bermakna yaitu sebesar 0,001 dengan nilai
kekuatan korelasi uji Pearson’s sebesar -0,593. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut sedang.
Pada tabel 2 terlihat bahwa hubungan korelasi dalam arah negatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besarnya sudut interinsisal, maka semakin kecil jarak
bibir atas Ls dan bibir bawah Li terhadap garis estetik.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN