mengancam jiwa napas kronik
Sumber: PDPI. Klasifikasi. Dalam : PPOK Penyakit Paru Obstruktif Kronik Diagnosis dan Penatalaksanaan. Edisi Juli 2011; h.30
2.2 Simtom ansietas dan depresi pada pasien PPOK
Beberapa faktor yang penting menjadi perhatian pada pasien PPOK termasuk status psikologiknya. Pada umumnya frekuensi depresi dan ansietas
meningkat pada pasien PPOK, karena suatu penyakit yang membutuhkan pengobatan dalam jangka waktu yang lama. Biasanya ansietas dan depresi ini
dinilai dengan menggunakan kuesioner yang singkat dan mudah dipahami.
8
Depresi dan ansietas pada PPOK ini biasanya berhubungan dengan kesehatan pasien yang buruk. Perjalanan penyakit PPOK sering rumit oleh
beberapa komorbiditas sistemik. Depresi merupakan salah satu komorbiditas yang sering tidak terdiagnosis dan tidak terobati. Prevalensi depresi pada
pasien PPOK dilaporkan sekitar 10-42, proporsi jauh lebih tinggi dari populasi umum. Gangguan depresif pada pasien PPOK gejalanya sering
menunjukkan gejala sedang sampai berat yang berakibat penurunan kemampuan fungsional. Selain itu depresi memperbesar morbiditas dan
Instrumen skrining praktis untuk depresi yang biasa digunakan, seperti The Hospital Anxiety and Depression Scale dan Primary Care Evaluation of Mental
Disorders yang telah divalidasi pada pasien dengan PPOK, menunjukkan nilai prediksi positif yang baik, dan dapat digunakan dalam manajemen perawatan
primer.
Universitas Sumatera Utara
memperburuk fungsi dan status kesehatan pasien dengan PPOK. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa depresi pada pasien dengan PPOK berhubungan
dengan peningkatan insiden eksaserbasi PPOK, peningkatan penggunaan kesehatan, dan bahkan peningkatan kematian. Paul A dkk menyatakan pada
pasien PPOK terjadinya simtom ansietas biasanya dikarenakan hiperventilasi sehingga peningkatan sesak nafas dan keterbatasan beraktifitas.
9
Hubungan antara keadaan emosional, fisiologi, dan sesak napas pada gangguan pernafasan masih belum jelas dan kompleks. Namun analisis
terhadap pikiran, perasaan, dan tindakan pasien yang sangat takut akan sesak napas sesuai dengan sebuah model ansietas yang menjadi dasar
pengembangan dalam terapi CBT yang efektif untuk serangan panik. Model ini dapat digunakan pasien untuk meningkatkan kesadaran akibat keadaan yang
berhubungan dengan proses psikologik akibat dari pengalaman sesak napas itu sendiri.
1
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Model ansietas, sesak napas, dan faktor pemeliharaan pada PPOK.
Sumber: Fisher Linda. Psychological Needs and Interventions. In: Managing Chronic Obstructive Pulmonary Disease. USA. John Wiley Sons, ltd. 2007;
p.163
Depresi merupakan komplikasi reversibel pada penyakit kronis yang dapat membahayakan kualitas hidup dan sangat penting untuk dideteksi dini dan
segera diobati dengan tepat sebelum mempengaruhi pasien. Mendeteksi depresi pada psien PPOK yang biasanya disertai dengan kecemasan dapat
dinilai yaitu: a.
Penurunan mood dan dan rasa bersalah
10
b. Variasi mood diurnal - biasanya pasien merasa lebih buruk di pagi hari,
namun dijumpai bahwa mood mereka meningkat sepanjang hari
Universitas Sumatera Utara
c. Insomnia - biasanya pagi bangun, yaitu pada waktu yang tidak biasa
bagi pasien. d.
Kenikmatan hidup terganggu e.
Hilangnya libido, peningkatan gejala somatik dan perubahan nafsu makan mungkin tanda-tanda depresi, tetapi juga dapat disebabkan oleh PPOK.
Banyak aspek biologis depresi pada pasien dengan PPOK tetap tidak diketahui, meskipun beberapa studi telah berusaha untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penentu yang depresi pada populasi pasien. The Evaluation of COPD Longitudinally to Identify Predictive Surrogate Endpoints ECLIPSE
sebuah studi besar, multinasional, studi prospektif selama 3 tahun yang meliputi subyek dengan PPOK, perokok, bukan perokok dan kontrol populasi.
Penelitian ini adalah unik karena secara komprehensif meneliti asosiasi depresi dengan biologis, klinis, dan deskriptor fisiologis dalam satu pengaturan. Oleh
karena itu, menggunakan data dari ECLIPSE untuk lebih mengeksplorasi prevalensi depresi saat ini didefinisikan sebagai beban tinggi gejala depresi
pada populasi dengan lebar spektrum keparahan PPOK, hubungan antara depresi dengan beban PPOK, dan faktor penentu potensi depresi gejala pada
PPOK untuk membantu dokter untuk lebih baik mengidentifikasi pasien yang berisiko untuk depresi dan untuk meningkatkan kesempatan untuk
menerapkan intervensi awal.
11
Universitas Sumatera Utara
2.3 Hospital Anxiety and Depression Scale HADS