Strategi Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

35 Pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada pebelajar keterampilan bekerja sama dan elaborasi, juga berguna untuk menumbuhkan kemampun kerjasama, berpikir kritis, dan kemampuan membantu teman.

d. Tahap-tahap dan Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif

Dalam pembelajaran kooperatif diperlukan sebuah pengelolaan yang baik, sehingga diperoleh hasil yang baik pula. Adapun tahap-tahap pengelolaan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: Tabel 1. Tahapan Pembelajaran Kooperatif Tahap Perilaku Guru Tahap 1 Menyampaikan indikator yang harus dicapai dan perlengkapannya Pengajar menyampaikan indikator pelajaran dan memperlihatkan kelengkapan pembelajaran Tahap 2 Menyampaikan informasi Pengajar menyampaikan informasi kepada siswa tentang materi baik dengan DI Direct Intructional atau ceramah. Tahap 3 Mengatur pebelajar dalam kelompok belajar Pengajar menjelaskan kepada pebelajar bagaimana membentuk kelompok belajar dan kerjasama. Kelompok itu dapat membuat perubahan yang efisien. Tahap 4 Membantu belajar dan bekerja kelompok Pengajar membantu kelompok belajar sebagaimana pebelajar mengerjakan pekerjaannya. Tahap 5 Evaluasi tahap akhir Pengajar mengevaluasi materi pelajaran atau kelompok menyampaikan hasil kerja mereka. Tahap 6 Mengumumkan pengakuan Pengajar menentukan cara untuk menghargai hasil dan usaha baik individu maupun kelompok.

e. Strategi Pembelajaran Kooperatif

Lundgren dalam Syaiful Sagala2007:13 mengutarakan bahwa strategi pembelajaran kooperatif merupakan bentuk-bentuk penerapan dari keterampilan 36 pembelajaran kooperatif. Keterampilan-keterampilan koopertaif yang harus dikenal dan dikuasai pebelajar meliputi keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir. 1 Keterampilan Kooperatif Tingkat Awal: a Menggunakan kesepakatan, maksudnya yaitu memiliki kesamaan pendapat. Keterampilan ini dapat meningkatkan hubungan kerjasama karena anggota kelompok akan mengetahui siapa yang memiliki pendapat yang sama, dengan demikian anggota kelompok akan merasa bahwa pendapatnya dihargai, b Menghargai kontribusi, yaitu memperhatikan apa yang dikatakan atau dikerjakan oleh anggota lain dalam kelompoknya. Keterampilan ini penting untuk dikuasai pebelajar agar anggota kelompok menyadari bahwa mereka dihargai pendapatnya dan dengan demikian dapat meningkatkan hubungan kerja sama dalam kelompok, c Menggunakan suara pelan, tujuannya agar tidak terdengar orang diseberang meja, hal ini dapat meningkatkan hubungan kerja kelompok karena anggota kelompok akan dapat mendengar percakapan dengan jelas, d Berada dalam kelompok, artinya tetap dalam tempat kerja kelompok. Keterampilan ini penting karena pekerjaan tidak akan efisien jika anggota pergi dari kelompoknya, e Berada dalam kerja, maksudnya meneruskan kerja yang menjadi tanggung jawabnya sehingga kegiatan akan terselesaikan dengan baik dan dalam waktu yang tepat, f Mendorong partisipasi, maksudnya mendorong semua anggota kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap kerja kelompok, g Menghormati perbedaan individu, artinya bersikap menghormati terhadap perbedaan latar belakang yang unik masing-masing anggota kelompok. Keterampilan ini penting untuk dikuasai siswa karena permusuhan tidak akan terjadi dan keharmonisan kelompok dapat ditumbuhkan. 2 Keterampilan Kooperatif Tingkat Menengah: a Menunjukkan penghargaan dan simpati, maksudnya menunjukkan rasa hormat, pengertian dan rasa sensitivitas terhadap usulan-usulan yang berbeda dari usulan orang lain. Hal ini penting untuk dikuasai, ketegangan di antara anggota kelompok dapat dikurangi dan rasa memiliki persahabatan dapat dikembangkan, b 37 Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima, yaitu menyatakan pendapat yang berbeda dengan cara yang sopan sehingga tidak menimbulkan suasana yang negatif dalam kelompok, c Mendengarkan dengan aktif, artinya dengan menggunakan pesan fisik dan lisan, pembicara akan tahu bahwa anda secara giat sedang menyerap informasi. Hal ini penting karena dapat meningkatkan pengertian konsep dan hasil kelompok akan menunjukkan tingkat pemikiran yang tinggi, d Bertanya, maksudnya menanyakan suatu informasi lebih jauh. Keterampilan ini penting karena konsep dapat dijelaskan, seseorang yang tidak aktif dapat didorong untuk ikut serta, sehingga komunikasi akan semakin baik, e Membuat ringkasan, yaitu mengulang kembali informasi. Keterampilan ini untuk membantu mengatur apa yang sudah dikerjakan dan apa yang perlu dikerjakan, f Menafsirkan, yaitu menyatakan kembali informasi dengan kalimat yang berbeda. Keterampilan ini penting karena informasi dapat dijelaskan dan komunikasi akan semakin baik, g Menerima tanggung jawab, maksudnya bersedia menuntaskan kerja-kerja dan kewajiban untuk diri sendiri dan kelompok. Keterampilan ini penting karena anggota yang mau menerima tanggung jawab ini akan belajar lebih banyak dibandingkan jika bekerja sendiri. 3 Keterampilan Kooperatif Tingkat Mahir: a Mengelaborasi, artinya memperluas konsep, kesimpulan dan pendapat-pendapat yang berhubungan dengan topik tertentu. Hal ini penting untuk dikuasai siswa karena akan menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan prestasi yang lebih tinggi, b Menanyakan kebenaran, maksudnya membuktikan bahwa jawaban tersebut benar. Keterampilan ini dapat membantu siswa untuk berfikir tentang jawaban yang diberikan dan untuk lebih yakin atas ketepatan jawaban tersebut, c Menetapkan tujuan, yaitu menentukan prioritas-prioritas. Keterampilan ini penting karena pekerjaan dapat terselesaikan dengan efisien jika tujuan jelas, d Berkompromi, yaitu menentukan pokok permasalahan dengan persetujuan bersama. Berkompromi ini penting karena dapat membangun rasa hormat kepada orang lain dan mengurangi konflik antar pribadi.

3. Pembelajaran Mind Mapping

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA

0 5 73

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAPPING PADA SISWA KELAS X SMK SWASTA MANDIRI PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 23

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR DASAR TEKNIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 4 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 26 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TGB.B SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 19

PERBANDINGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK NEGERI 2 SUKOHARJO.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN RENCANA ANGGARAN BIAYA KELAS X PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL SMK NEGERI 5 SURAKARTA.

0 2 20

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL DENGAN METODE “MIND MAPPING” DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 1 199

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS (SNH) SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK NEGERI 1 SEDAYU TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING (PETA PEMIKIRAN) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MEMPERBAIKI PROSES BELAJAR SISWA KELAS X TGB PROGRAM KEAHLIAN BANGUNAN PADA MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK N 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 201620

0 0 16