Analisa Data Rumusan Masalah Perencanaan Keperawatan

2.3.2 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS:

Klien mengatakan tidak mampu memenuhi kebutuhan aktivitas dasar sehari- hari secara mandiri DO : • Tampak semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat Sectio Caesaria Luka insisi Nyeri Hambatan mobilisasi fisik Hambatan mobilisasi fisik

2. DS:

Klien mengatakan nyeri pada abdomennya skala nyeri 4 rentang nyeri 0-10 DO: • Muka tampak meringis • Skala nyeri 4 Sectio Caesaria Luka insisi Kerusakan jaringan kulit Nyeri Gangguan aman nyaman : Nyeri Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Rumusan Masalah

1. Hambatan mobilitas fisik Diagnosa Keperawatan Prioritas 1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan post op Sectio Caesaria hari ke 2 ditandai dengan ketidakmampuan klien melakukan aktivitas dasar sehari-hari, ditandai dengan semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.

2.3.4 Perencanaan Keperawatan

No. Dx Perencanaan Keperawatan 1 Tujuan dan kriteria hasil : - Meningkatkanmempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin - Mempertahankan posisi fungsional - Meningkatkan kekuatanfungsi yang sakit dan mengkompensasi bagian tubuh - Menunjukkan teknik yang memampukan melakukan aktivitas Intervensi Rasional Lakukan mobilisasi secara bertahap, berikan penjelasan pada klien tentang pentingnya mobilisasi post SC Dorong partisipasi pada aktivitas terpeutikrekreasi. Pertahankan rangsang lingkungan contoh : radio, tv, Koran, kunjungan keluargateman Pasien mungkin dibatasi dengan pengetahuan tentang mobilisasi post SC, mobilisasi bertahap akan membantu mobilisasi klien Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi, memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol diri. Universitas Sumatera Utara Awasi TD dengan melakukan aktivitas Dorong dukungan dan bantuan keluarga orang terdekat pada pelatihan mobilisasi Dorong partisipasi pasien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan individual. Hipotensi postural adalah nasalah umum menyertai tirah baring lama dan dapat memerlukan intervensi khusus Mengajak orang terdekat untuk aktif dalam perawatan pasien dan memberikaan terapi lebih konstan konsisten Meningkatkan kemandirian. Meningkatkan harga diri, dan membantu proses perbaikan 2 Tujuan dan kriteria hasil : - Nyeri berkurang - Skala nyeri 2 diukur dengan skala nyeri numerik dengan rentang nyeri 0-10 - Wajah tidak tampak meringis dan tidak terlihat menahan nyeri - Rileks, dapat beristirahat, dan beraktivitas sesuai kemampuan - Tanda-tanda vital dalam batas normal Intervensi Rasional Mandiri Lakukan pengkajian tentang nyeri meliputi lokasi, waktu, kualitas, intensitas nyeri. Observasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan misalnya wajah meringis terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Ajarkan menggunakan teknik Mempengaruhi pilihan pengawasan keefektifan intervensi. Tingkat ansietas dapat mempengaruhi persepsi reaksi terhadap nyeri Memfokuskan kembali perhatian, Universitas Sumatera Utara nonanalgetik seperti latihan napas dalam, mengalihkan menonton televisi, membaca buku atau majalah, mendengarkan musik Kontrol faktor - faktor lingkungan yang yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan seperti ruangan dan suara Kolaborasi Pemberian analgetik meningkatkan kontrol dan meningkatkan harga diri dan kemampuan koping Memberikan ketenangan kepada pasien sehingga nyeri tidak bertambah Analgetik dapat mengurangi pengikatan mediator kimiawi nyeri pada reseptor nyeri sehingga dapat mengurangi rasa nyeri Universitas Sumatera Utara

2.3.5 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi