Penelitian Terdahulu Sistem Tanda Tangan Digital Pada Pesan Teks Menggunakan Algoritma Kriptografi Kunci Publik Rsa

41

2.15. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya mengenai algoritma RSA untuk keamanan data yang di lakukan oleh Sianturi 2008 yaitu Studi Dan Implementasi Keamanan Data Dengan Tanda Tangan Digital. Hasil yang dicapai dari penelitian diatas, perangkat lunak tanda tangan digital dapat dibangun dengan mengimplementasikan algoritma RSA. Hasil pengujian menunjukkan tanda tangan digital mengidentifikasikan pesan yang ditandatangani, sehingga pesan tidak mungkin dipalsukan ataupun diubah tanpa diketahui. Perangkat lunak dapat mensimulasikan tujuan tanda tangan digital meliputi integritas data dan otentitikasi. Input bilangan prima dalam pembangkitan kunci dapat dikembangkan menjadi input data berupa teks yang selanjutnya akan diubah ke dalam bilangan prima, sehingga input lebih mudah dilakukan tanpa harus mengetahui bilangan prima. Bilangan prima yang diinput untuk pengembangan selanjutnya dapat membuat bilangan yang besar untuk keamanan yang lebih baik. Pada tahun 2011 Siregar melakukan pengujian untuk mengimplementasikan algoritma RSA dan Tripel DES dalam hal lama proses dekripsi diantara kedua algoritma tersebut. Hasil yang dicapai dari penelitian diatas bahwa algoritma RSA memiliki waktu yang lebih lama daripada algoritma Triple Des, sehingga berdasarkan penelitan diatas disimpulkan bahwa algoritma RSA lebih aman dibandingkan algoritma Triple Des karena algoritma RSA menggunakan faktorisasi bilangan berjumlah banyak Siregar, 2011. Pada tahun 2011, Nababan telah membuat kajian tentang Perbandingan antara Metode Probabilistic Encryption dengan Metode RSA Rivest-Shamir-Adleman Nababan, 2011. Banyaknya algoritma yang digunakan dalam pembuatan kunci enkripsi data, yang mengakibatkan sering kali bingung dalam menerapkan algoritma yang tepat untuk merancang kunci enkripsi dan kunci dekripsi data. Untuk menerapkan menampilkan hasil dari suatu kajian diatas kedalam bentuk implementasi sistem, maka dibangunlah sebuah sistem pendukung dari penerapan algoritma diatas menggunakan salah satu bahasa pemrograman. Adapun algoritma yang dipakai dalam perancangan program tersebut nantinya adalah algoritma CSPRNG Cryptographically Secure Pseudo Random Generator berbasis RSA Rivest-Shamir-Adleman dan algoritma Rabin-Miller. Dari penelitian diatas, RSA hanya aman jika n cukup besar. jika n sudah cukup besar maka akan sulit untuk Universitas Sumatera Utara 42 menembus kunci dari sebuah cipherteks, dengan kata lain akan memakan waktu yang sangat lama. Metode Rabin-Miller dapat digunakan untuk melakukan proses pengujian dan pembangkitan bilangan prima. Pada Seminar Nasional Sistem dan Informatika 16 November 2007 di Bali, Rinaldi Munir, Youry Pardanus, Debby Paseru dan Prissilya Areros menganalisis dan merancang perangkat lunak digital signature signme menggunakan algoritma RSA dan fungsi hash MD5 Munir et. Al, 2007. Pengamanan atas sebuah dokumen digital yang dikirim melalui Internet sangatlah dibutuhkan karena dokumen tersebut dapat saja diubah tanpa sepengetahuan pemilik dan penerima dokumen. Keamanan sebuah dokumen digital dapat dijaga melalui sebuah tanda tangan digital yang dapat disisipkan ke dalam dokumen digital tersebut. Tanda tangan digital dapat menjaga keautentikan isi dokumen, sehingga apabila dokumen diubah maka tanda tangan digital tidak lagi sah. Tanda tangan digital juga dapat menjaga keautentikan pemilik dokumen, sehingga pemilik dokumen tidak dapat tidak mengakui dokumen yang telah dikirimkan. Untuk lebih mengoptimalkan penggunaan perangkat lunak, disarankan agar fitur dalam perangkat lunak ini dapat ditambah dengan suatu fungsi yang dapat memberikan enkripsi terhadap isi dokumen digital yang ditandatangani, sehingga dapat menjaga kerahasiaan isi dokumen. Algoritma RSA dan MD5 yang akan digunakan untuk pengembangan perangkat lunak disarankan untuk dapat dikembangkan sendiri. Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Judul Keterangan 1 Sianturi, 2008 Sudi dan Implementasi Keamanan Data Dengan Tanda Tangan Digital Bilangan prima yang diinput dengan membuat bilangan yang besar dapat meningkatkan keamanan yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu Lanjutan No Peneliti Tahun Judul Keterangan 2 Siregar, 2011 Perbandingan Algoritma RSA Dan Triple Des Dalam Proses Enkripsi Dan Dekripsi File Teks Algoritma RSA memiliki waktu yang lebih lama daripada algoritma Triple Des, sehingga berdasarkan penelitan diatas disimpulkan bahwa algoritma RSA lebih aman dibandingkan algoritma Triple Des karena algoritma RSA menggunakan faktorisasi bilangan berjumlah banyak. 3 Nababan, 2011 Studi Perbandingan Antara Metode Probabilistic Encryption dengan Metode Rivest-Shamir-Adleman RSA hanya aman jika n cukup besar. jika n sudah cukup besar maka akan sulit untuk menembus kunci dari sebuah cipherteks, dengan kata lain akan memakan waktu yang sangat lama. Metode Rabin-Miller dapat digunakan untuk melakukan proses. 4 Munir et. Al, 2007 Analisis Dan Perancangan Perangkat Lunak Digital Signature Signme Menggunakan Algoritma RSA Dan Fungsi Hash MD5 Untuk lebih mengoptimalkan penggunaan perangkat lunak tanda tangan digital, disarankan agar fitur dalam perangkat lunak ini dapat ditambah dengan suatu fungsi yaitu Algoritma RSA dan MD5 Universitas Sumatera Utara 44 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan tentang proses enkripsi, signature dan verifikasi menggunakan algoritma RSA dan analisis kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun serta perancangannya. Dan tindakan yang dilakukan pada tahap perancangan adalah mengubah model analisis ke model perancangan.

3.1. Analisis Sistem Enkripsi dan Dekripsi dengan Algoritma RSA