TINJAUAN PUSTAKA Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Hidayah Boyolali Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Hidayah Boyolali.

4 berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Kemudian mereka memberikan laporan mengenai hasil kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk tersebut. 4. Lost Customer Analysis Perusahaan ada baiknya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi, dan juga agar dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya. Mutu pelayanan rumah sakit adalah derajat kesempurnaan pelayanan rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai standar profesi, standar pelayanan profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit secara wajar, efesien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen Rahmawati, 2013. Jika konsumen pelayanan kesehatan tidak dapat dinilai secara teknis medis, oleh karena itu mereka menilai dari sisi non teknis. Ada dua penilaian tentang pelayanan kesehatan yaitu kenyamanan dan nilai pelayanan yang diterima. Konsumen pelayanan kesehatan akan membandingkan pelayanan kesehatan yang diterima dengan harapan terhadap pelayanan yang diberikan sehingga membentuk kepuasan mutu pelayanan. Parasuraman et al yang dikutip oleh Tjiptono 2005 pada penelitian awalnya mengidentifikasi sepuluh dimensi utama kualitas jasa, namun pada penelitian selanjutnya mereka menyempurnakan dan merangkum sepuluh dimensi tesebut menjadi lima dimensi utama : 1. Berwujud Tangibles , dimensi mutu pelayanan yang berkenaan dengan daya tarik kualitas fisik, perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan. 2. Reliabilitas Reliability , dimensi mutu pelayanan yang berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan yang akurat sejak 5 pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati. 3. Daya Tanggap Responsiveness , dimensi mutu pelayanan yang berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa terlalu cepat. 4. Jaminan Assurance , dimensi mutu pelayanan yang mencakup yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya. Empati Emphaty , dimensi mutu pelayanan yang meliputi pemahaman pemberian perhatian secara individual kepada pelanggan, kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan pelanggan. Menurut Parasuraman et al yang dikutip oleh Tjiptono 2005, Model servqual sendiri berasal dari kata Service Quality yang artinya kualitas pelayanan. Dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam serangkaian penelitian mereka, model ini sangat popular dan hingga kini banyak dijadikan acuan dalam menganalisis kualitas pelayanan. Model servqual meliputi lima gap atau kesenjangan yang berpengaruh terhadap kualitas jasa. 6 a. Gap pertama adalah kesenjangan antara harapan konsumen dengan persepsi manajemen b. Gap kedua berupa perbedaan antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa. c. Gap ketiga berupa perbedaan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa d. Gap keempat merupakan perbedaan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. e. Gap kelima adalah kesenjangan antara jasa yang dipersepsikan dirasakan dan jasa yang diharapkan konsumen.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif menggunakan model Servqual dengan meneliti kesenjangan antara jasa yang diharapkan terhadap jasa yang dirasakan konsumen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh pasien yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Hidayah Boyolali, dengan sampel sebanyak 50 pasien. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis Important Performance dikenalkan pertama kali oleh Martila dan James pada tahun 1977. Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan dengan mengukur tingkat harapan dimensi kualitas pelayanan dan mengukur kualitas pelayanan yang dirasakan pelanggan. Tingkat kesesuaian akan menentukan prioritas perbaikan kualitas pelayanan. Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian pelanggan TKi sebagai berikut : ��� = � � × 100 Keterangan : Tki = Tingkat kesesuaian Xi = Jumlah skor penilaian jasa yang dipersepsikan Yi = Jumlah skor penilaian jasa yang diharapkan 7 Pada sumbu mendatar X akan diisi dengan jasa yang dipersepsikan, sedangkan pada sumbu tegak Y akan diisi dengan jasa yang diharapkan. Untuk mendapatkan nilai rata-rata pada masing-masing faktor digunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : Xi = Skor penilaian jasa yang dipersepsikan Yi = Skor penilaian jasa yang diharapkan = Skor rata-rata penilaian jasa yang dipersepsikan = Skor rata-rata penilaian jasa yang diharapkan Dalam diagram kartesius terdapat empat bagian yang dibatasi oleh dua buah baris yang berpotongan pada titik-titik X,Y. Untuk X adalah rata-rata dari skor rata- rata jasa yang dipersepsikan, sedangkan untuk Y adalah rata-rata dari skor rata- rata jasa yang diharapkan. Rumus yang dipakai sebagai berikut : = Skor rata-rata penilaian jasa yang dipersepsikan = Skor rata-rata penilaian jasa yang diharapkan = Rata-rata skor rata-rata penilaian jasa yang dipersepsikan = Rata-rata skor rata-rata penilaian jasa yang diharapkan K = Banyaknya faktor

A. Prioritas Utama B. Prestasi yang baik

Dipertahankan

C. Prioritas Rendah D. Berlebihan

Jasa yang dirasakan Jas a y a n g d ih ar a p k an

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mutu Pelayanan Kefarmasian terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara

7 86 130

Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Perusahaan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Martha Friska Multatuli Medan Tahun 2014

5 77 197

Kepuasan Pasien Rawat Inap yang Menggunakan Layanan Asuransi Kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 37 117

Pengaruh Pelayanan Petugas Kesehatan Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Peserta Askes Sosial Di Rumah Sakit Umum Tebing Tinggi Tahun 2006

0 50 67

Pengaruh Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas I dan II serta Ruang VIP di Rumah Sakit H. Sahuddin Aceh Tenggara tahun 2006

2 40 88

Pengaruh Kepuasan Pasien Terhadap respon Purna Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

0 27 79

Pengaruh Pelayanan Makanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Tamiang

11 102 140

Persepsi Pasien JAMKESMAS Terhadap Kepuasan Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli Kabupaten Nias Tahun 2010

3 55 96

Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Tahun 2015

3 53 131

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Hidayah Boyolali Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Hidayah Boyolali.

0 2 15