Konseling perkawinan di BP4 Kotamadya Jakarta Selatan dalam menagani Konflik Suami Istri

セWエOfsQ@

/f

·KONSELING PERKAWINAN DI BP4
KOTAMADYA JAKARTA SELATAN DALAM
MENANGANI KONFLIK SUAMI ISTRI

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi
Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Disusun Oleh:

Mira Humairoh
NM: 10207002648

FAKULTAS PSIKOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2007 rlll I 1428 H

KONSELING PERKAWINAN DI BP4 KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

DALAM MENANGANI KONFLIK SUAMI ISTRI

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Psikologi

Oleh:

Mira Humairoh
NM: 10207002648

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I

Pembimbing II

Bambang Suryadi, Ph.D
NIP. 150326891


Gazj Saloom, M.Si

セヲ@

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2007 M / 1428 H

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "Konseling Perkawinan di BP4 Kotamadya Jakarta

Selatan Dalam Menangani Konflik Suami lstri" telah diujikan dalam Sidang

Munaqasyah Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 27 Februari 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Psikologi


Jakarta, 27 Februari 2007
SIDANG MUNAQASYAH
Sekretariat Merangkap Anggota

gkap Anggota

artati-M. Si

938
Anggota
Penguji II

Penguji I

ah M.Si

Pembimbing I

Ph.D


Pembimbing II

fBambang S ryadi, Ph.D
NIP: 150 326 891

Gazi Saloom, M.Si

KATA PENGANTAR

セスi@

.;,A'"}I iJi1 セ@

Al-Hamdu/illahi Rabb al-'Alamin, penulis panjatkan segala puja-puji syukur
hanya kepada Allah Subhanahu Wata'ala atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, kemudian semoga
shalawat dan salam hanya tercurah keharibaan junjungan agung nan mulia
Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, berkaitan dengan penyelesaian skripsi ini, secara pribadi penulis
mengucapkan terima kasih kepada segenap sivitas akademika Fakultas

Psikologi UIN Jakarta baik secara kelembagaan maupun perorangan.

Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada:
1. !bu Ora. Netty Hartati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Pembantu Dekan dan para dosen yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan selama dalam proses pembelajaran di Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
3. Bapak Bambang Suryadi, Ph.D dan Gazy Saloom, M.Si, selaku
pembimbing yang telah memberikan bimbingannya, seh111gga skripsi
ini bisa diselesaikan dengan baik;

4. Ketua dan Staf BP4 Kotamadya Jakarta Selatan, para responden
konsultan perkawinan, bapak Ahmad Nasuha, ibu Endah Nina
Kurniasih dan ibu Asita R. lrisari atas kewdian waktu untuk
wawancara dan informasinya, sehingga 11kripsi ini dapat
diselesaikangan dengan baik;
5. Orang tuaku Umi Hj. Siti Maryam dan Baf)ak H. M. Nurdrn tercinta di
Cilebut Bogar atas do'a restunya baik spiat rlan peranan konsP.ling
perkawinan dal::im menangani konflik suami istri di BP4 Kotamadya Jakarta

Selatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dalam
penelitian ini, subyek berjumlah tiga orang konselor atau konsultan perkawinan
yang terlibat langsung dalam konseling perkawinan. Pengambilan subyek
penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling (sampel bertuJuan) dimana
sampel penelitian diambil dari populasi yang mewakili sampel-sampel lain.
lnstrumen penelitian adalah wawancara mendalam (in-dept interview) dan
observasi sebagai instrumen penunjang.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara umum konse!ing dilakukan
dengan tatap muka yang dilakukan sesuai jadwal resmi yaitu hari Senin sampai
Kamis, mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Konseling dilakukan secara individual
(masing-masing pasangan) dan secara kedua pasangan secara bersamaan
dengan menggunakan teknik konseling client-centered therapy.
Dalam konseling perkawinan terdapat proses-proses yang dilakukan pertemuan
pertama melakukan eksploras! masalah, perumusan masalah dan identifikasi
masalah. Pertemuan kedua melakukan panggilan terhadap pasangan klien.

Pertemuan ketiga mempertemukan kedua pasangan secara bersama-sama
untuk memecahkan masalah dan pengambilan keputusan diserahkan
sepenuhnya kepada klien. Pertemuan keempat dilakukan untuk menentukan

keputusan penanganan konflik, apakah mau berdamai atau diteruskan ke
Pengadilan Agama. Pengambilan keputusan akhir tetap diserahkan kepada klien,
konselor hanya sebagai mediator dan fasilitator terhadap keputusan klien
tersebut.
Faktor pendukung konseling perkawinan adalah kejujuran klien dalam
mengungkapkan masalahnya, dan keinginan klien untuk bekerja sama dengan
konselor. Sedangkan faktor penghambatnya adalah sikap klien yang egois,
emosional dan mau menang sendiri serta tidak mau bekerja sama dengan
konselor. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pelaksanaan konseling
perkawinan di BP4 Kotamadya Jakarta Selatan memiliki peran positif dan
signifikan dalam menangani konflik suami istri dengn tingkat keberhasilan di atas
50%.
Diharapi