C. Perusahaan melakukan
komunikasi untuk menangani krisis.
Tim krisis melakukan komunikasi yang mantap dan terperinci dengan jelas
berdasarkan hasil analisis data pada tahap identifikasi krisis.
a. Respon pertama terhadap krisis
Tim krisis memberikan respon pertama terhadap publik atas krisis yang terjadi untuk
meredam krisis. Antara lain: ¾
Regret ¾
Resolution ¾
Reform ¾
Restitution Stocker, 1997:199-200
b. Strategi komunikasi krisis
Perusahaan menetapkan strategi komunikasi krisis yang akan digunakan. Antara lain :
¾ Defensif
¾ Adaptif
¾ Dinamis
Kasali, 1994: 232-233 c. Menangani media
Perusahaan memiliki kebijakan untuk menjalin komunikasi dengan media ketika
muncul krisis dan strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh pemberitaan
yang adil dan berimbang. Pedoman menurut The Hartford Iriantara,
2005:178 : 1. Fasilitas dan sumber daya
¾ Menyediakan fasilitas dan sumber
daya yang akan mendukung komunikasi yang efektif dengan
media dalam keadaan krisis ¾
Menyediakan akses pada fasilitas fotokopi dan faksimili, sarana
pengiriman surat, ruang untuk wawancara.
2. Dokumentasi
¾ Menyusun daftar media pemberitaan.
Termasuk memasukkan daftar media itu ke dalam daftar yang akan
dikirimi faksimili dan email yang berisi informasi dari perusahaan.
¾ Terus memutakhirkan data dalam
daftar itu setiap enam bulan. ¾
Menjaga akurasi catatan daftar media. ¾
Secara berkala meninjau kembali dengan media pemberitaan, peran dan
tanggung jawab
juru bicara
perusahaan, fasilitas dan sumber daya yang diperlukan dalam
menghadapi krisis dokumentasi, serta teknik-teknik pendidikan dan
pelatihan.
3. Pendidikan dan pelatihan ¾
Mendistribusikan kebijakan dan prosedur media relations pada semua
karyawan perusahaan. ¾
Menyelenggarakan pelatihan secaraperiodik pada tim media
relations, juru bicara persahaan dan pendukung juru bicara tersebut, untuk
meninjau kembali peran dan tanggung jawabnya.
d. Adanya pihak ketiga third party endoser
Perusahaan menunjuk pihak ketiga third party endoser sebagai juru bicara tidak resmi
untuk menghasilkan expertise judgment, opinion leader statement, ataupun juru
runding perusahaan dengan komunitas ataupun pihak kedua lain yang sedang
berkonflik.
D. Evaluasi