24
untuk melaksanakan kegiatan sosial, karena investor asing telah lebih dahulu mengenal, memahami serta menerapkan kegiatan
sosial perusahaan dan hal tersebut seakan telah menjadi budaya bagi mereka.Investor asing memiliki kriteria yang bersifat sosial
dalam setiap keputusan investasinya karena menurut mereka keberlangsungan
jangka panjang
perusahaan merupakan
pertimbangan yang penting dalam keputusan investasi Angraini, 2006.
6. Profitabilitas
Profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, dan ekuitas.
Profitabilitas memberikan kebebasan kepada manajemen untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham.
Dengan kata lain, manajemen memiliki kebebasan untuk tidak mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaannya saat tingkat
profit tinggi. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka
semakin rendah pengungkapan informasi sosialnya Anastasia, 2014. 7.
Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran dewan komisaris merupakan salah satu sturktur yang ada di dalam corporate governance yang berdampak pada tanggung
jawab sosial perusahaan. Alasannya ukuran dewan komisaris dengan integritas yang tinggi dirasa akan meningkatkan pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan. Semakin besar jumlah anggota
25
dewan komisaris, maka akan semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Hal ini
akan meningkatkan berbagai pengungkapan yang seharusnya dilakukan oleh manajemen, salah satunya pengungkapan tanggung
jawab sosial. Anggota dewan komisaris mempunyai tugas yaitu
memberikan saran yang berguna dalam penyusunan strategi serta penyelengaraan perusahaan.Fungsi ini yang dapat mendorong
peningkatan pengungkapan tanggung jawab sosial. Menurut Titan 2012 ukuran dewan komisaris dalam perusahaan diukur
berdasarkan banyaknya jumlah dewan komisaris yang dimiliki perusahaan.
B. PENELITIAN TERDAHULU DAN PENURUNAN HIPOTESIS
a. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kepemilikan institusional
merupakan saham
dalam perusahaan yang dimiliki oleh investor institusional seperti
pemerintah, lembaga
keuangan, perusahaan
asuransi dan
institusional lainnya. Anggono dan Handoko 2009 menyatakan bahwa investor institusional lebih menekankan keuntungan jangka
panjang perusahaan sehingga mereka sering memberi tekanan kepada manajemen untuk mengambil keputusan tidak hanya
didasarkan pada keuntungan jangka pendek saja tetapi juga cara