9
Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa kuat Tarik belah beton maksimum
beton dengan agregat kasar batu apung didapat pada variasi serat 0,6 yaitu
sebesar 4,301 MPa dengan persamaan y = 262,37x + 2,7244 dengan nilai R
2
yaitu 0,5925, fungsi dari nilai R
2
yaitu untuk mengetahui keakuratan data yang telah
kita regres. Hubungan kuat tarik dan variasi penambahan serat yaitu untuk
melihat perbandingan seberapa besar kuat tarik yang dihasilkan pada beton tersebut
menggunakan variasi penambahan serat yang berbeda, dari variasi serat 0 sampai
0,6, mana yang lebih maksimum kuat tariknya diantara variasi penambahan serat
tersebut. Hasil penelitian kuat tarik dengan variasi serat sebesar 0, 0,2, 0,4 dan
0,6 yang diuji pada umur 28 hari didapatkan kuat tarik sebesar 2,840 Mpa,
2,019 Mpa, 3,885 Mpa, 4,301 Mpa. Kuat tarik maksimum adalah pada penambahan
serat 0,6, menghasilkan kuat tarik sebesar
4,301 Mpa
atau terjadi
peningkatan kuat
tarik 51,44
di bandingkan dengan beton ringan yang
tanpa serat. Peningkatan ini terjadi karena adanya penambahan serat alkali resistant
glassfibre memiliki kekuatan tarik tinggi dan modulus, tidak berkarat seperti baja,
dan
mudah dimasukkan
ke dalam
campuran beton. Menurut Soranakom, dkk 2008 Alkali Resistant Glassfibre dapat
memperpanjang ketahanan retak pada beton dengan menunda waktu retak yang
terjadi dan meminimalkan retak.
3. Berat Jenis Beton
Pada penelitian ini juga membuat hubungan antara berat jenis dengan variasi
serat ARG berikut data dan hasil grafik : Tabel 3 Hasil Berat Jenis
1 1622,64
2 1603,77 1610,06
- 3
1603,77 1
1660,37 0,20
2 1547,17 1603,77
0,39 3
1603,77 1
1660,37 0,40
2 1698,11 1679,24
4,30 3
1679,25 1
1773,58 0,60
2 1660,37 1710,69
6,25 3
1698,11 Benda
Uji Berat
jenis Kgm
3
Berat jenis rata-
rata Kgm
3
Peningkat an Berat
jenis Variasi
Serat
Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Tabel 3 Grafik Hasil Berat Jenis
4. Nilai Slump Beton
Pada penelitian ini juga membuat hubungan antara nilai slump dengan
variasi serat ARG data dan hasil grafik: Tabel 3 Nilai slump
10
Variasi Serat
Slump cm
Penuruna n
22 -
0,20 5
72,27 0,40
3,5 84,09
0,60 3
86,36
Sumber : Hasil Penelitian,2016 Dari hasil hubungan nilai slump
dengan serat alkali resistant glassfibre variasi 0, 0,2, 0,4, dan 0,6, untuk
variasi 0 memiliki slump 22 cm dikarenakan pada saat pengujian slump
agregat tersebut tidak saling mengikat pada
saat kerucut
diangkat, maka
slumpnya tinggi sedangkan untuk variasi serat 0,2, 0,4, dan 0,6 memiliki nilai
slump yang sangat rendah dibandingkan variasi serat 0 dikarenakan serat dengan
variasi 0,2, 0,4, dan 0,6 pada saat uji slump serat ARG dapat mengikat pasir,
air, semen, sehingga adukan beton tidak cair dan padat pada saat diangkat, tidak
langsung tumpah cair setelah diangkat kerucut slumpnya. Dengan demikian dapat
diketahui
bahwa dengan
adanya penambahan serat dapat mempengarui
penurunan nilai slump yang sangat rendah sebesar 72.27 untuk variasi 0,2,
84,09 untuk variasi 0,4, dan 86,36 untuk variasi 0,6, selain itu juga
penambahan
serat alkali
resistant glassfibre dapat mempengarui kuat tekan
dan kuat tarik mejadi meningkat karna serat ARG tidak berkarat seperti baja, dan
mudah dimasukkan ke dalam campuran beton. Menurut Soranakom, dkk 2008
Alkali
Resistant Glassfibre
dapat memperpanjang ketahanan retak pada
beton dengan menunda waktu retak yang terjadi
dan meminimalkan
retak. Penambahan
serat Alkali
Resistant Glassfibre
dapat mempengaruhi
workability. Karena sifat serat Alkali Resistant Glassfibre yang mengikat pasir,
air dan semen sehingga workability cenderung susah untuk dikerjakan.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan dapat diambil kesimpulan bahwa
: 1.
Hasil hubungan kuat tekan dengan tambahan serat alkali rasistant
glassfibre variasi 0, 0,2, 0,4 dan 0,6 pada umur 28 hari
berturut-tutrut sebesar 5,596 Mpa, 7,376 Mpa, 9,747 Mpa, 11,217
Mpa, dengan peningkatan 31,81, 74,18, 100,45 dari kuat tekan
beton ringan tanpa serat.
2. Hasil hubungan kuat tarik pada
beton ringan tanpa serat sebesar 2,840 Mpa , pada beton ringan
dengan penambahan serat ARG variasi 0,2, 0,4 dan 0,6
menghasilkan perubahan kuat tarik beton berturut-turut sebesar 3,019
Mpa, 3,885 Mpa, 4,301 Mpa atau mengalami kuat tarik sebesar
6,30, 36,80 dan 51,44.
3. Hasil penambahan serat ARG
kedalam adukan
beton dapat
menambah berat jenis, hal ini dibuktikan dengan berat jenis tanpa
serat ARG sebesar 1610,06 Kgm
3
menjadi 1710,69 Kgm
3
nilai maksimum dengan menggunakan
AGR 0,6. Untuk beton ringan berat jenisnya bertambah setelah di
beri serat.
4. Hasil penambahan serat AGR ke
dalam adukan
beton sangat
mempengarui nilai slump yang dihasilkan, hal ini dibuktikan slum
tanpa serat ARG sebesar 22 cm menjadi 3 cm untuk penurunan
dengan menggunakan serat AGR 0,6. Untuk nilai slump setelah
diberi serat terjadi penurunan sangat rendah karna serat AGR
dapat mengikat air,pasir dan semen sehingga mengurangi nilai slump.
SARAN
Ada beberapa saran terkait dengan hasil penelitian yang telah dilaksanakan