Fungsi Biaya Operasional Pada Kinerja Operasi PT. Razza Prima Trafo Realisasi Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Razza Prima Trafo

G. Fungsi Biaya Operasional Pada Kinerja Operasi PT. Razza Prima Trafo

Biaya operasional harus direncanakan terlebih dahulu guna mendapatkan perencanaan yang baik dan mencapai sasaran sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaanlembaga. Fungsi dari biaya operasional pada aktvitas kinerja operasi pada PT. Razza Prima Trafo adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa besar jumlah pengeluaran biaya untuk membiayai kebutuhan opersasi di PT. Razza Prima Trafo 2. Untuk mempermudah dalam melakukan setiap keperluan-keperluan PT. Razza Prima Trafo. 3. Untuk melihat betapa pentingnya perencanaan anggaran biaya operasional yang kemudian bisa direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang. 4. Untuk melihat anggaran biaya operasional tersebut sudah digunakan dengan baik dan benar atau sudah dipakai untuk kebutuhan PT. Razza Prima Trafo. 5. Untuk menilai kinerja dari semua staff bagian keuangan, apakah sudah mampu dalam megklasifikasikan perencanaan biaya operasional untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan masa yang akan datang.

H. Realisasi Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Razza Prima Trafo

Untuk tahun 2011, 2012, dan 2013 Tindak lanjut dari anggaran adalah merealisasikan anggaran yang telah dialokasikan kepada perusahaanlembaga sesuai apa yang direncanakan. Dalam hal ini yang ditindaklanjuti adalah realisasi terhadap kegiatan yang sudah untuk di laksanakan dalam satu tahun anggaran. Dengan demikian yang dimaksud dengan realisasi anggaran sesuai dengan alokasi dana yang telah direncanakan. Selain itu tingkat keberhasilan suatu lembagaperusahaan dalam pelaksanaan operasional dilihat dari realisasi kegiatan yang telah direncanakan pada awal penyusunan rencana kegiatan anggaran.PT. Razza Prima Trafo memiliki tugas dan tanggungjawab dalam merealisasikan kegiaatan atau program yang telah direncanakan dalam penyusunan anggaran. Tabel 3.2 PT. Razza Prima Trafo Realisasi Anggaran Biaya Umum dan Biaya Administrasi Periode Tahun 2011 – Tahun 2013 Dalam Rupiah Sumber : PT. Razza Prima Trafo, 2015 Data Diolah No Keterangan Biaya REALISASI 2011 2012 2013 1 Perjalanan Operasional 266,783,000 299,864,000 320,125,000 2 Pemeliharaan gedung 5,946,000 6,932,000 7,532,000 3 Pemeliharaan kenderaan 10,458,000 12,524,000 16,595,000 4 Penyusutan gedung 55,000,000 66,393,000 86,560,000 5 Penyusutan kenderaan 27,500,000 33,736,000 43,800,000 6 Penyusutan Inventaris 10,000,000 12,928,000 15,132,000 7 Alat-alat kantor 16,594,000 23,505,000 26,433,000 8 Rekening Listrik 14,235,000 16,192,000 19,186,000 9 Rekening Telepon 3,689,000 4,687,000 6,597,000 10 Rekening air 5,893,000 6,829,000 7,450,000 11 Keamanan dan Kebersihan 3,797,000 4,339,000 5,878,000 Jumlah 419,895,000 487,929,000 555,288,000 Pada table 3.2 menjelaskan tentang jumlah realisasi anggaran biaya operasional tahun 2011, 2012, dan 2013 tabel ini menjelaskan tentang realisasi anggaran untuk biaya operasional pada PT. Razza Prima Trafo sesuai dengan apa yang direncanakan di awal dan ada pula yang sesuai rencana kegiatan yang telah disusun. Perbandingan Realisasi Anggaran Biaya Operasional pada PT. Razza Prima Trafo Untuk tahun 2011-2013 Tingkat realisasi anggaran biaya operasional dari tahun 2011, 2012, dan 2013 tentu tidak sama walaupun rencana kegiatan anggaran hampir tidak ada perubahan setiap tahunnya. Berikut ini adalah Perbandingan realisasi anggaran biaya operasional pada PT. Razza Prima Trafo untuk tahun 2011, 2012, dan 2013. 1 Perjalanan operasional, tingkat realisasi anggaran untuk kegiatan ini setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 91,9 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.266,783,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 93,7 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 299,864,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 94,1 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 320,125,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahun yang menunjukkan bahwa penyusunan anggaran benar-benar serius dalam menentukan anggaran yang efektif. 2 Pemeliharaan Gedung, tingkat realisasi anggaran untuk kegiatan ini setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 91,5 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.5,946,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 93,7 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 6,932,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 94,2 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 7,532,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan dalam pemeliharaan gedung demi kelancaran aktivitas operasi pada perusahaan. 3 Pemeliharaan Kenderaan, tingkat realisasi anggaran untuk kegiatan ini setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 95,1 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.10,458,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannyamencapai 96,3 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.12,524,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai97,6 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.16,595,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan dalampemeliharaan kenderaan perusahaan 4 Penyusutan Gedung, tingkat realisasi anggaran untuk penyusutan ini setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 91,7 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.55,000,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 94,8 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.66,393,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 96,1 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.86,560,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan dalam penyusutan gedung. 5 Penyusutan Kenderaan, tingkat realisasi anggaran untuk penyusutan ini setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 91,7 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.27,500,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 96,4 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.33,736,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 97,3 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.43,800,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan dalam penyusutan kenderaan. 6 Penyusutan Inventaris, tingkat realisasi anggaran untuk penyusutan ini setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 83,3 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.10,000,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 92,3 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.12,928,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 94,6 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.15,132,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan dalam penyusutan inventaris 7 Alat-alat Kantor, tingkat realisasi anggaran untuk penyediaan alat-alat ini setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 92,2 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.16,594,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 94,02 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.23,505,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 97,9 dengan jumlah anggaran sebesar Rp26,433,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan penyediaan alat-alat kantor setiap tahunnya. 8 Rekening Listrik, tingkat realisasi anggaran untuk tagihan rekening listrik setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 94,9 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.14,235,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 95,2 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.16,192,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 95,9 dengan jumlah anggaran sebesar Rp19,186,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan tagihan rekening listrik setiap tahunnya. 9 Rekening Telepon, tingkat realisasi anggaran untuk tagihan rekening telepon setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 92,2 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.3,689,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 93,7 dengan jumlah anggaran sebesar Rp4,687,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 94,2 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.6,597,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan tagihan rekening telepon setiap tahunnya Rekening air, tingkat realisasi anggaran untuk tagihan rekening air setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 90,7 dengan jumlah anggaran sebesar Rp5,893,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 91,1 dengan jumlah anggaran sebesar Rp6,829,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 99,1 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.7,450,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan tagihan rekening air setiap tahunnya 10 Keamanan dan kebersihan, tingkat realisasi anggaran untuk tagihan rekening keamanan dan kebersihan setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya mencapai 94,9 dengan jumlah anggaran sebesar Rp.3,797,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 96,4 dengan jumlah anggaran sebesar Rp4,339,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannyamencapai 97,9 dengan jumlah anggaran sebesar Rp5,878,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan tagihan keamanan dan kebersihan setiap tahunnya. Dari hasil analisis perbandingan tersebut, dapat dilihat bahwa setiap tahunnya mengalami kenaikan anggaran maupun realisasinya. Hal ini tidak lepas dari bertambahnya biaya-biaya dalam operasi pada PT. Razza Prima Trafo yang berdampak pada peningkatan operasi kegiatan di lembaga tersebut. Tingkat realisasi dari setiap kegiatan tetntunya akan mempengaruhi tingkat realisasi total dana anggaran biaya operasional secara keseluruhan dari tahun 2011, 2012, dan 2013 Tabel 3.4 Total Realisasi Anggaran Biaya Operasional Tahun 2011, 2012, 2013 No Tahun Jumlah Rp Realisasi Rp Sisa Rp 1 2011 457,000,000 419,895,000 91.9 37,105,000 2 2012 518,400,000 487,929,000 94.1 30,471,000 3 2013 583,500,000 555,288,000 95,1 28,212,000 Sumber : PT. Razza Prima Trafo, 2015 Data Diolah Tabel 3.4 memaparkan tentang total realisasi anggaran biaya operasional secara keseluruhan mulai tahun 2011, 2012, dan 2013 pada PT. Razza Prima Trafo. Pada Tahun 2011 dengan jumlah total anggaran biaya operasional sebesar Rp.457,000,000 dengan tingkat realisasinya mencapai 91,9 yaitu Rp.419,895,000 dengan sisa anggaran Rp37,105,000. Pada tahun 2012 dengan jumlah total anggaran biaya operasional sebesar Rp.518,400,000 dengan tingkat realisasinya mencapai 94,1 yaitu Rp.487,929,000 dengan sisa anggaran Rp.30,471,000. Sementara Pada tahun 2013 dengan jumlah total anggaran biaya operasional sebesar Rp.558,500,000 dengan tingkat realisasinya mencapai 95,1 yaitu Rp.555,288,000 dengan sisa anggaran Rp.28,212,000. Tingkat realisasi tahun 2013 merupakan tingkat realisasi tertinggi dari tahun 2011 dan 2012. 37

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan yang ada pada bab-bab sebelumnya, maka diberikasn kesimpulan dari pembahasan yang ada. Dari hasil analisis terhadap biaya operasional pada PT. Razza Prima Trafo maka diambil kesimpulan adalah: 1. PT. Razza Prima Trafo merupakan mitra kerja Perusahaan Listrik Negara PLN adalah perseroan yang berfungsi penyedia tenaga listrik, penunjang tenaga listrik dan penyedia jasa konstruksi ketenagalistrikan. Anggaran biaya operasional yang disusun berdasarkan pedoman anggaran biaya operasional ini berfungsi sebagai pedoman kerja sekaligus target perusahaan. 2. PT. Razza Prima Trafo telah menyusun anggaran biaya operasional dengan baik, yaitu dengan berdasarkan anggaran biaya operasional tahun-tahun sebelumnya, dan melihat ramalan kondisi ekonomi secara umum. 3. Anggaran yang disusun PT. Razza Prima Trafo cukup baik karena melibatkan semua divisi yang ada di dalam perusahaan sehingga pihak penyusun dapat bertanggungjawab terhadap penyusunan dan pelaksanaannya. 4. Jumlah anggaran biaya operasional setiap tahunnya mengalami kenaikan dan tingkat realisasi anggaran setiap tahun mengalami kenaikan.

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada PT. Razza Prima Trafo, sebagai berikut : 1. Mengingat pentingnya Anggaran biaya operasional, maka sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga benar-benar menjadi pedoman kerja. 2. Agar biaya operasional dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengawasan serta peningkatan mutu kinerja dalam beroperasi, masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan dan analisis. 3. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan kejadian pada masa yang akan datang sehingga realisasi dengan anggaran tidak jauh berbeda.