Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian Sumber Data

19

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi adalah tempat suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan Swastha, 1005:24. Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah Kecamatan Danau Teluk. Kecamatan Danau Teluk memiliki lima desa, yaitu Desa Olak Kemang, Desa Tanjung Pasir, Desa Ulu Gedong, Desa Tanjung Raden dan Desa Pasir Panjang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini merupakan penurut asli bahasa Jambi di Kecamatan Danau Teluk: 1. Desa Ulu Gedong TP 1 2. Desa Olak Kemang TP 2 3. Desa Pasir Panjang TP 3 4. Desa Tanjung Raden TP 4 5. Desa Tanjung Pasir TP 5 lihat gambar 3.1 Gambar 3.1 : Peta Daerah Kecamatan Universitas Sumatera Utara 20

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung Alwi, 2005:1267. Peneliti melakukan penelitian terhadap objek sekitaran sebulan mulai disetujui proposal.

3.2 Sumber Data

Data adalah kenyataan yang ada, yang berfungsi sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat, keterangan atau bahan yang dipakai untuk penalaran atau penyelidikan Alwi. 2005:319. Data penelitian ini bersumber dari tuturan bahasa Jambi yang dituturkan oleh informan yang merupakan masyarakat di daerah Kecamatan Danau Teluk. Data penelitian ini bersumber dari tuturan informan tentang kosa kata yang telah disediakan oleh peneliti berupa kosa kata dasar. Kosa kata dasar yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 200 kosa kata, yaitu daftar Swadesh dan daftar Mahsun. Kosa kata yang berupa bagian tubuh, kata ganti, sapaan dan acuan, sistem kekerabatan, kehidupan desa dan masyarakat, rumah dan bagiannya, peralatan, makanan, tumbuh-tumbuhan, binatang dan bagiannya, keadaan alam, gerak dan kerja, sifat dan warna, penyakit, serta pakaian dan perhiasan terlampir. Sumber data ini diperoleh melalui informan. Sumber informasi pada penelitian ini merupakan sumber informasi dan sekaligus bahasa yang digunakan itu mewakili kelompok tutur di daerah pengamatannya masing-masing. Chambers dan Trudgil 2004 menentukan kriteria umum informan dalam penelitiam dialektologi sebagai berikut: non-mobile, old, rural, males non-mobil, tua, orang desa, laki-laki. Secara lebih rinci Mahsun 1995 menentukan kriteria informan sebagai berikut: 1. Bejenis kelamin pria atau wanita; 2. Berusia antara 25-65 tahun tidak pikun; 3. Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya; Universitas Sumatera Utara 21 4. Berpendidikan maksimal tamat pendidikan dasar SD-SLP; 5. Berstatus sosial menengah tidak rendah dan tinggi dengan harapan tidak terlali tinggi mobilitasnya; 6. Pekerjaan bertani atau buruh; 7. Memiliki kebanggan terhadap isolek dan masyarakat isoleknya; 8. Dapat berbahsa Indonesia; dan 9. Sehat jasmani dan rohani: sehat jasmani maksudnya tidak cacat berbahasa dan memiliki pendengaran yang tajam untuk menangkap pertanyaan- pertanyaan dengan tepat, sedangkan sehat rohani maksudnya tidak gila atau pikun. Pada dasarnya sistem kebahasaan seorang informan yang memenuhi kriteria informan sudah lengkap. Artinya, peneliti dapat menggali seluruh aspek kebahasaan sebuah isolek pada diri seorang informan terpilih. Akan tetapi, kesalahan memilih informasi masih mungkin terjadi dan setiap penutur pada dasarnya memilih idioleknya sendiri. Dengan demikian, perbedaan kebahasan antar-informasi yang memuhi kriteria informan masih mungkin ada. oleh karena itu, jumlah informan pada setiap titik pengamatan atau daerah pengamatan adalah tiga orang dengan ketentuan satu orang sebagai informan utama dan dua orang sebagai informan pembanding. Untuk keakuratan tiga informan setiap daerah pengamatan atau jumlah ganjil lebih dari satu adalah cukup layak. Kriteria informan yang digunakan dalam penelitian ini sesuai kriteria yang tercantum di atas. Peneliti memilih informasi yang memenuhi kriteria agar mendapatkan data yang sebenarnya.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data