HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh profitabilitas,
7
kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan dapat diketahui bahwa pada uji
kualitas data, , , dan pada uji asumsi klasik data terdistribusi normal, tidak terjadi gejala multikolenaritas, dan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Hasil pengujian analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan yaitu NP = 1,760 + 0,069P -0,069UP + 0,0166KD + 0,080L -0,003PER -
0,349KH + e. Persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Dari
hasil uji hipotesis menunjukkan besarnya nilai konstanta dengan parameter positif sebesar 1,760. Hal ini menunjukkan hubungan yang searah antara
variabel profitabilitas, ukuran perusahaan,, kebijakan deviden, leverage, PER dan kebijakan hutang, maka nilai perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2014 akan mengalami
peningkatan. Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan
koefisien regresi variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROE dengan parameter positif sebesar 0,069. Hal ini menunjukkan setiap
peningkatan profitabilitas 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,069. Demikian juga setiap penurunan
profitabilitas 1 satuan akan menurunkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,069.
Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan koefisien regresi variabel ukuran perusahaan dengan parameter negatif
sebesar -0,069. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan ukuran perusahaan 1 satuan maka akan menurunkan nilai perusahaan manufaktur
sebesar -0,069. Sebaliknya, setiap penurunan ukuran perusahaan 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,069.
Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan koefisien regresi variabel kebijakan deviden yang diproksikan dengan
DPR dengan parameter positif sebesar 0,016. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan kebijakan deviden 1 satuan maka akan meningkatkan nilai
perusahaan manufaktur sebesar 0,016. Demikian juga setiap penurunan
8 kebijakan deviden 1 satuan maka akan menurunkan nilai perusahaan
manufaktur sebesar 0,016. Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan
koefisien regresi variabel
leverage
dengan parameter positif sebesar 0,080. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan
leverage
1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,080. Demikian juga
setiap penurunan
leverage
1 satuan maka akan menurunkan nialai perusahaan manufaktur sebesar 0,080.
Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan koefisien regresi variabel PER dengan parameter negatif sebesar -0,003.
Hal ini menunjukkan setiap peningkatan PER 1 satuan maka akan menurunkan nilai perusahaan manufaktur sebesar -0,003. Sebaliknya,
setiap penurunan PER 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,003.
Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan koefisien regresi variabel kebijakan hutang yang diproksikan dengan DER
dengan parameter negatif sebesar -0,349. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan kebijakan hutang 1 satuan maka akan menurunkan nilai
perusahaan manufaktur sebesar -0,349. Sebaliknya, setiap penurunan kebijakan hutang 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan
manufaktur 0,349. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan nilai F hitung
sebesar 6,978 lebih besar dari F tabel 2,30 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan `0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan
deviden, leverage, PER dan kebijakan hutang terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Dari hasil uji F tersebut dapat diketahui bahwa
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini fit. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
9 variabel dependen. Jika nilai sifnifikan uji t 0,05 maka dapat
disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara individual masingmasing variabel.
Hipotesis pertama H1 menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhasap nilai perusahaan. Hipotesis ini diterima karena hasil
pengujian menunjukkan nilai t hitung 5,283 lebih besar dari 2,012 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Hipotesis kedua H2 menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil
pengujian menunjukkan nilai t hitung -1,117 lebih kecil dari -2,012 dengan probabilitas 0,270 lebih besar dari 0,05. Sehingga ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Hipotesis ketiga H3 menyatakan kebijakan dividen DPR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini diterima
karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung 2,04 lebih besar dari 2,012 dengan probabilitas 0,046 lebih kecil dari 0,05. Sehingga kebijakan
dividen DPR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Hipotesis keempat H4 menyatakan
leverage
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian
menunjukkan nilai t hitung 0,058 lebih kecil dari 2,012 dengan probabilitas 0,954 lebih besar dari 0,05. Sehingga leverage tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Hipotesis kelima H5 menyatakan
price earning
ratio
berpengaruh positif terhadap nila perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung -0,798 lebih kecil dari -2,012
dengan probabilitas 0,429 lebih besar dari 0,05. Sehingga
price earning
10
ratio
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Hipotesis keenam H5 menyatakan kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil
pengujian menunjukkan nilai t hitung -0,791 lebih kecil dari -2,012 dengan probabilitas 0,433 lebih besar dari 0,05. Sehingga kebijakan hutang tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.
Hasil perhitungan diperoleh nilai
Adjusted R²
sebesar 0,404. Hal ini menunjukkan bahwa 40,4 variasi dari nilai perusahaan dapat dijelaskan
oleh profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan deviden, leverage, PER dan kebijakan hutang. Sedangkan 59,6 sisanya dijelaskan oleh variabel
lain di luar model.