PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, PRICE EARNINGS RATIO, DAN KEBIJAKAN Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan Dividen, Leverage, Price Earnings Ratio, dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (St

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, PRICE EARNINGS RATIO, DAN KEBIJAKAN

HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 – 2014)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh : NOVILIYAN B 200 120 140

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

1

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, PRICE EARNINGS RATIO, DAN KEBIJAKAN

HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 – 2014)

NOVILIYAN B 200120140 Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh : Profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan deviden, leverage, price earning ratio, dan kebijakan hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah perusahan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2014.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 18 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2012-2014. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan terlebih dahulu melakukan deskripsi data, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji signifikan parsial (Uji- t), uji signifikan simultan (Uji -F), dan adjusted R Square.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa vaiabel profitabilitas audit dan kebijakan deviden yang mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan variabel ukuran perusahaan, leverage, price earnings ratio dan kebijakan hutang tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Kata kunci : Profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan deviden, leverage, price earnings ratio, kebijakan hutang, nilai perusaaan.

ABSTRACH

This study aims to provide empirical evidence of influence: profitability, company size, dividend policy, leverage, price earning ratio, and debt policy affect the value of the company. The population of this research is all manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2012-2014. While the


(6)

2

sample of this research is manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2012-2014.

This research was conducted using secondary data. The population in this study were 18 companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI) during 2012-2014. The analytical method used is multiple linear regression analysis by first doing a description of the data, a classic assumption test including normality test, multicollinearity test, autocorrelation test, heteroscedasticity test, and hypothesis testing used was a significant test of the partial (Uji- t), significant test simultaneous (Test F), and adjusted R Square.

The results of this study prove that vaiabel audit profitability and dividend policy that has a positive impact on corporate value, while variable firm size, leverage, price-earnings ratio and the debt policy has no significant effect on the value of the company at a manufacturing company in Indonesia Stock Exchange.

Keywords: profitability, company size, dividend policy, leverage, price-earnings ratio, debt policy, the value perusaaan.

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pertumbuhan perekonomian Indonesia terus berkembang. Begitu pula dengan perusahaan - perusahaan di Indonesia yang semakin berkembang. Perkembangan (growth) suatu perusahaan dapat diartikan seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama. Pertumbuhan perusahaan menimbulkan suatu persaingan yang ketat antar industri. Persaingan tersebut membuat perusahaan semakin meningkatkan kinerjanya agar tujuan yang telah mereka rencanakan bisa tercapai.

Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Bagi perusahaan yang akan go public nilai perusahaan dapat di indikasikan atau tersirat dari jumlah variabel yang melekat pada perusahaan tersebut. Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas operasinya, haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan/ profitable. Tanpa adanya keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan diminati sahamnya oleh investor.


(7)

3

Sehingga, dengan demikian profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Terdapat banyak faktor yang dapat menentukan nilai perusahaan, salah satunya adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain.

Ukuran Perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Kebijakan dividen dapat dihubungkan dengan nilai perusahaan. Pengertian kebijakan dividen yang optimal (optimal dividend policy) adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham perusahaan, Fred J Weston dan Eugene F Brigham (2005:199) dalam Mardiyati et al, (2012).

Total pengembalian (return) kepada pemegang saham selama waktu tertentu terdiri dari peningkatan harga saham ditambah dividen yang diterima. Jika perusahaan menetapkan dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, maka return yang diperoleh investor akan semakin tinggi.

Penelitian yang dilakukan Asgharian (2003) dalam Yuyetta (2009) menunjukkan adanya hubungan negatif antara tingkat leverage dengan nilai perusahaan pada perusahaan yang terkelompok ke dalam distressed industries. Nilai perusahaan diukur dengan melihat pertumbuhan pofitabilitas, pertumbuhan penjualan, dan return saham.

Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh price earning ratio, yang menunjukkan rasio dari harga saham terhadap earnings. Ratio ini menunjukkan seberapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings.


(8)

4

Price earning ratio dipilih karena terdapat perbedaan hasil penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Margaretha dan Damayanti (2008) dalam Prasetyorini, (2013), menunjukkan bahwa price earning ratio berpengaruh positif terhadap stock return karena semakin tinggi price earning ratio semakin tinggi pula harga per lembar saham suatu perusahaan. Apabila harga per lembar saham dan tingkat pertumbuhan laba suatu perusahaan meningkat, maka price earning ratio juga meningkat dan akan meningkatkan pula nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DEVIDEN, LEVERAGE, PRICE EARNING RATIO DAN KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2014)”. 2. TINJAUAN PUSTAKA

a. Teori Keagenan (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976) dalam Sukirni (2012) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal). Principal adalah pemegang saham, sedangkan yang dimaksud dengan agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan.

b. Teori signaling

Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, manajer tersebut tentunya ingin mengkomunikasikan hal tersebut kepada para investor. Manajer bisa menggunakan utang yang lebih banyak, yang nantinya berperan sebagai sinyal yang lebih terpercaya.

c. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama


(9)

5

beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.

d. Profitabilitas

Menurut Dewi dan Wirajaya (2013) Profitabilitas atau laba merupakan pendapatan dikurangi beban dan kerugian selama periode pelaporan. Analisis mengenai profitabilitas sangat penting bagi kreditor dan investor ekuitas. Bagi kreditor, laba merupakan sumber pembayaran bunga dan pokok pinjaman. Sedangkan bagi investor ekuitas, laba merupakan salah satu faktor penentu perubahan nilai efek.

e. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian (Brigham and Houston 2001 dalam Hermuningsih, 2012).

f. Kebijakan Dividen

Kebijakan deviden adalah kebijakan yang dikaitkan dengan penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai deviden atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan.

g. Leverage

Leverage merupakan suatu alat penting dalam pengukuran efektivitas penggunaan utang perusahaan. Dengan menggunakan leverage, perusahaan tidak hanya dapat memperoleh keuntungan namun juga dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian, karena leverage keuangan berarti perusahaan membebankan risiko kepada pemegang saham sehingga mempengaruhi return saham (Weston dan Copeland, 1999 dalam Prasetyorini, 2013).


(10)

6

Price Earning Ratio merupakan bagian dari rasio penilaian untuk mengevaluasi laporan keuangan. Price Earning Ratio dihitung dari perbandingan antara harga saham suatu perusahaan dengan laba per lembar saham. Harga pasar saham adalah harga jual dari investor yang satu kepada investor yang lain setelah saham tersebut dicatatkan di bursa, baik bursa utama maupun Over The Counter Market. (Widoatmodjo, 2005:56).

i. Kebijakan Hutang

Hutang merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang atau menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Hutang juga merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. 3. METODE PENELITIAN

Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode studi kepustakaan dan studi observasi. Metode studi kepustakaan yaitu suatu cara yang dilakukan dimana dalam memperoleh data dengan menggunakan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam lingkup penelitian ini. Sedangkan metode studi observasi yaitu suatu cara memperoleh data dengan menggunakan dokumentasi yang berdasarkan pada laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh BEI melalui ICMD dimana data yang digunakan merupakan data time-servis.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda, uji reliabilitas, uji autokorelasi, uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas digunakan untuk menilai keabsahan regresi. Selain itu, terdapat juga uji t, uji F, dan uji R² pada level signifikan 5% serta koefisien determinasi. 4. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan dividen, leverage, price earnings ratio, dan


(11)

7

kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan dapat diketahui bahwa pada uji kualitas data, , , dan pada uji asumsi klasik data terdistribusi normal, tidak terjadi gejala multikolenaritas, dan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hasil pengujian analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan yaitu NP = 1,760 + 0,069P 0,069UP + 0,0166KD + 0,080L 0,003PER -0,349KH + e.

Persamaan tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Dari hasil uji hipotesis menunjukkan besarnya nilai konstanta dengan parameter positif sebesar 1,760. Hal ini menunjukkan hubungan yang searah antara variabel profitabilitas, ukuran perusahaan,, kebijakan deviden, leverage, PER dan kebijakan hutang, maka nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2014 akan mengalami peningkatan.

Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan koefisien regresi variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROE dengan parameter positif sebesar 0,069. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan profitabilitas 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,069. Demikian juga setiap penurunan profitabilitas 1 satuan akan menurunkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,069.

Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan koefisien regresi variabel ukuran perusahaan dengan parameter negatif sebesar -0,069. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan ukuran perusahaan 1 satuan maka akan menurunkan nilai perusahaan manufaktur sebesar -0,069. Sebaliknya, setiap penurunan ukuran perusahaan 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,069.

Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan koefisien regresi variabel kebijakan deviden yang diproksikan dengan DPR dengan parameter positif sebesar 0,016. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan kebijakan deviden 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,016. Demikian juga setiap penurunan


(12)

8

kebijakan deviden 1 satuan maka akan menurunkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,016.

Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan koefisien regresi variabel leverage dengan parameter positif sebesar 0,080. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan leverage 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,080. Demikian juga setiap penurunan leverage 1 satuan maka akan menurunkan nialai perusahaan manufaktur sebesar 0,080.

Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan koefisien regresi variabel PER dengan parameter negatif sebesar -0,003. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan PER 1 satuan maka akan menurunkan nilai perusahaan manufaktur sebesar -0,003. Sebaliknya, setiap penurunan PER 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan manufaktur sebesar 0,003.

Dari persamaan regresi diatas secara statistik menunjukkan koefisien regresi variabel kebijakan hutang yang diproksikan dengan DER dengan parameter negatif sebesar -0,349. Hal ini menunjukkan setiap peningkatan kebijakan hutang 1 satuan maka akan menurunkan nilai perusahaan manufaktur sebesar -0,349. Sebaliknya, setiap penurunan kebijakan hutang 1 satuan maka akan meningkatkan nilai perusahaan manufaktur 0,349.

Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan nilai F hitung sebesar 6,978 lebih besar dari F tabel 2,30 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan `0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan deviden, leverage, PER dan kebijakan hutang terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Dari hasil uji F tersebut dapat diketahui bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini fit.

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi


(13)

9

variabel dependen. Jika nilai sifnifikan uji t < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara individual masingmasing variabel.

Hipotesis pertama (H1) menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhasap nilai perusahaan. Hipotesis ini diterima karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung 5,283 lebih besar dari 2,012 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hipotesis kedua (H2) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung -1,117 lebih kecil dari -2,012 dengan probabilitas 0,270 lebih besar dari 0,05. Sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hipotesis ketiga (H3) menyatakan kebijakan dividen (DPR) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini diterima karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung 2,04 lebih besar dari 2,012 dengan probabilitas 0,046 lebih kecil dari 0,05. Sehingga kebijakan dividen (DPR) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hipotesis keempat (H4) menyatakan leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung 0,058 lebih kecil dari 2,012 dengan probabilitas 0,954 lebih besar dari 0,05. Sehingga leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hipotesis kelima (H5) menyatakan price earning ratio berpengaruh positif terhadap nila perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung -0,798 lebih kecil dari -2,012 dengan probabilitas 0,429 lebih besar dari 0,05. Sehingga price earning


(14)

10

ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hipotesis keenam (H5) menyatakan kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung -0,791 lebih kecil dari -2,012 dengan probabilitas 0,433 lebih besar dari 0,05. Sehingga kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hasil perhitungan diperoleh nilai Adjusted R² sebesar 0,404. Hal ini menunjukkan bahwa 40,4% variasi dari nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan deviden, leverage, PER dan kebijakan hutang. Sedangkan 59,6% sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan deviden, leverage, PER dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hipotesis kesatu (H1) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2. Hipotesis kedua (H2) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Hipotesis ketiga (H3) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

4. Hipotesis keempat (H4) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

5. Hipotesis kelima (H5) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

6. Hipotesis keenam (H6) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


(15)

11 6. SARAN

Adanya berbagai keterbatasan dan kekurangan dari hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Investor

Bagi investor yang menginvestasikan dananya pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, ROE merupakan hal paling utama yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan investasi karena semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi sebelum perusahaan menetapkan kebijakan baru agar meningkatkan nilai perusahaan karena dengan baiknya nilai perusahaan akan dipandang baik oleh calon investor. Selain itu hendaknya perusahaan tidak menggunakan hutang terlalu banyak dalam waktu yang panjang. Karena hal ini memiliki risiko yang tinggi dan dapat mengurangi nilai perusahaan. Selain hal tersebut perusahaan juga harus memiliki price earning ratio yang stabil dan perusahaan juga harus menentukan jumlah laba yang akan disimpan sebagai laba ditahan dan dividen yang akan dibagikan kepada investor, agar nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan.

3. Bagi Penelitian selanjutnya

a. Disarankan menambahkan faktor internal lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan seperti growth, kebijakan manajerial, kepemilikan institusional serta menggunakan faktor eksternal perusahaan sebagai variabel independen yang mempengaruhi nilai perusahaan, seperti tingkat suku bunga, tingkat inflasi, kurs mata uang, situasi sosial politik, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya.

b. Hendaknya perlu memperbesar ukuran sampel misalnya dengan menambah periodisasi penelitian dan jumlah sampel penelitian dengan merubah kriteria sampel penelitian sehingga diperoleh sampel yang


(16)

12

lebih besar dan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya dan lebih akurat.

c. Diharapkan dalam pengambilan sampel tidak hanya berfokus pada perusahaan manufaktur, tetapi bisa menambah dengan perusahaan jasa atau perusahaan lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtias, Dwi., Kurnia. 2013. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013

Devianasari, Ni Luh., Ni Putu Santi Suryantini. 2015. Pengaruh Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 1, 2015:3646-3674 Dewi, Ayu Sri Mahatma., Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal,

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 (2013): 358-372

Efendi, Andri Sahlal. 2013. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan dengan Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011). Skripsi Universitas Diponegoro Semarang 2013 Frederik, Priscilia Gizela., Sientje C. Nangoy., Victoria N. Untu. 2015. Analisis

Profitabilitas, Kebijakan Hutang dan Price Earning Ratio Terhada p Nilai Perusahaan pada Perusahaan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Eek Indonesia. Jurnal EMBA 1242 Vol.3 No.1 Maret 2015, Hal. 124-1253


(17)

13

Hargiansyah, Rifqi Faisal. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015

Hermuningsih, Sri. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Sruktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 232-242

Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth opportunity, sruktur Modal terhadaP nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Oktober 2013

Mardiyati, Umi. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaanmanufaktur yang Terdaftardi Bursa Efekindonesia (BEI) Periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) |Vol. 3, No. 1, 2012

Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 1 Januari 2013

Sugiarto, Melanie. 2011. Pengaruh Struktur Kepemillkan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang Sebagai Intervening. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 3 No. I, Januari 2011 Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,

Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan. Dwi Sukirni / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012) Wahyuni, Tri., Endang Ernawati., Werner R. Murhadi. 2013. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Nilai Perusahaan di Sektor Property, Real Estate & Building Construction Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)


(18)

14

Yuyetta, Etna Nur Afri. 2009. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan pada Masa Krisis : Pengujian Empiris di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 148 - 163


(1)

9

variabel dependen. Jika nilai sifnifikan uji t < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara individual masingmasing variabel.

Hipotesis pertama (H1) menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhasap nilai perusahaan. Hipotesis ini diterima karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung 5,283 lebih besar dari 2,012 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hipotesis kedua (H2) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung -1,117 lebih kecil dari -2,012 dengan probabilitas 0,270 lebih besar dari 0,05. Sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hipotesis ketiga (H3) menyatakan kebijakan dividen (DPR) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini diterima karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung 2,04 lebih besar dari 2,012 dengan probabilitas 0,046 lebih kecil dari 0,05. Sehingga kebijakan dividen (DPR) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hipotesis keempat (H4) menyatakan leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung 0,058 lebih kecil dari 2,012 dengan probabilitas 0,954 lebih besar dari 0,05. Sehingga leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hipotesis kelima (H5) menyatakan price earning ratio berpengaruh positif terhadap nila perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung -0,798 lebih kecil dari -2,012 dengan probabilitas 0,429 lebih besar dari 0,05. Sehingga price earning


(2)

10

ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hipotesis keenam (H5) menyatakan kebijakan hutang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung -0,791 lebih kecil dari -2,012 dengan probabilitas 0,433 lebih besar dari 0,05. Sehingga kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Hasil perhitungan diperoleh nilai Adjusted R² sebesar 0,404. Hal ini menunjukkan bahwa 40,4% variasi dari nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan deviden, leverage, PER dan kebijakan hutang. Sedangkan 59,6% sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, kebijakan deviden, leverage, PER dan kebijakan hutang terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hipotesis kesatu (H1) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

2. Hipotesis kedua (H2) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Hipotesis ketiga (H3) diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

4. Hipotesis keempat (H4) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

5. Hipotesis kelima (H5) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa PER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

6. Hipotesis keenam (H6) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


(3)

11 6. SARAN

Adanya berbagai keterbatasan dan kekurangan dari hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Investor

Bagi investor yang menginvestasikan dananya pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, ROE merupakan hal paling utama yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan investasi karena semakin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan.

2. Bagi Perusahaan

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan evaluasi sebelum perusahaan menetapkan kebijakan baru agar meningkatkan nilai perusahaan karena dengan baiknya nilai perusahaan akan dipandang baik oleh calon investor. Selain itu hendaknya perusahaan tidak menggunakan hutang terlalu banyak dalam waktu yang panjang. Karena hal ini memiliki risiko yang tinggi dan dapat mengurangi nilai perusahaan. Selain hal tersebut perusahaan juga harus memiliki price earning ratio yang stabil dan perusahaan juga harus menentukan jumlah laba yang akan disimpan sebagai laba ditahan dan dividen yang akan dibagikan kepada investor, agar nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan.

3. Bagi Penelitian selanjutnya

a. Disarankan menambahkan faktor internal lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan seperti growth, kebijakan manajerial, kepemilikan institusional serta menggunakan faktor eksternal perusahaan sebagai variabel independen yang mempengaruhi nilai perusahaan, seperti tingkat suku bunga, tingkat inflasi, kurs mata uang, situasi sosial politik, kebijakan pemerintah dan lain sebagainya.

b. Hendaknya perlu memperbesar ukuran sampel misalnya dengan menambah periodisasi penelitian dan jumlah sampel penelitian dengan merubah kriteria sampel penelitian sehingga diperoleh sampel yang


(4)

12

lebih besar dan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya dan lebih akurat.

c. Diharapkan dalam pengambilan sampel tidak hanya berfokus pada perusahaan manufaktur, tetapi bisa menambah dengan perusahaan jasa atau perusahaan lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtias, Dwi., Kurnia. 2013. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013

Devianasari, Ni Luh., Ni Putu Santi Suryantini. 2015. Pengaruh Price Earning Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Dividen Payout Ratio Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 1, 2015:3646-3674 Dewi, Ayu Sri Mahatma., Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal,

Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 (2013): 358-372

Efendi, Andri Sahlal. 2013. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan dengan Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Kinerja Perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011). Skripsi Universitas Diponegoro Semarang 2013 Frederik, Priscilia Gizela., Sientje C. Nangoy., Victoria N. Untu. 2015. Analisis

Profitabilitas, Kebijakan Hutang dan Price Earning Ratio Terhada p Nilai Perusahaan pada Perusahaan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Eek Indonesia. Jurnal EMBA 1242 Vol.3 No.1 Maret 2015, Hal. 124-1253


(5)

13

Hargiansyah, Rifqi Faisal. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Artikel Ilmiah Mahasiswa 2015

Hermuningsih, Sri. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Sruktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 16 No. 2, Juli 2012 232-242

Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth opportunity, sruktur Modal terhadaP nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Oktober 2013

Mardiyati, Umi. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaanmanufaktur yang Terdaftardi Bursa Efekindonesia (BEI) Periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) |Vol. 3, No. 1, 2012

Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 1 Januari 2013

Sugiarto, Melanie. 2011. Pengaruh Struktur Kepemillkan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang Sebagai Intervening. Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 3 No. I, Januari 2011 Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,

Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang Analisis Terhadap Nilai Perusahaan. Dwi Sukirni / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012) Wahyuni, Tri., Endang Ernawati., Werner R. Murhadi. 2013. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Nilai Perusahaan di Sektor Property, Real Estate & Building Construction Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013)


(6)

14

Yuyetta, Etna Nur Afri. 2009. Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan pada Masa Krisis : Pengujian Empiris di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 148 - 163


Dokumen yang terkait

Pengaruh Dividen, Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 78 74

Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 33 92

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi, dan Insider Ownership Terhadap Nilai Perusahaan

0 38 130

Analisis Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

1 41 6

Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Perusahaan Jasa Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011–2013)

0 4 16

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Industry dan Manufacturing yang Terdaftar Di BEI Tahun 2013)

1 53 21

Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang (Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di BEI)

0 5 118

PROFITABILITY, GROWTH OPPORTUNITIES, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN

0 3 14

PENGARUH UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL

1 2 17

Pengaruh Dividen, Struktur Aset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10