✠
b. Data Skunder
Data-data yang diperoleh dari dokumen-dokumen rumah sakit, dan literature yang terkait dengan masalah yang dibahas.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Dokumentasi adalah pengumpulan data-data yang berhubungan dengan penelitian.
b. Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan
pencatatan tentang keadaan atau fenomena yang dijumpai. c.
Penelitian keperpustakaan library research 4.
Analisis Data Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode
analisis deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan mengambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Melakukan proses pengumpulan data pajak penghasilan PPh 21 karyawan PKU Muhammadiyah Bantul pada bulan Februari 2016.
b. Melakukan proses klasifikasi data karyawan yang memiliki NPWP
dan tidak memiliki NPWP dan telah melebihi PTKP serta data perhitungan pajaknya.
c. Melakukan proses analisis data perhitungan pajak PPh 21 karyawan
yang tidak memiliki NPWP dan melebihi PTKP kemudian disesuaikan dengan undang-undang Nomor 36 tahun 2008 dan
✡
peraturan direktur jenderal pajak yang terkait dengan perhitungan PPh 21 wajib pajak yang tidak memiliki NPWP.
d. Menginterprestasikan data yang telah diperoleh dan dianalisis untuk
membuat pemecahan masalah terkait dengan Pajak Penghasilan Pasal 21.
e. Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian.
✁
BAB II DASAR TEORI
A. Pengertian pajak
Menurut Soemahamidjaja dalam Suandy 2009: 9 pajak adalah iuran wajib, berupa uang danatau barang, yang dipungut oleh penguasa
berdasarkan norma-norma hukum, guna untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.
Sedangkan menurut undang-undang ketentuan perpajakan KUP no 28 tahun
2007 adalah:
Kontribusi Wajib Pajak kepada Negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.
Berdasarkan pada definisi tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pajak adalah iuran yang diberikan oleh masyarakat kepada pemerintah
yang diatur berdasarkan undang-undang tanpa bersifat memaksa.
1. Fungsi pajak
Fungsi Pajak menurut Undang – Undang No.36 Tahun 2008 adalah
sebagai berikut :
a. Pajak sebagai fungsi anggaran budgetair, yaitu dari pajak tersebut
yang terletak di sektor publik, yang dimana pajak merupakan alat untuk memasukkan uang ke Kas negara yang pada waktunya akan
dipergunakan untuk pengeluaran negara, dalam hal ini pengeluaran- pengeluaran rutin dan pembangunan.
☛ ☛
b. Pajak berfungsi mengatur, artinya pajak dipergunakan untuk
mengatur tidak hanya pemungutan pajak tersebut, akan tetapi mengatur pula bidang – bidang diluar keuangan.
c. Fungsi stabilitas, yaitu dengan adanya pajak, pemerintah memiliki
dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa
dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan
efisien. d.
Fungsi redistribusi pendapatan, yaitu pajak yang sudah dipungut oleh Negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum,
termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.
2. Sistem Pemungutan Pajak
a. Official Assesment System
Official Assesment System adalah suatu sistem pemungutan yang
memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya:
1 Wewenang besarnya pajak terutang ada pada fiskus
2 Wajib pajak bersifat pasif
3 Utang pajak timbul setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan
Pajak oleh fiskus.
☞ ✌
b. Self Assesment System
Self Assesment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Ciri-cirinya:
1 Wewenang untuk menentukan besarnya pajak ada pada wajib
pajak sendiri. 2
Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang.
3 Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
c. With Holding System
With Holding System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak
yang terutang oleh wajib pajak. Ciri-cirinya: 1
Wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak. Mardiasmo,
2003: 7-8
B. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
1. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
NPWP adalah identitas yang diberikan kepada Wajib pajak yang sudah memiliki kewajiban membayar yang terkait dengan hak dan
kewajiban yang berhubungan dengan prosedur pembayaran pajak kepada
pemerintah. Fungsi dari NPWP adalah :